ISBN : 979-8105-05-6
PENELIMAN OSEANOLOGI
PERAIRAN INDONESIA
BUKU I
Biclogi, Geologi, Lingkungan
dan Oseanografi
Pemimpin Redaksi
Djoko Prawoto Praseno
Redaksi Pelaksana
Wanda S. Aimadja
Anggota
OH. Arinardi
Ruyitno
Imam Soepangat
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi
Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut
dan Air Tawar Jakarta
JAKARTA, 1989KANDUNGAN.KLOROFIL FITOPLANKTON
DI UJUNG WATU, JEPARA, JAWA TENGAH
oleh
Sutomo!?, Sumijo Hadi Riyono?? dan Santoso”?
ABSTRAK,
‘Telah diadakan empat Kali pelayaran di peraican Ujung Watu, Jepara yakni pada bulan-bulan Maret (musi
peralihan D, Juni (musim timur), September (mmusim peralihan If) dan Desember 1984 (tusim barat). Dalam tiap pe
layaran dikesjakan 11 stasiun dengan mengamati kandungan klorofil fitoplankton
Nilai eata-ata klorofil {itoplankton dari keempat pelayaran sebesar 4,68 my/m? dengan kisaran antara 3,15
imglm? sanypai 5,60 mg/m?. Nilai maksimum dijumpai pada bulan Suni (3,60 ms/m°) dan minimum pada butan
Maret (3,15 mg/m’).
Has sidik ragam menuajokkan balwa mosim tidak berpengaruh tothadap kendunsan klorofilfitoplankton di
perairan Ujung Watu, Jepara, tetapi dari uji Tuckey ternyata Kandungan Klorofil fitoplankton pada musim timur
uni berbeda nyata dengan Kandungan Klorofil fitoplankton pada mausira peralihan I (Maret)
ABSTRACT
THE PHYTOPLANKTON CHLOROPHYLL CONTENT OF UJUNG WATU, JEPARA, CENTRAL JAWA,
Four oceanologieal enuises were made in Ujung Wat, Jepara, respectively in March (transition period I), Se (east
‘monsoon). September (transition period Ii} and Decemher 1984 {west monsoon). Eleven stations were worked out
during each cruise with observetions on phytoplankton chlorophylt content. The mean value of phytoplankton chlo-
rophyl of four oceanological cruises was 4.68 mg/m°, ranging between 3,15 mgim® to 5.60 mgim*. The maximum
value was found in June (5.60 mg/m} and the minimsum salve in March (3.15 mgihn3}. The result of onclyss variance
showed that monsoon did not affect the phytoplankton chlorophyll content in the Ujung War Waters, Jepara. How.
ever, from Tuckey tes it was shown that the phytoplankton chlorophylt content was significant during east nsonsoon
(Gune} compared io the transition period I (arch).
PENDAHULUAN sangat dipengaruhi oleh faktor musim dan faktor darat-
an, Adapun musim-musim yang berlaku adalah musim
Kandungan klorofil di suatu peraican dapat diguna- barat (Desember — Pebruari) yang merupaken musim
kan sebagai ukuran "standing stock” fitoplankton yang ——_hujan, musim timur (Juni ~ Agustus) yang merupakan
dapat dijadikan petunjuk produktivitas primer suata musim kemarau dan musim-musim peralihan di antara
perairan, Produktivitas suatu perairan adalah kecepatan ——_Kkeduanya,
perubahan zat-zat anorganik menjadi organik dslam sa- Tulisan ini mencoba memberi gambaran mengenai
tuan waktu dan volume air tertentu melalui proses foto- pengaruh musim terhadap kandungan Klorofil fito-
sintesis
Pengamatan dan pengukuran Klorofil fitoplankton
telatif belum banyak dilakukan di perairan Indonesia.
Khusus di perairan Ujung Watu, Jepara, Jawa Tengah, BAHAN DAN METODE
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi ~ LIP!,
Jakarta telah melakukan pengamatan yang -bertujuan
plankton di perairan Ujung Watu, Separa
Pelayaran yang mencakup seluruh perairan Ujung
mempelajari lingkungan pelagis dan variasi musiman —Watu, Jepara telah disdakan dalam : a) bulan Maret,
Klorofl fitoplankton. yang merupakan musim peralihan 1, b) bulan Juni yang
Sebsgai bagian dari Laut Jawa, keadaan hidrologi —-merupakan musim timur, c) bulan September yang me-
i perairan Ujung Watu, Jepara sangat dipengarubi ke- rupakan musim peralihan If dan d) bulan Desember
adaan hidrologi yang berkembang di Laut Jawa. Menurut ‘1984 yang merupakan musim barat. Dalam tiap pela-
WYRTKI (dalam SETIA PERMANA ef al, 1980), telah ——_yaran diusahakan untuk menduduki stasiun yang sama
dapat diketahui bahwa keadaan hidrologi di Laut Jawa sejumlah 11 buah seperti terlihat pada Gambar 1
1) Balai Penelitian dan Pengembangan Sumbordaya Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oveanologi ~ L1PI, Ambon.
2) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Laut, Pusat Penelitian dan Pengembanvan Oseanologi ~ CIPI, Jakarta
169 >. Munda
|
Gambar 1. Lokasi stasiun penelitian perairan Ujung Watu, Jopara =
Pengambilan contoh air untuk penentuan klorofil
fitoplankton dengan menggunakan tabung Van Dorn
pada Japisan permukaan. Air contoh sebanyak 2 — 4
liter disaring melalui kertas saring Millipore tipe HAWP
bergaris tengah 47 mm (ukuran pori 0,45 am) dengan
‘bentuan pompa hisap yang tekanan hisapnya tidak lebih
oc) 50 om Eg, Sebelum penyaringan dimulai, suspensi
magnesium-karbonat disemprotkan ke dalam saringan.
Selesai penyaringan, saringan dimasukkan ke dalam de-
sikator aluminium dan disimpan dalam almari es sampai
proses ekstraksi dapat dikerjakan,
Klorofil diekstraksi dengan jalan menggerus con-
toh dalam pelarut aseton 90% dengan "tissue grinder”.
Setelah dibiarkan selama + 30 menit dalam kotak kedap
cahaya yang disimpan dalam almari es, lalu disentrifuge
dengan putaran 4000 cpm selama 30 menit. Kemudian,
cairan yang bening segera dibaca penyerapannya dengan
Menggunakan spektrofotometer. "Varian" model DMS-
90 UV-Vis. pada panjang gelombang 750 am, 664 nn,
647 om dan 630 am. Nilai-nilat penyerapanaya setelah
dikoreksi digunakan untuk menghitung klorotika dengan.
mengikuti rumas JEFFREY & HUMPHREY (1975).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai ratarata Klorofil fitoplankton dari keempat
Pelayaran adalah sebesar 4,68 mg/m? dengan kisaran
antara 3,15 mg/m? sampai dengan 5,60 me/m?, Nilai
maksimum dijumpai pada bulan Juni (5,60 mg/m?) dan.
minimum pada bulan Maret, yakni 3,15- mg/m? (Tae
bel 1), ‘
Hasil sisik ragam (Tabel 2) menunjuickan bahwa
musim tidak berpengarth terhadap kandungan klorofil
fitoplankton Karena tidak tedlihat jelas perbedaannya
pitung = 1444 F gaye) 5%). Keadaaa ini menanjuk-
Kam bahia curah hujan’ yang ada tidak becpengaruh
besar techadap Kandungan Klorofil fitoplankton di per-
airan Ujung Watu, Jepara. Keadaan ini tercermin’ pula
dari kadar klorofil fitoplankton antar stasiun menune
jukkan perbedaan yang tak nyata (F hitung = 1,67 LF
tabel 5%).
11Tabel 1. Nilai rata-rata Klorofil-s (mg/m?) di perairan
Ujung Watu, Jepara, Jawa Tengah, 1984,
Peart | Wasct [Soni [Seppe] Dasamne
cx fon |r | any
iswwonta | as [seo] sae | as [ace
MP1 > msn positon!
Mr tr > fnuin psn
ME = usin tna
vt frm bt
‘Tabel 2. Sidik ragam dari Klorofil-a di perairan Ujung
Watu, Jepara (11 stasiun)
Samber | ab] JK | KT F Fiaber_|
Keragaman hitung [SE Te]
Musim 3 | 35,7456 |11,9152 | 144 |2.92 | 4.51
stasiun | 10 | 82,5978 | 8.2598 | 167 [216 | 298!
Acek | 30 1482019] 49400 | J “|
‘Fabel 3. Uji Tuckey untuk nilai rata-rata klorofila
perairan Ujung Watu, Jepara, Jawa Tengah.
= 49,95; 303 44)85* 070
Musim/Bulan x
‘Timur uri 1984) [seo | 245%) | 112 | 0,12
X-4,48 |X-5,48
Peralihan tL sas | 233 | 100 |
eptember 1984)
Barat (Desember 1960448 | 133 f | —
Peralihan 1 I
(Maret 1984) as | - - -
) Nyata
Untuk mempelajari musim mana yang paling ber-
Pengaruh tethadap kandungan Klorofit fitoplankton di
Ujuna Watu, Jepare maka dilakukan uji Tuckey atau
HSD (Honestly Significant Difference). Dari hasil peng-
ujian (Tabel 3), terlthat bahwa nilai ratarata klorofil
fitoplankton pada musim timur berbeda nyata apabila
dibandingkan dengan nilai rata-rata klorofil fitoplankton
pada musim peralihan J. Namun perbedaan ini sangatlah
Kecil F hitang = 2.45 yang hanya berbeds sebesar 0,01
Gari F ghey 3% (= 2,84). Menurut KASTORO & BI-
ROWO (1977) dalam pengamatan arus yang dilakukan-
nya di beberapa bagian perairan Teluk Jakarta beskesim-
pulan bahwa pengaruh musim barat berlangsung dari
bulan Desember sampai dengan bulan April. Perairan
78
‘Teluk Jakarta merupakan bagian dari Laut Jawa, demi:
kian pula perairan Ujung Watu, Jopara. Diduga pada
musin peralihan I (Maret) pengaruh musim barat yang
berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan
April masih terasa di wilayah perairan Ujung Watu,
Jepara. Curah hyjan yang tinggi pads musim barat me-
nyebabkan air melimpah berlebihan, schingga mengelir
melalui sungai-sungai yanig bermuara di sepanjang pan-
(ai, bersama aliran air ini tentunya terbawa pula parti-
kel-partikel anorganik deri darat, misalnya partikel lum.
pur. Banyaknya Jumpur dan partikel-partikel yang tain
akan menghambat penetrasi sinar matahari yang diman-
faatkan oleh organisine laut, khususnya fitoplankton
dalam melakukan aktivitas fotcsintesis. Karena pene.
‘trasi sinar matahari teshambat oleh adanya lumpur dan
partikel-partikel lain tersebut, maka kegintan fotosin.
esis fitoplankton akan tergangeu. Keadaan ini tercer-
min dari kadar klorofil fitoplankton yang rendah pads
musim peralihan | bulan Maret (Tabel 1),
Pada umumnya kandungan Klorofil fitoplankton
di perairan dekat pantai dus sampai tiga kali lebih besar
daripada kandungan Klorofil fitoplankton yang relatif
4jauh dari pantai. Hal ini terutama disebabkan oleh penga-
ruh aliran sungai yang bermuara di sepanjang pantai,
Keadaan inj ditunjukkan dengan jelas pada Gambar 2
Gan 3 berupa peta-peta sebaran horisontal kandungan
Klorofil fitoplankton pada bulan Juni (musim timur)
dan Desernber (musim barat). Kejadian serupa dijumpai
pula pada bulan-bulan atau musim-musim lainnya.
KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di'atas dapatlah ditarik kesim-
Pulan sebagai berikut
J. Musim tidak berpengaruh terhadap Kendungan klo-
rofil fitoplankton di perairan Ujung Watu, Jepara.
2. Kandungen Klorofil fitoplankton pada musim timur
Gini) berbeda nyata dengan kandungan Klorofil
fitoplankton pada musim peralihan I (Maret), hal ini
erat hubungannya dengan pengaruh musim barat yang
berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bu-
lan April
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampsikan kepada bapak
DR. ANUGERAH NONTII dan bepak O.H. ARINARDI,
MS. atas saran dan koreksinya. Ucapan yang seme di-
sempaiken pula kepada semua pihak yang telah mem-
bantu, schingga makalah ini dapat disusun lebih sempur-
a,Gambar 2. Sebaran horisontal klorofil-a pada lapisan permukaan di perairan
Ujung Watu, Jepara, Juni 1984,
+ Stasiu
nots se ‘7 se nots
Gambar 3. Sebaran horisontal klocofil-a pada lapisan permukaan di perairan
‘Ujung Watu, Jepara, Desember 1984.
79Sifat-sitat Oseanologis,serta Permesalahannya.
DARTAR REFERENS (M. Hutomo, K. Romimahtarto dan Burhanudin eds).
Lembaga Oseanologi Nasional ~ LIPI, Jakarta : 151 —
JEFFREY, SW. & HUMPHREY 1975. New spoctrophotomettic a7.
‘equations for determining chlorophylls, b, ¢} and c2 RMANA, D. 5 A. NONTIE dan B.S. SUDIBIO 1980.
in higher plants; algae and natural phytoplankton. Kiorofll fitoplankton di Teluk Jakerta. Dolom : "Te.
Biochem, Physiol. Pflancen. 167: 191 ~ 194 fuk Jakarta : Pengkajian Fisika, Kimia, Biolog dan
KASTORO, R, & S. BIROWO 1977, Hast) pendahulvan peng- Geolog.. Tahun 1975 — 1978". (A. Nonwii & A. Djs
amatan amus dari beberaps tempat di Teluk Jakarta mali eds.). Lembaga Oscanologi Nasional — LIP)
ddan sekitamys, Delom* Teluk Jakarta : Sumber Daya, Jokarta : 99 ~ 106