Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organozation) kanker serviks
merupakan penyebab kematian nomor dua bagi kaum perempuan dari
seluruh penyakit kanker yang ada. Dan setiap dua menit seorang wanita
meninggal akibat penyakit ini (Samadi, 2011). Menurut data WHO setiap
tahun jumlah penderita akan bertambah mencapai 6.250.000 jiwa. Dan
dalam 10 tahun mendatang, diperkirakan kan ada 9.000.000 jiwa meninggal
setiap tahun akibat kanker. Dua pertiga dari penderita akan didunia akan
berada di negara-negara yang berkembang (Depkes RI, 2015)
Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab
kematian terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian
nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Setiap
tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya
meninggal dunia. Diperkirakan pada 2030 kejadian tersebut dapat mencapai
hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker,
terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat.
(Depkes RI, 2015)
Di Indonesia persentase pemeriksaan IVA sebesar (5,15%). Nusa
Tenggara Barat (NTB) berada pada peringkat ketiga persentase
pemeriksaan IVA tertinggi di indonesai setelah Bali (19,57%) dan DKI
Jakarta (12,09%) di NTB sebesar (11,42%). (Profil Kesehatan Indonesia,
2016).
Di Lombok Barat persentase yang melakukan IVA adalah (2,56%)
Dari hasil pemeriksan IVA di temukan yang positif sebesar 1,82 %. Dari hasil
pemetiksaan di Lombok Barat jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan
IVA sebesar 4778 WUS dengan IVA positif sebesar 116 WUS sedangkan
yang IVA negatif 1190 WUS. Daerah puskesmas terbanyak yang melakukan
IVA terdapat di Puskesmas Gunung Sari sebanyak 2397 WUS dan yang
paling kecil di wilayah Puskesmas Dasan Tapen sebanyak 12 WUS. (Profil
Depkes Lobar,2016)

1
Menurut data PWS KIA Puskesmas Dasan tapen pada tahun 2017,
jumlah sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan 7 wilayah
berjumlah 10004 jiwa. (Profil Puskesmas Dasan Tapen, 2017)
Dan jumlah sasaran Pasangan Usia Subur di wilayah kerja
Poskesdes Babussalam berjumlah 1911 jiwa, dan jumlah sasaran PUS
untuk wilayah dusun Bile Kedit Barat wilayah kerja Poskesdes Babussalam
berjumlah 198 jiwa.
Sebelumnya telah dilakukan survey wawancara kepada bidan desa,
dari hasil wawancara ditemukan 1 kasus ibu meninggal akibat kanker rahim
pada tahun 2015 dan untuk wilayah Poskesdes Babussalam terutama untuk
PUSnya sangat minim untuk memiliki kesedaran serta pengetahuan
mengenai pentingnya pemeriksaan IVA.
Menurut peneliti Suwiyoga, Ketur et all, (2008) pemeriksaan IVA
dapat dipertimbangkan sebagai skrining alternativ pada lesi servik dalam
upaya down staging kanker servik karena memiliki berbagai keunggulan
seperti sensitifitas dan spesifisitas yang memadai, tidak tarumatis,
sederhana /praktis dan cepat, dan dapat di kerjakan oleh bidan terlatih.
Selain itu, IVA memiliki kelebihan karena kesederhanaan tehnik dan
kemampuan memberikan hasil segera.
Untuk itu dianjurkan untuk tes IVA bagi semua perempuan yang
berusia 30-50 tahun dan perempuan yang sudah melakukan hubungan
seksual. IVA telah menunjukan sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi
cervical intraep ithelian neoplasia (CIN) dan kanker servik. Sedangkan untuk
pemeriksaan Pap Smear di katakan tidak ade kuat (memuaskan) bila
preparat tidak di sertai lebel, preparat yang pecah sehingga sulit diproses
atau dibaca. Selain itu Pap Smear di katakan tidak ade kuat bila selulariti
dari preparat yang terganggu karena adanya darah, reaksi, atau faktor
imflamasi, maupun faktor lainnya. (Depkes RI, 2015).
Menurut penelitiaan yang di lakukan oleh Juanda dan Kesuma
hasil dari pemeriksaan IVA yang di lakukan pada 30 orang 3% yang
positif IVA melalui hasil pemeriksaan servik insfekulo sedangkan 16%
mengalami keluhan seperti keputihan dan gatal pada alat kelamin.
Sedangkan menurut teori WHO (2012), beberapa faktor yang
mempengaruhi perilakuantara lain pemikiran dan perasaan (thoughts and
feeling) atau pertimbangan pribadi seseorang terhadap objek atau

2
stimulasi. Faktor selanjutnya adalah faktor personal reference, factor
sumberdaya (resources serta faktor social budaya (culture) setempat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan kegiatan
“Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pemeriksaan IVA) di Wilayah Kerja UPT
BLUD Puskesmas Dasan Tapen Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut, yaitu “Bagaimana Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Dasan Tapen?

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk membagi informasi atau pengetahuan tentang Penyuluhan
Kesehatan Reproduksi Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas
UPT BLUD Puskesmas Dasan Tapen tahun 2018
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan kepada ibu mengenai pengertian dari
pemeriksaan IVA.
b. Mampu menjelaskan kepada ibu mengenai Keuntungan, jadwal dan
syarat mengikuti IVA
c. Mampu menjelaskan kepada ibu mengenai kategori IVA dan tempat
pelayanan IVA
d. Mampu menjelaskan kepada ibu mengenai pengertian Kanker
serviks, factor dan gejala dari kanker Serviks.

D. Manfaat Kegiatan
1. UPT BLUD Puskesmas Dasan Tapen
Dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program-program
yang ada di Puskesmas, salah satunya dengan Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Dasan Tapen
2. Institusi Pendidikan

3
Dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana pemahaman dan
kemampuan mahasiwa dalam melakukan penyuluhan terkait IVA.

3. Mahasiswa
Sebagai lahan untuk mempraktikkan teori yang telah diperoleh
mengenai IVA.
4. Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang pemberian IVA
yang tepat.

E. Sasaran
Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah 10 ibu-ibu yang telah menjadi
pasangan Usia Subur di daerah Bille Kedit Barat.

Vous aimerez peut-être aussi