Vous êtes sur la page 1sur 2

ADAPTASI

A. Pengertian
Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berklanjutan yang
membutuhkan perubahan dalam hal struktur, fungsi dan perilaku sehingga sesorang
lebih sesuai dengan suatu lingkungan tertentu.
Beradaptasi berarti mendapatkan persepsi, perilaku dan lingkungan yang
berubah sehinga tercapai keseimbangan. Namun demikian hasil akhir adaptasi
tergantung pada tingkat tingkat kesesuaian antara ketrampilan dan kapasitas
seseorang dan sumber dukungan sosialnya disatu sisi dan jenis tantangan atau
stressor yang dihadapi disisi lain.
B. Respon fisiologis Stres
1. Interprestasi stimuli oleh otak
Respon fisiologis terhadap streseo merupakan mekanisme protektif dan
adaptif untuk memelihara homeostasis dalam tubuh. Dalam proses stress,
stressor akan diterima oleh impuls aferen yang ditangkap oleh organ
pancaindera dan penmgindera internal ( baroreseptor, kompreseptor )m ke
teruskan ke pusat syaraf di otak. Stressor diterima oleh pusat yang berbeda
mulai dari korteks kebatang otak, yang pada akhirnya menyampaikan
informasinya kehipotalamus.respon terhadap persepsi stress diintegrasikan di
hipotalamus, yang kemudian melakukan koordinasi penyesuaian untuk
mencapai keseimbangan.
Hipothalamus mengintegrasikan mekanisme syaraf otonom yang
memelihara kesetabilan kimia lingkungan internal tubuh. Hypothalamus dan
system limbic mengatur emosi dan memelihara kegiatan visceral (makan,
minum, pengaturan suhu, reproduksi, pertahanan dan agresi)
2. Respon neuroendokrin
a. Respon system saraf simpatis
Respon system saraf simpatis bekerja sangat singkat dan cepat.
Norepineprin akan dikeluarkan menuju ujung-ujung syaraf pada organ yang
dituju sehinga mengakibatkan peningkatan fungsi organ fital dan
perangsangan tubuh secara umum. Peningkatan frekuensi jantung
(kontraksi), vasokonstriksi perifer, dan kedua haltersebut menyebabkan
peningkatan tekanan darah.
Pada keadaan stress akan terjadi peningkatan pemecahan lemak untuk
mendapatkan sumber energi yang siap pakai (glukosa) yang akan digunakan
selama tubunh mencoba beradaptasi/mengatasi dengan stress.
b. Respon simpatis adrenal-medular
Stimulasi kelenjar adrenal akan merangsang dikeluarkannya epineprin
dan nor epineprin menuju aliran darah. Efek hormon ini akan memperlambat
dan memperlama reaksi awalnya. Epineprin dan norepineprin akan
meningkatkan system metabolic dan peningkatan kadar glukosa darah,
peningkatan ketegangan otot, meningkatkan ventilasi dan peningkatan
koagulabilitas darah. Respon ini disebut reaksi fight or flight.
c. Respon hypothalamus-pituitari
Hipothalamus mensekresi CRH (cortikotropin realizing hormon), yang
bakan menstimulasi pituitary anterior untuk melepaskan ACTH dimana
ACTH akan menstimulasi pengeluaran glukokortikoid terutama kortisol.
Kortisol berperan menstimulasi katabolisme protein, melepaskan asam
amino, menstimulasi ambilan asam amino oleh hepar dan merubahnya
menjadi glukosa dan menghinbisi ambilan glukosa oleh berbagai sel tubuh
terutama selain jantung dan otak.
Aksi katekolamamin juga akan brepengaruh terhadap dikeluarkannya
hormon korteks adrenal, ADH dan Aldosteron akan menyebabkan retensi air
dan natrium, yang merupakan mekanisme adaptif jika terdapat perdarahan
atau kehilangan cairan melalui keringat yang berlebihan.

Vous aimerez peut-être aussi