Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
220112170542
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
Nama : Ny. S
Umur : 41 tahun
Status : Kawin
Agama : Islam
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Tidak terkaji
Saat ini klien kesadarannya dalam rentang moderate injury, tampak batuk-batuk,
terpasang nasal canul 3 lpm, NGT, urin kateter, dan telah melakukan post CTR a.i SOL
due to sup. Meningioma at right frontotemporalis hari rabu tanggal 11 April 2018.
Terdapat luka jahitan post operasi di kepala dan luka decubitus di area atas pantat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan sejak usia 3 tahun klien diketahui tuna rungu. Klien pernah
mengalami riwayat TB paru pada tahun 2007 dan tahun 2014, sudah 7 bulan
kebelakang klien bolak balik masuk rumah sakit karena tipus, dan infeksi paru-paru,
kemudian 2 bulan yang lalu akhirnya pasien di rujuk ke RSHS dan ditemukan pasien
memiliki tumor di otak. Selama ini klien tidak memakai alat bantu dengar, sebelumnya
komunikasi dengan orang melihat isyarat bibir namun kemudian klien mengalami
penurunan penglihatan sejak 2 bulan yang lalu sehingga untuk ADL nya di bantu total
oleh keluarga.
e. Riwayat Psikososio-Spiritual
Menurut keterangan keluarga klien, semenjak sakit klien dirawat oleh ibu nya dan
anak-anak nya, klien sudah tidak tinggal dengan suami sejak 2 tahun yang lalu. Selalu
banyak tetangga yang bekunjung melihat klien di RS. Sebelumnya klien adalah
seorang penjahit.
3. PEMERIKSAAN FISIK
b. Keadaan Umum : Klien tidak bisa mendengar dan melihat, bicara kurang jelas
28x/menit
4. PENGKAJIAN NEUROVASKULAR
1. N I (Olfaktorius)
Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang dirasakan
(kopi, teh,dll)
Hasil : Keluarga klien mengatakan bahwa klien dapat membedakan bau.
2. N II (Optikus)
Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan
Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang
Hasil : Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami penurunan pengliihatan sejak 2
bulan yang lalu
3. N III, IV, VI (Okulomotoris, Troklearis, Abdusens)
Nerus Okulomotoris (N III)
Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil, dan sebagian
gerakan ekstraokuler.
Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil dan
inspeksi kelopak mata
Hasil :
Kanan Kiri
Kelopak mata + +
Pupil Isokor Isokor
Tidak terkaji karena tidak
Tes putar bola mata dapat mendengarkan
perintah
4. N V (Trigeminus)
Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensasi wajah, lidah dan gigi, refleks kornea dan
refleks kedip
Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata, sentuh
dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan kapas.
Hasil : reflek berkedip (+), pemeriksaan sensasi sentuhan di wajah tidak dapat dilakukan
karena pasien tidak bisa mendengar untuk mengikuti perintah.
5. N VII (fasialis)
Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah
Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dengan
tahanan, menjulurkan lidah untuk membedakan gula dan garam
Hasil : keluarga menyatakan klien dapat membedakan rasa, pemeriksaan yang lain tidak
dapat dilakukan karena kondisi pasien yang tidak dapat mendengar.
6. N VIII Auditori :+
Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan
Cara pemeriksaan: test webber dan rinne
Hasil : keluarga mengatakan klien sudah tuna rungi sejak usia 3 tahun.
7. N IX (Glosofaringeus)
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam
Hasil : keluarga mengatakan pasien dapat membedakan rasa dibuktikan dengan klien dapat
menyebutkan makanan apa yang dimakan.
8. N. X (Vagus)
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan
Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh mengucap
ah…
Hasil : meskipun terpasang NGT, klien sudah mulai dilatih untuk bisa menelan , keluarga
mengatakan klien sudah dapat minum dengan sedotan dan habis setengah gelas, pernah
dilatih makan puding
9. N. XI (aksesori)
Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu
cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan sambil pasien
melawan tahanan tersebut.
Hasil : tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien
10. N XII (Hipoglosus)
Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah
cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke sisi.
Hasil : tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat mendengarkan perintah
5. PENGKAJIAN RESIKO
Skrinning resiko jatuh (MORSE FALL SCALE)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal pemeriksaan : 13 April 2018
Kesan :
7. TERAPI
Terapi Implikasi keperawatan
Ceftriaxone 1 gram vial 1x2gr Adalah obat antibiotik
Telah dilakukan operasi CTR (Craniotomy Tumor Removal) tanggal 11 April 2018
8. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
DS : keluarga klien Tidak mampu batuk efektif Ketidak efektifan bersihan
mengatakan pasien batuk ↓ jalan napas
berdahak Hipersekresi mukosa saluran
DO : pernafasan
Riwayat TB paru ↓
Batuk-batuk Menghasilkan lender
RR 28 x/menit ↓
Bunyi napas ronchi Menempel didinding saluran
Ada gurgling penapasan
↓
Lama lama mengakibatkan
sumbatan
↓
Menghambat udara yang
akan masuk ke paru-paru
↓
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
DS : Tirah baring lama Gangguan integitas kulit
DO : ↓
- Tirah baring lama Penekanan area penonjolan
- Breden skor bernilai 12 ↓
artinya resiko tinggi Suplai darah terganggu
dekubitus ↓
- Terdapat luka decubitus Jaringan nekrotis
grade 2 ↓
- Terdapat luka bekas Ulkus
jaitan di kepala bagian ↓
kanan Decubitus
- ↓
Gangguan integritas kulit
DS : Massa di otak (tumor) Hambatan mobilitas fisik
- Keluarga klien ↓
mengatakan pada tubuh Menekan jaringan otak
bagian kanan lemah dari (kompresi), invasi langsung
pada bagian kiri parenkim
DO : ↓
- ADL klien di bantu total Penurunan suplai darah ke
- Klien mengalami otak
kelemahan dan kekakuan ↓
pada bagian kanan tubuh Nekrosisi jaringan
(perubahan respon ↓
motorik) Infark jaringan otak
- Pasien tampak berbaring ↓
dan seluruh aktivitas di Deficit neurologis focal
tempat tidur ↓
- TD 110/60, HR Hemiparesis/hemiplegia
112x/menit, RR ↓
28x/menit Hambatan mobilitas fisik
- Tampak meringis ketika
dilakukan perubahan
posisi
- Terdapat keterbatasan
rentang gerak pada
ekstremitas atas dan
bawah sebelah kanan
- Kekuatan otot
3 5
3 5
DS : Massa di otak Resiko jatuh
- Keluarga mengatakan ↓
bagian tubuh sebelah Chaisme optikum terdesak
kanan pasien lebih oleh tumor
lemah di bandingkan ↓
yang kiri Penurunan visus penglihatan
- Keluarga mengatakan ↓
semenjak sakit, klien Gangguan pada N III,IV
mengalami penurunan ↓
penglihatan Gangguan penglihatan pada
DO : kedua mata
- Total skor MORSE ↓
FALL SCALE > 45 Gangguan persepsi sensori
artinya resiko tinggi visual
jatuh ↓
- ADL klien dibantu total Resiko jatuh
- Kelemahan di bagian
kanan ektremitas atas
dan bawah
- TD 110/60 mmHg, HR
112x/menit, RR
28x/menit
- Kekuatan otot
3 5
3 5
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidak efektifan besihan jalan napas b.d obstruksi jalan napas ditandai dengan
adanya suara gurgling dan RR 28x/menit
b. Gangguan integritas kulit b.d imobilitas fisik ditandai adanya luka decubitus grade 2
c. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
d. Resiko jatuh b.d gangguan persepsi sensori visual
10. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Black dan Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah, Manajemen Klinis untuk Hasil yang
Johnson, Joice Young. 2010. Handbook for Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical
Surgical Nursing, Twelfth Edition. Philadelphia : Lippincott William Wilkins.
NANDA International. 2015. Nursing Diagnoses Definitions and Classification 2015-2017.
Willey-Blackwell.
Osborn, Wraa, Watson. 2010. Medical-Surgical Nursing (Preparation for Practice). United
State : Pearson Education.
Porth, Carol Mattson. 2011. Essential of Pathophysiology Concept of Altered Health States
Edition 4. Canada : Wolter Kluwer.
Smeltzer, S.C., dan Bare, B. G. 2008. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical
Nursing. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.