Vous êtes sur la page 1sur 26

Model Penelitian

Kasus : melihat seberapa efektif peranan dari audit internal dalam menciptakan good corporate
governance pada instansi pemerintah di kota Semarang. Dimana good corporate
governance sebagai variabel dependen yang termasuk kategori unobserved variabel
sehingga memiliki beberapa indikator untuk pengukurannya. Indikatornya adalah
independensi, kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan audit. Begitu pula dengan
peran audit internal yang merupakan variabel independen yang termasuk unobserved,
sehingga membutuhkan beberapa indikator untuk penilaian. Indikator untuk good
corporate governance adalah transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kewajaran.

Judul : peran audit internal dalam pelaksanaan good corporate governance

Latar Belakang
Adanya instansi pemerintah yang disebut sebagai badan layanan umum (BLU) mendorong berbagai
instansi pemerintah untuk mendapatkan predikat tersebut. Badan layanan umum sendiri adalah
suatu badan hukum milik pemerintah yang bergerak dalam hal pelayanan untuk kesemakmuran
rakyat. Mengapa badan layanan umum ini menarik banyak instansi pemerintah untuk mendapatnya,
karena adanya kebebasan dalam pengelolaan keuangan PNBP yang diberikan pengelolaanya pada
instansi berbadan BLU. Sehingga hal ini menarikn simpatik dari berbagai instansi pemerintah untuk
mendapatkannya.

Adanya BLU ini, instansi dituntut untuk mampu menyelanggarakan pemerintahan yang baik atau
dikenal dengan good corporate governance. Pelayanan yang baik, selama ini dikenal merupakan hal
yang menajdi tujuan pada perusahaan swasta, yang notabene perusahaan yang berorientasi pada
maksimalisasi profit. Dalam era saat ini, pelayanan yang baik yang mengedepankan pada pelayanan
masyarakat, tidak hanya diterapkan pada perusahaan swasta, namun diharapkan dapat diterapkan
dalam sektor publik.

Salah satu cara untuk menunjang tercapainya gcg ini yaitu dengan adanya audit internal. Adanya
audit internal dalam instansi, diharapkan mampu memperbaiki kinerja instansi menjadi lebih baik
lagi, dengan demikian maka status gcg akan dengan mudah diperoleh guna mendapatkan badan
hukum BLU.

Peraturan pemerintah no 23 tahun 2005 menyebutkan bahwa Pemeriksaan intern BLU dilaksanakan
oleh satuan pemeriksaan intern yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah
pemimpin BLU. Berdasarkan pada PP tersebut, maka dapat dikatakan bahwa setiap satker BLU
wajib memiliki audit internal.

Rumusan masalah
1. Apakah independensi, kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan audit, secara mampu
menggambarkan peran audit internal?
2. Apakah transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran mampu
menggambarkan good corporate governance?
3. Apakah peran audit internal berpengaruh signifikan dalam pelaksanaan good corporate
governance?

Tujuan penelitian :

1. Untuk mengetahui independensi, kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan audit,


merupakan indikator yang tepat untuk mengukur peran audit internal
2. Untuk mengetahui transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran
merupakan indikator yang tepat untuk mengukur good corporate governance
3. Untuk mengetahui peran audit internal berpengaruh signifikan dalam pelaksanaan good
corporate governance

Definisi Variabel

Variabel Dependen
Good Corporate Governance adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki
tujuan untuk mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak
merugikan stakeholder organisasi tersebut” (Pratolo, 2007:8).
Indikator good corporate governance :
1. Transparansi
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Kaitannya dengan
penelitian ini adalah pengungkapan informasi yang tidak terbatas pada visi misi dan keuangan
perusahaan selain itu perusahaan harus mengungkpannya secara tepat waktu.
2. Kemandirian
Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dapat dijelaskan bahwa
masing-masing unit dalam satker BLU bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-
masing, selain itu menghindari dominasi dan lempar tanggungjawab antar anggota.
3. Akuntabilitas
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban Organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif. Selain itu di dalam satker BLU setiap karyawan telah
mengetahui rincian tugasnya yang selaras dengan pencapaian GCG dan mematuhi code of
conduct dalam menjalankan tugas. Kemudian adanya system reward and punishment yang akan
meningkatkan kinerja dari karyawan.
4. Pertanggungjawaban
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Satker BLU harus berjalan sesuai dengan
peraturan yang ada, selain itu harus memperhatikan juga kondisi lingkungan sekitar satker dalam
hal tanggungjawab social termasuk kelestarian lingkungan di dalamnya.
5. Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Satker BLU memberikan
kesempatan kepada para karyawan untuk dapat mengembangkan karir tanpa memperhatikan
gender ras dan lain sebagainya.

Variabel Independen

Menurut Agoes (2004 : 221) internal audit (pemeriksaan intern) yaitu pemeriksaan yang dilakukan
oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan
ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
1. Independensi
Audit intern harus mandiri dan terpisah dari kegiatan yang diperiksanya.
2. Kemahiran profesional
Audit intern harus mencerminkan keahlian dan ketelitian profesional.
3. Lingkup pekerjaan audit internal
Lingkup pekerjaan pemeriksa intern harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian intern yang dimiliki organisasi dan kualitas
pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan.

Pengukuran Variabel

Variabel diukur dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dengan ketentuan :
Variabel Good Corporate Governance dengan 5 indikator, yang dinyatakan dalam bentuk item
pertanyaan, sehingga:
Nilai minimal 5
Nilai maksimal 25
Variabel peran audit internal dengan 3 indikator, masing-masing indikator memiliki 3 item
pertanyaan, sehingga:
Nilai minimal 3
Nilai maksimal 9
Dikarenakan model dari variabel peran audit internal ini dalam setiap indikatornya memiliki
indikator lagi yang merupakan item pertanyaan, maka peru dilakukan analisis tersendiri terlebih
dahulu. Analisis yang dimaksud adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA). Tujuan dari CFA
adalah mencari indikator yang tepat atau memilih indikator mana yang mampu membentuk suatu
variabel.
Kerangka Berfikir :

IND 1
Transparansi

IND 2 Independensi

IND 3 Kemandirian

KP 1

Kemahiran Peran Audit Good


KP 2 Akuntabilitas
Profesional Corporate
Internal
Governance
KP 3
Pertanggung
jawaban

LP 1

Lingkup
LP 2 Pekerjaan
Audit Internal

Kewajaran
LP 3 Gambar 1. Kerangka Berfikir

Hipotesis :

H 1a : Sub indikator Independensi 1 mampu menggambarkan indikator Independensi.

H 1b : Sub indikator Independensi 2 mampu menggambarkan indikator Independensi.

H 1c : Sub indikator Independensi 3 mampu menggambarkan indikator Independensi.

H 2a : Sub indikator Kemahiran Profesional 1 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

H 2b : Sub indikator Kemahiran Profesional 2 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

H 2c : Sub indikator Kemahiran Profesional 3 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

H 3a : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 1 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.

H 3b : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 2 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 3c : Sub indikator Lingkup Pekerjaan Audit Internal 3 mampu menggambarkan pada
indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.

H 4a : Indikator Independensi mampu menggambarkan peran audit internal

H 4b : Indikator Kemahiran Profesional mampu menggambarkan peran audit internal.

H 4c : Indikator Lingkup Pekerjaan Audit Internal mampu menggambarkan peran audit internal.

H 5a : Indikator Transparansi mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5b : Kemandirian mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5c : Akuntabilitas mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5d : Pertanggungjawaban mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5e : Kewajaran mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 6 : Peran audit internal berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance.

Gambar 2. Full Model SEM Path Diagram


Model Pengukuran

1. Peran Audit Internal


a. Independensi

Persamaan Model Pengukuran


(Konstruk Endogen)

Gambar 3 Model Pengukuran Indikator Independensi

IND 1 = β1 IND +e1


IND 2 = β2 IND +e2
IND 3 = β3 IND +e3

b. Kemahiran Profesional

Persamaan Model Pengukuran


(Konstruk Endogen)

Gambar 4 Model Pengukuran Indikator Kemahiran Profesional

KP 1 = β1 KP +e4
KP 2 = β2 KP +e5
KP 3 = β3 KP +e6
c. Lingkup Pekerjaan Audit Internal

Persamaan Model Pengukuran


(Konstruk Endogen)

Gambar 5 Model Pengukuran Lingkup Pekerjaan Audit Internal

LP 1 = β1 LP +e7
LP 2 = β2 LP +e8
LP 3 = β3 LP +e9

2. Good Corporate Governance


Persamaan Model Pengukuran
(Konstruk Endogen)

Gambar 6 Model Pengukuran Indikator Good Corporate Governance

TR = β1 GCG +etr
KM = β2 GCG +ekm
AK = β3 GCG +eak
PT = β4 GCG +ept
KW = β5 GCG +ekw
Model Struktural

Gambar 7 Model Struktural

GCG = Peran Audit Internal + ey

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Asumsi SEM

a. Uji Normalitas

Tabel 1
NILAI CRITICAL RASIO

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.


KW 4,000 5,000 ,029 ,138 -1,999 -4,828
PT 4,000 5,000 ,172 ,831 -1,970 -4,759
AK 4,000 5,000 ,000 ,000 -2,000 -4,830
KM 4,000 5,000 ,029 ,138 -1,999 -4,828
TR 4,000 5,000 ,000 ,000 -2,000 -4,830
LP1 3,000 5,000 ,036 ,176 ,094 ,227
LP2 3,000 5,000 -,009 -,045 -,144 -,348
LP3 3,000 5,000 -,066 -,318 -,385 -,929
KP1 3,000 5,000 ,015 ,072 -,032 -,077
KP2 3,000 5,000 ,047 ,225 ,086 ,207
KP3 3,000 5,000 ,010 ,046 -,096 -,231
IND3 3,000 5,000 ,036 ,176 ,094 ,227
IND2 3,000 5,000 ,015 ,072 -,032 -,077
IND1 3,000 5,000 ,036 ,176 ,094 ,227
Multivariate 5,098 1,425
Uji normalitas secara univariate dapat dilakukan dengan melihat nilai c.r. dari skew.
Asumsinya adaah jika nilai c.r. -2< c.r. < 2 dapat dikatakan bahwa data normal. Dari data di
atas, diketahui bahwa keseluruhan data yang meliputi indikator dari variabel laten peran
audit internal dan good corporate governence memenuhi asumsi normalitas, sehingga
seluruh data normal. Begitu pula dengan normalitas secara multivariate data berdistibusi
tidak normal karena nilai c.r. multivariate sebesar 1,425 < 2, maka secara multivariate data
penelitian ini adalah normal.

b. Uji Outlier
Tabel 2
NILAI OUTLIER

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


3 26,697 ,021 ,949
53 26,474 ,023 ,826
64 25,367 ,031 ,814
140 25,361 ,031 ,638
5 24,927 ,035 ,552
76 24,381 ,041 ,519
27 24,127 ,044 ,425
42 23,348 ,055 ,504
60 23,166 ,058 ,417
38 22,927 ,061 ,359
73 22,651 ,066 ,323
66 22,059 ,077 ,401
93 22,018 ,078 ,301
4 21,884 ,081 ,244
61 21,665 ,086 ,220
131 21,194 ,097 ,279
54 21,085 ,099 ,228
36 21,057 ,100 ,163
26 20,408 ,118 ,291
59 20,089 ,127 ,327
31 19,884 ,134 ,322
56 19,553 ,145 ,375
13 19,519 ,146 ,304
123 19,100 ,161 ,405
52 18,912 ,168 ,407
111 18,853 ,171 ,351
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
16 18,772 ,174 ,308
21 18,718 ,176 ,258
117 18,661 ,178 ,215
74 18,587 ,181 ,182
62 18,310 ,193 ,225
10 18,240 ,196 ,193
20 18,182 ,199 ,160
78 18,170 ,199 ,119
94 17,912 ,211 ,151
97 17,818 ,215 ,135
65 17,422 ,234 ,229
22 17,362 ,237 ,197
7 17,321 ,239 ,162
103 17,231 ,244 ,147
2 17,113 ,250 ,143
35 16,974 ,258 ,147
106 16,883 ,262 ,135
119 16,834 ,265 ,112
67 16,777 ,268 ,094
6 16,552 ,281 ,123
17 16,435 ,288 ,123
29 16,355 ,292 ,111
85 16,327 ,294 ,087
71 16,264 ,297 ,075
109 15,825 ,324 ,177
90 15,753 ,329 ,162
8 15,666 ,334 ,153
126 15,499 ,345 ,177
129 15,335 ,356 ,202
23 15,085 ,372 ,277
77 14,950 ,382 ,294
104 14,820 ,391 ,311
1 14,708 ,398 ,317
99 14,630 ,404 ,304
114 14,552 ,409 ,292
12 14,530 ,411 ,247
50 14,199 ,435 ,391
89 14,082 ,444 ,405
118 13,996 ,450 ,399
113 13,949 ,454 ,366
105 13,829 ,463 ,383
75 13,788 ,466 ,347
102 13,738 ,469 ,318
80 13,704 ,472 ,281
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
69 13,656 ,476 ,254
9 13,596 ,480 ,235
47 13,402 ,495 ,295
63 13,332 ,501 ,282
83 13,181 ,512 ,320
120 13,160 ,514 ,275
81 13,105 ,518 ,253
58 12,941 ,531 ,298
15 12,861 ,537 ,291
37 12,734 ,548 ,316
28 12,670 ,553 ,298
108 12,600 ,558 ,285
135 12,492 ,567 ,297
138 12,492 ,567 ,240
49 12,433 ,572 ,223
30 12,359 ,578 ,214
96 12,312 ,581 ,191
45 12,177 ,592 ,215
79 12,177 ,592 ,168
25 12,128 ,596 ,149
70 12,064 ,601 ,137
55 11,967 ,609 ,139
51 11,954 ,610 ,109
127 11,843 ,619 ,116
101 11,750 ,626 ,117
134 11,520 ,645 ,178
48 10,967 ,689 ,498
100 10,528 ,723 ,758
125 10,528 ,723 ,696
91 10,513 ,724 ,640

Asumsi SEM selanjutnya adalah outlier, asumsinya adalah terdapat outlier jika nilai p1 dan
p2 < 5%. Pada tabel di atas diketahui bahwa pada responden 5, 53, 64, 140, 5, 76, 27
memiliki nilai p1 dan p2 sebesar < 5%.. Outlier ini yang akan memepengaruhi tidak
normalnya suatu data.
2. Uji Model Fit

a. Nilai Chi Square


Tabel 3
PERHITUNGAN DF

Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 105


Number of distinct parameters to be estimated: 32
Degrees of freedom (105 - 32): 73

Tabel 4
HASIL MODEL

Result (Default model)


Minimum was achieved
Chi-square = 335,301
Degrees of freedom = 73
Probability level = ,000

Dari dua tabel di atas, diketahui bahwa nilai chi square sebesar 335,301, degrees of freedom
sebesar 73, dan nilai probabilitas sebesar 0,000. Model dikatakan fit jika memiliki nilai
probablitas > 0,05. Namun dengan nilai sebesar 0,000 maka dikatakan bahwa model
penelitian ini tidak fit.

b. RMSEA

Tabel 5
NILAI RMSEA

RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model ,161 ,144 ,178 ,000
Independence model ,249 ,234 ,264 ,000

Model dikatakan fit jika memiliki nilai RMSEA <0,08. Nilai RMSEA pada model penelitian
ini sebesar 0,161 dan 0,249 di mana keduanya RMSEA > 0,08 sehingga model tidak fit.
c. GFI
Tabel 6
NILAI GFI

RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model ,033 ,778 ,681 ,541
Saturated model ,000 1,000
Independence model ,074 ,522 ,449 ,453

Model dikatakan fit jika memiliki nilai GFI ≥ 0,90. Sedangkan pada model ini nilai GFI
sebesar 0,778 < 0,90, sehingga model tidak fit.

d. CMIN

Tabel 7
NILAI CMIN

CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 32 335,301 73 ,000 4,593
Saturated model 105 ,000 0
Independence model 14 873,302 91 ,000 9,597

Model dikatan fit jika nilai CMIN ≤ 2. Pada model ini nilai CMIN sebesar 4,593> 2.
Sehingga model tidak fit.

3. Uji Model Fit setelah perbaikan

Dikarenakan Adanya outlier, maka ada kemungkinan hal itu mempengaruhi model fit penelitian
ini. Sehingga uji model fit hampir keseluruhannya tidak menunjukkan model yang fit. Oleh
karena itu, perlud idperhatikan modifikasi indeks yang disarankan oleh alat analisis. Pada tabel
tersebut disajikan hal yang harus diperbaiki, yang mana setelah hal tersebut dilakukan akan
menurunkan nilai chi square. Berikut modifikasi yang dimaksud.
Tabel 8
MODIFIKASI MODEL

Modification Indices (Group number 1 - Default model)

Covariances: (Group number 1 - Default model)


M.I. Par Change
ekm <--> ept 8,807 -,044
ekm <--> eak 4,635 -,026
etr <--> ekm 25,141 ,069
e7 <--> ept 6,437 ,036
e8 <--> elp 4,223 ,033
e9 <--> eak 4,209 ,024
e9 <--> e8 6,434 ,052
e5 <--> ekw 11,760 ,069
e3 <--> e7 14,212 -,059
e3 <--> e8 14,073 -,069
e3 <--> e9 19,406 ,068
e2 <--> elp 16,424 ,067
e2 <--> ekp 5,567 ,059
e2 <--> eind 13,905 -,056
e2 <--> e8 92,019 ,228
e2 <--> e3 11,592 -,062
e1 <--> e7 19,186 ,063
e1 <--> e8 5,267 -,039
e1 <--> e9 14,797 -,055

Variances: (Group number 1 - Default model)


M.I. Par Change

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


M.I. Par Change
KW <--- KP2 10,594 ,242
PT <--- KM 7,875 -,174
AK <--- KM 4,204 -,105
AK <--- LP3 4,249 ,086
KM <--- TR 7,993 ,229
TR <--- KM 22,500 ,273
LP1 <--- IND3 5,385 -,161
LP1 <--- IND1 4,718 ,151
LP2 <--- KP2 4,500 ,173
LP2 <--- IND3 4,722 -,176
LP2 <--- IND2 76,346 ,695
LP3 <--- LP2 5,189 ,154
LP3 <--- IND3 7,257 ,189
KP2 <--- GCG 4,330 ,232
M.I. Par Change
KP2 <--- KW 14,488 ,316
KP2 <--- IND2 5,680 ,174
IND3 <--- LP1 7,778 -,173
IND3 <--- LP2 11,084 -,200
IND3 <--- LP3 8,846 ,169
IND3 <--- IND2 9,567 -,189
IND2 <--- KP 5,955 ,226
IND2 <--- LP2 72,396 ,661
IND2 <--- KP2 7,709 ,224
IND2 <--- KP3 4,740 ,171
IND2 <--- IND3 4,183 -,164
IND1 <--- LP1 11,198 ,194
IND1 <--- LP2 4,332 -,117
IND1 <--- LP3 6,726 -,137

Dalam modifikasi model covariance dapat dilakukan dengan memberikan hubungan relasi pada
covariance yang dimaksud. Hubungan relasi ekm <-> ept memiliki nilai M.I. 8,807, artinya jika
kedua ovariance ini dihubungkan, akan menurunkan nilai chi square sebesar 8,807. Dengan
demikian diharpkan jika nilai chi sqaure turun, maka nilai probabilitas akan naik, sehingga dapat
melibihi angka 0,05.

Dibawah ini disajikan model path diagran yang telah dianalisis

Gambar 8 Model Path Diagram yang Dimodifikasi


4. Uji Validitas

a. Validitas Konstruk

Tabel 9
Nilai Signifikansi Loading Factor

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate S.E. C.R. P Label
IND <--- AI 1,000
KP <--- AI -,017 ,059 -,297 ,767 par_11
LP <--- AI ,395 ,158 2,496 ,013 par_12
GCG <--- AI ,162 ,081 1,985 ,047 par_13
IND1 <--- IND 1,000
IND2 <--- IND ,289 ,103 2,803 ,005 par_1
IND3 <--- IND ,699 ,157 4,446 *** par_2
KP3 <--- KP 1,000
KP2 <--- KP ,549 ,133 4,132 *** par_3
KP1 <--- KP ,639 ,150 4,252 *** par_4
LP3 <--- LP 1,000
LP2 <--- LP ,495 ,146 3,378 *** par_5
LP1 <--- LP 1,185 ,191 6,191 *** par_6
TR <--- GCG 1,000
KM <--- GCG ,566 ,249 2,269 ,023 par_7
AK <--- GCG 1,232 ,125 9,852 *** par_8
PT <--- GCG ,946 ,107 8,821 *** par_9
KW <--- GCG ,253 ,108 2,349 ,019 par_10

Pengujian validitas dilakukan untuk melihat valid tidaknya suatu sub indikator
menggambarkan indikator. Pegujian validitas dilakukan dengan melihat nilai p (loading
factor) tabel yang terdapat dalam tabel di atas, dengan asumsi p < 0,01 artinya sub indikator
valid. Selain itu dapat pula dengan melihat simbol *** pada tabel p, artinya adalah p value
yang dihasilkan sangat kecil di bawah 0,001 yang artinya signifikan. Dari tabel di atas,
diketahui sub indikator yang valid dari independensi adalah IND1, IND3, sedangkan IND2
tidak valid karena memiliki nilai loading factor 0,005. Hal ini secara tidak langsung
menjawab hipotesis sebagai berikut

H 1a : Sub indikator Independensi 1 mampu menggambarkan indikator Independensi.

H 1b : Sub indikator Independensi 2 tidak mampu menggambarkan indikator


Independensi.

H 1c : Sub indikator Independensi 3 mampu menggambarkan indikator Independensi


Dalam pengujian validitas kedua terkahit indikator kemahiran profesional, dapat dilihat
bahwa masing-masing sub indikator memiliki nilai loading factor yang signifikan karena
memiliki tanda *** keseluruhan. Sehingga pengujian validitas ini sekaligus menjawab
hipotesis selanjutnya, yaitu hipotesis diterima.

Hipotesis diterima

H 2a : Sub indikator Kemahiran Profesional 1 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

H 2b : Sub indikator Kemahiran Profesional 2 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

H 2c : Sub indikator Kemahiran Profesional 3 mampu menggambarkan pada indikator


kemahiran profesional.

Dalam pengujian validitas ketiga terkahit indikator lingkup penugasan audit internal, dapat
dilihat bahwa masing-masing sub indikator memiliki nilai loading factor yang signifikan
keran memiliki tanda *** keseluruhan. Sehingga pengujian validitas ini sekaligus menjawab
hipotesis selanjutnya, yaitu hipotesis diterima.

Hipotesis diterima

H 3a : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 1 mampu menggambarkan pada


indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.

H 3b : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 2 mampu menggambarkan pada


indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.

H 3c : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 3 mampu menggambarkan pada


indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.

Dalam pengujian validitas keempat yaitu terkahit indikator dari peran audit internal.
indikator independensi memiliki nilai koreasi 1, sehingga hubungan kuat menggambarkan
indikator peran audit internal. Indikator kedua adalah kemahiran profesional dengan nilai
0,767, artinya tidak valid, lalu lingkup penugasan audit internal memiliki nilai loading 0,13,
artinya tidak valid. Kesimpulan dari hasil hipotesisnya disajikan berikut

Independensi : 1, sehingga valid


Kemahiran profesional : 0,767, sehingga tidak valid
Lingkup penugasan aduit internal : 0,13, sehingga tidak valid

H 4a : Indikator independensi mampu menggambarkan peran audit internal

H 4b : Indikator kemahiran profesional tidak mampu menggambarkan peran audit


internal.

H 4c : Indikator kemahiran lingkup penugasan aduit internal tidak mampu


menggambarkan peran audit internal.

Dalam pengujian validitas terakhir indikator Good Corporate Governance, dapat dilihat
bahwa indikator transparansi, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban, dinyatakan valid,
sedangkan kemandirian dan kewajaran dinyatakan tidak valid, sehingga hipotesisnya
sebagai berikut

H 5a : Indikator Transparansi mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5b : Kemandirian tidak mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5c : Akuntabilitas mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

H 5d : Pertanggungjawaban tidak mampu menggambarkan Good Corporate


Governance.

H 5e : Kewajaran mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

b. Validitas Struktural

Tabel 9
Nilai Signifikansi Loading Factor

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate
IND <--- AI 1,210
KP <--- AI -,022
LP <--- AI ,777
GCG <--- AI ,278
IND1 <--- IND ,976
IND2 <--- IND ,280
IND3 <--- IND ,672
KP3 <--- KP ,903
KP2 <--- KP ,510
KP1 <--- KP ,578
LP3 <--- LP ,554
Estimate
LP2 <--- LP ,291
LP1 <--- LP ,710
TR <--- GCG ,763
KM <--- GCG ,434
AK <--- GCG ,941
PT <--- GCG ,726
KW <--- GCG ,195

Dalam pengujian hipotesis keempat, dilihat angka p tabel yang terdapat dalam tabel di atas,
dengan asumsi loading structural > 0,7 dikatakan memiliki validitas konvergen. Dari tabel di
atas, diketahui bahwa hampir keseluruhan indikator dan sub idikator valid, namun ada
beberapa yang tidak valid. Indikator yang tidak memiliki validitas konvergen yaitu
kemampuan profesional, independensi 2, kemahiran profesional 2, kemahiran profesional 3,
lingkup peugasa audit internal 2, lingkup peugasa audit internal 3, kemandirian, dan
kewajaran.

5. Uji Reliabilitas

Tabel 10
Nilai Reliabilitas
Indikator

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)


Estimate
GCG ,078
LP ,603
KP ,000
IND 1,463
KW ,038
PT ,528
AK ,885
KM ,188
TR ,583
LP1 ,505
LP2 ,167
LP3 ,307
KP1 ,334
KP2 ,260
KP3 ,815
IND3 ,452
IND2 ,078
Estimate
IND1 ,953

Suatu indikator dinyatakan reliabel jika memiliki nilai estimate > 0,5. Berdasarkan hasil
perthitungan yang disajikan dalam tabel di atas, indikator yang reliabel adalah lingkup
penugasan, independensi, pertanggungjawaban, akuntabilitas, transparansi, lingkup
penugasan 1, kemahiran profesional 3, dan independensi 1. Sedangkan indikator lainnya
dinyatakan tidak reliabel karena memiliki nilai estimate di bawah 0,05.

6. Uji Model Fit

a. Nilai Chi Square

Tabel 11
PERHITUNGAN CHI SQUARE SETELAH
MODIFIKASI

Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 105


Number of distinct parameters to be estimated: 47
Degrees of freedom (105 - 47): 58

Tabel 12
HASIL MODEL SETELAH MODIFIKASI

Result (Default model)

Minimum was achieved


Chi-square = 51,961
Degrees of freedom = 58
Probability level = ,698

Setelah adanya perbaikan model, ada perubahan yang membuat model menajdi fit. Pertama
pada nilai DF, sebelum modifikasi nilai DF sebesar 73, setelah modifikasi nilai DF menjadi
58. Keuda nilai chi sqaure turun drastis, yang awalnya 335,301 menjadi 51, 961. Sedangkan
nilai probablitas yang awalnya 0,000 menjadi 0,698. Nilai probabilitas setelah perbaikan
sebesar 0,698 > 0,05 sehingga model penelitian ini menjadi fit.
b. RMSEA

Tabel 13
NILAI RMSEA SETELAH MODIFIKASI

RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model ,000 ,000 ,042 ,980
Independence model ,249 ,234 ,264 ,000

Model dikatakan fit jika memiliki nilai RMSEA <0,10. Nilai RMSEA setelah modifikasi,
yang awalnya 0,161 menjadi 0,000. Model ini fit karena nilai RMSEA 0,000 < 0,10.

c. GFI

Tabel 14
NILAI GFI SETELAH MODIFIKASI

RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model ,018 ,951 ,912 ,526
Saturated model ,000 1,000
Independence model ,074 ,522 ,449 ,453

Model dikatakan fit jika memiliki nilai GFI ≥ 0,90. Dalam model awal, nilai GFI sebesar
0,778 < 0,90, sehingga model tidak fit. Namun setelah modifikasi model menjadi fit karena
memiliki nilai GFI sebesar 0,951 > 0,90.

d. CMIN

Tabel 15
NILAI CMIN SETELAH MODIFIKASI

CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 47 51,961 58 ,698 ,896
Saturated model 105 ,000 0
Independence model 14 873,302 91 ,000 9,597

Model dikatan fit jika nilai CMIN ≤ 2. Pada model awal penelitian ini nilai CMIN sebesar
4,593> 2, sehingga model tidak fit. Setelah adanya perbaikan model, nilai CMIN turun
menjadi 0,896, di mana 0,896 < 2, sehingga model ini menjadi fit. Selain itu dapat pula
dengan melihat nilai p value, p value > 0,05 dinyatakan model fit. Dalam tabel di atas p
value 0,698 > 0,5 sehingga model fit.

e. CFI

Tabel 15
NILAI CFI SETELAH MODIFIKASI

Baseline Comparisons
NFI RFI IFI TLI
Model CFI
Delta1 rho1 Delta2 rho2
Default model ,941 ,907 1,007 1,012 1,000
Saturated model 1,000 1,000 1,000
Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Model fit jika memiliki nilai CFI > 0,90. Dalam model di atas diketahui bahwa nilai CFI
sebesar 1,000 > 0,90 sehingga model penelitian ini fit.

f. Modifikasi Model

Setelah adanya modifikasi, pada bagian modification model di variance dan covariance
kosong, artinya sudah tidak perlu adanya perbaikan model. Model yang sebenarnya masih
diperbaiki adalah memberikan regresi antara KP2 dengan IND2. Namun dikarenakan
hubungan antara dua indikator merupakan hubungan regresi, sehingga diperluakan teori
yang kuat untuk memberikan hubungan antara keduanya. Sehingga dalam penelitian ini
perbaikan model antara dua indikator diabaikan.

Tabel 14
MODIFIKASI MODEL SETELAH MODIFIKASI

Modification Indices (Group number 1 - Default model)

Covariances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change

Variances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change


KP2 <--- IND2 5,761 ,169
7. Uji Hipotesis

Penelitian ini ditujukan untuk melihat seberapa besar peran dari audit internal dalam pelaksanaan
Good Corporate Governance. Good Corporate Governance merupakan suatu pelayanan yang
baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Dimana variable ini merupakan variabel
laten yang harus memiliki indikator untuk menilainya, yaitu transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Sedangkan Peran aduit internal ini sendiri
merupakan variabel laten yang membutuhkan indikator untuk menilainya. Indikator yang
dimaksud adalah independensi, kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan aduit internal.
Masing-masing dari indikator ini memiliki sub indikator lain yang harus diuji perananya bagi
indikator tersebut, dimana pengujian yang dimaksud disebut dengan second confirmatory order.

H6 : Peran Audit Internal berpengaruh signifikan pada Good Corporate Governance.

Tabel 15
Nilai Signifikansi Loading Factor

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate S.E. C.R. P Label
IND <--- AI 1,000
KP <--- AI -,017 ,059 -,297 ,767 par_11
LP <--- AI ,395 ,158 2,496 ,013 par_12
GCG <--- AI ,162 ,081 1,985 ,047 par_13
IND1 <--- IND 1,000
IND2 <--- IND ,289 ,103 2,803 ,005 par_1
IND3 <--- IND ,699 ,157 4,446 *** par_2
KP3 <--- KP 1,000
KP2 <--- KP ,549 ,133 4,132 *** par_3
KP1 <--- KP ,639 ,150 4,252 *** par_4
LP3 <--- LP 1,000
LP2 <--- LP ,495 ,146 3,378 *** par_5
LP1 <--- LP 1,185 ,191 6,191 *** par_6
TR <--- GCG 1,000
KM <--- GCG ,566 ,249 2,269 ,023 par_7
AK <--- GCG 1,232 ,125 9,852 *** par_8
PT <--- GCG ,946 ,107 8,821 *** par_9
KW <--- GCG ,253 ,108 2,349 ,019 par_10
Berdasarkan perhitungan nilai loading factor di atas, diketahui bahwa nilai p value peran audit
internal terhadap Good Corporate Governance sebesar 0,47 > 0,001 sehingga hipotesis ditolak.

H6 : Peran audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate


Governance.
Kesimpulan :
1. Sub indikator Independensi 1 mampu menggambarkan indikator Independensi.

2. Sub indikator Independensi 2 tidak mampu menggambarkan indikator Independensi.

3. Sub indikator Independensi 3 mampu menggambarkan indikator Independensi.

4. Sub indikator Kemahiran Profesional 1 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran


profesional.

5. Sub indikator Kemahiran Profesional 2 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran


profesional.

6. Sub indikator Kemahiran Profesional 3 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran


profesional.

7. Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 1 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.

8. Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 2 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.

9. Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 3 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.

10. Indikator independensi mampu menggambarkan peran audit internal

11. Indikator kemahiran profesional tidak mampu menggambarkan peran audit internal.

12. Indikator kemahiran lingkup penugasan aduit internal tidak mampu menggambarkan
peran audit internal.

13. Indikator Transparansi mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

14. Indikator Kemandirian tidak mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

15. Indikator Akuntabilitas mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

16. Indikator Pertanggungjawaban mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

17. Indikator Kewajaran tidak mampu menggambarkan Good Corporate Governance.

18. Indikator Peran audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate
Governance
Created by Rischa Inung Fauziah

Vous aimerez peut-être aussi

  • RPP KD 3.4
    RPP KD 3.4
    Document18 pages
    RPP KD 3.4
    Muhammad Iqbal Musthafa
    Pas encore d'évaluation
  • Soal Latihan
    Soal Latihan
    Document2 pages
    Soal Latihan
    Muhammad Iqbal Musthafa
    Pas encore d'évaluation
  • PPDIOO
    PPDIOO
    Document2 pages
    PPDIOO
    Muhammad Iqbal Musthafa
    Pas encore d'évaluation
  • Ethernet Dan VLAN
    Ethernet Dan VLAN
    Document4 pages
    Ethernet Dan VLAN
    Muhammad Iqbal Musthafa
    Pas encore d'évaluation