Vous êtes sur la page 1sur 9

Jenis boiler menurut klasifikasi tinggi rendahnya tekanan

uap / steam
 Boiler tekanan rendah adalah jenis boiler yang dirancang untuk menghasilkan uap hingga
bertekanan 15psig atau pemanasan pada air hingga suhu 250 hingga tekanan 160psig.
 Boiler tekanan menengah adalah jenis boiler yang dirancang untuk menghasilkan tekanan
uap diatas 15psig atau pemanasan pada air dengan suhu 250 hingga tekanan diatas
160psig.

http://eprints.polsri.ac.id/2009/3/3%20BABII%20.pdf

https://wwwpabriksawitcom.blogspot.co.id/p/blog-page.html?m=1

http://matabayangan.blogspot.co.id/2013/04/jenis-jenis-ketel-uap.html

http://eprints.undip.ac.id/41158/3/BAB_II.pdf

Jenis pipa - pipa ketel pada ketel pipa air antara lain :
a. Generatting tube (evaporator tube)
berfungsi untuk penguapan / menguapkan air atau mempercepat proses penguapan, oleh
karena itu generatting tube diameternya lebih kecil dari pipa lainnya
b. Down comer Tube
Pada umumnya pipa down comer ini dipasang pada posisi yang tidak tertutup oleh anti
priming plate. Karena air dari pipa air pengisi ketel dipancarkan langsung mengarah pada
down comer tube. Down comer tube terbagi dalam : Side down comer, dan Front down comer
c. Super heater tube
berfungsi sebagai pembentuk / penghasil uap kering, dengan jalan memanaskan kembali uap
dari upper drum. dimana uap dari upper drum di alirkan di dalam superheater dan bagian luar
pipa ini terkena gas panas yang mempunyai temperatur sangat tinggi sehingga butiran-
butiran air akan menguap di dalam superheater dan diperoleh uap kering
d. Front header tube, side header tube dan rear header tube
berfungsi sebagai pipa penguapan air, dimana pipa-pipa tersebut langsung berhubungan atau
bersinggungan dengan api..
e. Screen water tube / stag screen
berfungsi sebagai pipa penguapan dan juga berfungsi sebagai pelindung atau tirai dari super
heater tube.

http://dasanusantara.blogspot.co.id/2010/04/komponen-ketel-pipa-air-water-tube.html
Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap dan Bejana Tekan
1. Jenis pemeriksaan dan pengujian berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pemeriksaan dan pengujian dalam proses pembuatan
– Pemeriksaan dokumen teknik yang disyaratkan untuk pembuatan
– Pemeriksaan bahan baku/material yang akan digunakan untuk pembuatan unit atau komponen
(pemeriksaan awal)
– Pemeriksaan pada saat dan atau pada akhir pekerjaan pembuatan unit atau komponen
– Pengujian
– Pembuatan data teknik pembuatan dan laporan pengawasan pembuatan unit atau komponen.
3. Pemeriksaan dan pengujian pertama
– Pemeriksaan dokumen teknik yang disyaratkan untuk pemasangan dana atau pemeriksaan
– Pemeriksaan unit atau komponen
– Pemeriksaan teknis menyeluruh saat perakitan dan akhir perakitan
– Pengujian-pengujian
– Pencatatan pada Buku Akte Ijin Pemakaian
4. Pemeriksaan dan pengujian berkala
– Pengecekan dokumen teknik terkait syarat pemakaian
– Pemeriksaan kondisi fisik serta perlengkapannya
– Pembuatan laporan pemeriksaan dan atau pengujian berkala atau pemeriksaan khusus
– Pencacatan pada buku Akte Ijin Pemakaian
5. Pemeriksaan khusus (modifikasi/reparasi)
a. Pemeriksaan kondisi fisik pesawat uap yang akan dilakukan reparasi/modifikasi
b. Pemeriksaan dokumen teknik terkait dengan syarat pekerjaan
c. Pemeriksaan pada saat dan akhir pekerjaan
d. Pengujian seperlunya
e. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian
f. Pencatatan pada buku akte
Selain itu terdapat pula pemeriksaan dan pengujian pada saat terjadi pekerjaan relokasi/rekondisi
pesawat uap. Dan seluruh tahapan kegiatan pekerjaan yang terkait dengan pesawat uap harus
mendapatkan ijin dan pengesahan dari pihak yang terkait, misal; ijin pemakaian (baru) dan Mutasi ijin
pemakaian karena penjualan atau jenis pesawat uap berpindah.
Seluruh kegiatan terkait dengan pemeriksaan dan pengujian kemudian diatur dalam suatu prosedur
standar mulai dari tahap awal hingga akhir, yaitu;
a. Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau pemasangan
c. Prosedur pada tahapan pemakaian (pemeriksaan berkala atau khusus)
d. Prosedur pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi dan modifikasi
e. Prosedur pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan perakitan pemasangan karena pemindah
pesawat uap
F. Prosedur penerbitan ijin pemakaian pesawat uap baik baru atau mutasi
Kegiatan pemeriksaan dan pengujian mencakup beberapa tahap, yaitu;
a. Pemeriksaan data
b. Pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist terhadap seluruh komponen dan dimention check
/ ketebalan
c. Pemeriksaan tidak merusak terhadap sambungan las
d. Hydrostatis test dan steam test
1. Persyaratan Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian
serta Penerbitan Ijin Pemakaian Pesawat Uap
a. Persyaratan keselamatan Kerja terkait dengan pesawat uap harus mematuhi perundang-undangan,
yaitu; Undang-undang No.1 Tahun 1970, Undang-undang Uap 1930, Peraturan Uap 1930, Peraturan
Menteri No.02/Men/1982/1982 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya serta standar teknis
pendukungnya.
b. Ketentuan-ketentuan tersebut, meliputi;
– Kualitas konstruksi, pemipaan, sarana penunjang
– Kualitas dan kuantitas alat perlengkapan/alat pengaman
– Kualifikasi perusahaan pembuat, perakit/pemasang, reparator, perawatan, dan operator pesawat uap
– Ketentuan pemeriksaan dan pengujian
– Ketentuan teknis pesawat uap yang tidak perlu ijin
– Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis pesawat uap, pemipaan, sarana penunjang dan
dokumen teknik pemeriksaan dan perijinan
2. Persyaratan Keselamatan Kerja dan Ketentuan Teknis Pelaksana Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian
serta Penerbitan Ijin Pemakaian Bejana Tekan
a. Persyaratan Keselamatan Kerja terkait dengan bejana tekan, harus mematuhi peraturan, yaitu;
Undang-undang No.1 Tahun 1970, Peraturan Menteri No. Per.01/Menn/1982 dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya serta standar teknis pendukungnya.
b. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud tersebut diatas, meliputi;
– Ketentuan tentang kualitas konstruksi bejana tekan, pemipaan dan sarana penunjangnya
– Ketentuan tentang kualitas dan kuantitas alat perlengkapan / alat pengaman
– Ketentuan tentang kualifikasi perusahaan pembuat, perakit, pemasang, reparator, perawatan dan
operator bejana tekan
– Ketentuan teknis pemeriksaan dan pengujian
– Ketentuan teknis bejana tekan yang tidak perlu pengesahan pemakaian
– Ketentuan teknis yang berkaitan dokumen teknis bejana tekan, pemipaan, sarana penunjang dan
dokumen teknik pemeriksaan dan pengesahan pemakaian

http://trainingdevelopsystem.blogspot.co.id/2015/06/pengawasan-k3-pesawat-uap-dan-bejana.html
1. Menurut fluida yang mengalir dalam pipa
o Fire tube boiler (boiler pipa api) adalah Fluida yang mengalir di dalam pipa
adalah gas panas yang membawa energi panas, sementara air menyelubungi
bagian luar pipa
o Water tube boiler (Boiler pipa air)adalah Fluida yang mengalir di dalam pipa
adalah air, sementara gas panas memanaskan air dari bagian luar pipa.
o Combinasi boiler (boiler kombinasi) adalah Merupakan kombinasi dari boiler
pipa api dan pipa air. Pada bagian ruang bakar (furnace), bagian dalam pipa air
sementara pada badan boiler, bagian dalamnya dialiri gas panas.
2. Menurut pemakaiannya :
o Boiler tetap (stationary boiler) Boiler yang diletakan pada pondasi tetap seperti
boiler-boiler pada industri dan pembangkit tenaga.
o Boiler bergerak (Mobile boiler) Boiler yang diletakan pada pondasi yang
berpindah-pindah seperti boiler lokomotif dan boiler pada kapal laut.
3. Menurut posisi ruang bakar
o Boiler dengan pembakaran di dalam (internally fire steam boiler), dalam hal ini
pembakaran terjadi pada bagian dalam boliler. Kebanyakan boiler pipa api
memakai sistem ini.
o b. Boiler dengan pembakaran di luar (externally fire steam boiler), dalam hal ini
pembakaran terjadi pada bagian luar boiler. Kebanyakan boiler pipa air memakai
sistem ini.

Disamping itu boiler juga masih dapat dikelompokan menurut banyak klasifikasi, seperti
menurut jumlah lorong api, menurut bentuk dan letak pipa, sistem peredaran air, sumber panas
dan lain sebagainya.

Dalam hal energi, pabrik kelapa sawit adalah swasembada energi. Dimana kebutuhan energi
untuk proses maupun untuk domestik dapat disuplai dari proses pemanfaatan limbah kelapa
sawit untuk pembangkitan energi. Pemanfaatan limbah untuk pembangkitan energi adalah dari
pemanfaatan fiber dan shell (cangkang) sebagai bahan bakar untuk boiler, yang menghasilkan
steam bertekanan 20 atau 30 bar sesuai dengan tekanan kerja boiler untuk pembangkit listrik
dengan turbin generator. Steam back pressure (steam bekas turbin) pada tekanan 2,8 – 3 bar
dipakai untuk pemanasan dalam pengolahan.

BAGIAN-BAGIAN BOILER

1. Furnace/Ruang bakar (Dapur)


Sebagai tempat pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan gas panas, yang memiliki
lantai (fire grate) berupa susunan roster mempunyai lubang-lubang (Deashing Nozzle)
untuk laluan udara pembakaran dari Forced Draft Fan (FD Fan). Lubang-lubang tidak
boleh tumpat, akar pembakaran dapat sempurna yang dilengkapi "Firing Door" pada
bagian depan yang berfungsi :

o mengatur proses pembakaran


o pengeluaran abu, gumpalan kerak sisa-sisa pembakaran
o jalan masuk untuk inspeksi dan perawatan.

Ruang bakar dikelilingi oleh tuib-tuib air (Water Wall) yang akan menyerap panas untuk
steam.

Gambar Bagian-bagian boiler

2. Main Drum
•Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube )
a. Ketel dengan lorong tunggal (single tube steam boiler ).
pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong api maupun lorong
air. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertikal boiler adalah single
water tube boiler.

b. Ketel dengan lorong ganda ( multi tube steam boiler )


multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler misalnya ketel B
dan W dll

•Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)


a. Ketel tegak ( vertikal steam boiler ), seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll

b. Ketel mendatar ( horizontal steam boiler ), seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll.
•Berdasarkan bentuk dan letak pipa
a ketel dengan pipa lurus, bengok dan berllekak-lekuk ( stright, bent and sinous
tubeler heating surface )

b. ketel dengan pipa miring datar dan miring tegak ( horizontal, inclined or vertical
tubeler heating surface )
•Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )

a. Ketel dengan peredaran alam ( natural circulation steam boiler )


pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu air
yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran conveksi alami. Umumnya ketel
beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox

b. Ketel dengan peredaran paksa ( forced circulation steam boiler )


pada ketel dengan aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal
yang digerakkan dengan elektric motor misalnya la-mont boiler, benson boiler, loeffer
boiler dan velcan boiler.
•Berdasarkan tekanan kerjanya
a.tekanan kerja rendah : ≤5 atm
b.tekanan kerja sedang : 5-40 atm
c.tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
d.tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm

•Berdasarkan kapasitasnya
a.kapasitas rendah : ≤2500 kg/jam
b.kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
c.kapasitas tinggi : >50000 kg/jam

•Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )


a.ketel uap dengan bahan bakar alami
b.ketel uap dengan bahan bakar buatan
c.ketel uap dengan dapur listrik
d.ketel uap dengan energi nuklir

Vous aimerez peut-être aussi