Vous êtes sur la page 1sur 4

Asma Bronkial

Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai

berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman,

setelah aktivitas fisik, serta terdapat riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau

keluarganya.

Anamnesis

Untuk memperkuat dugaan asma, anamnesis harus dilakukan dengan cermat agar

didapatkan riwayat penyakit yang tepat mengenai gejala sulit bernapas, mengi, atau dada

terasa berat yang bersifat episodik dan berkaitan dengan musim, serta adanya riwayat

asma atau penyakit atopi pada anggota keluarga. Pertanyaan berikut ini sangat berguna

dalam pertimbangan diagnosis asma (consider diagnosis of asthma):

- Apakah anak mengalami serangan mengi atau serangan mengi berulang?

- Apakah anak sering terganggu oleh batuk pada malam hari?

- Apakah anak mengalami mengi atau batuk setelah berolahraga?

- Apakah anak mengalami gejala mengi, dada terasa berat, atau batuk setelah terpajan

alergen atau polutan?

- Apakah jika mengalami pilek, anak membutuhkan >10 hari untuk sembuh?

- Apakah gejala klinis membaik setelah pemberian pengobatan antiasma?

Pola gejala harus dibedakan apakah gejala tersebut timbul pada saat infeksi virus atau timbul
tersendiri di antara batuk pilek biasa. Pencetus yang spesifik dapat berupa

aktivitas, emosi (misalnya menangis atau tertawa), debu, makanan/minuman, pajanan

terhadap hewan berbulu, perubahan suhu lingkungan atau cuaca, aroma parfum yang

kuat atau aerosol, asap rokok, atau asap dari perapian. Derajat berat ringannya gejala

harus ditentukan untuk mengarahkan pengobatan yang akan diberikan.

Pemeriksaan Fisis

- Kesadaran

- Suhu tubuh

- Sesak napas, apakah terdapat sesak napas

- Tanda gagal napas

- Tanda infeksi penyerta/komplikasi


- Penilaian derajat serangan asma: ringan/sedang/berat/mengancam jiwa

Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan Fungsi Paru: Peak Flow Meter, spirometer

- Analisis gas darah: pada asma dapat terjadi asidosis respiratorik dan metabolik

- Darah lengkap dan serum elektrolit

- Foto Toraks: pada asma umumnya tampak hiperaerasi, bisa dijumpai komplikasi

berupa atelektasis, pneumotoraks, dan pneumomediastinum

Tata laksana

Serangan Asma Ringan

- Jika dengan sekali nebulisasi pasien menunjukkan respons yang baik (complete

response), berarti derajat serangannya ringan.

- Pasien diobservasi selama 1-2 jam, jika respons tersebut bertahan, pasien dapat

dipulangkan. Pasien dibekali obat β-agonis (hirupan atau oral) yang harus diberikan

tiap 4-6 jam.

- Jika pencetus serangannya adalah infeksi virus, dapat ditambahkan steroid oral jangka

pendek (3-5 hari). (Evidence D)

- Pasien kemudian dianjurkan kontrol ke klinik rawat jalan dalam waktu 24-48 jam

untuk evaluasi ulang tata laksana.

- Jika sebelum serangan pasien sudah mendapat obat pengendali, obat tersebut

diteruskan hingga evaluasi ulang yang dilakukan di klinik rawat jalan. Namun, jika

setelah observasi 2 jam gejala timbul kembali, pasien diperlakukan sebagai serangan

asma sedang.

Serangan Asma Sedang

- Jika dengan pemberian nebulisasi dua atau tiga kali pasien hanya menunjukkan respon parsial
(incomplete response), kemungkinan derajat serangannya sedang. Untuk itu,

derajat serangan harus dinilai ulang sesuai pedoman.

- Jika serangannya memang termasuk serangan sedang, pasien perlu diobservasi

dan ditangani di ruang rawat sehari (RRS). Pada serangan asma sedang, diberikan

kortikosteroid sistemik (oral) metilprednisolon dengan dosis 0,5-1 mg/kgBB/hari

selama 3-5 hari. (Evidence A)

- Walaupun belum tentu diperlukan, untuk persiapan keadaan darurat, pasien yang
akan diobservasi di RRS langsung dipasang jalur parenteral sejak di unit gawat darurat

(UGD).

Serangan Asma Berat

- Bila dengan 3 kali nebulisasi berturut-turut pasien tidak menunjukkan respon (poor

response), yaitu gejala dan tanda serangan masih ada (penilaian ulang sesuai pedoman),

pasien harus dirawat di ruang rawat inap.

- Oksigen 2-4L/menit diberikan sejak awal termasuk saat nebulisasi. (Evidence B)

- Kemudian dipasang jalur parenteral dan dilakukan foto toraks.

- Bila pasien menunjukkan gejala dan tanda ancaman henti napas, pasien harus langsung

dirawat di ruang rawat intensif. Pada pasien dengan serangan berat dan ancaman henti

napas, foto toraks harus langsung dibuat untuk mendeteksi komplikasi pneumotoraks

dan/atau pneumomediastinum.

- Jika ada dehidrasi dan asidosis, diatasi dengan pemberian cairan intravena dan koreksi

terhadap asidosis.

- Steroid intravena diberikan secara bolus, tiap 6-8 jam. (Evidence A)

- Dosis steroid intravena 0,5-1 mg/kg BB/hari.

- Nebulisasi β-agonis + antikolinergik dengan oksigen dilanjutkan tiap 1-2 jam; jika

dengan 4-6 kali pemberian mulai terjadi perbaikan klinis, jarak pemberian dapat

diperlebar menjadi tiap 4-6 jam. (Evidence B)

- Aminofilin diberikan secara intravena dengan ketentuan sebagai berikut:

- Jika pasien belum mendapat aminofilin sebelumnya, diberikan aminofilin dosis awal

(inisial) sebesar 6-8 mg/kgBB dilarutkan dalam dekstrosa 5% atau garam fisiologis

sebanyak 20 ml, diberikan dalam 20-30 menit.

- Jika pasien telah mendapat aminofilin sebelumnya (kurang dari 4 jam), dosis yang

diberikan adalah setengah dosis inisial.

- Sebaiknya kadar aminofilin dalam darah diukur dan dipertahankan sebesar 10-20

mcg/ml;

- Selanjutnya, aminofilin dosis rumatan diberikan sebesar 0,5-1 mg/kgBB/jam.

(Evidence D)

- Jika telah terjadi perbaikan klinis, nebulisasi diteruskan setiap 6 jam, sampai dengan

24 jam.
- Steroid dan aminofilin diganti dengan pemberian per oral.

- Jika dalam 24 jam pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan dibekali obat

β-agonis (hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4-6 jam selama 24-48 jam. Selain itu, steroid oral
dilanjutkan hingga pasien kontrol ke klinik rawat jalan dalam 24-48 jam

untuk evaluasi ulang tata laksana.

- Ancaman henti napas; hipoksemia tetap terjadi walaupun sudah diberi oksigen (kadar

PaO2

<60 mmHg dan/atau PaCO2 >45 mmHg). Pada ancaman henti napas diperlukan

ventilasi mekanik.

Vous aimerez peut-être aussi