Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Jadi ingat:
1. Kontribusi publik pada perusahaan go-public hanya terjadi 1
kali, yaitu saat IPO (Initial Public Offering), saat pemilik
perusahaan menjual saham-saham baru ke publik. Setelah go-
public, tak ada satu sen pun uang hasil transaksi di pasar modal
yang masuk ke kas perusahaan go-public. Uang hanya bertukar
tangan di antara orang-orang (publik) yang memperjual-belikan
saham-saham yang sudah mereka beli. "Harga" yang
diperdagangkan di pasar modal di antara orang-orang ini (publik)
pun secara umum dipercayai mencerminkan "Nilai" perusahaan
itu.
Jadi bila Anda baru saja mulai belajar jual-beli saham, jangan
mempercayai propaganda bahwa dengan aktif melakukan jual-
beli saham, Anda memberikan kontribusi tertentu kepada
perusahaan-perusahaan publik, dan dengan demikian membantu
pengembangan ekonomi negara atau masyarakat Anda.
Kenyataannya adalah tak ada satu sen pun uang Anda yang
masuk ke kantong perusahaan publik itu untuk ekspansi usaha
mereka, kecuali Anda beli saat IPO.
Tetapi Anda berpikir.. deposito uang pokoknya kan mati, gak bisa
berkembang. Prospeknya stagnan.. sedangkan usaha eskrim Anda
sedang menanjak, jadi harusnya ada orang yang akan bersedia
membeli dengan imbal hasil balik modal awal lebih lama daripada
12,5 tahun.
Jadi walaupun dengan harga saat ini (Rp 2000), harga saham
Anda tampak mahal, tetapi bila calon pembeli bersedia "berpikir
jangka panjang," waktu yang diperlukan untuk balik modal akan
menjadi lebih cepat daripada 12,5 tahun, mungkin dalam waktu
5-7 tahun sudah balik modal, karena di tahun-tahun berikut
keuntungan per lembar saham sudah jauh di atas Rp 100.
(Perbandingan harga saham dengan keuntungan per saham =
PER , Price Earning Ratio, untuk contoh di atas, dengan harga
jual Rp 2000 dan EPS Rp 100, berarti PER nya = 20x)
Point (2) di atas adalah hal yang sangat penting. Harga yang
diperdagangkan di pasar, tidak peduli betapa sedikitnya
partisipan, adalah harga yang menjadi acuan semua orang.
100 ribu saham (10%) ini akan mempengaruhi nilai 90% lainnya!
Dunia hari ini tidaklah sama dengan dunia kemarin. Apa yang
kita sangka benar 100 tahun lalu, atau 50 tahun lalu, atau 10
tahun lalu, tidaklah pasti benar juga untuk hari ini. Mungkin
sudah saatnya kita memikirkan kembali justifikasi harga di pasar
modal / pasar komoditi. Sudah saatnya 90% partisipan pasif ikut
menentukan harga yang tahun-tahun terakhir ini terus
dikendalikan oleh 10% partisipan aktif......
DI P OSK AN OL E H P U STAK A P OHON B OD HI J AM 2: 21 P M
2 KOMENTAR:
Anonim mengatakan...
betul mas. Saya sepakat dengan pernyataan sampean, harga
di bursa saham kok ya bisa mempengaruhi harga pedagang
kecil di Indonesia.
Disini ada ketidakadilan!
16 NOVEMBER 2009 01.30
Poskan Komentar