Vous êtes sur la page 1sur 8

Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

BAB VI
PEMODELAN DENGAN SACS 5.7

Proses Pemodelan pada SACS 5.7

6.1 Structur Definition


Pada tahap ini membuat structur definition yaitu menentukan panjang jacket leg, mulai
dari mudline elevation hingga helideck. Data yang dimasukan dari hasil perhitungan
elevasi tiap deck dan tiap jacket.

Gambar 6.1 Memasukan structure definition pada SACS 5.3 bagian elevasi

47
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

Gambar 6.2 Memasukan structur definition pada SACS 5.3 bagian leg

6.2 Pembuatan joint tiap deck


Untuk membuat member, harus membuat joint terlebih dahulu. Joint joint tersebut
disambungkan sehingga menjadi garis yang dikelompokan menjadi member.

Joint

Gambar 6.3 Membuat joint-joint yang disambungkan menjadi garis

48
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

6.3 Pengelompokan member tiap girder dan penentuan profil girder


Setelah semua joint sudah disambungkan menjadi garis, garis-garis tersebut
dikelompokan menjadi member. Lalu member tersebut dimasukan profilnya masing-
masing.

Pengelompokan tiap Profil tiap member Garis merah berarti


garis menjadi group satu member group
member group

Gambar 6.4 Membuat member group dan profil yang digunakan tiap member group

6.4 Pembebanan perpipaan dan live loads pada tiap deck


Membuat pembebanan perpipaan dan live loads tiap deck. Kondisi yang digunakan
kondisi operasi. Semua pembebanan saat kondisi operasi, faktor check nya rata-rata 1,
karena saat operasi semua berjalan. Untuk faktor check nya live loads saat kondisi badai
rata-rata yaitu 0,75, karena saat kondisi badai, tidak ada orang atau pekerja yang di deck.

6.5 Pembebanan equipment tiap deck


Memasukan beban equipment dari tiap deck dari hasil perhitungan untuk
menentukan plat dan girder dari tiap deck.

49
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

Gambar 6.5 Pembebanan equipment pada tiap deck

6.6 Memasukan beban lingkungan pada kondisi operasi dan kondisi badai
Memasukan beban lingkungan yang sudah ditentukan pada data awal untuk
mengecek struktur saat kondisi operasi maupun kondisi badai.

Gambar 6.6 Memasukan data gelombang, angin dan arus tiap arah angin

50
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

Gambar 6.7 Saat kondisi operasi dengan arah 32.5 derajat

6.7 Check Model


Setelah semua sudah dimasukan, saatnya untuk check model sebelum dirunning. Check
model ini berguna untuk memeriksa apakah ada yang salah dari pemasukan data.

Gambar 6.8 Tidak ada error pada model

51
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

6.8 Run Analysis


Setelah model diperiksa dan tidak ada salah, saatnya run analysis. Run analysis ini berguna

untuk Utility Check (UC).

Gambar 6.9 Proses Run Analysis

6.9 Utility Check


Utility Check berguna untuk melihat apakah struktur kuat saat kondisi operasi maupun
kondisi badai dengan profil yang digunakan pada setiap member. Bisa dikatakan gagal jika
ada member yang berwarna merah yang berarti tidak kuat menggunakan profil tersebut,
dan member kritis yang berwarna kuning. Jika sudah berwarna hijau semua baru bisa
dikatakan berhasil dan struktur tersebut kuat untuk kondisi operasi atau kondisi badai.

52
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

Gambar 6.10 Checklist pada Color code UC ranges untuk Uniity Check

6.10 Shape and Animation


Shape and Animation ini berguna untuk melihat gerakan struktur saat kondisi operasi
maupun kondisi badai.

53
Perancangan Struktur Lepas Pantai Statis (TRB II)

6.11 Flooded & Non-flooded member

Flooded member

Member yang terbuka yang bisa terisi air.

Non-flooded member

Member tertutup yang tidak bisa terisi oleh air.

54

Vous aimerez peut-être aussi