Vous êtes sur la page 1sur 61

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI PAVILIUN ASOKA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

JOMBANG

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. Anisa Sa’adah 6. Try Yuli Anggara

2. Rizki Uswatun .K. 7. Usnul Afifah F.

3. Shofiul Fuad 8. Wahyu Ika .W.

4. Suci Estini 9. Winda Ageng .P.

5. Sumarwan

Periode Tanggal 05 Desember 2016 – 17 Desember 2016

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2016
LEMBAR PENGESAHAN

Pelaksanaan Praktek Managemen periode 05 Desember 2016 – 17Desember

2016ini telah disetujui dan diterima untuk memenuhi tugas praktek Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang Stase Managemen Keperawatan di

Ruang ASOKARSUD JOMBANG

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,

PJMA
Managemen keperawatan Kepala Ruangan
ASOKA
Praktik klinik RSUD JOMBANG
Stikes icme jombang

Arif Wijaya, S. Kep.Msi,M.Kep. M. Sholeh S.Kep, Ns

Mengetahui,
Kaprodi S1 Keperawatan
STIKES ICME JOMBANG

Inayatur Rosidah S.Kep.,Ns M.Kes.

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi rahmat dan hidayah-NYA.Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah kelompok ini tanpa adanya rintangan yang berarti.

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. untuk melengkapi tugas praktika Manajemen Keperawatan gelombang I di

RSUD Jombang;

2. untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan STIKES ICME

JOMBANG

Sesuai dengan tujuan tersebut maka penulis akan menyusun dengan sebaik-baiknya

meskipun masih banyak kekurangannya. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan

terimakasih yang sebanyak-banyak kepada:

1. Bapak M. Sholeh S.Kep.,Ns selaku pembimbing ruang dan kepala ruanag

ASOKA.

2. Pembimbing akademik dalam hal ini bapak arif wijaya S.kep.,Ns M.Si selaku

dosen penanggungjawab mata kuliah manajemen.

3. Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Atas rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, penulis berharap semoga makalah ini

bermanfaat bagi pembaca.Serta saran dan kritik penulis harapkan, karena penulis

menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya dan masih belum sempurna.

Jombang, Desember 2016

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang

lain. Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan

yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah

ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa

manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian

dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan

sebelumnya.

Sedangkan, keperawatan adalah suatu proses yang mencakup unsur holistic

seseorang, jadi mencakup beberapa hal yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang

sangat kompleks dan holistic pemberian asuhan keperawatan membutuhkan suatu

perencanaan hingga pendokumentasian yang baik sehingga kualitas pelayanan yang

di berikan dapat di jaga.

Menurut Nursalam 2002, manajemen adalah sebagai proses dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan dalam keperawatan,

manajement adalah suatu proses bekerja melalui anggota keperawatan untuk

memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Untuk mencapai hal tersebut

diperlukan suatu pemahaman konsep tentang bagaimana mengelola dan memimpin

orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai

perawat profesional diharapkan mampu mengelola sebuah proses secara keseluruhan

4
yang memungkinkan orang lain dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan

asuhan keperawatan peningkatan derajat pasien menuju kearah kesehatan yang

optimal.

Sistem pengorganisasian keperawatan profesional yang mampu memberikan

suatu manajemen asuhan yang secara holistic berdasarkan kebutuhan, namun tetap

berorientasi pada tugas dan mutu asuhan adalah Model Praktek Keperawatan

Profesional Tim.

Kenyataannya, sangat sulit untuk menerapkan model proses manajemen

keperawatan dalam pelayanan kesehatan atau lahan klinik. Masih banyak kendala

yang dialami seperti kurangnya pengetahuan perawat tentang proses manajemen

keperawatan, sarana dan prasarana pendukung,serta kurangnya dukungan dari pihak

lain. Di Ruang Asoka RSUD Jombang saat ini sudah menerapkan proses manajemen

keperawatan dengan baik.

Oleh sebab itu kami, Mahasiswa semester VII STIKES ICME Jombang,

melakukan observasi dan evaluasi tentang proses manajemen keperawatan di ruang

Asoka RSUD Jombang dengan harapan memperoleh gambaran bagaimana

pelaksanaan proses manajemen keperawatan di rumah sakit. Dengan demikian ruang

tersebut merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan dalam pembelajaran

Praktik Manajemen Keperawatan yang dilakukan Mahasiswa semester VII STIKES

ICME Jombang.

5
1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses pembelajaran praktika manajemen

keperawatan diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan model asuhan

keperawatan profesional dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien di

ruang rawat inap.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran praktika manajemen keperawatan diharapkan

mahasiswa mampu menerapkan beberapa aspek dalam pengelolaan pemberian

pelayanan atau asuhan keperawatan, yaitu:

a. Pengumpulan data (Analisa Situasi)

b. Perencanaan

c. Pengorganisasian

d. Pengelolaan Staff

e. Pengarahan

f. Pengawasan

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi Mahasiswa

a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga

dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.

b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP.

6
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan

model MAKP.

d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan

menyusun rencana strategi.

e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan

keperawatan profesional.

1.3.2. BagiPasien

a. Tercapai kepuasan klien yang optimal.

b. Klien merasa aman saat perawatan.

c. Klien merasa percaya pada perawat.

1.3.3. Bagi Perawat

a. Tercapai tingkat kepuasan kerja yang optimal.

b. Terbinanya hubungan antar perawat, perawat dengan tim kesehatan yang

lain, perawat dengan pasien serta dengan keluarga.

c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin dari perawat.

d. Terbinanya hubungan dengan klien dan perawat secara harmonis

1.3.4. Bagi Rumah Sakit

a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga

dapat memodifikasi MAKP yang telah dijalankan saat ini.

b. Sebagai evaluasi atas keefektifan penerapan model asuhan keperawatan

professional saat ini yang telah dijalankan

c. Meningkatkan mutu pelayanan

7
BAB 2

PERENCANAAN

2.1. Pengorganisasian

Kepala Ruangan : Muhammad Soleh S.Kep. Ns

Pembimbing Ruang : Etty Khamdiyah S.Kep. Ns

Pembimbing Akademik : Arif Wijaya S. Kep M. Si

Ketua Kelompok : Shofiul Fuad

Wakil Ketua : Rizki Uswatun Kasana

Sekretaris : Wahyu Ika Windiyaningrum

Bendahara : Suci Estini

Humas : 1.Try Yuli Anggara

2. Sumarwan

3. Anisa Sa’adah

Perlengkapan : 1. Winda Ageng Pangestu

2. Usnul Afifah Fauziah

8
2.2. Rencana Kegiatan Praktika Manajemen Keperawatan

GANCHART PROGRAM PENDIDIKAN PRAKTIKA MANAJEMEN


KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

DI RUANG ASOKA RSUD JOMBANG

Desember 2016
No Kegiatan Tanggal
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pembentukan
1 X
Struktur
Melakukan
2 X
Pengkajian
Pengumpulan
3 X X X
Data
Persiapan
4 Desiminasi X X X
Awal
Desiminasi
5 X
Awal
Pre Aplikasi
6 X X X
MAKP
Aplikasi
7
MAKP
a. Sentralisasi
X X X X X X
Obat

9
b. Discharge
X X X X X X
Planning
c. Supervise X X X X X X
d. Timbang
X X X X X X
Terima
e. Ronde
Keperawat X X X X X X
an
Desiminasi
8 X
Akhir
Penyusunan
9 X X
Laporan

10
2.3. Struktur Organisasi

PERENCANAAN STRUKTUR KELOMPOK PRAKTIKA MANAJEMEN

STIKes ICMe JOMBANG SEMESTER VII DI RUANG ASOKA

KETUA KELOMPOK
SHOFIUL FUAT.

WAKIL KETUA
RIZKI USWATUN .K.

SEKRETARIS BEDAHARA PERLENGKAPAN HUMAS

WAHYU IKA .W. SUCI ESTINI WINDA AGENG TRY YULI

USNUL AFIFAH SUMARWAN

ANISA SA’ADAH

11
BAB 3

PROFIL RUANG ASOKA RSUD JOMBANG

3.1. Visi dan Misi RSUD JOMBANG

3.1.1. Visi

Menjadi rumah sakit rujukan terdepan dalam layanan pilihan utama

masyarakat di kabupaten Jombang dan sekitarnya

3.1.2. Misi

Meningkatkan mutu pelayanan, sarana prasarana dan sumber daya

manusia sesuai standart dan pendudukan, pencapaian MDGs

3.1.3. KREDO “CINTAKU”

Pelayanan yang diberikan RSUD Jombang adalah pelayanan prima

yaitu pelayanan yang cepat, sigap, dan berhasil guna dilayani dalam kondisi

lingkungan yang indah dan suasana nyaman serta tarif yang terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat. Tak kalah pentingnya adalah memberikan

jaminan rasa aman baik secara fisik maupun psikologis serta tetap menjaga

kepercayaan pengguna jasa pelayanan dengan tekat kepuasan pelanggan

sebagai yang utama dan pertama yang berlaku pada seluruh masyarakat secara

umum tanpa membedakan status sosial.

12
3.2. Visi dan Misi PAVILIUN ASOKA RSUD JOMBANG

3.2.1. Visi

Memberikan pelayanan kepada pasien secara profesional dan

mengkomprehensifkan dengan data,memelihara hubungan kerja yang efektif

kepada semua anggota tim kesehatan yang terkait dilingkungan RSUD Kab

Jombang.

3.2.2. Misi

1. Mewujudkan system pelayanan keperawatan dengan hubungan tata kerja

yang baik,jelas dan diketahui oleh semua pihak yang terkait.

2. Terpenuhinya penerapan asuhan keperawatan sesuai dengan standar

asuhan keperawatan .

3. Terpenuhinya kerjasama yang baik anatara tim kesehatan dalam

mengantar pasien multiple trauma.

3.3. Falsafah, Misi dan Tujuan Pelayanan Keperawatan

3.3.1. Misi Pelayanan Keperawatan

1. Memberikan pelayanan keperawatan yang professional, berpenampilan,

dan selalu menjaga etika kepada setiap pasien yang membutuhkan

2. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan

melalui Standar Asuhan Keperawatan

3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM keperawatan melalui

pendidikan dan pelatihan

13
4. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim

kesehatan dan bagian yang terkait dilingkungan RSUD Kabupaten

Jombang

3.3.2. Falsafah Pelayanan Keperawatan

1. Manusia adalah holistic yang biologis memiliki kebutuhan bio-psiko-

sosial-spiritual untuk kebutuhan ini harus ada pertimbangan dalam

memberikan asuhan keperawatan

2. Keperawatan adalah bantuan kepada manusia untuk meningkatkan derajat

kesehatan secara optimal dengan tidak membedakan bangsa, suku,

agama, dan status sosialnya di setiap tempat pelayanan kesehatan

3. Perawat bertanggungjawab dan bertanggung gugat serta memiliki

wewenang melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan

standar asuhan keperawatan

4. Pendekatan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus

menerus untuk perkembangan staf dalam memberikan pelayanan

kesehatan

5. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari

seluruh anggota tim kesehatan pasien dan keluarganya

3.3.3. Tujuan Pelayanan Keperawatan

1. Terwujudnya system pelayanan keperawatan dengan hubungan tata kerja

yang baik, jelas dan diketahui oleh semua pihak yang terkait

14
2. Terpenuhinya penerapan asuhan keperawatan sesuai dengan standar

asuhan keperawatan

3. Terbinanya etika keperawatan secara mantap

4. Mutu Pelayanan keperawatan tetap terjaga dan terpelihara dengan baik

sesuai dengan standar

15
BAB 4

PENGKAJIAN

3.1. Pengkajian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik manajemen keperawatan

mahasiswa semester VII Stikes ICME Jombang adalah Paviliun Asoka RSUD

Jombang.

Kondisi umum ruangan serta fasilitas fisik serta pengorganisasian Ruang

Asoka adalah sebagai berikut :

16
3.1.1. M1 (Man)

1. Struktur Organisasi

STRUKTUR MAKP METODE TEAM

KEPALA RUANGAN
PAV.ASOKA
M.Sholeh S.Kep.,Ns

WAKIL KEPALA RUANGAN


Eti Khamdiyah S.Kep.Ns

KATIM I KATIM II KATIM III ADMIN


Yani Mutmainah.AMK Lilik Maftuhah.AMK Nunik W.K. AMK Listiorini

PA PAGI PA PAGI PA PAGI


Ririn A.AMK Sulistyowati.AMK A.Hidayatur R.AMK

PA PAGI PA SORE PA SORE


Dwi R S.S.Kep.,Ns Diana I.AMK Rudi Harmoko.AMK

PA PAGI PA MALAM PA MALAM


Rahmad H.AMK Tri Julianto.AMK Uswatun K.AMK

PA SORE PA LIBUR
Triventiningtyas.AMK Tri Widorini,AMK

PA SORE
Riza A.D.AMK

Asper Pagi Asper Pagi Asper Sore Asper Malam Asper Libur Kebersihan
Nur Khayati Indah R Agus P Eko Purwadi Samiadi

Kebersihan

17
2. Jumlah Tenaga Di Ruang Paviliun Asoka

Nama Jabatan Pendidikan Masa kerja Sertifikat/Tahun


No

1 M.Soleh S.Kep, Ns. Kepala Ruangan S.1.Kep,Ns - -

Etty Khamdiyah Waka Ruangan s.Kep.Ns Golongan 1. CE 2007.


IIIB 2. CWCCA 2013
S.Kep Ns
2 3. Perseptorship
13 tahun 2014
4. Asesor
5. PPI
Nunik wahyu k Katim s.Kep.Ns 15 tahun 1. CE Tahun
2002
3 S.Kep.Ns
2. Perseptorship
3. Management
nyeri
Yani mutmainnah Katim Amd.Kep 11 tahun 1. CE 2003
Amd.Kep 2. PELAT UNIT
4
COST

LiLik Maftuhah Katim Amd.Kep 15 tahun 1. CE 2011


5 2. PPGD
Amd.Kep
3. PITC
Tri Ventiningtyas Kajaga Amd.Kep 11 tahun 1. PPGD
6 2. PPK/EDUKA
SI PASIEN
Riza agus dwi Kajaga Amd.Kep 9 tahun PPGD,PELAT
7
Irwanto Amd.Kep KEBAKARAN
Diana Indriani Kajaga Amd.Kep 14 tahun 1. PPGD
Amd.Kep 2. PITC
8

Uswatun Hasanah, Kajaga Amd.Kep 11 tahun 1. PITC


9
Amd.Kep
Ahmad hidayatur Kajaga Amd.Kep 7 tahun PPGD
10
rahman, Amd.Kep

18
Rahmad Hardjono, PP Amd.Kep 16 tahun Pelat rawat luka
11
Amd.Kep inhouse training
Tri widorini, PP Amd.Kep 7 tahun PPGD
12
Amd.Kep
Tri julianto, PP Amd.Kep 2 tahun PPGD
13
Amd.Kep
Dwi rusdiana, PP S.Kep.Ns 1 tahun PPGD
14
S.Kep.Ns
Edi susanto, PP Amd.Kep 1tahun PPGD
15
Amd.Kep
Badrut tamam PP S.Kep.Ns 1 tahun PPGD
16
S.Kep.Ns
Ririn akhirin PP Amd.Kep 12 tahun
17
ningsih, Amd.kep
Ratna pancasari, PP Amd.Kep 1 tahun PPGD
18
Amd.Kep
Rudi harnoko, PP Amd.Kep 10 tahun PPGD
19
Amd.Kep
Sulistyowati Amd. PP Amd.Kep 11 tahun 1.PPGD
20
Kep 2. PELAT ICU

a. Tenaga Keperawatan

No Klasifikasi Jumlah
1 Kepala Ruang 1
2 Wakil kepala ruang 1
3 KATIM 3
4 Perawat 28

19
b. Tenaga Non Keperawatan

NO KUALIFIKASI JUMLAH
1 Administrasi 5
2 Asper 6
3 Kebersihan 3

c. Tenaga Medis

Tenaga medis di paviliun Asoka RSUD Jombang terdiri dari :

No Kualifikasi Jumlah
Dokter Spesialis
 Orthopedi 2
 Syaraf 1
1  Urologi 1
 Bedah plastik 1
 Bedah umum 3

2 Dokter Umum -

d. Tenaga Mahasiswa Praktek

No Kualifikasi Jumlah
1 S1 Keperawatan Stikes ICMe 6
2 SI keperawatan Ns Dian Husada 6
3 Dokter Muda UMM 12
4 D3 keperawatan Dian Husada 3

20
e. Mahasiswa Praktek Managemet (Observasi)

No Kualifikasi Jumlah
S1 Keperawatan Semester VII STTKES
1 9
ICME Jombang

3. Kasus terbanyak

Kasus penyakit terbanyak di ruang Asoka periode Desember 2016 adalah

DIAGRAM 10 KASUS TERBANYAK DI


PAVILIYUN ASOKA
90
80
70
60
50
40
30
DIAGRAM 10 KASUS
20
TERBANYAK DI
10 PAVILIYUN ASOKA
0

21
4. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat.

Tingkat ketergantungan klien di paviliun Asoka RSUD Jombang

dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut

Orem; Total, Partial, Self care (Nursalam, 2002). Menurut Douglas, dan

menurut gillies.Klasifikasi ketergantugan pasien dibagi menjadi 3 katagori,

yaitu:

a. Perawatan minimal yang memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam,

b. Perawatan parsial dengan waktu 3-4jam/24 jam,

c. Dan perawatan total dengan waktu 5-6 jam/24jam.

MENURUT PERHITUNGAN GILIES (1994)


Tingkat ketergantungan klien di paviliun Asoka RSUD Jombang dihitung

dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem:

Total, Parsial, Self Care (Nursalam,2009). Menurut perhitungan Gilies (1994)

didapatkan datapada :

a. Tingkat ketergantungan klien di Ruang “ASOKA” dihitung dengan

menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem: total,

parsial, minimal care (Nursalam,2009). Menurut perhitungan GILIES (1994)

di dapatkan datapada tanggal 05 Desember 2016 dengan rata-rata jumlah

pasien per hari adalah 47 orang.

22
Tingkat ketergantungan: 8 SC x 2 jam = 16

29 PC x 4 jam = 116

10 TC x 6 jam = 60 +

Total = 192

Rata – rata 192: 47= 4 jam

b. Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan

menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem:

total, parsial, self care (Nursalam,2009). Menurut perhitungan GILIES

(1994) di dapatkan datapada tanggal 06Desember 2016dengan rata-rata

jumlah pasien per hari adalah 46 orang.

Tingkat ketergantungan : 4 SC x 2 jam =8

30 PC x 4 jam = 120

12 TC x 6 jam = 72 +

Total = 200

Rata – rata 200 :46 = 4,3 jam

c. Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan

menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem:

total, parsial, self care (Nursalam,2009). Menurut perhitungan GILIES

(1994) di dapatkan datapada tanggal 07 Desember 2016 dengan rata-

rata jumlah pasien per hari adalah 49 orang.

23
Tingkat ketergantungan :

5SC x 2 jam = 10

31 PC x 4 jam = 124

13 TC x 6 jam = 78 +

Total = 212

Rata – rata 212 :49= 4,3 jam

d. Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan

menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem:

total, parsial, self care (Nursalam,2009). Menurut perhitungan GILIES

(1994) di dapatkan datapada tanggal 08 Desember 2016 dengan rata-

rata jumlah pasien per hari adalah 41 orang.

Tingkat ketergantungan :

4 SC x 2 jam = 8

22 PC x 4 jam = 88

15TC x 6 jam = 90+

Total = 186

Rata – rata 186 :41= 4,5 jam

e. Rata-rata jam perawat perhari

4+4+4+4
=
4

= 4 jam

f. Rata – rata pasien perhari

47 + 46 + 49 + 41
=
4

24
= 45,37 46

g. Perhitungan jumlah tenaga perawat yang dinas di ruang “ASOKA”

rata−rata pasien rata−rata jam perawatan


x x hari kerja 1 tahun
hari hari
= jumlah hari libur
hari kerja dalam satu tahun − x jumlah jam kerja
tahun

46 𝑥 4 𝑥 365
=
(365 − 86)𝑥 7

67160
=
1953

= 34,3834

h. Perhitungan jumlah tenaga perawat per 24 jam

rata−rata pasien rata−rata jam perawatan


𝑥
hari hari
= jumlah jam kerja
hari

46 𝑥 4
=
7

= 26,2826

i. Prosentase distribusi tenaga per hari

1) Pagi = 42% x26= 10,92= 11 orang

2) Sore = 26% x 26 =6,76 =7orang

3) Malam = 32% x 26 =8,3= 8 orang

j. Jumlah perawat yang libur/hari

jumlah hari yang tidk kerja tenaga yang dibutuhkan


x
tahun hari
= Jumlah kerja
tahun

86 𝑥 26,28
=
297

= 7,6 8 orang

25
k. Jumlah perawat yang dinas di ruang ASOKA

Jumlah perawat yang dinas 24 jam + jumlah perawat yang libur

= 26,28+ 7,6

= 33,834

Pada suatu pelayanan professional, jumlahtenaga yang di

butuhkantergantungpadajumlah Kliendanderajat. Menurutdouglas (1984)

loverigedancummings(1996) diklasifikasikanderajatketergantungankliendibagi 3

kategoriyaitu:

a. Perawatan minimal : 1-2 jam / 24 jam

b. Perawatanintermediet/partial : 3-4 jam / 24 jam

c. Perawatan total : 5-6 jam / 24 jam

Tingkat Ketergantungan Pasien dihitung setiap hari, mulai Tanggal 05-07

Desember 2016 dengan Rumus NEED (Douglas), antara lain :

a. Tanggal 05Desember 2016

Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga


Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
Ketergantungan Pasien
Self 8 8 x 0,17=1,36 8x 0,14= 1,12 8 x 0,07= 0,56
Parsial 29 29 x 0,27=7,83 29 x 0,15=4,35 29 x 0,10=2,9
Total 10 10 x 0,36=3,6 10 x 0,30=3 10 x 0,20=2
12,79 8,43 5,46
Jumlah 47 13 8 5

Total tenaga perawat :

26
PAGI : 13 o̶rang

SORE :8 orang

MALAM :5 orang +

26 orang

Jumlah perawat yang dibutuhkan tanggal 05Desember 2016 untuk

bertugas per hari di paviliun Asoka adalah :26 orang + 3 orang struktural

(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4

perawat primer = 35-37orang

27
b. Tanggal06Desember 2016

Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga


Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
ketergantungan pasien
Self 4 4 x 0,17= 0,68 4 x 0,14= 0,56 4 x 0,07= 0,28
Parsial 30 30 x 0,27= 8,1 30 x 0,15= 4,5 30x 0,10= 3
Total 12 12 x 0,36= 4,32 12 x 0,30= 3,6 12 x 0,20= 2,4
46 13,1 8,66 5,68
Jumlah
13 7 6
Total tenaga perawat :

PAGI : 13 o̶rang

SORE :7 orang

MALAM : 6 orang +

26 orang

Jadi,jumlah perawat yang dibutuhkan tanggal 06 Desember 2016 untuk bertugas per

hari di paviliun Asoka adalah :26 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil

ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4 perawat primer = 35-37 orang

28
c. Tanggal07 Desember 2016

Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
Ketergantungan Pasien

Self 5 5 x 0,17= 0,85 5x 0,14= 0,7 5x 0,07= 0,35

Parsial 31 31 x 0,27= 8,37 31x 0,15= 4,65 31 x 0,10=3,1

Total 13 13 x 0,36= 4,68 13x 0,30= 3,9 13 x 0,20= 2,6

Jumlah 49 13,9 9,25 6

14 9 6

Total tenaga perawat :

PAGI : 14 o̶rang

SORE :9 orang

MALAM :6 orang +

29orang

Jadi,jumlah perawat yang dibutuhkan tanggal 07 Desember 2016 untuk

bertugas per hari di paviliun Asoka adalah : 29 orang + 3 orang struktural

(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4

perawat primer = 38-40 orang

29
d.Tanggal 08 Desember 2016

Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
Ketergantungan Pasien

Self 4 4 x 0,17= 0,68 4x 0,14= 0,56 4x 0,07= 0,28

Parsial 22 22 x 0,27= 5,94 22x 0,15= 3,3 22 x 0,10=2,2

Total 15 15 x 0,36= 5,4 15x 0,30= 4,5 15 x 0,20= 3

Jumlah 41 12 8,36 5,48

12 8 5

Total tenaga perawat :

PAGI : 12 o̶rang

SORE :8 orang

MALAM :5 orang +

25orang

Jadi,jumlah perawat yang dibutuhkan tanggal 08 Desember 2016 untuk

bertugas per hari di paviliun Asoka adalah : 25 orang + 3 orang struktural

(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4

perawat primer = 34-36 orang.

30
3.1.2 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M2/ Method)
3.2.1 METODE PEMBERIAN ASKEP (M2-METHODE)
Penerapan Model Asuhan Keperawatan
a. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5-17 Desember
2016 di PaviliunAsoka RSUD Jombang saat ini menerapkan MAKP
model tim, dan telah terdapat tugas, peran dan wewenang yang jelas
pada setiap anggota tim. Setiap anggota tim telah melaksanakan
tugasnya dengan baik. Sistem MAKP tim dirasakan tepat diterapkan
diruang Asoka. Diruang cempaka terdapat 47 tempat tidur dengan
jumlah perawat 28 orang.

b. Timbang Terima
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, timbang terima
di paviliun Asoka sudah dilakukan disetiap pergantian shift yang
diikuti oleh semua perawat yang bertugas di masing –masing shift.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan sudah di lakukan
pendokumentasian sehingga rencana tindakan yang belum dan sudah
dilaksanakan tidak ada yang terlewati untuk disampaikan pada shif
berikutnya. Selain itu, mekanisme timbang terima juga sudah sesuai
dengan standar buku dan menyesuaikan dengan kondisi di ruangan.
Timbang terima sudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi
pasien, isi timbang terima meliputi identitas pasien, diagnosa medis,
masalah keperawatan, rencana keperawatan yang sudah atau belum
dilaksanakan dan persiapan rencana umum yang perlu ditindak lanjuti
seperti pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu,
kemudian dilakukan pendokumentasian menggunakan SBAR
(situation, background, Assasment, recommendation) dalam buku
status pasien dan dilanjutkan dengan berkeliling ke ruangan dari
pasien satu ke pasien lain.

31
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dengan melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan dan staff
perawat yang dinas, kemudian diskusi membahas masalah
keperawatan yang muncul. Jika menemukan suatu kendala pemecahan
kasus, maka akan mengemukakan masalah dan opsi pemecahan
(intervensi) kepada CM dan dokter, untuk selanjutnya dilakukan
diskusi pemecahan masalah keperawatan yang muncul. Sedangkan
penerapan Ronde keperawatan secara teoritis belum bisa di terapkan
di Ruang Asoka. Hal ini disebabkan oleh :
 Dokter memiliki waktu yang terbatas
 Padatnya kegiatan perawat di ruang asoka
Saat ini di Ruang Asoka menggunakan metode refleksi kasus,
yaitu diskusi dilakukan oleh semua tim ruangan yang terdiri dari
kepala ruangan, perawat, dan dokter untuk memecahkan suatu kasus
yang dilakukan bila terdapat kondisi urgent selama jam dinas.

d. Pengelolaan Sentrilisasi Obat


Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan system
menyerahkan seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan
tujuan peggunaan obat dapat dilakukan secara benar sehingga tidak
terjadi pemborosan dan kemungkinan terjadinya kesalahan obat.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan karu di
pavilion Asoka, sentralisasi obat sudah pernah dilakukan sebelumnya,
namun sehubungan dengan akan diadakannyaa UDD pelaksanaan
sentralisasi obat dihentikan.
Unit Dose Dispensing (UDD) adalah suatus sistem distribusi
obat kepada pasien rawat inap di siapkan dalam bentuk dosis terbagi
siap pakai untuk pemakaian selama 24 jam. Sistem distribusi obat

32
UDD merupakan tanggung jawab farmasis, juga terkait dengan staf
medis perawat dan administrasi. Sistem ini memiliki keuntungan
berupa kemudahan dalam monitoring penggunaan obat baik secara
administrasi maupun efikasi. Mekanisme sentralisasi obat yang pernah
dilakukan di ruang asoka meliputi pengisian format Persetujuan ,
kemudian mengisi 2 lembar format serah terima obat yang kemudian 1
lembar diberikan ke pasien dan 1 lembar di simpan sebagai bukti
penyerahan obat.

e. Supervisi Keperawatan
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan
efektif (Sudjana, 2004).
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 17 Desember
2016 di Paviliun Asoka RSUD Jombang, supervisi sudah dilakukan
dengan baik namun tidak terjadwal. Supervise dilakukan sewaktu
waktu, kepala ruangan keliling untuk observasi kinerja tim perawat,
mengecek fasilitas dan sarana prasarana dan dilakukan sewaktu-waktu.
Acuan yang dipakai adalah SOP yang sudah ditentukan direksi rumah
sakit.

f. Discharge Planning
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program
keperawatan klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah
sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha
kerjasama antar tim kesehatan, klien dan keluarga kien.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 10 Desember
2016 di Paviliun Asoka RSUD Jombang, melakukan discharge
planning ketika pasien ketika pasien pertama kali masuk ke ruangan
Asoka. Sedangkan untuk perancanaan pada waktu pulang terdapat

33
form sendiri. Isi dari discharge planning sudah dilakukan secara
optimal yakni meliputi pemberian informasi tentang Penyakit yang
diderita, obat yang diminum, apa yang harus dibawa saat kontrol,
makanan yang boleh dikonsumsi, apa yang tidak boleh dilakukan
dirumah. Namun media sebagai pengingat informasi yang
disampaikan untuk pasien hanya diberikan secarik kertas, dan belum
memberikan leaflet.

g. Dokumentasi Keperawatan
Sistem Pendokumentasian yang berlaku saat ini adalah SOAP
dan SBAR. Adapun lembar timbang terima dengan SOAP terdiri dari:
Subyektif, Obyektif, Assesment dan Planing. Sedangkan untuk lembar
timbang terima dengan SBAR terdiri dari : Situasion, Background,
Assesment, dan Recommendation. Metode ini telah diterapkan pada
dokumentasi sehari-hari sebagai evaluasi dari tindakan keperawatan
yang telah dilaksanakan.

34
3.1.3 M3 (Material)
a. Lokasi dan denah ruangan
Terlampir 1
b. Sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan keperawatan di ruang
ASOKA
1. Fasilitas pasien di ruang ASOKA
2. Peralatan tenun total keseluruhan yang ada di ruang ASOKA
a) Fasilitas pasien di ruang ASOKA
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang
Baik
baik
1. Tempat tidur 47 √ -
2. Toilet 15 √ -
3. Meja pasien 47 √ -
4. Kursi 47 √ -
5. Jam dinding 10 √ -
6. Kipas angin 19 √ -
7. Rak sepatu 1 √ -
8. Wastafel 13 √ -
9. Tempat sampah non 12 √ -
medis
10 Tempat sampah medis 6 √ -
11 Tempat sampah linen 6 √ -
12 Cermin 13 √ -

35
b) Peralatan tenun total keseluruhan yang ada di ruang
ASOKA
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1. Sprei 151 √ -
2. Steek laken 90 √ -
3. Selimut 90 √ -
4. Sarung bantal 36 √ -
5. Perlak 94 √ -
6. Bantal 12 √ -
7 Tali penderita 10 √ -
8 Tali Jenazah 2 √ -
9 Sarung O2 10 √ -
10 Skot Dokter 15 √ -
11 Handuk kecil cuci 130 √ -
tangan
12 Skotpasien operasi 30 √ -

36
c) Fasilitas peralatan dan bahan kesehatan yang ada di ruang
ASOKA
Kondisi
Jumlah
No Jenis Barang Kurang
Barang Baik Rusak
Baik
1 Tensimeter 7 6 1 -
2 Stetoscope 4 4 - -
3 Timbangan berat 1 1 - -
badan/tinggi badan
4 Tabung O2 + flow 23 20 2 -
meter
5 Gunting verban 6 6 - -
6 Bak instrumen besar 4 4
7 Bak instrument kecil 2 2 - -
8 Alat-alat steril 29 29
9 Termometer 6 5 1 -
10 Standart infus 61 59 2 -
11 Cucing + tutup 6 6 - -
12 Infus pump 6 6 - -
13 Suction 2 1 - 1
14 Syringe pump 8 8 - -
15 Nebulizer 2 2 - -
16 Blood 1 1 - -
Warmer/Animec
17 Cukuran elektrik 1 1 - -
18 Monitor pasien 4 4 - -
19 Matras 21 19 3 -
20 Wsd 4 4 - -
21 Kursi roda 2 1 1 -
22 Troly 7 7 - -

37
23 Bak Tromol 10 10 - -
24 Box alat steril 2 2 - -
25 Gelas ukur 250 ml 1 1 - -
26 Apron plastik 1 1 - -
27 Kacamata google 1 1 - -
28 Handscoon 5 5 - -
29 Masker 5 5 - -
30 Sprayer 1 1 - -
31 Plastik limbah medis 5 5 - -
32 Senter kecil 1 1 - -
33 Lakban 1 1 - -
34 Tissu gulung 1 1 - -
35 Sekop kecil 1 1 - -
36 Box on steril 1 1 - -
37 Bengkok 9 9 - -
38 Bak instrumen 1 1 - -
39 Claim besar 1 1 - -
40 Claim kecil 1 1 - -
41 Helm safety 8 8 - -
42 Stretcher 1 1 - -
43 Spalek panjang 1 1 - -
44 Clamp steril 2 2 - -
45 Kom besar 2 2 - -
46 Kom kecil 2 2 - -
47 Kruk 1 1 - -
48 APAR 4 4 - -
49 LED foto ronsent 2 2 - -

38
d) Sarana dan prasarana di ruang ASOKA (Kantor
Keperawatan)
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Meja perawat 5 Baik
2. Meja kepala ruangan 1 Baik
3. Kursi perawat 12 Baik
4. Meja administrasi 2 Baik
5. Lemari 5 Baik
6. Kipas angin 1 Baik
7. Jam dinding 1 Baik
8. Komputer 2 Baik
9. Lemari es 1 Baik
10. White board 2 Baik
11. Tempat sampah 2 Baik
12. Kamar mandi 2 Baik
13. Wastafel 2 Baik
14. Kaca 2 Baik

c. Buku-Buku SPO dan acuan


1. Buku penunjang
 Buku Pemakaian Barang Habis Pakai
 Buku Tanda Bukti Pengeluaran Barang
 Buku Visite
 Buku Alasan Pulang Paksa
 Buku Bedah Umum
 Buku Lab Asoka
 Buku Tranfusi darah
 Buku Resep Obat
 Buku Makan
 Buku Bon Alat Pav.Asoka

39
 Buku Daftar Injeksi
 Buku Setor Edukasi
 Buku Administrasi
 Buku Bacaan Foto
 Buku TTV
 Buku Pantau Lab Kritis
 Buku Kematian
 Buku UDD atas dan bawah Asoka
 Buku Delay Layanan
 Buku Setor Foto Radiologi
 Buku Expedisi Visum
 Buku Px Pulang
 Buku Laporan HCU Asoka
 Buku Mutu Klinik
 Buku Laporan Intermediet
2. Standart prosedur operasional pelayanan keperawatan
 SPO Pasien pulang
 SPO Memelihara rambut
 SPO Menyuntikan obat kemoterapy
 SPO Asuhan pasca bedah
 SPO Bilas lambung
 SPO Memberikan kompres dingin
 SPO Merapikan tempat tidur
 SPO Perawatan pasien di dalam ambulan
 SPO Levement tinggi dan rendah
 SPO Klisma gliserin
 SPO Penanganan pasien meninggal
 SPO Memindahkan pasien ke unit lain
 SPO Perawatan kolostomi
 SPO Mengeluarkan feses dengan tangan
 SPO Membersihkan alat-alat di ruangan

40
 SPO Konsul pasien di ruangan rawat inap
 SPO Membentu dokter melakukan punksi lumbal
 SPO Punksi pleura melakukan BMP
 SPO Pengambilan sample darah
 SPO Merujuk pasien ke RS yang lebih tinggi
 SPO Persetujuan dan penolakan tindakan medis
 SPO Pembelian obat ke bagian farmasi pasien umum
 SPO Pemberian makanan dan obat melalui NGT
 SPO Penerimaan pasien baru di ruang rawat inap
 SPO Mengukur lingkar perut pemasangan kateter
 SPO Mencukur rambut pasien
 SPO Cara memberikan oksigen nasal
 SPO Pengumpulan,pelaporan dan analisa data merawat
pasien kitis
 SPO Memandikan pasien di tempat tidur
 SPO Koreksi kalium di ICU
 SPO Koreksi natrium bikarbonat
 SPO Koreksi albumin di ICU
 SPO Pemberian norephineprine
 SPO Weaning pada piece
 SPO Pasien terminal
 SPO Pemberian pelayanan kerohanian
 SPO Penanganan pasien yang perlu bedah cyto
 SPO Konsultasi dokter specialis antar ruangan
 SPO Pemakaian alat pelindung diri apron/ skot
 SPO Pemakaian alat pelindung diri apron plastik
 SPO Pemakaian alat pelindung diri celemek
 SPO Pemakaian alat pelindung diri sepatu boot
 SPO Pemakaian alat pelindung diri baju operasi
 SPO Pemakaian alat pelindung diri safety belt/sabuk
pengaman

41
 SPO Pemakaian alat pelindung diri pelindung mata ( goggles
)
 SPO Genexpert
 SPO Persiapan pasien anemia dalam kehamilan
 SPO Laporan nilai kritis radiologi
 SPO Perawat pasien post operasi di ruang rawat inap
merawat pasien dengan skin traksi
 SPO Ganti sift
 SPO Memelihara kebersihan mulut
 SPO Penanganan sample rujukan
 SPO Membantu memberikan makanan dan minuman kepada
pasien
 SPO Merapikan tempat tidur
 SPO Pemeriksaan kesehatan berkala pegawai
 SPO Menghitung pernafasan
 SPO Membantu pasien muntah
 SPO Memberikan rendaman duduk
 SPO Memberikan obat nebulizer
 SPO Persiapan pemeriksaan penunjang
 SPO Lavement tinggi dan rendah
 SPO Memberikan obat
 SPO Merawat pasien dengan luka bakar
 SPO Memasang infus
 SPO Pemeriksaan pasien alih rawat dari Icu
 SPO Perawatan pasien yang menghadapi kematian
 SPO Pemanfaatan/penggunaan obat basic live saving
 SPO Pemeriksaan radioagnostik yang menggunakan radiasi
terhadap ibu hamil
 SPO Evaluasi mutu radiograf
3. SASARAN KESEHATAN PASIEN
1) SKP 1

42
 SPO Ketepatan identifikasi pasien
 SPO pemasangan gelang identitas pasien
 SPO identifikasi pasien rawat inap
 SPO pelepasan gelang identitas pasien
 SPO pemasangan kancing warna merah tanda pasien
alergi pada gelang pasien rawat inap
2) SKP 2
 SPO komunikasi efektif antar shift dinas
3) SKP 3
 SPO pengelolaan obat high alert medication (HAM)
 SPO penyimpanan obat look alike sound alike (LASA)
 SPO pengelolaan obat golongan narkotik dan
psikotropik
 SPO penyiapan obat
 SPO pelaporan kesalahan obat
 SPO stock opname pembekalan farmasi
 SPO dokumentasi dan pencetakan farmasi
 SPO pemantauan obat / drug use evaluation
4) SKP 4
 SPO Penandaan identifikasi lokasi operasi
 SPO Pelaksanaan sign in, time out dan sign out
 SPO Pengecekan instrumen dan kassa
 SPO Timbang terima dari ruangan perawatan sebelum di
instalasi bedah sentral
5) SKP 5
 SPO 5 Moment cuci tangan
 SPO Cuci tangan dengan alkohol
 SPO Cuci tangan dengan sabun antiseptik
 SPO Cuci tangan sebelum pembedahan
6) SKP 6

43
 SPO Identifikasi pasien anak denganresiko jatuh
berdasarkan scoring humpty dan dumpty
 SPO Identifikasi pasien dewasa dengan resiko jatuh
scoring morse
 SPO Identifikasi pasien dengan resiko jatuh di IGD dan
Poli rawat jalan dengan scoring get up dan go test
 SPO Identifikasi pasien gangguan jiwa dengan resiko
jatuh dengan menggunakan scoring edmondson
 SPO Penggunaan kancing dengan resiko jatuh pada
pasien ruang inap
 SPO Pemakaian restrain pada pasien gaduh gelisah
 SPO Pemasangan kancing tanda resiko jatuh pada gelang
identitas pasien rawat inap
 SPO Manajement pencegahan pasien resiko jatuh
 SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien dengan gangguan jiwa edmonson
 SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien anak (humpty dumpty)
 SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien dewasa (morse)

44
3.1.4 M4 (Money)
Tarif yang berlaku di ruang Asoka RSUD Jombang terjangkau
oleh seluruh kalangan masyarakat pengguna layanan kesehatan.
Adapun tarif pelayanan di ruang Asoka tahun 2016 adalah :
Tarif
Nama
No Visite
Kamar Kamar Makan
dr.Umum
1 Kelas 1 Rp. 235.000,- Rp. 190.000,- Rp. 45.000,-
2 Kelas 2 Rp. 100.000,- Rp. 70.000,- Rp. 30.000,-
3 Kelas 3 Rp. 58.000,- Rp. 37.000,- Rp. 21.000,-
4 HCU Rp. 275.000,- Rp. 230.000,- Rp. 45.000,-
*sumber data : sumber dana ruangan Asoka dari anggaran rumah sakit
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah
sakit yang diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Timur. Pembiayaan
pasien sebagian besar dari JAMKESMAS, sedangkan sisanya dari
ASKES PNS, Jamsostek, Askes swasta dan umum (biaya sendiri).

45
3.1.5 M5 (Market)
1. BOR pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari senin, tanggal,
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Pav. Asoka RSUD
Jombang yaitu tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
a) 05 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 22 18
2 Intermediet 3 4
3 Kelas 1 4 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 12 17
Jumlah 45 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 95,74 %

b) 06 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 21 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 3 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 14 17
Jumlah 46 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 97,8 %

46
c) 07 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 22 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 2 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 17 17
Jumlah 49 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 104,26 %

d) 8 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 16 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 2 4
4 Kelas 2 3 4
5 Kelas 3 16 17
Jumlah 41 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 87,24 %

47
ANALISA SWOT
No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot X Rating
1. M1 (MAN) dan M2 S-W=
(MATERIAL) 3,03-3 =
STREGHT 0,03
1. Ruangan terdiri 0,1 4 0,4
dari kepala
ruangan 1, wakil
ruangan 1, katim 3,
perawat 28, dokter
spesialis 8 dan
tenaga non
keperawatan 14.
2. Terdapat 0,08 3 0,24
mahasiswa
praktika sebanyak
27 orang dari
segala instansi
kesehatan yang
ada.
3. RSUD Jombang 0,07 3 0,21
memberikan
kesempatan untuk
mahasiswa
STIKES ICME
jombang berjumlah
9 mahasiswa untuk
belajar manajemen
keperawatan secara
luas

48
4. Komunikasi antar 0,07 3 0,21
perawat, dokter,
pasien dan tim
kesehatan lainnya
berjalan dengan
baik
5. Sebagian bersar 0,08 4 0,32
perawat ruang
asoka telah
memiliki sertifikat
PPGD
6. Adanya tugas, 0,07 3 0,21
peran, dan
wewenang yang
jelas
7. Tenaga perawat di 0,07 3 0,21
ruang banyak yang
telah mengabdi
selama lebih dari 5
tahun
8. Adanya kepuasan 0,05 2 0,1
pasien kepuasan
kinerja perawat
9. Fluktuasi BOR 0,08 4 0,32
ruangan asoka
menunjukkan
keberhasilan
kinerja permberian
asuhan
keperawatan.

49
10. Mempunyai sarana 0,07 3 0,21
dan prasarana
untuk pasien dan
tenaga kesehatan
11. Mempunyai 0,06 2 0,12
peralatan
oksigenasi dan
semua perawat
ruangan mampu
menggunakannya
12. Terdapat 0,05 2 0,1
administrasi
penunjang
13. Terdapat nurse 0,07 2 0,14
station yang tepat
guna
14. Mempunyai SOP 0,08 3 0,24
setiap tindakan

TOTAL 1 3,03

WEAKNESS
1. Mayoritas latar 0,5 3 1,5
belakang
pendidikan perawat
di ruangan asoka
adalah diploma III
2. Pasien belum 0,5 3 1,5
mengenal dokter
yang menangani

50
diruangan dan belum
bisa melakukan cuci
tangan secara benar.

TOTAL 1 3

OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa O-T =

S1 yang sedang 0,15 4 0,6 4-3,67 =

praktika 0,33

manajemen
keperawatan
2. Adanya kerja sama
antara pihak 0,18 4 0,72

ruangan dengan
pihak instansi
pendidikan
kesehatan
3. Adanya kebijakan
pemerintah tentang 0,18 4 0,72

profesionalisasi
perawat
4. Adanya progam
pelatihan 0,17 4 0,68

5. Peluang perawat
ruangan untuk 0,17 4 0,68

meningkatkan
pendidikan
6. Adanya program
akreditasi RS dari 0,15 4 0,6
pemerintah dimana

51
MAKP merupakan
salah satu penilaian
TOTAL 1 4

THREAT
1. Adanya persaingan 0,34 4 1,36
antara rumah sakit
yang semakin ketat
2. Adanya tuntutan 0,33 3 0,99
masyarakat
terhadap
pentingnya
pelayanan
keperawatan yang
profesional
3. Persaingan dengan 0,33 4 1,32
masuknya perawat
asing

1 3,67
TOTAL

2.
M3 ( METHODE )
STRENGTH
1. Rumah sakit
0,17 3 0,51 S-W =
memiliki visi misi
3,1-3 = 0,1
dan moto sebagai
acuan
melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model
0,20 4 0,8
MAKP yang di

52
gunakan ( Ruang
Asoka
mengguanakan
model MAKP
Tim)
3. Timbang terima 0,10 2 0,2
telah di lakukan
sesuai dengan
prosedur ( Teori )
4. Ronde 0,12 3 0,36
keperawatan
menggunakan
metode refleksi
kasus (RDK)
5. Sentralisasi obat 0,09 3 0,27
telah di lakukan
(UDD )
6. Kepala ruangan 0,10 3 0,3
telah melakukan
supervisi
keperawatan
dengan acuhan
penilaian telah
sesuai dengan SPO
7. Discharge planning 0,10 3 0,3
telah di lakukan
sejak pasien masuk
hingga pulang RS
8. Dokumentasi 0,12 3 0,36
keperawatan

53
dilakukan dengan
menggunakan
metode SOAP dan
SBAR secara rutin

TOTAL 1 3,1

WEAKNESS
1. Ronde 0,34 3 1,02
keperawatan
kurang berjalan
sesuai teori di
ruangan karena
padatnya aktivitas
perawat selama
jam dinas
2. Discharge planning 0,33 3 0,99
belum optimal
karena tidak di
sertakan media
yang cukup
(Leaflet)
3. Pendokumentasian 0,33 3 0,99
dilaksanakan dengan
metode manual
(belum dilakukan
komputerisasi)

TOTAL
1 3

54
OPPORTUNITY 0,25 3 0,75 O-T =
1. Adanya supervisi 3,5-3 = 0,5
keperawatan oleh
kepala ruangan /
pengawas
keperawatan 0,25 4 1
2. Sentralisasi obat
sudah
menggunakan
UDD 0,25 4 1
3. Terlaksananya
komunikasi yang
adekuat : perawat
dan tim kesehatan
lain 0,25 3 0,75
4. Kepatuhan pasien /
keluarga terhadap
anjuran perawat

TOTAL 1 3,5

THREAT
1. Adanya persaingan 0,25 3 0,75
bebas secara global
yang mulai di
perlakukan WHO
2. Adanya tuntutan 0,25 3 0,75
tinggi dari
masyarakat untuk
pelayan yang lebih

55
profesional
3. Makin tingginya 0,25 3 0,75
kesadaran
masyarakat akan
hukum
4. Makin tingginya 0,25 3 0,75
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
kesehatan
1 3
TOTAL

56
3.2. DIAGRAM LAYANG

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1
W 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 S
-0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1
-0,1

-0,2

-0,3

-0,4

-0,5

-0,6

T
Dari hasil diagram layang di atas dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT
tersebut memiliki strategi pelaksanaan agresif yaitu merupakan situasi yang
menguntungkan, rumah sakit tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

57
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Sentralisasi obat di ruang Pavilliun Asoka selama praktik manajemen
sudah berjalan dengan baik, dimana keluarga menerima obat dari farmasi
yang kemudian diserahkan kepada perawat dalam waktu pemberian untuk
diberikan pada pasien.
Timbang terima dilaksanakan oleh Kepala Ruangan, PP, PA, serta
mahasiswa praktika setiap hari sesuai dengan pergantian shift.
discharge planning sudah dilakukan secara optimal yakni meliputi
pemberian informasi tentang Penyakit yang diderita, obat yang diminum, apa
yang harus dibawa saat kontrol, makanan yang boleh dikonsumsi, apa yang
tidak boleh dilakukan dirumah. Namun media sebagai pengingat informasi
yang disampaikan untuk pasien hanya diberikan secarik kertas, dan belum
memberikan leaflet.
Supervisi dilakukan sewaktu – waktu , kepala ruangan keliling untuk
observasi kinerja tim perawat, Mengecek fasilitas dan sarana prasarana dan
dilakukan sewaktu-waktu.
Ronde pada ruang Asoka menggunakan metode refleksi kasus, yaitu
diskusi dilakukan oleh semua tim ruangan yang terdiri dari kepala ruangan,
perawat, dan dokter untuk memecahkan suatu kasus yang dilakukan bila
terdapat kondisi urgent selama jam dinas.
Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan dengan model body of
system dan catatan keperawatan dengan menggunakan model SOAP pada
laporan mahasiswa.

1.2 Saran
Pelaksanaan discharge planning hendaknya dilengkapi dokumentasi,
pemberian leflet dan kartu discharge planning.

58
Pelaksaaan timbang terima perlu dipertahankan. Sebaiknya dilakukan
pada setiap pergantian sift dan memperhatikan masalah keperawatan, data
fokus, intervensi serta masalah yang belum teratasi.
Penerapan ronde keperawatan perlu ditingkatkan khususnya bila
dijumpai pasien dengan masalah yang belum teratasi. Pasien dengan masalah
kronis dan pasien dengan masalah yang kompleks.
Dokumentasi sebagai media yang penting dalam pertanggung jawaban
dan pertanggung gugatan dalam layanan keperawatan, oleh karena itu
diharapkan menuliskan secara lengkap dan akurat tiap kegiatan yang
dilakukan kepada klien dan menuliskan respon klien.

59
Lampiran 1

Denah Paviliun Dahlia RSUD Jombang

Paviliun DAHLIA 1

U
T

Paviliun DAHLIA 2

Dahlia 2.kls 3 dahlia 2.kls 3

Dahlia2.kls2 admin/r.perawat

60
DAFTAR PUSTAKA

Marylin Doengus , Terjemahan asuhan rencana keperawatan , EGC, 1999.


Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan – Aplikasi dalam Keperawtan Profesional
Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Arwani, Heru S (2005), Manajemen Bangsal Keperawatan, EGC: Jakarta.
Nancy & Patricia (2005). Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta; EGC.
Nursalam, (2002). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
PSIK, (2006). Buku Panduan Manajemen keperawatan. Program Pendidikan Ners
Surabaya.
Suarly, S (2010). Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga

61

Vous aimerez peut-être aussi