Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI PAVILIUN ASOKA
JOMBANG
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
5. Sumarwan
JOMBANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
2016ini telah disetujui dan diterima untuk memenuhi tugas praktek Sekolah Tinggi
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
PJMA
Managemen keperawatan Kepala Ruangan
ASOKA
Praktik klinik RSUD JOMBANG
Stikes icme jombang
Mengetahui,
Kaprodi S1 Keperawatan
STIKES ICME JOMBANG
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
RSUD Jombang;
JOMBANG
Sesuai dengan tujuan tersebut maka penulis akan menyusun dengan sebaik-baiknya
meskipun masih banyak kekurangannya. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan
ASOKA.
2. Pembimbing akademik dalam hal ini bapak arif wijaya S.kep.,Ns M.Si selaku
3. Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Atas rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.Serta saran dan kritik penulis harapkan, karena penulis
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya dan masih belum sempurna.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah
dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.
seseorang, jadi mencakup beberapa hal yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang
orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai
4
yang memungkinkan orang lain dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan
optimal.
suatu manajemen asuhan yang secara holistic berdasarkan kebutuhan, namun tetap
berorientasi pada tugas dan mutu asuhan adalah Model Praktek Keperawatan
Profesional Tim.
keperawatan dalam pelayanan kesehatan atau lahan klinik. Masih banyak kendala
lain. Di Ruang Asoka RSUD Jombang saat ini sudah menerapkan proses manajemen
Oleh sebab itu kami, Mahasiswa semester VII STIKES ICME Jombang,
tersebut merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan dalam pembelajaran
ICME Jombang.
5
1.2. Tujuan
b. Perencanaan
c. Pengorganisasian
d. Pengelolaan Staff
e. Pengarahan
f. Pengawasan
1.3. Manfaat
6
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan
model MAKP.
keperawatan profesional.
1.3.2. BagiPasien
7
BAB 2
PERENCANAAN
2.1. Pengorganisasian
2. Sumarwan
3. Anisa Sa’adah
8
2.2. Rencana Kegiatan Praktika Manajemen Keperawatan
Desember 2016
No Kegiatan Tanggal
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pembentukan
1 X
Struktur
Melakukan
2 X
Pengkajian
Pengumpulan
3 X X X
Data
Persiapan
4 Desiminasi X X X
Awal
Desiminasi
5 X
Awal
Pre Aplikasi
6 X X X
MAKP
Aplikasi
7
MAKP
a. Sentralisasi
X X X X X X
Obat
9
b. Discharge
X X X X X X
Planning
c. Supervise X X X X X X
d. Timbang
X X X X X X
Terima
e. Ronde
Keperawat X X X X X X
an
Desiminasi
8 X
Akhir
Penyusunan
9 X X
Laporan
10
2.3. Struktur Organisasi
KETUA KELOMPOK
SHOFIUL FUAT.
WAKIL KETUA
RIZKI USWATUN .K.
ANISA SA’ADAH
11
BAB 3
3.1.1. Visi
3.1.2. Misi
yaitu pelayanan yang cepat, sigap, dan berhasil guna dilayani dalam kondisi
lingkungan yang indah dan suasana nyaman serta tarif yang terjangkau oleh
jaminan rasa aman baik secara fisik maupun psikologis serta tetap menjaga
sebagai yang utama dan pertama yang berlaku pada seluruh masyarakat secara
12
3.2. Visi dan Misi PAVILIUN ASOKA RSUD JOMBANG
3.2.1. Visi
kepada semua anggota tim kesehatan yang terkait dilingkungan RSUD Kab
Jombang.
3.2.2. Misi
asuhan keperawatan .
13
4. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim
Jombang
kesehatan
yang baik, jelas dan diketahui oleh semua pihak yang terkait
14
2. Terpenuhinya penerapan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
15
BAB 4
PENGKAJIAN
mahasiswa semester VII Stikes ICME Jombang adalah Paviliun Asoka RSUD
Jombang.
16
3.1.1. M1 (Man)
1. Struktur Organisasi
KEPALA RUANGAN
PAV.ASOKA
M.Sholeh S.Kep.,Ns
PA SORE PA LIBUR
Triventiningtyas.AMK Tri Widorini,AMK
PA SORE
Riza A.D.AMK
Asper Pagi Asper Pagi Asper Sore Asper Malam Asper Libur Kebersihan
Nur Khayati Indah R Agus P Eko Purwadi Samiadi
Kebersihan
17
2. Jumlah Tenaga Di Ruang Paviliun Asoka
18
Rahmad Hardjono, PP Amd.Kep 16 tahun Pelat rawat luka
11
Amd.Kep inhouse training
Tri widorini, PP Amd.Kep 7 tahun PPGD
12
Amd.Kep
Tri julianto, PP Amd.Kep 2 tahun PPGD
13
Amd.Kep
Dwi rusdiana, PP S.Kep.Ns 1 tahun PPGD
14
S.Kep.Ns
Edi susanto, PP Amd.Kep 1tahun PPGD
15
Amd.Kep
Badrut tamam PP S.Kep.Ns 1 tahun PPGD
16
S.Kep.Ns
Ririn akhirin PP Amd.Kep 12 tahun
17
ningsih, Amd.kep
Ratna pancasari, PP Amd.Kep 1 tahun PPGD
18
Amd.Kep
Rudi harnoko, PP Amd.Kep 10 tahun PPGD
19
Amd.Kep
Sulistyowati Amd. PP Amd.Kep 11 tahun 1.PPGD
20
Kep 2. PELAT ICU
a. Tenaga Keperawatan
No Klasifikasi Jumlah
1 Kepala Ruang 1
2 Wakil kepala ruang 1
3 KATIM 3
4 Perawat 28
19
b. Tenaga Non Keperawatan
NO KUALIFIKASI JUMLAH
1 Administrasi 5
2 Asper 6
3 Kebersihan 3
c. Tenaga Medis
No Kualifikasi Jumlah
Dokter Spesialis
Orthopedi 2
Syaraf 1
1 Urologi 1
Bedah plastik 1
Bedah umum 3
2 Dokter Umum -
No Kualifikasi Jumlah
1 S1 Keperawatan Stikes ICMe 6
2 SI keperawatan Ns Dian Husada 6
3 Dokter Muda UMM 12
4 D3 keperawatan Dian Husada 3
20
e. Mahasiswa Praktek Managemet (Observasi)
No Kualifikasi Jumlah
S1 Keperawatan Semester VII STTKES
1 9
ICME Jombang
3. Kasus terbanyak
21
4. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat.
Orem; Total, Partial, Self care (Nursalam, 2002). Menurut Douglas, dan
yaitu:
didapatkan datapada :
22
Tingkat ketergantungan: 8 SC x 2 jam = 16
29 PC x 4 jam = 116
10 TC x 6 jam = 60 +
Total = 192
30 PC x 4 jam = 120
12 TC x 6 jam = 72 +
Total = 200
23
Tingkat ketergantungan :
5SC x 2 jam = 10
31 PC x 4 jam = 124
13 TC x 6 jam = 78 +
Total = 212
Tingkat ketergantungan :
4 SC x 2 jam = 8
22 PC x 4 jam = 88
Total = 186
4+4+4+4
=
4
= 4 jam
47 + 46 + 49 + 41
=
4
24
= 45,37 46
46 𝑥 4 𝑥 365
=
(365 − 86)𝑥 7
67160
=
1953
= 34,3834
46 𝑥 4
=
7
= 26,2826
86 𝑥 26,28
=
297
= 7,6 8 orang
25
k. Jumlah perawat yang dinas di ruang ASOKA
= 26,28+ 7,6
= 33,834
loverigedancummings(1996) diklasifikasikanderajatketergantungankliendibagi 3
kategoriyaitu:
26
PAGI : 13 o̶rang
SORE :8 orang
MALAM :5 orang +
26 orang
bertugas per hari di paviliun Asoka adalah :26 orang + 3 orang struktural
(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4
27
b. Tanggal06Desember 2016
PAGI : 13 o̶rang
SORE :7 orang
MALAM : 6 orang +
26 orang
Jadi,jumlah perawat yang dibutuhkan tanggal 06 Desember 2016 untuk bertugas per
hari di paviliun Asoka adalah :26 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil
ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4 perawat primer = 35-37 orang
28
c. Tanggal07 Desember 2016
Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
Ketergantungan Pasien
14 9 6
PAGI : 14 o̶rang
SORE :9 orang
MALAM :6 orang +
29orang
(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4
29
d.Tanggal 08 Desember 2016
Tingkat Jumlah
PAGI SORE MALAM
Ketergantungan Pasien
12 8 5
PAGI : 12 o̶rang
SORE :8 orang
MALAM :5 orang +
25orang
(kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3-4 orang lepas dinas + 3-4
30
3.1.2 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M2/ Method)
3.2.1 METODE PEMBERIAN ASKEP (M2-METHODE)
Penerapan Model Asuhan Keperawatan
a. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5-17 Desember
2016 di PaviliunAsoka RSUD Jombang saat ini menerapkan MAKP
model tim, dan telah terdapat tugas, peran dan wewenang yang jelas
pada setiap anggota tim. Setiap anggota tim telah melaksanakan
tugasnya dengan baik. Sistem MAKP tim dirasakan tepat diterapkan
diruang Asoka. Diruang cempaka terdapat 47 tempat tidur dengan
jumlah perawat 28 orang.
b. Timbang Terima
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, timbang terima
di paviliun Asoka sudah dilakukan disetiap pergantian shift yang
diikuti oleh semua perawat yang bertugas di masing –masing shift.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan sudah di lakukan
pendokumentasian sehingga rencana tindakan yang belum dan sudah
dilaksanakan tidak ada yang terlewati untuk disampaikan pada shif
berikutnya. Selain itu, mekanisme timbang terima juga sudah sesuai
dengan standar buku dan menyesuaikan dengan kondisi di ruangan.
Timbang terima sudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi
pasien, isi timbang terima meliputi identitas pasien, diagnosa medis,
masalah keperawatan, rencana keperawatan yang sudah atau belum
dilaksanakan dan persiapan rencana umum yang perlu ditindak lanjuti
seperti pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu,
kemudian dilakukan pendokumentasian menggunakan SBAR
(situation, background, Assasment, recommendation) dalam buku
status pasien dan dilanjutkan dengan berkeliling ke ruangan dari
pasien satu ke pasien lain.
31
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dengan melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan dan staff
perawat yang dinas, kemudian diskusi membahas masalah
keperawatan yang muncul. Jika menemukan suatu kendala pemecahan
kasus, maka akan mengemukakan masalah dan opsi pemecahan
(intervensi) kepada CM dan dokter, untuk selanjutnya dilakukan
diskusi pemecahan masalah keperawatan yang muncul. Sedangkan
penerapan Ronde keperawatan secara teoritis belum bisa di terapkan
di Ruang Asoka. Hal ini disebabkan oleh :
Dokter memiliki waktu yang terbatas
Padatnya kegiatan perawat di ruang asoka
Saat ini di Ruang Asoka menggunakan metode refleksi kasus,
yaitu diskusi dilakukan oleh semua tim ruangan yang terdiri dari
kepala ruangan, perawat, dan dokter untuk memecahkan suatu kasus
yang dilakukan bila terdapat kondisi urgent selama jam dinas.
32
UDD merupakan tanggung jawab farmasis, juga terkait dengan staf
medis perawat dan administrasi. Sistem ini memiliki keuntungan
berupa kemudahan dalam monitoring penggunaan obat baik secara
administrasi maupun efikasi. Mekanisme sentralisasi obat yang pernah
dilakukan di ruang asoka meliputi pengisian format Persetujuan ,
kemudian mengisi 2 lembar format serah terima obat yang kemudian 1
lembar diberikan ke pasien dan 1 lembar di simpan sebagai bukti
penyerahan obat.
e. Supervisi Keperawatan
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan
efektif (Sudjana, 2004).
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 17 Desember
2016 di Paviliun Asoka RSUD Jombang, supervisi sudah dilakukan
dengan baik namun tidak terjadwal. Supervise dilakukan sewaktu
waktu, kepala ruangan keliling untuk observasi kinerja tim perawat,
mengecek fasilitas dan sarana prasarana dan dilakukan sewaktu-waktu.
Acuan yang dipakai adalah SOP yang sudah ditentukan direksi rumah
sakit.
f. Discharge Planning
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program
keperawatan klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah
sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha
kerjasama antar tim kesehatan, klien dan keluarga kien.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 10 Desember
2016 di Paviliun Asoka RSUD Jombang, melakukan discharge
planning ketika pasien ketika pasien pertama kali masuk ke ruangan
Asoka. Sedangkan untuk perancanaan pada waktu pulang terdapat
33
form sendiri. Isi dari discharge planning sudah dilakukan secara
optimal yakni meliputi pemberian informasi tentang Penyakit yang
diderita, obat yang diminum, apa yang harus dibawa saat kontrol,
makanan yang boleh dikonsumsi, apa yang tidak boleh dilakukan
dirumah. Namun media sebagai pengingat informasi yang
disampaikan untuk pasien hanya diberikan secarik kertas, dan belum
memberikan leaflet.
g. Dokumentasi Keperawatan
Sistem Pendokumentasian yang berlaku saat ini adalah SOAP
dan SBAR. Adapun lembar timbang terima dengan SOAP terdiri dari:
Subyektif, Obyektif, Assesment dan Planing. Sedangkan untuk lembar
timbang terima dengan SBAR terdiri dari : Situasion, Background,
Assesment, dan Recommendation. Metode ini telah diterapkan pada
dokumentasi sehari-hari sebagai evaluasi dari tindakan keperawatan
yang telah dilaksanakan.
34
3.1.3 M3 (Material)
a. Lokasi dan denah ruangan
Terlampir 1
b. Sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan keperawatan di ruang
ASOKA
1. Fasilitas pasien di ruang ASOKA
2. Peralatan tenun total keseluruhan yang ada di ruang ASOKA
a) Fasilitas pasien di ruang ASOKA
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang
Baik
baik
1. Tempat tidur 47 √ -
2. Toilet 15 √ -
3. Meja pasien 47 √ -
4. Kursi 47 √ -
5. Jam dinding 10 √ -
6. Kipas angin 19 √ -
7. Rak sepatu 1 √ -
8. Wastafel 13 √ -
9. Tempat sampah non 12 √ -
medis
10 Tempat sampah medis 6 √ -
11 Tempat sampah linen 6 √ -
12 Cermin 13 √ -
35
b) Peralatan tenun total keseluruhan yang ada di ruang
ASOKA
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1. Sprei 151 √ -
2. Steek laken 90 √ -
3. Selimut 90 √ -
4. Sarung bantal 36 √ -
5. Perlak 94 √ -
6. Bantal 12 √ -
7 Tali penderita 10 √ -
8 Tali Jenazah 2 √ -
9 Sarung O2 10 √ -
10 Skot Dokter 15 √ -
11 Handuk kecil cuci 130 √ -
tangan
12 Skotpasien operasi 30 √ -
36
c) Fasilitas peralatan dan bahan kesehatan yang ada di ruang
ASOKA
Kondisi
Jumlah
No Jenis Barang Kurang
Barang Baik Rusak
Baik
1 Tensimeter 7 6 1 -
2 Stetoscope 4 4 - -
3 Timbangan berat 1 1 - -
badan/tinggi badan
4 Tabung O2 + flow 23 20 2 -
meter
5 Gunting verban 6 6 - -
6 Bak instrumen besar 4 4
7 Bak instrument kecil 2 2 - -
8 Alat-alat steril 29 29
9 Termometer 6 5 1 -
10 Standart infus 61 59 2 -
11 Cucing + tutup 6 6 - -
12 Infus pump 6 6 - -
13 Suction 2 1 - 1
14 Syringe pump 8 8 - -
15 Nebulizer 2 2 - -
16 Blood 1 1 - -
Warmer/Animec
17 Cukuran elektrik 1 1 - -
18 Monitor pasien 4 4 - -
19 Matras 21 19 3 -
20 Wsd 4 4 - -
21 Kursi roda 2 1 1 -
22 Troly 7 7 - -
37
23 Bak Tromol 10 10 - -
24 Box alat steril 2 2 - -
25 Gelas ukur 250 ml 1 1 - -
26 Apron plastik 1 1 - -
27 Kacamata google 1 1 - -
28 Handscoon 5 5 - -
29 Masker 5 5 - -
30 Sprayer 1 1 - -
31 Plastik limbah medis 5 5 - -
32 Senter kecil 1 1 - -
33 Lakban 1 1 - -
34 Tissu gulung 1 1 - -
35 Sekop kecil 1 1 - -
36 Box on steril 1 1 - -
37 Bengkok 9 9 - -
38 Bak instrumen 1 1 - -
39 Claim besar 1 1 - -
40 Claim kecil 1 1 - -
41 Helm safety 8 8 - -
42 Stretcher 1 1 - -
43 Spalek panjang 1 1 - -
44 Clamp steril 2 2 - -
45 Kom besar 2 2 - -
46 Kom kecil 2 2 - -
47 Kruk 1 1 - -
48 APAR 4 4 - -
49 LED foto ronsent 2 2 - -
38
d) Sarana dan prasarana di ruang ASOKA (Kantor
Keperawatan)
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Meja perawat 5 Baik
2. Meja kepala ruangan 1 Baik
3. Kursi perawat 12 Baik
4. Meja administrasi 2 Baik
5. Lemari 5 Baik
6. Kipas angin 1 Baik
7. Jam dinding 1 Baik
8. Komputer 2 Baik
9. Lemari es 1 Baik
10. White board 2 Baik
11. Tempat sampah 2 Baik
12. Kamar mandi 2 Baik
13. Wastafel 2 Baik
14. Kaca 2 Baik
39
Buku Daftar Injeksi
Buku Setor Edukasi
Buku Administrasi
Buku Bacaan Foto
Buku TTV
Buku Pantau Lab Kritis
Buku Kematian
Buku UDD atas dan bawah Asoka
Buku Delay Layanan
Buku Setor Foto Radiologi
Buku Expedisi Visum
Buku Px Pulang
Buku Laporan HCU Asoka
Buku Mutu Klinik
Buku Laporan Intermediet
2. Standart prosedur operasional pelayanan keperawatan
SPO Pasien pulang
SPO Memelihara rambut
SPO Menyuntikan obat kemoterapy
SPO Asuhan pasca bedah
SPO Bilas lambung
SPO Memberikan kompres dingin
SPO Merapikan tempat tidur
SPO Perawatan pasien di dalam ambulan
SPO Levement tinggi dan rendah
SPO Klisma gliserin
SPO Penanganan pasien meninggal
SPO Memindahkan pasien ke unit lain
SPO Perawatan kolostomi
SPO Mengeluarkan feses dengan tangan
SPO Membersihkan alat-alat di ruangan
40
SPO Konsul pasien di ruangan rawat inap
SPO Membentu dokter melakukan punksi lumbal
SPO Punksi pleura melakukan BMP
SPO Pengambilan sample darah
SPO Merujuk pasien ke RS yang lebih tinggi
SPO Persetujuan dan penolakan tindakan medis
SPO Pembelian obat ke bagian farmasi pasien umum
SPO Pemberian makanan dan obat melalui NGT
SPO Penerimaan pasien baru di ruang rawat inap
SPO Mengukur lingkar perut pemasangan kateter
SPO Mencukur rambut pasien
SPO Cara memberikan oksigen nasal
SPO Pengumpulan,pelaporan dan analisa data merawat
pasien kitis
SPO Memandikan pasien di tempat tidur
SPO Koreksi kalium di ICU
SPO Koreksi natrium bikarbonat
SPO Koreksi albumin di ICU
SPO Pemberian norephineprine
SPO Weaning pada piece
SPO Pasien terminal
SPO Pemberian pelayanan kerohanian
SPO Penanganan pasien yang perlu bedah cyto
SPO Konsultasi dokter specialis antar ruangan
SPO Pemakaian alat pelindung diri apron/ skot
SPO Pemakaian alat pelindung diri apron plastik
SPO Pemakaian alat pelindung diri celemek
SPO Pemakaian alat pelindung diri sepatu boot
SPO Pemakaian alat pelindung diri baju operasi
SPO Pemakaian alat pelindung diri safety belt/sabuk
pengaman
41
SPO Pemakaian alat pelindung diri pelindung mata ( goggles
)
SPO Genexpert
SPO Persiapan pasien anemia dalam kehamilan
SPO Laporan nilai kritis radiologi
SPO Perawat pasien post operasi di ruang rawat inap
merawat pasien dengan skin traksi
SPO Ganti sift
SPO Memelihara kebersihan mulut
SPO Penanganan sample rujukan
SPO Membantu memberikan makanan dan minuman kepada
pasien
SPO Merapikan tempat tidur
SPO Pemeriksaan kesehatan berkala pegawai
SPO Menghitung pernafasan
SPO Membantu pasien muntah
SPO Memberikan rendaman duduk
SPO Memberikan obat nebulizer
SPO Persiapan pemeriksaan penunjang
SPO Lavement tinggi dan rendah
SPO Memberikan obat
SPO Merawat pasien dengan luka bakar
SPO Memasang infus
SPO Pemeriksaan pasien alih rawat dari Icu
SPO Perawatan pasien yang menghadapi kematian
SPO Pemanfaatan/penggunaan obat basic live saving
SPO Pemeriksaan radioagnostik yang menggunakan radiasi
terhadap ibu hamil
SPO Evaluasi mutu radiograf
3. SASARAN KESEHATAN PASIEN
1) SKP 1
42
SPO Ketepatan identifikasi pasien
SPO pemasangan gelang identitas pasien
SPO identifikasi pasien rawat inap
SPO pelepasan gelang identitas pasien
SPO pemasangan kancing warna merah tanda pasien
alergi pada gelang pasien rawat inap
2) SKP 2
SPO komunikasi efektif antar shift dinas
3) SKP 3
SPO pengelolaan obat high alert medication (HAM)
SPO penyimpanan obat look alike sound alike (LASA)
SPO pengelolaan obat golongan narkotik dan
psikotropik
SPO penyiapan obat
SPO pelaporan kesalahan obat
SPO stock opname pembekalan farmasi
SPO dokumentasi dan pencetakan farmasi
SPO pemantauan obat / drug use evaluation
4) SKP 4
SPO Penandaan identifikasi lokasi operasi
SPO Pelaksanaan sign in, time out dan sign out
SPO Pengecekan instrumen dan kassa
SPO Timbang terima dari ruangan perawatan sebelum di
instalasi bedah sentral
5) SKP 5
SPO 5 Moment cuci tangan
SPO Cuci tangan dengan alkohol
SPO Cuci tangan dengan sabun antiseptik
SPO Cuci tangan sebelum pembedahan
6) SKP 6
43
SPO Identifikasi pasien anak denganresiko jatuh
berdasarkan scoring humpty dan dumpty
SPO Identifikasi pasien dewasa dengan resiko jatuh
scoring morse
SPO Identifikasi pasien dengan resiko jatuh di IGD dan
Poli rawat jalan dengan scoring get up dan go test
SPO Identifikasi pasien gangguan jiwa dengan resiko
jatuh dengan menggunakan scoring edmondson
SPO Penggunaan kancing dengan resiko jatuh pada
pasien ruang inap
SPO Pemakaian restrain pada pasien gaduh gelisah
SPO Pemasangan kancing tanda resiko jatuh pada gelang
identitas pasien rawat inap
SPO Manajement pencegahan pasien resiko jatuh
SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien dengan gangguan jiwa edmonson
SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien anak (humpty dumpty)
SPO Formulir pengkajian dan intervensi resiko jatuh
pada pasien dewasa (morse)
44
3.1.4 M4 (Money)
Tarif yang berlaku di ruang Asoka RSUD Jombang terjangkau
oleh seluruh kalangan masyarakat pengguna layanan kesehatan.
Adapun tarif pelayanan di ruang Asoka tahun 2016 adalah :
Tarif
Nama
No Visite
Kamar Kamar Makan
dr.Umum
1 Kelas 1 Rp. 235.000,- Rp. 190.000,- Rp. 45.000,-
2 Kelas 2 Rp. 100.000,- Rp. 70.000,- Rp. 30.000,-
3 Kelas 3 Rp. 58.000,- Rp. 37.000,- Rp. 21.000,-
4 HCU Rp. 275.000,- Rp. 230.000,- Rp. 45.000,-
*sumber data : sumber dana ruangan Asoka dari anggaran rumah sakit
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah
sakit yang diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Timur. Pembiayaan
pasien sebagian besar dari JAMKESMAS, sedangkan sisanya dari
ASKES PNS, Jamsostek, Askes swasta dan umum (biaya sendiri).
45
3.1.5 M5 (Market)
1. BOR pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari senin, tanggal,
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Pav. Asoka RSUD
Jombang yaitu tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
a) 05 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 22 18
2 Intermediet 3 4
3 Kelas 1 4 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 12 17
Jumlah 45 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 95,74 %
b) 06 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 21 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 3 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 14 17
Jumlah 46 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 97,8 %
46
c) 07 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 22 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 2 4
4 Kelas 2 4 4
5 Kelas 3 17 17
Jumlah 49 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 104,26 %
d) 8 Desember 2016
No. Nama Ruang Jumlah Pasien Jumlah Bed
1 HCU 16 18
2 Intermediet 4 4
3 Kelas 1 2 4
4 Kelas 2 3 4
5 Kelas 3 16 17
Jumlah 41 47
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
BOR[𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐁𝐞𝐝 𝐱 𝟏𝟎𝟎%] 87,24 %
47
ANALISA SWOT
No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot X Rating
1. M1 (MAN) dan M2 S-W=
(MATERIAL) 3,03-3 =
STREGHT 0,03
1. Ruangan terdiri 0,1 4 0,4
dari kepala
ruangan 1, wakil
ruangan 1, katim 3,
perawat 28, dokter
spesialis 8 dan
tenaga non
keperawatan 14.
2. Terdapat 0,08 3 0,24
mahasiswa
praktika sebanyak
27 orang dari
segala instansi
kesehatan yang
ada.
3. RSUD Jombang 0,07 3 0,21
memberikan
kesempatan untuk
mahasiswa
STIKES ICME
jombang berjumlah
9 mahasiswa untuk
belajar manajemen
keperawatan secara
luas
48
4. Komunikasi antar 0,07 3 0,21
perawat, dokter,
pasien dan tim
kesehatan lainnya
berjalan dengan
baik
5. Sebagian bersar 0,08 4 0,32
perawat ruang
asoka telah
memiliki sertifikat
PPGD
6. Adanya tugas, 0,07 3 0,21
peran, dan
wewenang yang
jelas
7. Tenaga perawat di 0,07 3 0,21
ruang banyak yang
telah mengabdi
selama lebih dari 5
tahun
8. Adanya kepuasan 0,05 2 0,1
pasien kepuasan
kinerja perawat
9. Fluktuasi BOR 0,08 4 0,32
ruangan asoka
menunjukkan
keberhasilan
kinerja permberian
asuhan
keperawatan.
49
10. Mempunyai sarana 0,07 3 0,21
dan prasarana
untuk pasien dan
tenaga kesehatan
11. Mempunyai 0,06 2 0,12
peralatan
oksigenasi dan
semua perawat
ruangan mampu
menggunakannya
12. Terdapat 0,05 2 0,1
administrasi
penunjang
13. Terdapat nurse 0,07 2 0,14
station yang tepat
guna
14. Mempunyai SOP 0,08 3 0,24
setiap tindakan
TOTAL 1 3,03
WEAKNESS
1. Mayoritas latar 0,5 3 1,5
belakang
pendidikan perawat
di ruangan asoka
adalah diploma III
2. Pasien belum 0,5 3 1,5
mengenal dokter
yang menangani
50
diruangan dan belum
bisa melakukan cuci
tangan secara benar.
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa O-T =
praktika 0,33
manajemen
keperawatan
2. Adanya kerja sama
antara pihak 0,18 4 0,72
ruangan dengan
pihak instansi
pendidikan
kesehatan
3. Adanya kebijakan
pemerintah tentang 0,18 4 0,72
profesionalisasi
perawat
4. Adanya progam
pelatihan 0,17 4 0,68
5. Peluang perawat
ruangan untuk 0,17 4 0,68
meningkatkan
pendidikan
6. Adanya program
akreditasi RS dari 0,15 4 0,6
pemerintah dimana
51
MAKP merupakan
salah satu penilaian
TOTAL 1 4
THREAT
1. Adanya persaingan 0,34 4 1,36
antara rumah sakit
yang semakin ketat
2. Adanya tuntutan 0,33 3 0,99
masyarakat
terhadap
pentingnya
pelayanan
keperawatan yang
profesional
3. Persaingan dengan 0,33 4 1,32
masuknya perawat
asing
1 3,67
TOTAL
2.
M3 ( METHODE )
STRENGTH
1. Rumah sakit
0,17 3 0,51 S-W =
memiliki visi misi
3,1-3 = 0,1
dan moto sebagai
acuan
melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model
0,20 4 0,8
MAKP yang di
52
gunakan ( Ruang
Asoka
mengguanakan
model MAKP
Tim)
3. Timbang terima 0,10 2 0,2
telah di lakukan
sesuai dengan
prosedur ( Teori )
4. Ronde 0,12 3 0,36
keperawatan
menggunakan
metode refleksi
kasus (RDK)
5. Sentralisasi obat 0,09 3 0,27
telah di lakukan
(UDD )
6. Kepala ruangan 0,10 3 0,3
telah melakukan
supervisi
keperawatan
dengan acuhan
penilaian telah
sesuai dengan SPO
7. Discharge planning 0,10 3 0,3
telah di lakukan
sejak pasien masuk
hingga pulang RS
8. Dokumentasi 0,12 3 0,36
keperawatan
53
dilakukan dengan
menggunakan
metode SOAP dan
SBAR secara rutin
TOTAL 1 3,1
WEAKNESS
1. Ronde 0,34 3 1,02
keperawatan
kurang berjalan
sesuai teori di
ruangan karena
padatnya aktivitas
perawat selama
jam dinas
2. Discharge planning 0,33 3 0,99
belum optimal
karena tidak di
sertakan media
yang cukup
(Leaflet)
3. Pendokumentasian 0,33 3 0,99
dilaksanakan dengan
metode manual
(belum dilakukan
komputerisasi)
TOTAL
1 3
54
OPPORTUNITY 0,25 3 0,75 O-T =
1. Adanya supervisi 3,5-3 = 0,5
keperawatan oleh
kepala ruangan /
pengawas
keperawatan 0,25 4 1
2. Sentralisasi obat
sudah
menggunakan
UDD 0,25 4 1
3. Terlaksananya
komunikasi yang
adekuat : perawat
dan tim kesehatan
lain 0,25 3 0,75
4. Kepatuhan pasien /
keluarga terhadap
anjuran perawat
TOTAL 1 3,5
THREAT
1. Adanya persaingan 0,25 3 0,75
bebas secara global
yang mulai di
perlakukan WHO
2. Adanya tuntutan 0,25 3 0,75
tinggi dari
masyarakat untuk
pelayan yang lebih
55
profesional
3. Makin tingginya 0,25 3 0,75
kesadaran
masyarakat akan
hukum
4. Makin tingginya 0,25 3 0,75
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
kesehatan
1 3
TOTAL
56
3.2. DIAGRAM LAYANG
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
W 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 S
-0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1
-0,1
-0,2
-0,3
-0,4
-0,5
-0,6
T
Dari hasil diagram layang di atas dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT
tersebut memiliki strategi pelaksanaan agresif yaitu merupakan situasi yang
menguntungkan, rumah sakit tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
57
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Sentralisasi obat di ruang Pavilliun Asoka selama praktik manajemen
sudah berjalan dengan baik, dimana keluarga menerima obat dari farmasi
yang kemudian diserahkan kepada perawat dalam waktu pemberian untuk
diberikan pada pasien.
Timbang terima dilaksanakan oleh Kepala Ruangan, PP, PA, serta
mahasiswa praktika setiap hari sesuai dengan pergantian shift.
discharge planning sudah dilakukan secara optimal yakni meliputi
pemberian informasi tentang Penyakit yang diderita, obat yang diminum, apa
yang harus dibawa saat kontrol, makanan yang boleh dikonsumsi, apa yang
tidak boleh dilakukan dirumah. Namun media sebagai pengingat informasi
yang disampaikan untuk pasien hanya diberikan secarik kertas, dan belum
memberikan leaflet.
Supervisi dilakukan sewaktu – waktu , kepala ruangan keliling untuk
observasi kinerja tim perawat, Mengecek fasilitas dan sarana prasarana dan
dilakukan sewaktu-waktu.
Ronde pada ruang Asoka menggunakan metode refleksi kasus, yaitu
diskusi dilakukan oleh semua tim ruangan yang terdiri dari kepala ruangan,
perawat, dan dokter untuk memecahkan suatu kasus yang dilakukan bila
terdapat kondisi urgent selama jam dinas.
Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan dengan model body of
system dan catatan keperawatan dengan menggunakan model SOAP pada
laporan mahasiswa.
1.2 Saran
Pelaksanaan discharge planning hendaknya dilengkapi dokumentasi,
pemberian leflet dan kartu discharge planning.
58
Pelaksaaan timbang terima perlu dipertahankan. Sebaiknya dilakukan
pada setiap pergantian sift dan memperhatikan masalah keperawatan, data
fokus, intervensi serta masalah yang belum teratasi.
Penerapan ronde keperawatan perlu ditingkatkan khususnya bila
dijumpai pasien dengan masalah yang belum teratasi. Pasien dengan masalah
kronis dan pasien dengan masalah yang kompleks.
Dokumentasi sebagai media yang penting dalam pertanggung jawaban
dan pertanggung gugatan dalam layanan keperawatan, oleh karena itu
diharapkan menuliskan secara lengkap dan akurat tiap kegiatan yang
dilakukan kepada klien dan menuliskan respon klien.
59
Lampiran 1
Paviliun DAHLIA 1
U
T
Paviliun DAHLIA 2
Dahlia2.kls2 admin/r.perawat
60
DAFTAR PUSTAKA
61