Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKRIPSI
06 OKTOBER 2017
MURSALIN
NIM. 13010070
ABSTRAK
Kecemasan merupakan salah satu masalah psikologis yang umum di ekspresikan oleh
orangtua yang anaknya dirawat dirumah sakit. Kecemasan yang dialami oleh orangtua yang
anaknya dirawat di rumah sakit adalah berhubungan dengan trauma dan nyeri yang timbul
pada anaknya karena berbagai prosedur, salah satunya sering frustasi karena kurangnya
informasi tentang prosedur dan perawatan anaknya. Komunikasi terapeutik memegang peranan
penting dalam membantu pasien memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi terapeutik
didefinisikan sebagai komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan untuk
kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan orangtua yang anaknya dirawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Di Tiro Sigli. Penelitian ini bersifat analitik yaitu dengan
menggunakan desain cross sectional, dilakukan di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah
Tgk. Chik Di Tiro Sigli dari tanggal 18 Oktober s/d 23 Oktober 2017. Responden penelitian
ini adalah orangtua yang anaknya dirawat di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Tgk.
Chik Di Tiro Sigli, teknik pengambilan dengan menggunakan accidental sampling sebanyak
68 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisi 26
pertanyaan. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kecemasan orangtua yang tidak cemas
dominan mendapatkan komunikasi terapeutik perawat yang baik sebanyak 9 responden
(42,9%), sedangkan tingkat kecemasan orangtua yang cemas berat dominan mendapatkan
komunikasi terapeutik perawat yang kurang sebanyak 18 responden (75,0%) dengan nilai p
value (0,000). Kesimpulan adanya hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan orangtua yang anaknya dirawat di rumah sakit. Diharapkan kepada tenaga
kesehatan agar dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan hubungan interpersonal
dengan pasien terutama dengan orangtua yang anaknya dirawat dan lebih tanggap terhadap
masalah-masalah yang dialami baik pasien maupun orangtua pasien selama masa perawatan.