Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
( DISASTER NURSING )
Contoh kasus:
Di suatu daerah perkotaan Artajasa terdapat 50 rumah dengan jumlah 50 KK dan 150
warga. Usia warga sebagai berikut : 5-12 tahun 45 orang, 13-22 tahun 25 orang, 23-30 tahun
30 orang, 31-55 tahun 50 orang .Dimana jarak antara rumah yang satu dengan yang lain
saling menempel. Dengan kriteria lingkungan seperti berikut : ada sebuah sungai melintasi
perumahan, 35 rumah tidak mempunyai tempat sampah dan membuangnya di sungai, sampah
menumpuk disungai, aliran sungai tersumbat, 15 rumah memiliki tempat sampah kemudian
setelah sampah terkumpul dibakar, ada sebuah pabrik yang berjarak sekitar 1 km dari
pemukiman warga, limbah pabrik mengalir ke sungai, sungai digunakan juga untuk mencuci
baju dan membuang kotoran, penyakit yang diderita adalah diare, batuk pilek dan demam
berdarah yang kebanyakan menyerang pada anak- anak.
Dikota ini rawan sekali terjadi banjir apalagi pada saat ini adalah musim penghujan.
Ketika hujan lebat turun, sungai meluap, sampah tergenang dimana-dimana, air tidak dapat
meresap ke tanah. 80 warga tidak mengerti tentang dampak yang ditimbulkan dari
membuang sampah di sungai, 40 warga cukup mengerti tentang dampak yang ditimbulkan
dari membuang sampah di sungai, 30 warga mengetahui tentang cara membuang sampah
yang benar.
Masyarakat mayoritas bekerja sebagai pedagang dengan rata-rata penghasilan < 500
rb/bulan. Komunikasi antar warga berjalan cukup baik karena jarak rumah satu dengan yang
lain saling menempel. Warga artajasa mayoritas beragam islam, pendidikan mayoritas SMP,
sarana informasi yang digunakan adalah televisi dan radio.
Fasilitas kesehatan yang ada di Desa artajasa adalah 1 bidan praktek swasta, 1
puskesmas, 1 dokter praktek umum akan tetapi jarak antara pemukiman warga dengan
fasilitas pelayanan kesehatan cukup jauh sekitar 1,5 km. Dan jika sakit 85 warga
mengkonsumsi obat-obatan bebas yang dijual ditoko , 65 warga mengkonsumsi jamu
tradisional, bila dirasa sakitnya menjadi lebih parah mereka baru pergi ke puskesmas dan
bidan.
A. Pengkajian
Umur : 5-12 tahun 45 orang, 13-22 tahun 25 orang, 23-30 tahun 30 orang 31-55 tahun 50
orang.
a. Lingkungan fisik
b. Kesehatan dan pelayanan social
Fasilitas kesehatan yang ada yaitu 1 bidan praktek swasta, 1 puskesmas, 1 praktek
dokter umum. Warga mayoroitas menderita penyakit diare ketika musim penghujan
datang dan kebanyakan menyerang pada anak-anak.
c. Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi mayoritas warga artajasa di bawah UMR (<500rb/ bln)
d. Transpotasi dan keamanan
e. Politik dan pemerintah
f. Komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang hal tersebut
adalah televisi dan radio.
g. Pendidikan
h. Rekreasi
B. Analisa data
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH
(20%)
2 • Warga mengatakan ada 1. Fasilitas pelayanan Resiko penurunan
fasilitas kesehatan. kesehatan status kesehatan
• Warga mengatakan • 1 bidan praktek berhubungan dengan
hanya mengkonsumsi swasta kurang pengetahuan
obat-obatan bebas yang • 1 dokter praktek dalam memanfaatkan
dijual di toko apabila umum fasilitas pelayanan
sakit. • 1 puskesmas kesehatan.
2. Kebiasaan bila sakit
• Konsumsi obat bebas
(45%)
• Konsumsi jamu
(55%)
3. Jarak pemukiman
dengan sarana pelayanan
kesehatan 1,5 km.
C. Diagnosa
1. Resiko terjadi peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat (diare,
batuk pilek, demam berdarah ) pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat.
2. Resiko penurunan status kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan dalam
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
D. Intervensi
1. Resiko terjadi peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat (diare,
batuk pilek, demam berdarah ) pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat.
No Intervensi
1 Penyuluhan dan pendidikan tentang kesehatan lingkungan dampak yang
ditimbulkan dari lingkungan yang tidak sehat.
2 Pembinaan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
3 Perencanaan kerja bakti seluruh anggota masyarakat
4 Kerjasama dengan perangkat desa setempat untuk mengadakan tempat
sampah pada tiap-tiap rumah.
5 Pembentukan petugas pengangkut sampah pada tiap-tiap rumah.
2. Resiko penurunan status kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan dalam
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
No Intervensi
1 Berikan informasi tentang manfaat keberadaan pelayanan kesehatan
2 Kerjasama dengan petugas kesehatan yang ada untuk mengadakan
penyuluhan tentang penyakit yang sedang terjadi, cara pencegahan dan
penularannya.
3 Anjurkan warga untuk melakukan pemeriksaan sejak dini pada penyakit
yang sedang terjadi
DAFTAR PUSTAKA