Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nursakti Adhi P;
LanduseSim sebagai aplikasi pemodelan dan simulasi spasial perubahan penggunaan lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dalam konteks perencanaan wilayah dan kota
ABSTRAK
Perencanaan wilayah dan kota dewasa ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi SIG (Sistem
Informasi Geografis), khususnya ketika digunakan dalam proses penyusunan dokumen rencana tata
ruang yang melibatkan proses membuat, mengelola, memvisualisasikan dan menganalisis data-data
spasial. Namun hingga saat ini masih terdapat celah (gap) cukup besar dalam proses penyusunan
tersebut, dikarenakan adanya tuntutan dalam membuat rencana penggunaan lahan (land use) yang
logis, sistematis, terstruktur dan memiliki landasan keilmuwan yang cukup. Ketidakmampuan
perencana dalam meramalkan perubahan dinamika wilayah menjadi batasan/kendala yang sering
dialami oleh para perencana. Dikarenakan terkendala cara, metoda dan alat, pada akhirnya
perencana lebih menekankan pada pendekatan intuitif pada saat pengusulan rencana pola ruang.
Namun berkat kemajuan teknologi, batasan tersebut mulai dapat diatasi dengan memanfaatkan
komputer sebagai alat bantu memprediksi dan simulasi spasial.
Dalam paper ini menunjukkan serta menjelaskan LanduseSim sebagai software (perangkat
lunak) spatial planning model mampu memberikan kontrol dan solusi kepada perencana untuk
mendapatkan informasi Land Use Change (perubahan penggunaan lahan) di masa yang akan datang
akibat dari suatu alternatif perencanaan. Kemampuan LanduseSim dalam memprediksi secara trend
maupun mensimulasikan skenario perencanaan (melibatkan rencana struktur, rencana pola ruang,
dan kebijakan pola ruang yang diadopsi menjadi skenario perencanaan) mempermudah perencana
dalam mengkreasikan skenario perencanaan spasial serta mengevaluasi secara cepat (rapid
assessment) untuk menentukan skenario perencanaan terbaik. Selain itu, kemampuan LanduseSim
yang dapat meningkatkan keterlibatan ahli GIS dalam proses perencanaan untuk dapat terlibat lebih
dalam pada bagian perencanaan (planning part). Dengan dimilikinya kemampuan untuk
mengakomodasi pendekatan perencanaan spasial baik Top-Down dan/atau Bottom-up, LanduseSim
menjadi daya tarik bagi perencana tata ruang maupun para peneliti spasial dalam berkeksplorasi dan
bereksperimen untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan perencanaan spasial yang
membutuhkan mekanisme simulasi dengan keterlibatan data-data spasial SIG.
VI -1
PENDAHULUAN
METODOLOGI
Penelitian ini disajikan dalam bentuk penelitian deskriptif, dimana penulis berusaha
mendeskripsikan dan menjelaskan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian kaitannya dengan
implementasi aplikasi LanduseSim sebagai perangkat lunak untuk pemodelan dan simulasi
penggunaan lahan pada konteks perencanaan wilayah dan kota. Pada makalah ini pula
disajikan pula beberapa konsep dan contoh kasus yang melibatkan LanduseSim dalam
penerapannya.
Adapun tujuan dari paper ini adalah untuk mendeksripsikan serta menunjukkan
beberapa manfaat aplikasi LanduseSim dalam praktek perencanaan wilayah dan kota
terutama kegunaannya dalam membantu proses penyusunan rencana penggunaan lahan
pada dokumen rencana tata ruang. Beberapa hal yang akan dijelaskan pada paper ini antara
lain;
1. LanduseSim sebagai aplikasi simulasi spasial berbasis grid/cell
2. Teknik dan algoritma LanduseSim dalam melakukan simulasi penggunaan lahan
3. LanduseSim dalam memenuhi tuntutan simulasi dalam praktek perencanaan wilayah
dan kota
4. LanduseSim dalam meningkatkan pelibatan ahli GIS dalam praktek perencanaan
5. LanduseSim mampu mengakomodasi pendekatan top-down dan bottom-up dalam
perencanaan spasial
6. LanduseSim mampu melakukan simulasi spasial berbasis trend maupun target
Adapun penjelasan singkat dari beberapa poin yang telah diutarakan pada sasaran
dijelaskan pada beberapa materi berikut ini;
Transition New
Filter Map Rank Map
Map Growth
“Model design is one of the most complex and intriguing stages of the modern planning
process. Designing a model, or models, to suit the precise problem involves logical analysis of
a set of interrelated questions. Once it is determined precisely which questions the model is
supposed to answer, the problem is to list the concepts to be represented, which must be
measurable. It is also necessary to investigate which variables can be controlled by the
planner, at least in part; if the assumption is that no parts are controllable, then the model is a
pure forecasting model, but if at least some of the factors are under the planner‟s control, then
it is a planning model.” .
Masih menurut Hall (2002) bahwa yang dikatakan model perencanaan adalah model
dimana perencana (planner) dapat mengontrol faktor-faktor yang dilibatkan dalam
pemodelan. Hal ini dicerminkan oleh aplikasi LanduseSim dimana perencana dapat
menentukan dan berkuasa penuh terhadap simulasi land use yang dihasilkan, mulai dari
driving-factors, neighborhood process, transition-rules, zoning, dan besaran simulasi yang
diinginkan.
Keterlibatan perencana (planner) dimana planner perlu melakukan tes/simulasi
terhadap solusi-solusi yang ditawarkan sebelum solusi tersebut diadopsi sebagai suatu
rencana yang diputuskan. Tuntutan tersebut sebagaimana yang dijabarkan, dapat berbentuk
verbal, fisik ataupun matematis. Dengan perkembangan teknologi terutama kemampuan
komputasi di era modern ini, maka mekanisme simulasi khususnya untuk kebutuhan bidang
perencanaan wilayah dan kota dapat ditemukan dalam beberapa software yang tersedia,
termasuk salah satunya adalah LanduseSim yang fokus pada mengakomodasi kebutuhan
dan memiliki kemampuan untuk melakukan simulasi spasial penggunaan lahan. Bara TD
(1989) menyatakan,
“The planner then formulates a set of alternative courses of action in order to solve the
problem. The planner will also have theory about the way in which reality is structured, and
about how it will react to the changes being considered. Planners will then test their proposed
solutions, and in order to do so, they will simulate them with a model derived from the theory.
The model can be expressed in a variety of forms, such as verbal, physical or mathematical.
Simulation will produce as a result the probable effects of each alternative course of action‖
Dengan adanya mekanisme simulasi pada proses perencanaan (Gambar 2), maka
diharapkan proses penyusunan rencana tersebut mampu menggambarkan kemungkinan-
kemungkinan perubahan ataupun dampak yang akan timbul di masa depan dari tiap
alternatif rencana spasial yang diusulkan dalam rencana tata ruang.
Tahun 2006 Tahun 2007 (sim) Tahun 2008 (sim) Tahun 2009 (sim)
Simulasi perkembangan
permukiman (6) yang
diasumsikan tidak dapat
mengkonversi areal hutan
(2)
Tahun 2006 (eks) Tahun 2007 (sim) Tahun 2008 (sim) Tahun 2009 (sim)
AKURASI =
89,1%
Eksisting 2012
Gambar 6.. Pemodelan dan Simulasi perubahan landuse di pantai utara teluk lamong Surabaya.
Sumber : Nugroho (2013)
Waterfront Development
Pel. Teluk
Lamong
CBD
Tol Gate
2014
DryPort
RTH dan Bozem
KESIMPULAN
LanduseSim dapat digunakan oleh para perencana wilayah, perencana kota, ahli
geografi, ahli lingkungan maupun peneliti spasial lainnya sebagai aplikasi simulasi berbasis
grid yang dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan spasial. Di bidang perencanaan
tata ruang, LanduseSim sangat sesuai diterapkan pada skala medium hingga makro, seperti
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K), ataupun studi/kajian
yang melibatkan penggunaan lahan seperti perencanaan sistem transportasi, studi real-
estate, kajian Amdal, penyusunan KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis), rencana
pengembangan hutan, rencana pertanian dan masih banyak lainnya. Algoritma LanduseSim
yang mengadopsi teknik Cellular Automata sangat sesuai dan memiliki tingkat akurasi tinggi
untuk diterapkan pada kasus prediksi/peramalan perubahan penggunaan lahan (land use
change). Untuk perencanaan, LanduseSim juga dapat digunakan untuk mengembangkan
skenario perencanaan termasuk juga melakukan simulasi dari tiap skenario yang diusulkan.
Kebutuhan akan simulasi seperti ini dapat digunakan untuk dilanjutkan melakukan penilaian
skenario untuk memilih skenario perencanaan terbaik. Selain itu LanduseSim memudahkan
para peneliti spasial dalam berkeksplorasi dan bereksperimen untuk mengembangkan
pendekatan-pendekatan perencanaan spasial yang membutuhkan mekanisme simulasi
dengan keterlibatan data-data spasial SIG.
REFERENSI
Ahmed B. (2010). Land cover change prediction of Dhaka City: A Markov Cellular Automata
Approach, Bangladesh, India
FAO (1993). Guidelines for Land-Use Planning. Food and Agriculture Organization (FAO)
Development Series 1. ISSN 1020-0819.
Bara T.D. (1989). Integrated Land use and transport Modelling – Decisions chains and hierarchies.
Cambridge University Press.
Hall P. (2002). Urban and Regional Planning Fourth Edition. Routledge
Liu Y. (2009). Modeling Urban Development with Geographic Information Systems and Cellular
Automata. CRC Press
Marshal, N. and Lawe, S. (1994). Land use allocation modeling in uni-centric and multi-centric regions.
Paper presented at the 1994 TRB National Conference
Nugroho, A.A. (2013). Model Perubahan Landuse akibat kenaikan muka air laut dan pasang
maksimum di pantai utara teluk lamong (PUTL) bagian surabaya. Master Tesis Teknik
Manajemen Pantai ITS. Indonesia
Pratomoatmojo, N.A. (2012). Land use change modelling under tidal flood scenario by means of
markov-cellular automata in Pekalongan municipal. M.Sc. Thesis UGM. Indonesia
Samat N. (2009). Integrating GIS and CA-Markov model in evaluating urban spatial growth.
Malaysian Journal of Environmental Management 10(1).
Song, Y., Gong J., Niuc, L., Li, Y., Jiang, Y., Zhang, W., Cui T. (2013). A grid-based spatial data model
for the simulation and analysis of individual behaviours in micro-spatial environments. Simulation
Modelling Practice and Theory. Volume 38, November 2013, 58–68. DOI:
10.1016/j.simpat.2013.07.002
Sun Z (2003). Simulating Urban Growth Using Cellular Automata, A case study in Zhongshan
City, China
Wolfram, S (2002). A New Kind of Science.Wolfram Media Inc. ISBN-10:
1579550088.
Yin C, Yu D, Zhang H, You S, Chen G. (2008) Simulation of urban growth using a cellular automata-
based model in a developing nation‘s region. Proc. of SPIE Vol. 7143
ISBN : 978-602-71612-0-7