Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
REGITA CAHYANI
073001500080
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2
misalnya waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku, atau uang. Secara umum,
tujuan umum perusahaan yang paling sering terjadi adalah sedapat mungkin
memaksimalkan laba. Tujuan dari unit organisasi lain yang merupakan bagian
dari suatu organisasi biasanya meminimalkan biaya. Saat manajer berusaha
untuk menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh
batasan tertentu, teknik sains manajemen berupa program linear sering
digunakan untuk permasalahan ini.
3
BAB II
TEORI DASAR
4
2.3 Pembentukan Model Linear Programming
Sebelum memecahkan persoalan program linier, maka harus dimulai
dengan gambaran verbal dari lingkungan persoalan, identifikasi tujuan atau yang
hendak dicapai, sumber-sumber yang tersedia, kebutuhan yang harus dipenuhi dan
semua data relevan yang mengukur semua aspek lingkungan. Proses mengubah
kata-kata dan data angka ke dalam ekspresi matematik guna menangkap hubungan
relevan tujuan dan batasannya disebut sebagai modeling atau pembuatan dan
menghasilkan gambaran matematik persoalan yang disebut model.
Menurut Herjanto (2008), dalam pemrograman linear (LP), dikenal 2 fungsi
dalam penyelesaian masalah yang hendak dianalisa, antara lain :
1) Fungsi tujuan merupakan suatu persamaan fungsi linear dari variable tujuan,
misalkan pendapatan, keutungan, atau biaya. Dalam fungsi tujuan harus
dijelaskan apakah akan memaksimalkan atau meminimalkan fungsi
variabel. Variable seperti keuntungan, produksi, dan penjualan, bertujuan
untuk dimaksimalkan, sedangkan variable seperti biaya dan risiko bertujuan
untuk diminimalkan.
2) Fungsi batasan menggambarkan batasan yang dihadapi dalam mencapai
tujuan. Fungsi batasan biasanya terdiri dari beberapa persamaan yang
masing-masing berkorelasi dengan sumberdaya tertentu.
Menurut Herjanto (2009), dalam pembuatan model pemrograman linear
harus diusahakan untuk memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Tujuan yang akan dicapai dinyatakan dalam bentuk fungsi linear, disebut
fungsi tujuan.
2) Sumber-sumber tersedia dalam jumlah terbatas, dan pembatasan harus
dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan yang linear.
3) Harus ada alternative pemecahan yaitu solusi/pemecahan yang memenuhi
semua batasan/kendala.
5
memecahkan persoalan linear programming.
1. Metode grafik yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan
yang mengandung dua permasalahan.
2. Metode aljabar yaitu mempunyai bentuk perhitungan formulasi standard
dengan mengkombinasi dua variabel yang nilainya dianggap nol hingga
diperoleh nilai z terbesar.
3. Metode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang
mengandung tiga atau lebih permasalahan dan didasarkan pada proses
perhitungan ulang supaya mendapat hasil yang optimal.
4. Metode big-m biasanya dipakai untuk memecahkan persoalan yang
memiliki pembatas “=” atau “>”.
6
2. Isi kolom Variables, Constraints, dan Objectives sesuai dengan problem
yang diberikan. Variables adalah hubungan antara data 1 dengan data yang
lain, Constraints adalah data yang memiliki nilai, dan Objectives adalah hal
yang ingin diketahui. Dalam kasus ini, nilai – nilai yang dimasukkan adalah
sebagai berikut :
7
3. Pit C = 700.000 ton/tahun
4. Pit D = 400.000 ton/tahun
5. Pit E = 200.000 ton/tahun
6. Washing Plant A = 600.000 ton/tahun
7. Washing Plant B = 800.000 ton/tahun
8. Washing Plant C = 900.000 ton/tahun
9. Target produksi = 2.100.000 ton/tahun
✓ Angka 1 diperoleh dari objek yang dicari yaitu : distribusi tambang
yang optimal.
✓ Optimization direction yang dipilih adalah minimization, karena untuk
memperoleh hasil yang optimal kita harus meminimalisir biaya.
8
Cons 6 Cons 7 Cons 8
Pit / WP WP I WP II WP III
Pit / WP WP I WP II WP III
Pit A 8 6 8
Pit B 6 4 7
Pit C 8 5 7
Pit D 5 9 8
Pit E 5 8 4
9
4. Diperolehlah hasil analisa sebagai berikut :
10
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Soal
Suatu tambang batubara merencanakan target produksi 2.100.000 ton per
tahun. Kemampuan produksi masing masing pit per tahun adalah sebagai berikut :
Mutu batubara dianggap merata untuk semua pit. Selanjutnya, batubara dari
pit perlu dicuci pada Washing Plant dengan kapasitas per tahun sebagai berikut :
Washing Plant A (WA) : 600.000 ton
Washing Plant B (WB) : 800.000 ton
Washing Plant C (WC) : 900.000 ton
TOTAL : 2.300.000 ton
Biaya Angkutan (dalam $ Cent per ton) dari pit ke Washing Plant
sebagaimana terlampir sesuai dengan no urut absent masing-masing
Pit / WP WP I WP II WP III
Pit A 8 6 8
Pit B 6 4 7
Pit C 8 5 7
Pit D 5 9 8
11
Pit E 5 8 4
Tentukan pola distribusi / angkutan tambang yang optimal dari 5 pit tersebut
ke ketiga Washing Plant !
12
BAB IV
SOLUSI
Total = 2.200.000
4.2 Hasil
Dari hasil pengerjaan menggunakan software LiPS diperoleh hasil distribusi
batubara dari Pit menuju Washing Plant sebagai berikut:
13
Tabel 4.1 Distribusi Batubara dari Pit menuju Washing Plant (Ton)
WP A WP B WP C ∑pit
PIT A 0 0 200.000 200.000
PIT B 200.000 400.000 0 600.000
PIT C 0 400.000 300.000 700.000
PIT D 400.000 0 0 400.000
PIT E 0 0 200.000 200.000
14
4.3 Pola Distribusi
WP A WP B WP C
15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pit A mendistribusikan 200.000 ton ke WP C
2. Pit B mendistribusikan 200.000 ton ke WP A dan 400.000 ton ke WPB
3. Pit C mendistribusikan 400.000 ton ke WP B dan 300.000 ton ke WPC
4. Pit D mendistribusikan 400.000 ton ke WP A
5. Pit E mendistribusikan 200.000 ton ke WP C
6. Pit B, Pit C, Pit D dan Pit E bekerja 100 %
7. Pit yang tidak bekerja 100 % adalah pit A, yaitu sebesar 200.000 ton
per tahun dari kemampuan produksi 300.000 per tahun
8. Dalam mencapai target produksi sebesar 2.100.000 ton per tahun, Pit A
tidak perlu mencapai kemampuan produksi maksimal
16
DAFTAR PUSTAKA
17