Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Golongan
MOA
Menghambat agregasi platelet yang diinduksi oleh ADP. Obat ini mem block reseptop ADP pada
platelet secara irreversible. Tidak seperti aspirin, obat ini tidak memiliki efek pada metabolisme
prostaglandin.
Indikasi
Untuk pasien unstable angina, atau non st-elevation acute myocardial infarction (NSTEMI), st-
elevation acute myocardial infarction (STEMI), recent myocardial infraction, stroke, atau established
peripheral arterial disease.
Dosis
The antithrombotic effects of clopidogrel are dose- dependent; within 5 hours after an oral loading
dose of 300 mg, 80% of platelet activity will be inhibited. The maintenance dosage of clopidogrel is 75
mg/d, which achieves maximum platelet inhibi- tion. The duration of the antiplatelet effect is 7–10
days.
Efek samping
lebih rendah dibandingkan ticlopidine, sehingga lebih dipilih disbanding ticlopidine. Efek sampingnya
adalah Thrombotic thrombocytopenic purpura.
ENOXAPARIN
Golongan
Heparin ( lebih tepatnya Low molecules weight heparin), merupakan campuran heterogen dari
sulfated mucopolysaccharides. Ia berikatan dengan permukaan sel endhotel dan beberapa plasma
protein. Aktivitas biologisnya terngantung pada antithrombin. Antithrombin menghambat clotting
factor protease, terutama thrombin IIa, IXa, Xa, dengan cara membentuk suatu kompleks dengan nya
MOA
mempercepat proses pembentukan kompleks dengan thrombin sampe 1000 kali lebih cepat.
Indikasi
Keadaan thromboembolic
Dosis
Continuous intravenous administration of heparin is accom- plished via an infusion pump. After an
initial bolus injection of 80–100 units/kg, a continuous infusion of about 15–22 units/kg/h is required
to maintain the anti-Xa activity in the range of 0.3–0.7 units/mL. Low-dose prophylaxis is achieved with
subcutaneous administration of heparin, 5000 units every 8–12 hours. Because of the danger of
hematoma formation at the injection site, heparin must never be administered intramuscularly.
Efek Samping
Pendarahan, terutama pada pasien wanita tua dengan gagal ginjal, rambut rontok dan reversible
alopecia, osteoporosis dan spontaneous fractures (long term), heparin induced thrombocytopenia.
Kontraindikasi
Pasien dengan heparin induced thrombocytopenia (HIT), hipersensitivitas terhadap obat-obatan,
active bleeding, hemophilia, significant thrombocytopenia, purpura, severe hypertension, intracranial
hemmorage, infective endocarditis, active tuberculosis, ulcerative lesion on GI, threatened abortion,
visceral carcinoma, atau advanced hepatic or renal disease.
RAMIPRIL (ALTACE)
Golongan
Angiotengsin-converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor)
MOA
Menghambat konversi angiotensin I menjadi Angiotensin II. Enzim ACE adalah kinase II, maka
menghambar ACE akan menghambat degradasi bradykinin dimana bradykinin menghasilkan NO dan
prostasiklin yang merupakan vasodilator.
Indikasi
Merupakan terapi lini pertama pada pasien dengan fungsi sistolik ventrikel kiri yang menurun.
Pada pasien tanpa gelaja, digunakan untuk menunda atau mencegah terjadinya gagal jantunng dan
mengurangi resiko infark myocard dan kematian mendadak.
Pada pasien dengan gejala gagal jantung tanpa retesi cairan, diberikn sebagai terapi awal.
Pada pasien dengan gejala gagal jantung dengan retesi cairan,harus diberikan Bersama diuretic
Pada padien gagal jantung sedang dan berat dengan disfugsi sistolik ventrikel kiri, mengurangi
mortalitas dan gelaja-hejala jantung, meningkatkan kapasitas fungsional, dan mengurasi
hospitalisasi.
Dosis
Dosis awal 1,25mg sehari sekali, dosis pemeliharaan 2,505mg sehari sekali. Harus dimulai dari dosis
rendah dan dititasi sampai dosis target.
Efek Samping
Batukkering (30%), angioedema (0.1-1%) yang disebabkan karena stimulasi bradykinin.,
hiptensi,gangguan fungsi ginjal, dan hiperkalemia
Kontra Indikasi