Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis LKPD Tahun 2015 dan Opini Audit

Pemerintah Daerah Kota Tangerang

Tugas
Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu:
Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc.

Disusun Oleh :
Hendarto Candra Nugroho 14.0102.0098
Akuntansi 14B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2017
A. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tangerang Tahun 2015

Setelah saya melakukan analisis terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


(LKPD) Kota Tangerang untuk periode Tahun 2015 yang telah diaudit, saya dapat
menyimpulkan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tangerang untuk periode
Tahun 2015 termasuk ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disusun
berdasarkan PP 71 Tahun 2010. Dimana Pemerintah Daerah Kota Tangerang telah
menerapkan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual. Komponen - komponen yang
terdapat dalam satu set Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari laporan
pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, berikut komponen –
komponen dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tangerang Tahun 2015:

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan SAL
3. Laporan Finansial, yang terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan Operasional (LO)
c. LAK
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Adapun rincian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tangerang


Tahun 2015 berdasarkan PP 71 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran meliputi:
a. Pendapatan yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) , pendapatan transfer ,
dan pendapatan lain-lain yang sah.
b. Belanja yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga.
c. Transfer yang terdiri dari transfer bagi hasil pendapatan dan transfer bantuan
keuangan
d. Pembiayaan yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
Dalam laporan ini disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya
yang terdiri dari saldo anggaran lebih penggunaan awal, penggunaan SAL sebagai
penerimaan pembiayaan tahun tahun berjalan, sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, dan saldo anggaran lebih
penggunaan akhir.
3. Laporan Finansial
a. Neraca
1) Aset
a) Aset Lancar yang terdiri dari kas, piutang, investasi jangka pendek,
piutang (piutang pendapatan, piutang lain-lain, penyisihan piutang tak
tertagih), beban dibayar dimuka, bagian lancer tagihan penjualan angsuran
dan bagian lancer tuntutan ganti rugi.
b) Investasi Jangka Panjang yang terdiri dari investasi non permanen (dana
bergulir dan dana bergulir diragukan tertagih) Investas permanen
c) Aset Tetap yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, jaringan dan instalasi, serta konstruksi dalam pengerjaan.
d) Dana Cadangan
e) Aset Lainnya yang terdiri dari tagihan piutang penjualan angsuran, tagihan
tuntuan ganti kerugian daerah, kemitraan dengan pihak ketiga, aset tidak
berwujud, aset lain-lain, dan akumulasi penyusutan aset lain-lain
2) Kewajiban
a) Kewajiban Jangka Pendek yang terdiri dari utang perhitungan pihak ketiga
(PPK), utang bunga, utang pajak, bagian lancar utang jangka panjang,
pendapatan diterima dimuka, utang beban, utang jangka pendek lainnya.
b) Kewajiban Jangka Panjang yang terdiri utang dalam negeri dan utang luar
negeri.
3) Ekuitas Dana, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan
b. Laporan Operasional
Dalam laporan ini menyajikan laporan dari beberapa pos seperti:
1) Pendapatan Operasional yang terdiri dari pendapatan asli daerah dan
pendapatan transfer (meliputi transfer pemerintah pusat-dana perimbangan,
dan transfer pemerintah pusat-lainnya, dan transfer pemerintah provinsi) dan
lain-lain pendapatan yang sah.
2) Beban yang terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban
subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan, beban
penyisihan, beban transfer, serta beban lain-lain.
3) Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional yang terdiri surplus penjualan
aset non lancar, surplus penyelesaian kewajiban jangka, defisit penjualan aset
non lancar, defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang, surplus defisit dari
kegiatan non operasional lainnya
4) Pos Luar Biasa yang terdiri dari pendapatan luar biasa dan beban luar biasa
5) Surplus/(Defisit) - LO
c. Laporan Arus Kas
1) Arus Kas Aktivitas Operasi
2) Arus Kas Aktvitas Investasi
3) Arus Kas Aktivitas Pendanaan
4) Arus Kas Aktivitas Transitoris / Non Anggaran
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) merupakan laporan yang menyajikan
kenaikan atau penurunan tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam
laporan tersebut disajikan pos-pos yang terdiri dari:
1) Ekuitas Awal
2) Surplus/defisit – LO
3) Koreksi atas nilai persediaan selisish revaluasi aset tetap lain-lain
4) Ekuitas kas lainnya.

B. Opini Audit
Menurut opini BPK, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tangerang
untuk periode Tahun 2015, menyajikan secara Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Pemerintah Daerah Kota Tangerang, telah
menerapkan akuntansi berbasis akrual sebagai pelaksanaan PP 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tangerang untuk periode Tahun 2015, BPK juga
melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.

Vous aimerez peut-être aussi