Vous êtes sur la page 1sur 4

Asam Urat Bisa Bikin Gawat

By DR. ADIKA MIANOKI March 24, 2015 1 Comment

ShareTweetGoogle++

Asam urat sering dialami oleh banyak orang dewasa ini. Bahkan, orang yang masih tergolong muda juga
sering ditimpa penyakit ini. Sebenarnya, seperti apa penyakit ini? Apa saja gejala, penyebab, dan solusinya?
Serta makanan apa yang menjadi pantangan? Simak pembahasan berikut.

Apa Itu Asam Urat ?


Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk
hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk
hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena
penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (tinja) dan urin, tetapi karena keadaan
tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya dapat meningkat dalam
tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada
persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Apa Saja Gejalanya ?


 Kesemutan dan linu
 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
 Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan
pagi.
Asam urat sebenarnya merupakan zat buangan metabolisme purin dalam tubuh yang kemudian dibuang
melalui urin. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga
mengakibatkan peradangan akut/terjadi gout. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut
yang terjadi pada sendi ibu jari kaki. Namun dapat juga menyerang sendi lain, seperti pada tumit, lutut dan
siku. Serangan gout umumnya terjadi secara mendadak (kebanyakan menyerang pada malam hari). Sendi-
sendi yang terserang tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang
hebat, dan persendian sulit digerakkan. Biasanya, serangan akut gout berkaitan dengan konsumsi makanan
yang mengandung purin tinggi. Apabila penyakitnya telah menahun/kronis dapat timbul tofus yaitu benjolan-
benjolan yang berisi cairan putih yang mengandung kristal asam urat.

Serangan akut artritis gout ditandai denga onset nyeri yang menyiksa, pembengkakan, dan inflamasi (radang)..
Serangan biasanya dimulai pada malam hari, dengan pasien terbangun dari tidurnya dengan rasa nyeri yang
menyiksa. Sendi yang dipengaruhi eritamentosus (berwarna kemerahan), hangat, dan membengkak. Demam
dan leukositosis umum terjadi. Serangan yang tidak diobati dapat berlangsung selama 3 hingga 14 hari
sebelum penyembuhan spontan.

Berapa Kadar Normalnya ?


Kadar urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Umunya, anak-anak memiliki kadar asam urat antara
3,0-4,0 mg/dl. Kadar ini akan meningkat dengan bertambahnya usia dan menurun saat menopause. Kadar
normal asam urat dalam darah untuk laki-laki adalah 3,4 – 7 mg/dl. Kadar normal asam urat dalam darah untuk
wanita adalah 2,4 – 6 mg/dl l. Kadar asam urat pada orang dewasa cenderung meningkat dengan bertambahnya
usia, berat badan, tekanan darah, konsumsi alcohol dan gangguan fungsi ginjal. Seseorang dikatakan menderita
asam urat tinggi bila pemeriksaan menunjukan kadar asam urat di atas 7 mg/dl untuk pria dan lebih dari 6
mg/dl untuk wanita. Kadar asam urat dalam darah diharapkan stabil pada sekitar 5 mg/dl.

Apa Penyebab Tingginya Kadar Asam Urat ?


Peningkatan kadar asam urat dalam darah salah satunya disebabkan oleh tingginya asupan makanan yang
mengandung purin. Semakin tinggi pemasukan zat purin maka produksi asam urat juga semakin meningkat.
Oleh karena itu, penderita penyakit asam urat dianjurkan untuk diet rendah purin untuk mengurangi
pembentukan asam urat. Kadar purin dalam makanan normal selama sehari bisa mencapai 600-1000 mg,
sedangkan diet rendah purin dibatasi hanya mengandung 120-150 mg purin.

Bagaimana Pencegahannya ?
Selain konsumsi obat-obatan, baik itu obat pereda nyeri maupun obat pengontrol kadar asam urat, pemilihan
jenis makanan mempunyai peran penting untuk mengontrol penyakit ini.

Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak
seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini.

Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita
asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah.

Berkaitan dengan diet tersebut, berikut ini beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat.

1. Membatasi asupan purin atau rendah purin


Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus
membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi
asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang
dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat
badan/hari.

2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan


Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat
badan.

3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat


Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti
nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per
hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti
gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan kadar asam urat
dalam darah.

4. Mengurangi konsumsi lemak


Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti
jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.

5. Mengonsumsi banyak cairan


Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti
apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing.

6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol


Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari
tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.

7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral


Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan
kondisi kesehatan yang baik.

Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain adalah :
1. Makanan laut seperti udang, kepiting, remis, dan tiram, cumi-cumi.
2. Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit, dll.
3. Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll.
4. Jeroan seperti usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, ginjal, dll.
5. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa muda, emping melinjo, dll
6. Kaldu daging,

Dengan menerapkan pola hidup sehat dan diet makanan yang tepat insya Allah asam urat bisa dicegah sebelum
menjadi lebih gawat. Semoga tulisan yang ringkas ini bermanfaat.

*****
Silahkan like page Majalah Kesehehatan Muslim dan follow twitter.
Ingin pahala melimpah? Mari berbagi untuk donasi kegiatan Kesehatan Muslim. Info : klik di sini.
SHARE.Twitter Facebook Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr Email

ABOUT AUTHOR

DR. ADIKA MIANOKI


 Website
 Facebook

Alumni Ma'had Al 'Ilmi, lulusan Fakultas Kedokteran UGM, saat ini sedang menempuh Program Pendidikan Dokter
Spesialis Neurologi di FK UGM-RSUP Sardjito.

Vous aimerez peut-être aussi