Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
C. ANATOMI
1. bagian pankreas:
a. Kepala pancreas:terletak di sebelah kanan rongga abdomen,
berdekatan dengan pars descendens duodeni dan memiliki proc.
Uncinatus dan bagian dorsalnya merangkul arteri dan vena
mesenterica superior.
b. Leher pancreas: adalah bagian utama dari organ ini letaknya di
belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis 1
c. Ekor pancreas: bagian runcing yang terletak di sebelah kiri berjalan
.
kepustakaan 16)
D. FISIOLOGI PANCREAS
E. HISTOLOGI PANKREAS
A. HISTOLOGI PANKREAS
Enzim digesti yang di hasilkan eksokrin dan hormon di sintesis oleh
kelompok sel epitel endokrin yang di kenal dengan istilah pulau langhans.
Bagian eksokrin pangkreas adalah kelenjar asinar kompleks yang serupa
dengan struktur kelenjar parotis. Pada sediaan histologi keduannya dapat di
bedakan karena tidak terdapat ductus striata dan adanya pulau langerhans
pada pankreas. Ciri khas lain adalah bagian awal duktus interkalaris
mempenetrasi lumen asinus.(10)
F. ETIOPATOGENESIS
Pankreatitis akut didefinisikan sebagai peradangan akut, non-bakterial
pada organ pankreas. Pankreatitis terjadi oleh karena enzim autodigesti,
dimana enzim pankreas yang teraktivasi mencerna pankreas, sehingga
menyebabkan edema, kerusakan vaskular, perdarahan dan nekrosis organ
pankreas.1 Terjadinya pankreatitis akut diawali karena adanya jejas di sel
asini pankreas akibat ; (1) obstruksi duktus pankreatikus (terutama oleh
migrasi batu empedu), (2) stimulasi hormon kolesistokinin (CCK) sehingga
akan mengaktivasi enzim peankreas (misalnya karena pengaruh
hipertrigliseridemia dan alkohol), (3) iskemia (misalnya pada pankreatitis
akut pasca prosedur endoscopic retrograde cholangiopancreatography
(ERCP) atau aterosklerosis. Sekitar 75%–85% penyebabpankreatitis akut
dapat diidentifikasi, dengan penyebab utama adalah obstruksi batu di duktus
koledokus (38%) dan alkohol (36%). Penyebab lainnya adalah pancreas
divisium (7%), komplikasi pasca tindakan ERCP (5,4%), hipertrigliseridemia
(1%–4%), obat obatan (1%-4% ) dan hiperkalsemia. SUHARJO.2014)
G. ETIOLOGI
Etiologi yang paling sering adalah batu empedu (40-70%) dan alkohol
(25-35%).Karena prevalensi yang tinggi dan pentingnya pencegahan, USG
abdomen untuk menilai kolelitiasis harus dilakukan pada semua pasien
pankreatitis akut. Pankreatitis karena batu empedu biasanya merupakan
kejadian akut, dan sembuh apabila batu telah disingkirkan atau lewat/lepas
secara spontan.(HAMZAH PRATAMA, 2016)
H. MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang tersering ditunjukkan pada penyakit pankreatitis akut
adalah adalah rasa nyeri yang timbul tiba-tiba, intens, terus menerus dan
makin lama makin bertambah; lokasinya kebanyakan di epigastrium, dapat
menjalar ke punggung, kadang-kadang ke perut bagian bawah, nyeri
berlangsung selama beberapa hari. Gejala lain yakni mual,muntah-
muntah,nafsu makan berkurang, demam, malnutrisi,Bila ada obstruksi bilier
akan tampak ikterik, kadang kadang di dapatkan tanda tanda kolaps
kardiovaskular, renjatan dan gangguan pernapasan,terkadang di temukan
asites yang berwarna seperti sari daging dan mengandung konsentrasi amilase
yyang tinggi dan efusi pleura khususnya di sebelah kiri. Kelainan
laboratorium :
Kenaikan enzim amilase atau lipase 65%
Leukositosis pada 39,6%
Fungsi hati yang terganggu 70,8%
Hiperglikemia 25 %
Penurunan konsentrasi kalsium 47,6%
dan kolestrol serum pada 10,4 % (IPD)
I. DIAGNOSIS
A. Gambaran Radiologi
1. Foto Thorax
J. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding pankreatitis akut terutama di tujukan kepada penyakit
penyakit yang menimbulkan gejala- gejala nyeri yang hebat di perut bagian
atas, antara lain meliputi: kolik batu empedu, kolisistitis, gastritis akut,
kolangitis, tukak peptik dengan atau tanpa perforasi, Infark mesenterial,
Aneurisma aorta yang pecah, pneumonia bagian basal, Obstruksi usus akut
dengan strangulasi, Infark miokard dinding inferior, kehamilan ektopik yang
pecah, serangan akut perforia, kolik ginjal dan periarteritis nodusa. (IPD)
K. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan pankreatitis kronik adalah untuk menghentikan proses
peradangan dan autodigesti atau menstabilkan sedikitnya keadaanklinis
sehingga memberikan kesempatan resolusi penyakit tersebut. Pada
sebagian kecil kasus sekitar 10 % masih terjadi kematian yang terutama
terjadi pada pankreatitis hemorage yang berat dengan nekrosis subtotal
atau total. Pada pankreatitis bilier, secepatnya secepatnya harus di lakukan
kolangiografi retrograd secara endoskopi untuk mengeluarkan batu
empedu.penggunaan CT- Scan dan USG sangat membantu pengambilan
keputusan tersebut.
Tindakan konservatif masih di anggap terapi dasar pankreatitis
akut stadium yang terdiri atas:
1)pemberian analgesik yang kuat seperti petidin, morfin tidak di anjurkan
karna dapat menyebabkan spasme sfingter Oddi. Selain petidin dapat juga
di berikan pentazokin.
2)Pankreas di istirahatkan degan cara pasien di puasakan
3) di berikan nutrisi parenteral total berupa cairan elektrolit, nutrisim,
cairan protein plasma
4) penghisapancairan lambung pada kasus berat untuk mengurangi
pelepasan gastrin dari lambung dan mencegah isi lambung memasuki
duodenum untuk mengurangi rangsangan pada pankreas.pemasangan pipa
nasogastrikini berguna untuk dekompresi bila terdapat illeus paralitik,
mengendalikan muntah muntah dan mencegah aspirasi.
Pemakaian antikolinergik, glukagon, antasida,penghambat reseptor
H2 atau penghambat pompa proton di ragukan hasilnya.Tindakan bedah
bila di curigai adanya infeksi pankreasyang nefrotik atau infeksi terbukti
dari aspirasi dengan jarum halus atau di temukan adannya pengumpulan
udara pada pankreas atau peripankreas pada pemeriksaan Ct- Scan.
Tindakan bedah juga dapat di lakukan sesudah penyakit berjalan
beberapa waktu (kebanyakan sesudah 2-3 minggu perawatan intensif. Bila
mana timbul penyulit seperti timbulnya pseudokista atau abses,
pembentukan fistel,illeus karena obstruksi pada duodenum atau kolon,
pada ikterus obstruksi dan pada pendarahan hebat retroperitoneal atau
intestinal. Tindakan pembedahan yang di kerjakan adalah laparotomy dan
nekrosektomy, diikuti dengan strategi membuka abdomen atau lavase
pasca bedah terus menerus dan nekrosectomi degan prosedur invasif
minimal.( ipd)
L. KOMPLIKASI
Menurut Klasifikasi Atlanta 2012 sistem organ yang harus dinilai
sehubungan dengan gagal organ adalah respirasi, jantung dan ginjal. Zhu, et
al9 melaporkan frekuensi terjadinya gagal organ pada pasien dengan
pankreatitis akut berat yaitu gagal organ multipel (27%), gagal respirasi
(46%), gagal ginjal (16,2%), gagal jantung (17,6%), gagal hati (18,9%) dan
perdarahan saluran cerna (10,8%), dengan angka mortalitas akibat gagal
organ multipel sebesar 45%. Gagal organ diartikan sebagai nilai skor ≥ 2
untuk satu dari tiga sistem organ menggunakan sistem skor dari
Marshall.Komplikasi sistemik dinilai berdasarkan adanya eksaserbasi dari
penyakit penyerta yang sudah ada, seperti: penyakit jantung koroner atau
penyakit paru obstruktif kronis, yang dipicu oleh pankreatitis akut.(
SUHARJO,2014)
M. PROGNOSIS
Angka kematian pada pankratitis akut berat adalah tinggi sekitar 20 %
sampai 40 %. Kematian biasannya di sebabkan oleh syok, sepsis abdomen
sekunder, atau sindrom gawat napas akut. Pasien yang pulih harus
dievaluasi untuk mencari ada tidaknya batu empedu: jika ada ,
diindikasikan kolesistektomi untuk mencegah serangan lebih
lanjut.(robbins pa)
LAPORAN KASUS
I. Identitas pasien
Nama : Ny. A
Umur : 35 thn
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Malonda
Tanggal pemeriksaaan : 6 maret 2018
Ruangan : ruang cendrawasaih bawah
II. Anamnesis
Keluhan utama : nyeri ulu hati
Seorang wanita masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri ulu hati tembus
tulag belakang di rasakan sedah sebulan yang lalu, pasien mengeluhkan nafsu
makan menurun. Mual dan muntah sudah 5 hari yang lalu. Merasakan pusing saat
duduk dan berjalan, batuk kering, jantung berdebar debar seluruh badan
kuning.BAB normal dan BAK lancar berwarna tidak pekat. Sebelumnya pasien
memiliki riwayat batu empedu dan sudah keluar dari rumah sakit sebulan yang
lalu.
Status generalis:
Keadaaan umum : sakit sedang
Sttus gizi : gizi kurang
Kesadaran : kompos mentis
Pemeriksaan penunjang:
Kesan :
- Bronchopneumonia di sertai efusi pleura sinistra
Foto CT - Scan
Keterangan hasil CT- Scan: Hasil CT-Scan abdomen tanpa kontras irisan
axial,reformat sagital dan :
Tulang-tulang intak
KESAN:
- Pankreatitis akut