Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok 2
Segala puji dan syukur kelompok panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Seminar PKK dengan judul “Asuhan Keperawatan pada
Anak dengan Tonsilitis”.
Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Tonsilitis” ini
dibuat untuk melengkapi seminar PKK pada kegiatan belajar mengajar Tk. III
Semester VI.
Untuk itu kelompok menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Heyni F. Kereh, S.Kep., Ns., M.M selaku Clinical Teacher kelompok II
2. Teman-teman kelompok yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas
kelompok.
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah
massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kriptus didalamnya, bagian organ tubuh yang berbentuk bulat
lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok. Terdapat 3 macam tonsil
yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil faringal yang
membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil terletak dalam
sinus tonsilaris diantara kedua pilar fausium dan berasal dari invaginasi
hipoblas di tempat ini.
Tonsillitis sendiri adalah inflamasi pada tonsila palatine yang
disebabkan oleh infeki virus atau bakteri. Saat bakteri dan virus masuk ke
dalam tubuh melalui hidung atau mulut, tonsil berfungsi sebagai filter/
penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel
darah putih. Hal ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk
membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil
sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus tersebut maka
akan timbul tonsillitis. Dalam beberapa kasus ditemukan 3 macam
tonsillitis, yaitu tonsillitis akut, tonsillitis membranosa, dan tonsillitis
kronis. Oleh karena itu penting bagi perawat untuk mempelajari
patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan
keperawatan yang komprehensif pada klien tonsilitis beserta keluarganya.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tonsilitis
secara komprehensif di ruang instalasi rawat darurat anak RSUP
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
2) Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada
klien tonsilitis
b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan
pada klien tonsilitis
c. Mampu melakukan intervensi dan implementasi untuk
mengatasi masalah keperawatan yang timbul pada klien
tonsilitis
d. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan pada klien dengan tonsilitis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI TONSILITIS
Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut
amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50%
kasus tonsilitis adalah karena infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh
anak dengan insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun, dan juga pada orang
dewasa di atas usia 50 tahun.
Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya
sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga
disebut sebagai tonsilofaringitis( Ngastiyah,1997 )
Seseorang terpredisposisi menderita tonsillitis jika memiliki
resistensi yang rendah, memiliki tonsil dengan kondisi tidak
menguntungkan akibat tonsilitis berulang sebelumnya, sebagai bagian dari
radang tenggorok (faringitis) secara umum, atau sekunder terhadap infeksi
virus (biasanya adenovirus yang menyebabkan tonsil menjadi mudah
diinvasi bakteri.
B. KLASIFIKASI
Macam-macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006)
1. Tonsillitis akut
Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians,
dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh virus.
2. Tonsilitis falikularis
Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi
bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus.
Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan
sisa-sisa makanan yang tersangkut.
3. Tonsilitis Lakunaris
Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk)
permukaan tonsil.
4. Tonsilitis Membranosa (Septis sore Throat)
Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut
menyerupai membrane. Membran ini biasanya mudah diangkat atau
dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.
5. Tonsilitis Kronik
Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok,
makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan
hygiene mulut yang buruk.
C. ETIOLOGI TONSILITIS
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah ini yaitu :
1. Streptokokus Beta Hemolitikus
2. Streptokokus Viridans
3. Streptokokus Piogenes
4. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah
(droplet infections)
F. KOMPLIKASI TONSILITIS
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat tonsillitis akut atau
berulang, di antaranya:
1. Abses peritonsilar (quinsy) :Biasanya timbul pada pasien dengan
tonsillitis berulang atau kronis yang tidak mendapat terapi yang adekuat.
2. Abses parafaringeal : Timbul jika infeksi atau pus (cairan abses)
mengalir dari tonsil atau abses peritonsilar melalui otot konstriktor
superior, sehingga formasi abses terbentuk di antara otot ini dan fascia
servikalis profunda. Komplikasi ini berbahaya karena terdapat pada area di
mana pembuluh darah besar berada dan menimbulkan komplikasi serius.
3. Abses retrofaringeal : Keadaan ini biasanya disertai sesak nafas
(dyspnea), ganggaun menelan, dan benjolan pada dinding posterior
tenggorok, dan bisa menjadi sangat berbahaya bila abses menyebar ke
bawah ke arah mediastinum dan paru-paru.
4.Tonsilolith : Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi
kalsium, magnesium karbonat, fosfat, dan debris pada kripta tonsil
membentuk benjolan keras. Biasanya menyebabkan ketidaknyamanan, bau
mulut, dan ulserasi (ulkus bernanah).
5.Kista tonsil : Umumnya muncul sebagai pembengkakan pada tonsil
berwarna putih atau kekuningan sebagai akibat terperangkapnya debris
pada kripta tonsil oleh jaringan fibrosa.
6.Komplikasi sistemik : Kebanyakan komplikasi sistemik terjadi akibat
infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A. Di antaranya: radang ginjal
akut (acute glomerulonephritis), demam rematik, dan bakterial
endokarditis yang dapat menimbulkan lesi pada katup jantung
G. PENATALAKSANAAN TONSILITIS
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
1. Penatalaksanaan medis
a. Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksisilin, eritromisin dll
b. Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol,
ibuprofen.
c. Analgesik untuk meredakan nyeri
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Kompres dengan air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
d. Kumur dengan air hangat
e. Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien
Meskipun kebanyakan kasus tonsilitis dapat sembuh
dengan penanganan konvensional, seperti istirahat (bedrest),
asupan makanan yang baik, penurun panas (antipiretik), di mana
tanpa pemberian antibiotik, tonsilitis biasanya berlangsung selama
kurang lebih 1 minggu. Adapun pemberian antibiotik dalam kasus
seperti ini, umumnya ditujukan untuk mengurangi episode penyakit
dan lamanya gejala yang diderita seperti nyeri tenggorok, demam,
nyeri kepala, ataupun pembengkakan kelenjar getah bening.
Antibiotika sendiri menjadi indikasi jika pada pemeriksaan kultur
dan resistensi ditemukan bakteri Streptokokus beta hemolitikus
grup A, dengan tujuan mengeradikasi kuman dan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN