Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian Aluminium
Aluminium merupakan salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor
atomnya 13. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah di kerak dibumi. Aluminium
termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama magnesium
dan platina.
Aluminium merupakan unsur non ferrous yang paling banyak terdapat di bumi yang
merupakan logam ringan yang mempunyai sifat yang ringan, ketahanan korosi yang baik
serta hantaran listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk baik melalui proses
pembentukan maupun permesinan, dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Di
alam, aluminium berupa oksida yang stabil sehingga tidak dapat direduksi dengan cara
seperti mereduksi logam lainnya. Pereduksian aluminium hanya dapat dilakukan dengan cara
elektrolisis. Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama,
memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan aus, koefisien
pemuaian rendah dan sebagainya. Paduan aluminium dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu aluminium wronglt alloy (lembaran) dan aluminium costing alloy (batang cor).
Aluminium (99,99%) memiliki berat jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik
leburnya pada suhu 6600C, aluminium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi
dari baja. Sifat tahan korosi aluminium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida aluminium
dari permukaan aluminium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat pada permukaan, serta
stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya) sehingga melindungi bagian dalam.
Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:
1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan elongasi
(pertambahan panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu dalam alumunium
yang paling optimal adalah antara 4-6%.
2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.
3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.
4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilai ductility-
nya. Ketahanan korosi dan weldability juga baik.
5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan panas untuk
menaikkan kekerasannya.
6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.
B. Sifat Aluminium
1. Sifat Fisika
Unsur Alumunium
Simbol Al
Nomor Atom 13
Massa Atom Relatif 26,98
Konfigurasi Elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Titik Didih (oC) 660,4
Titik Leleh(oC) 2467
Rapatan pada 25oC (gram/cm3) 2,70
Warna Metalik
Energi Ionisasi (kJ/mol) 277,6
Afinitas Elektron (kJ/mol) 42,6
Keelektronegatifan 1,61
Jari-jari Ion 0,51
Jari-jari Atom 1,43
Potensial Elektrode -1,71
Daya Hantar Panas 2,1
Daya Hantar Listrik 38 10-3
2. Sifat Kimia
Oksida (utama) : 𝐴𝑙 2 𝑂3
Sifat oksida : Amfoter
Hidroksida : Al(OH)3
Kekuatan basa : Basa lemah
Klorida : 𝐴𝑙𝐶𝑙 3
Senyawa dengan hydrogen : 𝐴𝑙𝐻 3
Ikatan : Ion
Reaksi dengan air : menghasilkan bau dan gas 𝐻 2
3. Sifat Mekanik
Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai
material teknik:
a. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
b. Tahan korosi
c. Penghantar listrik dan panas yang baik
d. Mudah di fabrikasi / di bentuk
e. Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa
ditingkatkan
(Alumunium murni) (Alumunium dengan Cu, Mn, Mg) (Alumunium dengan Cu)