C.

METODOLOGI
1. Alat
a. Boring penilaian
b. Alat tulis
c. Piring sampel
d. Sloki
e. Pisau
f. Nampan
g. Kertas label
2. Bahan
a. Kue bolu dengan komposisi telur 4 butir
b. Kue bolu dengan komposisi telur 6 butir
c. Kue bolu dengan komposisi telur 8 butir
d. Kue bolu pembanding
e. Air minum
3. Cara kerja
a. Panelis

Pemerhatian instruksi

Pemeriksaan kelengkapan

Pengujian sampel selama batas waktu yang ditentukan

penyaji

Penulisan hasil uji pada borang

Gambar 4.2 Diagram Alir Panelis pada Uji Perbandingan

Jamak
b. Penyaji

Penyiapan roti sampel, roti bolu, air minum,

sloki dan borang

Pemotongan roti bolu dan peletakan di piring

sampel dengan roti pembanding (Kode R)
dan sloki

Peletakan piring yang sudah berisi sampel dan

sampel pembanding (kode R) di meja panelis
bersama segelas air putih

Peletakan borang pada meja panelis

Pembacaan instruksi

Pemberian batasan waktu dan tanda pengujian

dimulai

Pemberian tanda pengujian selesai

Pengambilan piring, sloki dan pengumpulan

borang

Penutupan uji

Pengolahan data

Gambar 4.1 Diagram Alir Penyaji pada Uji

Perbandingan Jamak
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji perbandingan jamak atau multiple comparison test adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan diantara satu atau lebih
contoh dengan contoh baku (kontrol) dan untuk memperkirakan besarnya
perbedaan yang ada. Pada umumnya, satu contoh dijadikan kontrol atau baku dan
contoh yang lain dievaluasi seberapa berbeda masing-masing contoh dengan
kontrol. Pada uji ini, panelis disajikan satu buah contoh baku sebagi control.
Setelah itu, contoh dinilai dengan menggunakan skala yang menunjukan tingkat
perbedaan dengan contoh baku. Skala yang diterapkan mulai dari tidak ada
perbedaan sampai amat sangat berbeda. Panelis juga dapat diminta untuk
memberikan alas an mengapa mereka menganggap contoh ini berbeda dari
kontrol. Data yang diperoleh kemuian dianalisis dengan menggunakan anova
(Setyaningsih dkk, 2010).

Dapus sama kaya punya rosita ya mba tara