Vous êtes sur la page 1sur 2

a.

Prinsip
Antibodi yang terdapat pada serum sampel akan bereaksi dengan antigen pada reagen membentuk
kompleks antigen antibodi yang berupa aglutinasi.

Tujuan : Untuk membantu menegakkan pemeriksaan demam


typhoid.

4) Serumnya diambil dengan menggunakan mikro pipet sebanyak 20 ul dan diletakkan pada kaca
widal A dan B
5) Pada tetesan pertama ditetesi reagen typoid O sebanyak satu tetes dan pada tetesan kedua diberi
reagen typoid H sebanyak satu tetes.
6) Dihomogenkan dengan batang pengaduk dan di rotaor.
7) Diamati adanya aglutinasi dan dicatat hasilnya.

Interprestasi hasil
- Reaktif (+) : terjadi aglutinasi
- Nonreaktif (-) : tidak terjadinya aglutinasi

Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan widal adalah:


1) Serum
2) Reangen typoid O
3) Reagen typoid H

Dasar teori :
Pemeriksaan widal ditujukan untuk mendeteksi adanya
antibodi (didalam darah) terhadap antigen kuman Salmonella typhi / paratyphi
(reagen). Sebagai uji cepat (rapit test) hasilnya dapat segera diketahui. Hasil positif
dinyatakan dengan adanya aglutinasi. Karena itu antibodi jenis ini dikenal sebagai Febrile
agglutinin. Hasil uji ini dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga dapat memberikan hasil
positif palsu atau negatif palsu.
Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain pernah mendapatkan
vaksinasi, reaksi silang dengan spesies lain (Enterobacteriaceae sp), reaksi anamnestik
(pernah sakit), dan adanya faktor rheumatoid (RF).

Hasil negatif palsu disebabkan antara lain : penderita sudah mendapatkan terapi
antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit, keadaan umum pasien
yang buruk, dan adanya penyakit imunologik lain. Demam typhoid (Typhoid Fever)
merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi maupun
Salmonella paratyphi A, B dan C yang masih dijumpai secara luas di negara berkembang
yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.

Vous aimerez peut-être aussi