Seorang Perempuan 44 Tahun dengan Kista Coklat dan Adenomiosis
Abstrak
Endometriosis merupakan kelainan ginekologik jinak yang sering diderita perempuan
usia reproduksi, ditandai dengan adanya glandula dan stroma endometrium di luar letak normalnya. Endometriosis yang terletak pada ovarium disebut juga dengan endometrioma atau kista coklat karena bentuknya yang kistik dan berisi cairan berwarna coklat kehitaman. Apabila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis. Adenomiosis merupakan invasi jinak jaringan endometrium ke dalam lapisan miometrium yang menyebabkan pembesaran uterus difus dengan gambaran mikroskopis kelenjar dan stroma endometrium ektopik non neoplastik dikelilingi oleh jaringan miometrium hipertrofik dan hiperplastik. Mioma uterus, atau disebut juga sebagai leiomioma atau fibroid merupakan tumor jinak yang sering ditemukan pada wanita usia reproduktif (20-25%). Endometriosis terdapat pada 6-10% wanita usia reproduksi di Amerika, sedikitnya 5,5 juta wanita Amerika Utara menderita endometriosis, sedangkan insidensi pasti endometriosis di Indonesia belum diketahui. Hal ini disebabkan karena untuk membuat diagnosa diperlukan tindakan operatif sehingga angka kejadian saat ini hanya mencerminkan endometriosis pada populasi tertentu yaitu wanita yang menjalani operasi bukan hasil populasi wanita keseluruhannya. Secara umum diperkirakan bahwa 20% wanita mempunyai adenomiosis. Diagnosis preoperatif sendiri masih kurang dari 10%. Kami melaporkan pasien Ny. HJ usia 44 tahun, riwayat paritas P2A0. Pasien mengeluhkan nyeri di perut bagian bawah yang dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengeluh nyeri saat sebelum haid dan selama haid. Nyeri seperti diremas, terus menerus dan semakin lama semakin tidak tertahankan. Nyeri saat haid ini dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan benjolan di perut bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan kadang-kadang mengalami keputihan. Riwayat menstruasi tidak teratur, selama 4-5 hari tiap menstruasi dan ganti pembalut 3-5x sehari. Pasien merupakan rujukan dari RSI Siti Aisyah Madiun dengan keterangan tumor padat ovarii suspek ganas + anemia (6.4). Tidak ada keluhan BAB/BAK, serta flatus. Hasil inspekulo vulva uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, OUE tertutup, A/P kanan kiri dalam batas normal, corpus uterus sebesar telur bebek, adnexa teraba pole bawah tumor, kesan kistik, darah (+), discharge (-). Hasil laboratorium darah menunjukkan anemia (9.8) dan leukositosis (11.9 ribu). Leukositosis mungkin dapat menjadi salah satu pentunjuk untuk membuat diagnosis banding yaitu telah terjadi suatu infeksi pada pasien, seperti tubo ovarial abses. Dari hasil pemeriksaan penunjang USG didapatkan VU terisi cukup, TVG tampak uterus ukuran 8 x 7 x 7 cm dalam batas normal, tampak IUD insitu, 1) tampak lesi hipoechoic monolikulare non papiliforum dengan ukuran 5x4x4 cm kesan dari adneksa, 2) floating gut (-) kesan menyokong kistoma ovarii dan menyokong gambaran kista coklat bilateral. Pada pasien ini kemudian dilakukan salphingoovorektomi dextra dan reseksi adenomiosis dan adhesiolisis serta aff IUD. Pada saat dilakukan pembedahan, tampak masa adenomiosis ukuran 4x3x2 cm pada uterus bagian posterior sehingga ditegakkan diagnosis adenomiosis. Kata kunci : kista coklat, adenomiosis, mioma uterus