Vous êtes sur la page 1sur 39
irs eGR ey att 7 Sie CLO Oem e On tene' Ucapan Terima Kasih — 9 MUNGGAHAN, YUK!: Sebuah Pengantar — 11 HISTORY OF PUASA — 15 Puasa Pra-Islam, Emangnya Ada? — 15 Bagaimana Penganut Agama Lain? — 19 Puasa di Zaman Rasulullah Saw. — 21 Awal dan Akhir Puasa, Kok, Suka Beda? — 25 PUASA ITU BUKAN SEKADAR MENAHAN LAPAR DAN HAUS — 39 Puasa yang Benar-benar Puasa — 39 Yang Penting Itu Niat dan Motivasi — 47 The Secret Behind Puasa — 48 Orang yang Wajib Berpuasa — 51 | Makan Sahur? Why Not?! — 53 Mengapa: Waktunya Siang Hari? — 55 Awas, Puasa Kamu Bisa Batal! — 56 Kamu Boleh Nggak Puasa, Jika ... — 60 | Mitos Larangan Puasa — 62 * fi berikan wawasan -persoalan kamu in solusi terjitu. In me| lan: Seri penu baru dala dengan Belajar Berempati dengan Sedekah — 85 Itikaf di Masjid, Bukan Sekadar Pindah Tidur, Lho! — 86 Zakat Fitrah, Melatih Kepedulianmu — 89 WHY DOES FASTING MAKE US HEALTHY? — 101 Enam Alasan Mengapa Puasa Bisa Bikin Sehat — 102 Bodi Lebih Sehat dan Oke — 105 TIPS TAMPIL FRESH SELAGI PUASA — 121 Niat yang Kuat — 121 Makan dan Minum yang Seimbang — 122 Tips Makan di Luar Rumah — 129 Tetap Berolahraga — 130 Latihan pernapasan — 131 Tips Mengurangi Bau Mulut — 134 AMAZING MOMENTS IN THIS MONTH — 137 Al-Quran Pertama Kali Turun — 138 Perang Badar — 139 Pembebasan Kota Makkah — 141 Malam Seribu Bulan — 142 Setan Pun Nggak Berdaya — 144 Doa Orang Puasa Bakal Dikabulin —146 Idul Fitri, Return to the Sacred Soul — 150 y YANG PENTING FOLLOW UB MANI!— 155 Kepustakaan:— 167 Karya sederhana ini kupersembahkan ...- Untuk kedua orangtuaku yang telah mengajarkan puasa sejak kecil ... Untuk semua guruku yang telah memberikan penyadaran kalo puasa itu bukan sekadar menahan lapar, haus, dan nafsu syahwat ... Untuk kaum muda yang sedang belajar berpuasa dan termotivasi untuk berubah melalui puasa ... Untuk semua orang yang menjadikan puasa Ramadhan bukan sebagai ibadah rutin tahunan, melainkan sebagai media untuk “bermetamorfoself” .... OCAPAN TERIMA KASTH Allah Subhanahu wa Taala yang telah menyediakan mo- mentum ibadah puasa bagi umat manusia untuk belajar dan bermetamorfosis. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah ngasih teladan yang baik, bagaimana cara memanfaatkan ibadah puasa. Almarhum H. Omo Suyatna, ayah tercinta, walaupun sangat singkat telah berjasa menyayangi dan mengajarkan bagaimana cara mencintai ilmu, memegang prinsip, dan berkhidmat. Semoga Allah menerima semua amal salehmu! Ibunda tercinta, Hj. Ai Sukaesih, yang dengan sabar, penuh kasih sayang, dan bekerja keras telah mendidik, menyekolah- kan, dan memberikan contoh, bagaimana menghadapi tan- tangan hidup. Kiki Komala, istri tercinta, yang telah mewarnai hidup ini dengan rasa cinta dan kasih, serta kesetiaan dan kesabaran- nya. Juga untuk Yusep Rafiki & Lia Yulia Noviani; kakak dan adik yang selalu berusaha memahami sifat dan karakterku. Rekan-rekan dosen dan staf di Fakultas Syari’ah dan Hu- kum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, yang telah menjadi mitra bekerja dan bertukar pikiran, terutama kepada Bapak Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si. (Dekan) dan English Club Society, para dosen muda yang kritis dan 10 Fasting is Amazing progresif, yang telah mengajarkan etos dan idealistis di tengah melemahnya kultur akademis. Komunitas Letsform! yang selalu membuat saya terpacu untuk belajar, menulis, dan berkarya. Spesial, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, yang telah memberi kesempatan, fa- silitas, dan kepercayaan yang begitu besar. Semua ustaz di Darul Arqam Muhammadiyah Garut yang memiliki andil besar dalam mentransfer ilmu dan mengajarkan kesabaran, serta pengabdian tanpa pamrih. Ikatan Remaja Muhammadiyah dan Retas Magazine. Se- andainya nggak pernah aktif di sana, wawasan remaja dan kreativitas penulis mungkin nol besar. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muham- madiyah Jawa Barat, organisasi yang terlalu “wah” dan “besar” untuk orang yang “sekecil” penulis. Doel Wahab dan Salman Iskandar, editor DAR! Mizan, yang selalu sabar ngasih input dan nungguin naskah buku ini. Irfan AmaLee, CEO Pelangi Mizan, yang telah “mem- provokasi” penulis untuk menulis di dunia anak dan remaja! Keluarga besar DAR! Mizan yang telah bersedia me- nerbitkan buku ini .... MONGGAHAN, YUR! Sebuah Pengantar Munggahan? Wow, what does it mean? Kalo kamu orang Sunda, mungkin kamu pernah mendengarnya—terutama menjelang bulan Ra- madhan—sebab munggahan itu merupakan istilah Sunda untuk menyambut ibadah puasa. Akan tetapi, bukan berarti orang Sunda saja yang suka menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Semua umat Islam di negara ini, bahkan di seluruh dunia, selalu menyambutnya dengan sukacita. Kalo kebetulan ngekos di luar kota, sebelum Ramadhan biasanya kamu diminta pulang ortu untuk munggahan. Bah- kan, nggak diminta pun, kamu mungkin bela-belain pulang ke rumah. Mengapa? Sebab, biasanya keluarga menyiapkan little party saat munggahan. Makan dengan menu yang isti- mewa! Asyik banget, ya?! Nah, di saat munggahan, salah se- orang di antara anggota keluarga mungkin ada yang ngomong, “Ini makan kita yang terakhir di waktu siang sebab besok sudah mulai puasa.” Akan tetapi, nggak semua orang menyambut Ramadhan dengan makan-makan. Caranya pasti berbeda-beda, bergan- tung pada adat kebiasaan suatu tempat atau tradisi keluarga. Ada yang berziarah ke makam keluarga, ada yang berkeliling satu kampung dan meminta maaf kepada semua warga, ada juga yang pergi berpiknik. Pokoknya, seru abis, Friends! Coba, deh, pergi ke tempat yang berbeda saat menjelang Ramadhan, pasti kamu bisa membuktikannya. 11 12 Fasting is Amazing Ngomong-ngomong, masih ingat nggak, sudah berapa kali, sih, kamu beribadah puasa di bulan Ramadhan? Mungkin, lupa- lupa ingat kali, ya? Sekadar untuk membantu menghitungnya, kamu tinggal mengurangi usia kamu sekarang dengan usia kamu ketika pertama kali berpuasa. Seandainya usia kamu sekarang 15 tahun, terus kamu berpuasa yang pertama kali pada usia 7 tahun, berarti 15 dikurangi 7 sama dengan 8. Wow! Berarti, kamu sudah berpuasa 8 kali. Sering juga, ya, Friends! Akan tetapi, tentu saja pembicaraan kita nggak berhenti pada angka 8 ini. Masih ada pertanyaan lain yang pengin di- ajuin. Setelah 8 kali puasa, sudahkah kamu merasakan man- faat puasa? Ataukah kamu berpuasa begitu saja karena meng- ikuti anjuran ustaz, saudara, ortu, dan teman kamu? Kayaknya, sih, kepala kamu mengangguk begitu mendengar pertanyaan kedua. Bener, nggak? Kalo memang begitu, nggak apa-apa. Wajar, kok! Sebab, mungkin kamu masih dalam tahap berlatih berpuasa. Atau, bisa jadi, informasi tentang manfaat puasa yang kamu dapat- kan masih sedikit. Sebenarnya, kalo kamu sudah berusia balig! (remaja) nggak bisa terus-menerus begitu, dong! Mesti ber- ubah, Friends! Kamu sebaiknya nggak berpuasa karena sebuah kewajiban saja. Lebih dari itu, kamu mesti tahu hikmah, rahasia, dan manfaat puasa. Allah nggak mungkin menyuruh umat- Nya berpuasa, kecuali karena puasa itu punya manfaat dan tujuan. Perlu kamu tahu, puasa ini sudah ada sejak zaman dahulu. Sebelum Allah menyuruh umat Islam berpuasa, Dia sudah ' Kalo kamu cowok, pengalaman mimpi basah merupakan tanda bahwa kamu sudah balig, Man! Kalo cewek beda. Datang bulan (alias menstruasi/ haid) menjadi tanda kamu sudah balig, Giri! 14 Fasting is Amazing (Oey ini hadir supaya kamu bisa melakukan puasa dengan cara yang luar biasa. Wow, pede banget! Sori, deh, kalo ke-pede-an. Melalui buku ini, sebenarnya saya ingin mengubah cara pandang kalian terhadap puasa. Dari beban menjadi sesuatu yang fun. Dari pasif menjadi produktif. Dari lermas menjadi fresh. Dari ibadah rutin tahunan menjadi ibadah yang istimewa. Sekali lagi, saya percaya banget bahwa Allah itu nggak sernata-mata menyuruh kita berpuasa kalo sekadar untuk nahan lapar dan haus saja. Pasti banyak hal yang bisa kita ambil dari ibadah yang sangat diagungkan di dalam Al-Quran dan hadis ini. Bener, nggak? But, actually, to change your habit is not easy, Man! Nggak semudah membalikkan tangan. Nggak cukup dengan mem- baca buku ini, lalu menyimpannya di lemari dan melupakan isi- nya. Selain perlu keinginan yang kuat, kamnu juga mesti langsung mempraktikkannya. So, my suggestion is, “Read it and do it!” Saya sadar betul kalo buku ini masih banyak kekurang- annya walaupun saya sudah berusaha membuka-buka kitab, surfing di Internet, nyari literatur ke toko buku. Walaupun begitu, hasilnya .., alhamdulillah. Lumayan, dong, masa nggak disyu- Rurin, Waktu puasa yang sudah dekat pun membuat saya terpacu untuk terus menyelesaikan karya sederhana ini. Saya khawatir Ralo di saat munggahan tiba, karya ini belum rampung. The last ... saya juga manusia. Pasti banyak kekurangan atau kesalahan di sana-sini. Untuk itu, saya mohon maaf. Tenkyu! cd HISTORY eae Puasa Pra-Islam, Emangnya Ada? uasa ternyata bukan sesuatu yang baru. Orang-orang zaman dulu juga suka berpuasa, lho! Hanya, motivasi dan tujuannya berbeda-beda. Kadang-kadang, mereka melakukannya untuk menghormati tuhan yang diyakininya. Akan tetapi, di lain waktu, mereka melakukannya untuk se- suatu yang lain, misalnya, sebagai terapi pengobatan atas pe- nyakit yang dideritanya atau saat menghadapi musibah. Sejarah puasa memang panjang banget. Makanya, kamu jangan heran kalo ada orang yang mengatakan bahwa puasa adalah ritual paling tua yang pernah ada di dunia. Bahkan, bukan manusia saja yang melakukannya, binatang pun berpuasa demi kelangsungan hidupnya. Selama mengerami telur, ayam harus berpuasa. Binatang ini harus konsentrasi dan nggak boleh ninggalin telurnya selama beberapa waktu. Otomatis, si induk 15 16 Fasting is Amazing ayam itu nggak makan dan minum, Ulat-ulat pemakan daun pun berpuasa ketika berada di dalam kepompong. Jika tidak, ia akan gagal bermetamorfosis menjadi makhluk yang indah, kupu- kupu. Makanya, ulat berpuasa supaya nggak jadi ulat selama- nya. Orang Mesir Kuno biasa berpuasa untuk menghormati Izris, dewa mereka. Mereka akan berpuasa sebelum menyem- belih hewan kurban. Tujuannya untuk menyucikan orang- orang yang menyaksikan upacara penyembelihan itu. Sementara itu, orang Yunani suka berpuasa sebelum melakukan upacara ritual keagamaannya. Puasa ini nggak dilakukan oleh cowok saja. Ceweknya juga turut berpuasa. Mereka tinggal di rumah seharian, nggak menyentuh makan- an dan minuman sama sekali. Tradisi puasa orang Yunani ternyata bukan hanya itu sebab ada puasa lain yang dilakukan selama sepuluh hari berturut-turut. Puasa ini khusus dilakukan oleh orang-orang yang pengin mengetahui rahasia-rahasia ketuhanan. Berbeda dengan orang Yunani, bangsa Romawi me- laksanakan puasa selama setahun, setiap lima tahun sekali, Fuih .... lama banget, ya? Emang! Mereka sengaja melaku- kannya untuk menghormati Dewa Siris. Tradisi ini, konon, sudah diwajibkan sejak 193 SM. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, sejak Nabi Nuh hingga Nabi Isa, puasa wajib dilakukan tiga hari setiap bulan- nya. Bahkan, Nabi Adam, manusia pertama yang diciptakan di bumi, sudah melakukannya ketika dilarang Allah memakan buah khuldi. Sementara dalam Surah Maryam, diceritakan kalo Nabi Zakariya dan Maryam sering melakukan puasa. Siti Maryam berpuasa untuk menjaga kesuciannya. Hasilnya, ia terhindar AKU BERPLASA UNTUK MENGHORMATI DEWAKU, AKU BERPUASA UNTUK RITHAL KURBAN. MALEM MAKAN KALAU AKU, _ TERPAKSA BERPUASA KARENA | MEMANG NEGAK PLINYA APA-APA UNTUK DIMAKAN .... A’ KASIHANI Be “« Ibnu Katsir datam tafsirnya mengatakan, sejak Nabi Nub hingga Nabi Isa, puasa wajib dilakukan tiga hari setiap bulannya. Bahkan, Nabi Adam, manusia pertama yang diciptakan di bumi, sudah melaukannya ketika dilarang Allah memakan buah khuldi. Sementara dalam Surah Maryam, diceritakan kalo Nabi Zakariya dan Maryam sering metakukan puasa. Siti Maryam berpuasa untuk menjaga kesuciannya. Hasilnya, ia terhindar dari fitnah orang lain. Bahkan, Nabi Daud juga sering berpuasa. Sehari berpuasa dan sehari berbuka. Makanya, puasa seperti itu disebut puasa Daud. History oF Puasa 19 dari fitnah orang lain. Bahkan, Nabi Daud juga sering ber- puasa. Sehari berpuasa dan sehari berbuka. Makanya, puasa seperti itu disebut puasa Daud. Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad berpuasa tiga hari setiap bulan. Selain itu, beliau juga melakukan puasa Asyura pada hari ke-10 bulan Muharram (bulan ke-1 menurut kalender Hijriah). Puasa ini dilakukan bersama masyarakat Quraisy lainnya. Malah, konon, masyarakat Yahudi yang tinggal di Madinah pada masa itu turut mengamalkan puasa Asyura. Puasa ini dilakukan orang Yahudi untuk memperingati hari kebebasan bangsa Mesir dari penindasan Fir‘aun. Tradisi puasa masyarakat Arab pra-Islam tersebut ternyata oleh Nabi Muhammad tetap dilakukan setelah beliau di- angkat menjadi Rasul. Oleh Nabi Muhammad, kita dianjur- kan melakukan puasa Daud dan puasa Asyura. Hukumnya sunnah. Ntar, jenis puasa ini akan kita bahas secara khusus di akhir bagian bab ini. Bagaimana Penganut Agama Lain? Penganut agama Yahudi juga suka berpuasa. Tujuan dan tata caranya pun telah diatur dalam kitab suci mereka. Mereka suka berpuasa untuk bertobat atau mencari ampunan Tuhan. Selain itu, mereka berpuasa ketika berkabung, ketika ada ba- haya yang mengancam, atau untuk memperingati hari ke- susahan yang pernah dialami. Ngomong-ngomong, ada tradisi unik yang selalu dilaku- kan penganut Yahudi. Sebelum puasa, mereka selalu meng- 20 Fasting is Amazing umumkannya kepada masyarakat. Sebagai tandanya, mereka meniup terompet. Wow, pasti seru, ya? Tradisi unik ini mirip dengan kebiasaan mereka ketika mengumumkan dimulainya sebuah pesta. Eh, kamu tahu nggak, puasa dalam agama Yahudi itu ada jenisnya, lho?! Jenis pertama adalah puasa biasa atau parsial. Orang yang melakukan jenis puasa ini hanya mengurangi takaran makan. Misalnya, jika setiap makan porsinya satu piring, di saat puasa, mereka mengurangi separuhnya. Jenis Redua disebut puasa mutlak. Artinya, mereka nggak akan makan selama beberapa hari. Berapa lama, sih, penganut agama Yahudi melakukan puasa? Di dalam kitab mereka disebutkan kalo waktu ber- puasa itu bervariasi. Pada umumnya, puasa dilakukan sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Akan tetapi, ada juga puasa yang dilakukan satu malam, tiga hari, dan tujuh hari, Konon, Musa, Elia, dan Yesus pernah berpuasa selama 40 hari, Inilah puasa terlama yang pernah ada di dalam agama ini, Itu, kan, tradisi penganut Yahudi, lalu bagaimana dengan penganut agama Kristen? Kayaknya, sih, tradisi puasa penganut agama Kristen hampir mirip dengan penganut agama Yahudi. Tidak hanya Yesus Kristus yang berpuasa, para pengikutnya pun disuruh puasa. Paling tidak, puasa disebutkan 74 kali dalam Injil. Orang Kristen berpuasa dengan tujuan yang sama seperti penganut Yahudi, yaitu untuk mencari pertolongan dan belas kasihan Tuhan. Ketika berpuasa, mereka dianjurkan untuk ber- tobat kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Tradisi puasa ini, konon, diajarkan oleh Yesus dalam khutbahnya di atas bukit. eS a) History of Puasa 21 Puasa di Zaman Rasulullah Saw. Lalu, sejak kapan puasa diwajibkan di dalam ajaran Islam? Menurut para ahli sejarah, puasa baru diperintahkan pada ta- hun ke-2 Hijriah setelah Rasul dan para sahabatnya pindah dari Makkah ke Madinah, Saat itu, Rasul menerima wahyu Surah Al- Bagarah (2): 183. Bunyinya begini, Wahai orang-orang yang beriman, kalian diwajibkan melakukan ibadah puasa sebagai- mana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang-orang yang takwa. Setelah ayat itu turun, umat Islam diwajibkan berpuasa. Waktunya, sejak terbit hingga terbenamnya matahari. Puasa ini dilakukan sebulan penuh pada bulan Ramadhan, yaitu bulan ke-9 dalam perhitungan kalender Hijriah. Walaupun ayat tadi nggak nyebutin bulan Ramadhan, Rasulullah ngasih tahu bahwa puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam itu waktu- nya di bulan Ramadhan. Untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, Rasul biasanya berpidato di depan kaum Mustimin. Salah satu teks khutbah Rasul dalam rangka menyambut Ramadhan adalah sebagai berikut: “Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan mag: firah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya ada- lah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya ada- lah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini, napas-napas- mu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Berrmohoniah kepada Allah Rabb-mu 22 Fasting is Amazing dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah mem- bimbing untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celaka orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu sebagai ke- laparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah ke- pada kaum fuqaraé dan masakin. Muliakaniah orangtuamu, sayangilah yang muda, sambungkan tali persaudaraanmu, dan jaga lidahmu. Tahanlah pandanganmu dari yang tidak halal kamu memandangnya dan jagalah pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak- anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tanganmu untuk berdoa dalam shalat-shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla me- mandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia men- jawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut me- reka yang memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya. Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskaniah dengan istigfar. Pung- gung-punggungmu berat karena beban (dosa)mu, maka ri- ngankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul “‘alamin. Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi (ma- kanan untuk) berbuka kepada orang-orang Mukmin yang melaksanakan shaum pada bulan ini, maka di sisi Allah nilai- History of Puasa 23 nya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan (khutbahnya), “Jagalah diri ka- lian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian walaupun hanya dengan seteguk air. Wahai manusia! Barang siapa membaguskan akhiaknya pada bulan ini, dia akan berhasil melewati shiréth pada hari kRetika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa meringankan pekerja- an orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) pada bulan ini, Allah akan meringankan peme- riksaan-Nya pada hari kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya pada bulan ini, Allah akan menahan mulut-Nya pada hari dia berjumpa de- ngan-Nya. Barang siapa memiiliakan anak yatim pada bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari dia berjumpa de- ngan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (sila- turahmi) pada bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan pada bulan ini, Allah akan memutuskan darinya rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran se- perti melakukan tujuh puluh shalat fardhu pada bulan yang lain. 24 Fasting is Amazing Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku pada bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari kRetika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan inimem- baca satu ayat Al-Quran, pahalanya sama seperti mengkhatam- kan Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. Weahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka- kan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak per- nah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibuka- kan bagimu. Setan-setan dibelenggu, maka mintalah agar me- reka tidak pernah lagi menguasaimu.” Nah, itulah khutbah Rasul saat menyambut bulan Rama- dhan. Setelah itu, muncullah satu pertanyaan, “Mengapa, sih, bulan Ramadhan dipilih menjadi bulan untuk berpuasa?” Kayaknya, yang tahu jawaban yang tepat hanya Allah Swt. Tetapi, kita ntar bakal tahu Fulo bulan Ramadhan itu bulan yang paling istimewa. . Kata Rasul, Ramadhan itu bulan yang penuh berkah. Banyak peristiwa luar biasa yang terjadi di bulan ini. Di antara- nya, turunnya kitab suci Al-Quran. Eh, ntar, di akhir buku ini, kita akan mengupas tuntas keistimewaan bulan Ramadan dan kejadian luar biasa yang terjadi di dalamnya. Umat Islam zaman dulu memulai puasa dan berbuka se- cara unik. Dalam sebuah hadis, Rasul pernah berkata, “Ber- puasalah kalian karena melihat hilal (bulan sabit), lalu ber- bukalah karena melihatnya!” Nah, karena ada hadis itu, para sahabat kalau mau ber- puasa selalu menggunakan bulan sebagai patokan. Diakhir bulan Sya‘ban (bulan ke-8 menurut perhitungan kalender Hijriah), mereka selalu keluar malam setelah shalat Magrib. Lalu, dengan mata telanjang, mereka berusaha melihat bulan sabit. Ada yang History of Puasa 25 pergi ke gunung, ada juga yang ke gurun. Kalo malam itu melihat bulan sabit, besoknya mereka berpuasa. Tapi, kalau bulan itu nggak kelihatan, berarti mereka menunda puasa pada esok harinya. Lumayan ribet, ya? Habis, teknologinya belum secanggih sekarang, sih. Kalau kita, kan, enak. Ada ilmu astronomi, ada kalender, ada alat teropong yang canggih, ada jam, ada televisi, koran, dan media yang lainnya. Bahkan, sebagai tanda kalo besok itu puasa, pemerintah selalu mengumumkannya di tele- visi. Jadi, mudahnya, kita nggak usah keluar malem-malem untuk melihat bulan. Awal dan Akhir Puasa, Kok, Suka Beda? Walau sekarang zamannya sudah modern, umat Islam. pernah berbeda dalam mengawali puasa atau mengakhirinya. Misalnya, di suatu daerah puasa dimulai Rabu, tapi di daerah yang lain Kamis. Dalam mengakhiri puasa, juga pernah ber- beda. Sebagian umat Islam masih puasa, sedangkan yang lain- nya sudah Lebaran. Kamu pernah mengalaminya, nggak? Pasti kamu bingung, mengapa, sih, bisa beda? Kalo kamu penasaran, baiklah kita jelasin dikit. Mudah- mudahan bisa membantu. Sebelumnya, kamu mesti tahu kalau kalender Masehi dan kalender Hijriah itu berbeda. Perbedaannya terletak pada nama-nama bulan. Kalender Masehi—pasti kamu hafal ba- nget—dimulai dengan Januari dan diakhiri dengan Desem- ber, sedangkan kalender Hijriah, dimulai dengan Muharram 26 Fasting is Amazing dan diakhiri Dzulhijjah. Bulan Ramadhan ada di urutan ke- sembilan, bulan kedelapannya Sya‘ban, dan bulan kesepuluh- nya adalah Syawwal. By the way, umat Islam banyak yang nggak hafal kalendernya sendiri, Iho! Hayo, ngaku?! Perbedaan lainnya, dalam kalender Masehi, pergantian hari itu terjadi pada pukul 00:00 atau pukul 12 malam. Berbeda dengan kalender Hijriah, pergantian hari itu terjadi pada saat matahari tenggelam di ufuk barat atau disebut dengan waktu magrib. Sebagai gantinya, muncullah bulan. Di saat pergantian bulan, misalnya dari Sya‘ban ke Rama- dhan, biasanya muncul bulan sabit atau hilal. Makanya, untuk menentukan awal atau akhir puasa itu harus ada hilal ter- lebih dahulu. Untuk menentukan ada-tidaknya hilal, ada dua metode yang berbeda. Pertama, metode rukyat, yaitu melihat bulan sabit secara langsung pada 29 Sya‘ban, menjelang magrib, dengan mata telanjang atau teropong. Jika hilalnya terlihat, berarti terjadi pergantian hari dan bulan. Artinya, besok sudah dimulai puasa. Tapi, kalau nggak terlihat, berarti puasanya ditunda keesokan harinya. Metode ini juga dilakukan ketika akan mengakhiri puasa. Tepat 29 Ramadhan, menjelang magrib, hilal akan diamati kemunculannya. Kalau terlihat, berarti besoknya Idul Fitri. Tapi, kalau nggak terlihat, puasanya di- tambah satu hari lagi sehingga genap menjadi 30 hari. Pendapat ini didasarkan pada sabda Rasulullah Saw. “Berpuasalah kalian begitu melihat hilal dan berbukalah ka- lian begitu melihat hilal. Apabila tidak terlihat, genapkanlah puasa kalian” (Al-Hadis). Metode yang kedua adalah hisab, yaitu dengan cara meng- gunakan perhitungan matematika astronomi (ilmu falak), Dengan ilmu ini, kamu bisa menyusun kalender, mengetahui >) History of Puasa 27 posisi bulan, waktu shalat, dan waktu gerhana. Jika setelah dihitung ternyata posisi hilal sudah ada pada waktu magrib 29 Sya‘ban, berarti besoknya sudah harus dimulai puasa meskipun bulan itu nggak terlihat. Dermnikian juga di akhir bulan Puasa. Kalo ternyata setelah dihitung hilal sudah ada pada waktu magrib 29 Ramadhan, berarti besoknya hari raya Idul Fitri. Sekarang, kamu mau mengikuti yang mana? Terserah. Dua- duanya punya alasan yang kuat. Ini masalah pilihan. Yang pen- ting, kamu nggak menyalahkan atau mengejek pendapat orang lain yang berbeda. Nggak usah risau dengan perbedaan, Man! Asal tiap orang bisa saling menghargai, kayaknya nggak masa- lah, tuh! Kalau kamu kebetulan memilih awal puasa Rabu, jangan menggang- gu teman kamu yang sudah puasa sejak Selasa, oke?! 4, Sebagai bahan @ untuk menentukan pilihan, ada hal yang perlu kamu perhati- kan juga. Sebagian besar ulama dan fugaha di ma- sa salafush shalih (gene- rasi Muslim terdahulu) telah bersepakat bahwa untuk mengawali dan LHOP BUKANNYA SELAMAT IOUL FITEI, MOHON MAAF LAHIR DOAN BATIN ws AKU MASIH Sebagian besar ulama dan fuqaha di masa Salefush Shalih (generasi Muslin terdahulu) telah bersepakat bahwa untuk mengawali dah mengakhiri puasa Ramadhan itu di dasarkan pada rukyacufhilal (melihat hilal), sedangkan hisab hanya dijadikan sebagai alat bantu untuk menentukan saat yang tepat untuk melihat hilal. Ingat, Iho ... Allah dan Rasul-Nya Yang mensyariatkan puasa Ramadhan, pasti lebih mengetanui waktu yang tepat untuk mengawali dan mengatshiri puasa. S E>) History of Puasa 2 u- p 9 madhan itu didasarkan pada rukyatulhilal (melihat hilal), sedangkan hisab hanya dijadikan sebagai alat bantu untuk menentukan saat yang tepat untuk melihat hilal. Ingat, Iho ... Allah dan Rasul-Nya yang mensyariatkan puasa Ramadhan, pasti lebih mengetahui waktu yang tepat untuk mengawali dan mengakhiri puasa. Karena, kita juga tahu bahwa bulan sebagai objek yang kita lihat saat rukyatulhilal, dari dulu hingga kini tetap satu, bumi tempat manusia berpijak pun tetap sama, dan waktu pun nggak lebih dari 24 jam. Jadi, kalau hisab telah menentukan saat yang tepat untuk melihat bulan, seluruh Muslim yang mampu, memiliki ke- wajiban untuk melihat hilal di belahan bumi mana pun. Kalau di Indonesia hilal itu belurn terlihat, kaum Muslim di Indonesia harus menunggu informasi hilal dari tempat lainnya, di Timur ‘Tengah, Afrika, Eropa, ataupun Amerika. Siapa tahu, di tempat lain, hilal sudah terlihat dan besoknya kaum Muslim di seluruh dunia bisa melaksanakan puasa Ramadhan secara bersama-sama hingga Idul Fitrinya pun dilaksanakan pada hari yang sama karena memang perputaran bulan mengelilingi bumi ini tak lebih dari 24 jam sehari, Hanya, saat ini, kaum Muslim tidak lagi menjadi ummat- an wahidan (umat yang satu). Kita tersekat-sekat oleh batas- batas negara sehingga kepentingan nasional lebih mendominasi. Tul, nggak? lya, dong. Buktinya, pemerintah sangat berkepen- tingan dengan pengaturan perekonomian masyarakat saat menjelang hari raya, misalnya tentang harga-harga yang mulai naik, penentuan tarif toeslag, hingga budaya mudik. Makanya, jauh-jauh hari, awal puasa hingga pelaksanaan hari raya Idul Fitri udah ketahuan tanggal pastinya di kalender. Bahkan, bisa jadi, Lebaran 2010 nanti, kita sudah tahu kapan waktunya. 30 Fasting is Amazing Ory So, sepertinya hadis Rasul tentang rukyatulhilal jadi nggak diamalkan, dong, sama kita, umatnya? Nah, sekarang, sudah ketahuan, kan, masalahnya ada di mana? Makanya, penting untuk disadari bahwa kita sebagai umat Islam harus menjadi ummatan wahidan, tidak ber- pecah-belah, dan mempunyai seorang imam (pemimpin) yang ditaati dan diikuti oleh seluruh Muslim di dunia. Kan, kalau ada pemimpin, mudah saja kita menyelesaikan per- bedaan di antara kaum Muslim, misalnya perbedaan dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan. Karena, seorang imam punya kewajiban untuk menentukan keputusan akhirnya. Dalam kaidah ushul figh disebutkan, amrul imam yarfa'ul Rhilaf yang artinya, perintah (keputusan) seorang pemimpin akan menghilangkan perbedaan. Tinggal kita bertanya, kapan, ya, umat Islam punya pe- mimpin yang ditaati dan diikuti oleh kaum Muslim seluruh dunia? Puasa Selain di Bulan Ramadhan Selain puasa di bulan Ramadhan, ada juga puasa lain yang bisa kita lakukan. Tapi, kita mesti tahu jenis puasa yang di- anjurin, puasa yang nggak baik, serta puasa yang dilarang. Sebab, nggak semua puasa itu boleh atau bisa dilakukan se- enaknya tanpa mengetahui dasar hukumnya. A. Puasa yang dianjurin Rasulullah Puasa ini dikenal dengan puasa sunnah atau juga puasa tathawwu'. Artinya, puasa yang dianjurkan oleh Rasul. Kalo a. History of Puasa 31 mengerjakannya, kamu bakal dapat pahala. Tapi, kalaupun kamu nggak mengerjakannya, nggak akan terkena sanksi apa- apa. Kita bisa mengetahui jenis puasa ini dari hadis-hadisnya. Banyak pahala yang dijanjikan bagi orang yang suka me- laksanakan puasa sunnah. Makanya, selain puasa Ramadhan, nggak ada salahnya buat mencoba puasa-puasa tersebut, Puasa Nyawalan Setelah selesai berpuasa Ramadhan, kita dianjurin untuk berpuasa lagi selama enam hari. Teknisnya, bisa dilakukan secara berturut-turut ataupun tidak. Tapi, sebaiknya, sih, di- lakukan secara berturut-turut. Kata ulama, itu lebih afdal. Umat Islam di Indonesia, biasanya menyebut jenis puasa ini dengan Nyawalan, sebab puasa ini memang dilakukan pada bulan Syawwal, setelah hari raya Idul Fitri (1 Syawwal). So, kita bisa Nyawalan dari tanggal 2 sampai 29 Syawwal, Menurut Abu Ayyub Al-Anshari, seorang sahabat, Rasul pernah berkata, “Kalau kita puasa Ramadhan sebulan penuh, terus ditambah puasa Syawwal, seolah-olah kita berpuasa se- lama setahun.” Wow, lama banget, ya? Padahal, kalo dijumlahin, kan, cuma 30 + 6 = 36 hari. Seorang ulama ada yang menjelaskan rahasia di balik hitungan itu. Setiap berbuat satu kebaikan, kita akan mendapatkan nilai sepuluh kali lipat. Puasa Rama- dhan itu, kan, sebulan. Ka/o dikali sepuluh, sama dengan se- puluh bulan. Lalu, Nyawalan itu selama enam hari. Kalo dikali sepuluh, jumlahnya menjadi enam puluh hari, sama dengan dua bulan. Sepuluh bulan ditambah dua bulan berarti dua belas bulan alias setahun. Jadi, logis juga, ya, perkataan Rasul; kalo kita puasa Ramadhan, lalu ditambah enam hari lagi di bulan Syawwal, seperti berpuasa selama setahun. 32 Fasting is Amazing Karena pahala Nyawalan itu sangat besar, nggak heran jika puasa ini sering dilakukan oleh umat Islam. Bahkan, saking semangatnya, ada juga orang yang puasa Nyawalan meskipun puasa Ramadhannya nggak tamat, alias masih ada utang yang belum dibayar. Kira-kira, boleh nggak, ya, ngedahuluin Nyawalan, padahal puasa Ramadhannya belum tamat? Untuk ngejawabnya, kita mesti ingat kalo puasa Syawwal itu hukum- nya sunnah (ibadah yang dianjurkan, bukan yang diwajibkan). Sementara puasa Ramadhan itu wajib. Jadi, sebaiknya kita mendahulukan yang wajib, baru yang sunnah. Kata orang, sih, ibarat pake dasi, tapi nggak pake baju. Lucu, kan? Puasa hari Arafah Puasa ini dilakukan setiap tanggal 9 bulan haji atau bulan Dzulhijjah (bulan ke-12 dalam kalender Hijriah). Pada hari tersebut, umat Islam yang sedang berhaji sedang wukuf (ber- kumpul) di Arafah. Konon, dulu para sahabat berbeda pen- dapat, apakah Nabi berpuasa pada hari Arafah atau tidak. Sebagian berpendapat kalo Nabi itu berpuasa, tapi sebagian lagi tidak. Maka, untuk menyelesaikannya, Ummul Fadhl me- ngirimkan segelas susu kepada Nabi sewaktu beliau wukuf di atas untanya di Arafah. Susu itu oleh Nabi langsung di- minumnya. Dari kejadian itu, para ulama menyimpulkan bahwa puasa Arafah ini memang nggak dianjurin bagi orang yang sedang beribadah haji. Sementara, bagi orang yang nggak sedang berhaji hukumnya sunnah. Pahalanya lumayan gede. Kata Rasul, puasa hari Arafah itu bisa menghapuskan dosa kita selama dua tahun, setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Mau nyoba? Why not? <)) . History of Puasa 33 Puasa Senin-Kamis Rasul paling sering melakukan puasa Senin dan Kamis. Mengapa Senin dan Kamis? Sebab, kata Rasul, pada hari tersebut semua amal perbuatan kita diangkat kepada Allah. Nah, kalo pada momen itu kita berpuasa, kayaknya akan lebih baik. Sa- king seringnya berpuasa pada Senin, Rasul pernah ditanya oleh seorang sahabatnya. Kata Rasul, “Hari Senin itu adalah hari kelahiranku dan hari turunnya wahyu yang pertama. Maka- nya, aku sering puasa pada hari itu.” Puasa Asyura Puasa ini dilakukan pada hari ke-10 bulan Muharram (bu- lan ke-1 dalam hitungan kalender Hijriah). Sebelum Islam da- tang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Nabi pun melakukannya. Makanya, dia menyuruh umat Islam untuk puasa Asyura. Namun, keharusan puasa ini bergeser setelah ada kewajiban puasa Ramadhan. Statusnya pun berubah, dari wajib menjadi sunnah, Kata Rasul, “Barang siapa yang suka, boleh berpuasa pada hari Asyura, boleh juga tidak berpuasa.” Akan tetapi, pahala puasa Asyura itu cukup besar. Kata Rasul, puasa ini paling utama setelah puasa Ramadhan. Bagi yang berpuasa Asyura, Allah berjanji akan menghapuskan dosa- nya satu tahun yang lalu. Aha ..., boleh juga, nih! Puasa bulan Sya‘ban Rasul sering berpuasa di bulan Sya‘ban. Bahkan, konon, be- liau pernah berpuasa sebulan penuh. Paling nggak, beliau paling banyak berpuasa di bulan Sya‘ban ini. Sahabat Rasul, Usarmah bin Zaid ra. pernah bertanya, “Ya Rasul! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa lebih banyak di bulan-bulan lain (Recuali Ramadhan) selain di bulan Sya‘ban, mengapa?” Lalu, 40 Fasting is Amazing Makanya, telinga kita lebih sering mendengar kata puasa di- bandingkan dengan shaum. Jadi, supaya memahami arti puasa, kita mulai dengan memahami shaum. Kalo kamu membuka- buka kamus bahasa Arab, shaum itu akar katanya shdma- yashGmu-shauman. Artinya, menahan. Menahan apa? Nah, ini dia yang harus kita pahami. Selama ini, kita, kan, cuma tahu kalo puasa itu menahan lapar dan haus, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Padahal, nggak sesempit itu, Iho! Sebagai informasi saja, nih. Sebenarnya, kalau kita lihat asal kata, arti dan makna shaum ternyata beda banget dengan kata puasa, Iho! Ternyata, puasa itu berasal dari bahasa San- skerta (India) yaitu apawagsa yang artinya “menyiksa diri”. Umat Hindu di Hindustan (India) biasa melakukan apawagsa untuk menaikkan derajat kesucian dirinya dengan tidak ma- kan minum berhari-hari, berd:ri di atas satu kaki, berdiri dengan dua tangan, duduk di atas paku, dan sebagainya. Semnua itu mereka lakukan untuk menjadi orang suci. Nah, kata apa- wagsa ini masuk ke dalam khazanah bahasa kita, jadilah puasa. Apalagi, orang awam dulu menganggap ibadah shaum yang melarang kita makan, minum, dan bercinta pada siang hari sebagai bentuk penyiksaan diri, maka shaum pun diarti- kan sebagai puasa. Kalau dilihat dari situ, kata puasa yang berarti “menyiksa diri” beda banget dengan makna shaum yang artinya “me- nahan diri”, ya? Tetapi, untuk mengubah pengertian dan per- sepsi ini bukanlah perkara yang mudah, banyak hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Jadi, nggak apa-apa, ya, kalau dalam kesempatan ini kita pake kata puasa dulu? Cuma, mak- na puasa di sini jangan diartikan sebagai menyiksa diri, tetapi dimaknai sebagai shaum alias menahan diri. Oke, Bro?! G >) Puasa itu Bukan ... 43 ep kata yang kita ucapkan membuat orang lain sakit hati, men- jadi bahan ejekan, rugi, atau malu. Jelas kita harus mengubah kebiasaan itu karena sebenar- nya kita sendiri yang bakal rugi, bukan orang lain. Buktinya, kalo sering berbohong, orang lain nggak akan percaya lagi sama kita karena yang kita omongkan selalu dianggap dusta. Nah, melalui puasalah kita bisa mengubahnya. GIMANA CARA NGEJELASINNYA, PUASA, BERARTI MENJAGA LIDAH. NISA PINTAR, KAN, YAH? Caranya, di saat berpuasa, lidah pun harus ikut berpuasa. Berpuasa dari perkataan yang bohong, yang nyakitin hati, atau semua perkataan yang nggak ada manfaatnya. Sebaliknya, kita mulai menggunakan lidah ini untuk mengatakan yang benar 44 Fasting is Amazing dan bermanfaat, Siti Maryam, setelah melahirkan Isa a,s,, berpuasa, Pada hari itu, dia sama sekali nggak berbicara dengan seorang manusia pun. Makanya, dia selamat dari fitnah orang-orang. Kata Rasul, “Barang siapa yang tidak mau meninggalkan per- kataan dusta, umpat, atau fitnah, malahan dia selalu melaku- kannya, maka Allah tidak akan memerhatikannya meskipun ia meninggalkan makan dan minum (berpuasa).” es Keep your activity! Puasa nggak ada gunanya jika kita melakukan sesuatu yang negatif atau nggak berguna. Makanya, kalo ada seseorang yang menantang berkelahi atau mengajak berbuat maksiat, nggak usah kamu layani. Kalo terus maksa? Bilang saja, “Aku lagi puasa.” Puasa, kata Rasul, bisa dijadiin tameng. Tameng yang akan menjaga kita dari perbuatan jelek. So, kalo kamu akan berbuat jelek, hati karnu tinggal bilang, “Lho, saya kan, lagi puasa, nggak pantes berbuat jelek.” Atau, bisa jadi teman kamu ngajak ber- buat maksiat, maka ucapkanlah, “Kita kan, lagi puasa! Masa, sih, berbuat maksiat.” Dalam sebuah hadis diceritakan, pada bulan Ramadhan ada seorang wanita mencaci-maki pembantunya. Ketika Ra- sulullah mengetahui kejadian tersebut, beliau menyuruh seseorang untuk membawa makanan dan memanggil wanita itu. Lalu, Rasulullah bersabda, “Makaniah makanan ini.” Wanita itu menjawab, “Saya ini sedang berpuasa, ya Rasulullah.” Rasululah bersabda lagi, “Bagaimana mungkin kamu berpuasa padahal kamu mencaci maki pembantumu. Sesungguhnya puasa adalah mer) : G oy. Puasa itu Bukan ... 45 sebagai penghalang bagi kamu untuk tidak berbuat hal-hal yang tercela.” Makanya, bulan puasa ini bisa dijadiin momentum yang tepat untuk mengubah sikap, perbuatan, dan kebiasaan kita. Mengubah kebiasaan negatif menjadi positif. Dari apatis men- jadi peduli, dari reaktif menjadi proaktif, serta dari pasif men- jadi produktif. Bulan puasa yang penuh rahmat ini, mestinya kita jadiin motivator untuk melakukan perubahan itu. So, selama bulan Ramadhan, kamu jangan sering males- malesan, deh. Soalnya, di bulan ini banyak kesempatan buat kamu untuk ngewujudin harapan-harapan yang mungkin belum sempat terwujud. Kerja keras dan usaha yang tekun kayaknya perlu banget dilakuin buat nambah poin ibadah kita di bulan suci ini. Tentu saja, dengan memperbanyak ibadah dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. ee Keep your heart! Banyak ulama yang menjelaskan kalo puasa Ramadhan adalah salah satu cara untuk menyucikan jiwa. Hal ini disebut- kan karena puasa Ramadhan dapat mengubah kebiasaan jelek seseorang dan membawanya ke dalam pikiran yang segar. Menyucikan jiwa berarti memelihara hati nurani. Di bulan puasa ini, jangan sampai hati kita melakukan dosa batin, yaitu semua dosa yang muncul akibat aktivitas hati kita. Yang terrmasuk dosa jenis ini antara lain, berdusta, menghina orang lain, mem- fitnah, membicarakan kejelekan orang lain (ghibah), dendam, iri, dengki, ria, sombong, dan sebagainya. Puasa itu Bukan ... 49 Menjaga hati itu memang berat banget sebab aktivitas- nya nggak bisa dikontrol oleh pancaindra, tapi dampaknya besar banget. Makanya, di bulan puasa ini, kita mesti menyuci- kan hati. Caranya, kita mesti positive thinking atau dalam bahasa agamanya disebut husnuzhzhann (berprasangka baik). Saat puasa inilah, momentum yang tepat buat melatih hati kita untuk selalu berpikir positif. Berpikir positif terhadap semua kebijakan Allah dan berpikir positif pada sernua perbuatan manusia. Berpikir positif kepada sernua kebijakan Allah itu penting banget sebab nanti akan berpengaruh terhadap cara berpikir kita kepada perbuatan manusia. Kalo sudah yakin bahwa Allah itu Mahaadil, kita nggak akan merasa iri terhadap teman yang lebih kaya dari kita, Bisa jadi kita memiliki kelebihan lain di- bandingkan dengan teman kita itu. Dalam sebuah hadis, Rasul ngasih tahu kepada kita bahwa Allah itu pernah berfirman, Se- benarnya, Aku itu bergantung prasangka hamba-Ku. Maksudnya, kalo kita’ menganggap Allah itu jauh, Dia akan jauh. Sebaliknya, kalau menganggap dekat, Dia akan dekat. Ini sangat logis sebab prasangka itu akan memengaruhi tindakan kita. Kalo kita merasa Allah itu jauh banget, kita pun akan jarang mendekati-Nya. Kita akan jarang beribadah dan berdoa. Sebaliknya, kita akan sering mendekati Allah jika kita merasa dekat dengan-Nya. Yang Penting Itu Niat dan Motivasi Pada akhirnya, keinginan kita untuk berubah itu sangat ber- gantung pada niat. Kalo niat kita kuat, sesuatu yang akan meng- hambat rencana pun akan mudah kita hadapi. Tapi, kalo niat 48 Fasting is Amazing kita lemah, rencana itu dijamin nggak akan sukses. Oleh karena itu, sebelum puasa, kita harus punya niat yang kuat untuk ber- ubah. Tidak sekadar niat untuk menahan lapar dan haus se- harian, tapi juga niat untuk berubah. Nggak heran jika para ulama memasukkan niat sebagai salah satu faktor penting dalam puasa. Kalo kita sudah menguaikan niat, tinggal memupuk mo- tivasi. Misalnya, dengan cara menentukan tujuan dan target yang ingin kita capai. Contoh tujuan, untuk metamorfoself (Hii ... mirip sebuah iklan di media massa, ya?), mengubah diri menjadi ma- nusia dengan kepribadian yang menyenangkan, meningkatkan spiritual, serta menjadi orang yang kreatif dan produktif. Target- nya membuat karya monumental atau menambah skill menulis, lancar berbahasa asing, menguasai ilmu agama, khatam (tamat) membaca Al-Quran, dan lain-lain. Nah, kalo kamu sudah me- rencanakan tujuan dan targetnya, tulislah di dalam kertas karton, buku harian, atau yang lainnya. Tujuan dan target ini perlu ditulis secara verbal. Kalo bisa, ditempel di kamar. Cara ini akan me- motivasi kita untuk berubah setiap melihat dan membacanya. Se The Secret Behind Puasa Mengapa, sih, kita mesti puasa segala? Banyak orang yang menjawab, “Karena puasa itu ibadah yang diwajibkan Allah bagi umat Islam.” Puasa merupakan bagian dari bangunan Islam, selain syahadat, shalat, zakat, dan naik haji. Sementara kata ulama, puasa itu rukun Islam yang keempat. Jawaban itu emang benar, sih. Cuma, Ralo memahami puasa sebatas itu, ntar kita nggak memahami arti penting puasa. Ujung-ujungnya, O») Puasa itu Bukan ... 49 kita melakukan puasa bukan atas kesadaran yang tinggi, melainkan karena kewajiban atau keterpaksaan belaka. Sebenarnya, banyak hikmah atau rahasia yang bisa kita gali dari ibadah puasa ini. Syaikh Ahmad Al-Jurjawi sudah menjelaskannya di dalam kitab Hikmah al-Tasyri’ wa Falsa- fatuhu. Menurutnya, banyak hikmah di balik diperintahkan- nya ibadah puasa bagi umat Islam. Pertama, ibadah puasa itu sebagai rasa syukur kepada Allah Swt, atas semua nikmat yang telah kita terima. Kita wajib ber- syukur sebab Allah Swt. telah memberikan nikmat yang banyak. Bahkan, saking banyaknya, kita nggak akan mampu meng- hitung jumlah nikmat tersebut. Kalo nggak percaya, coba saja hitung satu per satu anggota tubuh yang kamu miliki, pasti nggak akan bisa. Belum nikmat-nikmat yang lainnya. Orang yang nggak mau mensyukuri nikmat itu berarti orang yang nggak tahu terima kasih. Kedua, dengan puasa, Allah bermaksud mendidik kita cara memelihara dan menjalankan amanah (kepercayaan). Di saat puasa, nggak ada yang tahu kita itu puasa atau nggak-nya, selain Allah dan diri kita sendiri. Menahan lapar, haus, dan nafsu syahwat itu merupakan amanah. Kalo kamu lagi sendirian di rumah, lalu lapar, mau makan juga nggak akan ketahuan orang lain. Tapi, itu berarti kamu mengkhianati amanah. Ketiga, dalarn diri manusia, sebenarnya ada dua karakter yang berbeda. Karakter setan dan karakter malaikat. Kamu, kan, tahu kalo setan itu cenderung berbuat dosa dan maksiat. Se- mentara, malaikat itu selalu taat kepada Allah dan nggak pernah berbuat dosa. Nah, melalui puasa ini, kita berusaha menekan karakter setan dan meningkatkan karakter malaikat. Makanya, saat puasa, kita akan berusaha berbuat kebaikan sebanyak mungkin. a) | Puasa itu Bukan ... 51 Orang yang Wajib Berpuasa Nggak semua manusia diwajibin berpuasa. Orang akan terkena wajib puasa, jika: 1, Beragama Islam. Penganut agama lain itu nggak diwajib- kan berpuasa Ramadhan. 2. Berakal. Orang yang gila nggak terkena kewajiban ber- puasa. 3. Balig atau telah memasuki usia remaja. Anak-anak yang belum masuk usia remaja sebenarnya belum diwajibkan berpuasa. Tapi, biasanya dianjurkan, untuk belajar ber- puasa. 4. Kuat berpuasa. Orang yang sudah tua renta (manula) atau sakit parah nggak diwajibkan berpuasa. Kalo nggak berpuasa pada bulan Ramadhan, kamu wajib menggantinya di hari yang lain. Mengganti puasa di hari yang lain itu disebut gadha. Misalnya, pada bulan Ramadhan nggak puasa tiga hari karena sakit, kamu wajib meng-qadha (mengganti)-nya tiga hari juga di bulan yang lain. Orang yang sudah nggak kuat berpuasa dan meng-qadha, dibolehkan membayar fidiah. Fidiah itu makanan yang diberikan kepada orang miskin sebagai pengganti puasa. Banyaknya, sekitar 0,688-1 liter bahan makanan per hari. Diberikannya boleh tiap hari atau sekaligus di akhir bulan Ramadhan. Yang dibolehkan membayar fidiah itu hanya dua kategori. Pertama, orang yang sudah sangat tua dan nggak kuat puasa. Kedua, orang yang sakit parah dan nggak ada harapan untuk sembuh. Jadi, orang seusia kita itu tetap mesti puasa. Kalau ber- halangan, harus menggantinya dengan puasa lagi di bulan yang lain, Nggak sah kalau kita mengganti puasa dengan fidiah sebab 54 Fasting is Amazing Keempat, sebaiknya sahur itu dilakukan menjelang shalat Subuh. Ini Sunnah Rasul. Dalam sebuah hadis, Rasul pernah ber- kata, “Umatku akan selalu berada dalam kebaikan selama selalu mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka.” So, kalo shalat Subuh itu pukul 04.30, sebaiknya makan sahur antara pukul 03.30-04.00. Dulu, ada orang yang suka sahur pukul 01.00 atau pukul 02.00. Alasannya, supaya bisa tidur lagi! Nah, sahur kayak gini keliru sebab energi yang ada dalam bodi kamu akan habis sebelum magrib. Selain itu, shalat Subuhnya jadi terlambat. Kalo habis makan sahur masih ada waktu menjelang subuh, bisa kamu manfaatkan untuk membaca Al-Quran, menulis diari atau cerpen, baca buku, ngerjain tugas, atau yang lainnya. Makan sahur itu ada batas waktunya. Dalam QS Al-Ba- qarah (2): 187 disebutkan kalo batas waktu makan sahur itu «. sampai jelas benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar. Fuih ..., apa maksudnya, ya? Al-Quran memang suka menggunakan majas (perumpamaan) dalam ngejelasin sesuatu. Jangankan kita, para sahabat pun banyak yang kebingungan dalam memahaminya. Dulu, setelah membaca ayat itu, Adi bin Hatim ra., se- orang sahabat Rasul, selalu menyimpan benang hitam dan benang putih di bawah bantalnya. Setiap bangun, dia melihat benang itu, tapi nggak bisa membedakannya. Maklum, deh, dulu kan, belum ada listrik. Lalu, di pagi harinya dia pergi kepada Rasulullah dan mengadukan hal itu. Kata Rasul, yang dimaksud hitam dalam ayat itu adalah malam, sedangkan putih itu siang. Artinya, waktu makan sahur itu berakhir jika waktu malam sudah diganti oleh waktu siang atau terbitnya fajar. Terbitnya fajar itu, kan, waktu shalat Subuh. So, kita nggak ev va ery

Vous aimerez peut-être aussi