Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Etiologi
Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori
menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon
estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi
dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga
mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar
pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah
menopause (mengecil pada pascamenopause) Sering kali mioma uteri
membesar ke arah rongga rahim dan tumbuh keluar dari mulut rahim. Ini
yang sering disebut sebagai Myoma Geburt (Geburt berasal dari bahasa
German yang berarti lahir). Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh
lebih dari satu, pada perabaan memiliki konsistensi kenyal, berbentuk bulat
dan permukaan berbenjol-benjol seperti layaknya tumor perut. Beratnya
bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5
kilogram atau lebih.
c. Patofiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan
diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma
merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi
somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai
abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan 12q13-15.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor
predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth
hormone.
1. Estrogen
d. Manifestasi Klinis
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan
pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai
keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu
tumor dalam uterus. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala
klinik meliputi :
Besarnya mioma uteri
Lokalisasi mioma uteri.
Perubahan-perubahan pada mioma uteri.
Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % – 50% dari pasien yang
terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:
a. Perdarahan abnormal
Merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk
perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia
defisiensi Fe.
Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena
bertambahnya area permukaaan dari endometrium yang
menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan
kongesti dari pembuluh darah di sekitarnya dan ulserasi dari
lapisan endometrium.
b. Penekanan rahim yang membesar
Terasa berat di abdomen bagian bawah.
c. Gejala traktus urinarius
urine frequency,
retensi urine,
obstruksi ureter dan hidronefrosis.
d. Gejala intestinal:
konstipasi obstruksi intestinal.
e. Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
Nyeri, dapat disebabkan oleh Penekanan saraf, Torsi bertangkai,
Submukosa mioma terlahir.
e. Penatalaksanaan
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran
tumor, dan terbagi atas :
1. Penanganan konservatif.
Bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.
Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
a. Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6
bulan.
b. Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
c. Pemberian zat besi.
d. Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari
1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini
mengakibatkan pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.
Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan
keadaan hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada
periode postmenopause. Efek maksimum dalam mengurangi
ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu.
e. Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan sebelum
pembedahan, karena memberikan beberapa keuntungan:
mengurangi hilangnya darah selama pembedahan, dan dapat
mengurangi kebutuhan akan transfusi darah.
f. Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan
mempunyai efek terapeutik. Kehadiran tumor dapat ditekan atau
diperlambat dengan pemberian progestin dan levonorgestrol
intrauterin.
2. Penanganan operatif, bila :
a. Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.
b. Pertumbuhan tumor cepat.
c. Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
d. Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
e. Hipermenorea pada mioma submukosa.
f. Penekanan pada organ sekitarnya.
f. Komplikasi
1) Perdarahan sampai terjadi anemia.
2) Torsi tangkai mioma dari : mioma uteri subserosa dan mioma uteri
submukosa.
3) Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.
4) Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.
Pengaruh mioma terhadap kehamilan.
a) Infertilitas.
b) Abortus.
c) Persalinan prematuritas dan kelainan letak.
d) Inersia uteri.
e) Gangguan jalan persalinan.
f) Perdarahan post partum.
g) Retensi plasenta.
5) Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri
a) Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.
b) Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai. 2,3,8,9,10
c) Diagnosis Banding
d) Tumor solid ovarium.
e) Uterus gravid.
f) Kelainan bawaan rahim.
g) Endometriosis, adenomiosis.
h) Perdarahan uterus disfungsional.
b. Diagnosa
1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
1. Definisi gangguan rasa nyaman
Merasa kurang nyaman, lega, dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya, dan sosial
2. Batasan karakteristik
Ansietas
Berkeluh kesah
Gangguan pola tidur
Gatal
Gejala distress
Gelisah
Iritabilitas
Ketidakmampuan relaks
Kurang puas dengan keadaan
Menangis
Merasa dingin
Merasa kurang senang dengan situasi
Merasa hangat
Merasa lapar
Merasa tidak nyaman
Merintih
Takut
3. Factor yang berhubungan
Gejala terkait penyakit
Kurang control situasi
Kurang pengendalian lingkungan
Kurang privasi
Program pengobatan
Stimuli lingkungan yang mengganggu
Sumber daya tidak adekuat
Peningkatan Keamanan
Definisi : mengitensifkan perasaan keamanan fisik dan psikologi pasien
Sediakan lingkungan yang tidak Diskusikan situasi khusus atau
mengancam individu yang mengancam atau
Tunjukkan ketenangan keluarga
Luangkan waktu Bersama pasien Jelaskan semua prosedur pada
Tawarkan pasien untuk menetap pasien/ keluarga
berada di lingkungan baru selama Jawablah semua pernyataan
interaksi awal dengan yang lain mengenai status kesehatan dengan
Berada di sisi pasien dan sediakan perilaku jujur
jaminan keamanan selamaperiode Bantu pasien mengidentifikasi
kecemasan factor apa yang meningkatkan rasa
Tunjukan perubahan secara keamanan
berangsur Bantu pasien untuk
Diskusikan perubahan-perubahan mengidentifikasi respon koping
yang akan terjadi yang biasanya
Jangan timbulkan situasi emosi yang Bantu pasien untuk menggunakan
kuat koping respon yang telah
Gasilitasi untuk mempertahankan menunjukan keberasilan
kebiasaan tidur pasien sebelumnya
Dukung keluarga untuk Dengarkan ketakutan keluarga
menyediakan barang pribadi yang pasien
digunakan pasien untuk kesenagan
2) Batas Karakteristik
1. Anoreksia
2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa
nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya
3. Ekspresi wajah nyeri
4. Focus pada diri sendiri
5. Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas
sebelumnya
6. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala
nyeri
7. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan
menggunakan standar instrument nyeri
8. Laporan tentang perikaju nyeri/perubahan aktivitas
9. Perubahan pola tidur
3) Faktor yang berhubungan
1. Agens cedera 12. Malnutrisi
2. Cedera medulla spinalis 13. Mengangkat berat badan
3. Cedera otot berulang
4. Distress emosi 14. Pasca trauma karena gangguan
5. Gangguan genetic 15. Prningkatan indeks masa tubuh
6. Gangguan imun 16. Pola seksualitas tidak efektif
7. Gangguan iskemik 17. Riwayat olah raga terlalu berat
8. Gangguan metabolic 18. Riwayat penyalahgunaan zat
9. Gangguan pola tidur 19. Riwayat posturtubuh status
10. Keletihan dalam bekerja
11. Kompresi oto 20. Usia>50tahun
21. Vibrasi seluruh tubuh
Manajemen Nyeri
Definisi : pengurangan ataau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyemanan yang
dapatditerima oleh pasien
Aktivitas-aktivitas Kurangi atau eliminasi faktor-
Lakukan pengkajian nyeri faktor yang dapat mencetuskan
komprehensif yang meliputi lokasi , atau meningkatkan
karekteristik, onset/durasi, frekuensi, nyeri(misalnya, ketakutan ,
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri kelelahan,keadaan monoton dan
dan faktor pencetus kurang pengetahuan)
Observasi adanya petunjuk nonverbal Pertimbangkan keinginann pasien
mengenai ketidak-nyamanan terutama untuk berpartisipasi, kemampuan
pada mereka yang tidak bisa berpaartisipasi, kecenderungan,
berkomunikasi secara efektif dukungan dari orang terdekat
Pastikan perawatan analgesic bagi terhadap dan kontraindikasi
pasien dilakuka dengan pemantauan ketika memilih strategi penurunan
yang ketat nyeri
Gunakan strategi komunikasi Pilih dan implementasikan
terapeutik untuk mengetahui tindakan yang beragam
pengalaman nyeri dan sampaikan (misalnya,farmakologi,
penerimaan pasien terhadap nyeri nonfarmakologi, interpersonal)
Gali pengetahuan dan kepercayaan untuk memfasilitasi penurunan
pasien mengenai nyeri nyeri, sesuai dengan kebutuhan
Perhatikan pengaruh budaya terhadap Ajarkan prinsip-prinsip
respon nyeri manajemen nyeri
Tentukan akibat dari pengalaman Pertmbangkan tipe dan sumber
nyeri terhadap kualitashidup pasien nyeri ketika memilih strategi
(misalnya, tidur, nafsu makan, penurunn nyeri
pengertian, perasaan , hubungan Dorong pasien untuk memonitor
peforma kerja, dan tanggung jawab nyeri dan menangani nyerinya
peran) dengan tepat
Gali bersama pasien faktor-faktor Ajarkan penggunaan teknik
yang dapat menurunkan atau nonfarmakologi (seperti, biofeed
memperberat nyeri back. TENS, hypnosis, relaksasi,
Evalasi pengalaman nyeri bimbingan antisipasif, terapi
dimasalaluyang meliputi riwayat nyeri music, terapi bermain,, terapi
kronik individu atau keluarga atau aktifitas, akupressur, aplikasi
nyeri yang menyebabkan panas/dingin dan pijatan, sebelum
, sesudah dan jika memungkinkan
disability/ketidakmampuan/kecacatan, , ketika melakukan aktifitas yang
dengan tepat menimbulkan nyeri, sebelum
Evaluasi bersama pasien dan tim nyeri terjadi atau meningkat dan
kesehatan lain mengenai efektivitas bersamaan dengan tindakan
tindakan pengontrolan nyer yang penurunan rasa nyeri lainnya)
pernah di lakukan sebelumnya Gali penggunaan metode
Bantu keluarga dalam mencari dan farmakologi yang di pakai pasien
menyediakan dukungan saat ini untuk menurunkan nyeri
Gunakan metode penilaian yang sesuai Ajarkan metodefarmakologi untuk
dengan tahapan perkembangan yang menurunkan nyeri
memungkinkan untuk meonitoring Dorong pasien menggunakan
perubahan nyeri yang akan dapat obat-oobatan penurun nyeri yang
membantu mengidentifikasi faktor adekuat
pencetus actual dan potensial (missal, Kolaborasi dengan pasien, orang
catatan perkembangan dan catatan terdekat dan tim kesehatan lainnya
harian) untuk memilih dan
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk mengimplementasikan tindakan
melakukan pengkajian penurunan nyeri nonfarmakologi
ketidaknyamanan pasien dan sesuai kebutuhan
mengimplementasikan rencana Beriakn individu penurun nyeri
monitor yang optimal dengan peresepan
Berikan informasi mengenai nyeri , analgesic
seperti penyebab nyeri, berapa lama Implementasikan penggunaan
nyeri akan dirasakan , dan antisipasi pasien – -terkontrol analgesic
dari ketidak-nyamanan akibat (PCA), jika sesuai
prosedur Gunakan tindakan pengontrol
Kendalikan faktor lingkungan yang nyeri sebelum nyeri bertambah
dapat mempengaaruhi respon pasien berat
terhadap ketidaknyamanan (misalnya, Berikan obat sebelum melakukan
suhu, ruangan , pencaahayaan, suara aktivitas untuk meningkatkan
bising) partisipasi, namun (lakukan)
Informasikan tim kesehatan lain atau evaluasi (mengenai) bahaya dari
anggota keluarga mengenai strategi sedasi
nonfarmakologi yang sedang di Pastikan pemberian analgesic dan
gunakan untuk mendorong pendekatan atau strategi nonfarmakologi
preventif terkait dengan manajemen sebelum dilakukan prosedur yang
nyeri menimbulkan nyeri
Gunakan pendekata multi disiplin untu Periksa tingkat ketidak nyamanan
manajemen nyeri , jika sesuai bersama pasien , catat perubahan
Pertimbangkan untuk merujuk pasien pada catatan medis pasien ,
keluarga dan orang terdekat pada informasikan petugas kesehatan
kelompok pendukung dan sumber- lain yang merawat pasien
sumber lainnya sesuai kebutuhan Evaluasi keefektifan dan dari
Berikan informasi yang akurat untuk tindakan pengontol nyeri yang di
meningkatkan pengetahun dn respon pakai selama pengkajian nyeri
keluarga terhadap pengalaman nyeri dilakukan
Libatkan keluarga dalam modalitas Mulai dan modifikasi tindakan
penurunan nyeri, jika memungkinkan pengontrolan nyeri berdasarkan
Monitor kepuasan pasien terhadap respon pasien
manajeman nyeri dalam interval yang Dukung istirahaat atau tidur yang
spesifik adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
Dorong pasien untuk
mendiskusikan pengalaman
nyerinya sesuai kebutuhan
Beri tahu dokter jika tindakan
tidak berhasil dan jika keluhan
pasien saat ini berubah signifikan
dari pengalaman nyer sebelum nya
Suriadi,dan Rita Y. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Anak . Edisi I. Fajar Inter
Pratama. Jakarta