Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Materi


a. Definisi
Mioma Uteri merupakan tumor jinak dari otot rahim. Jumlah
penderita mioma uteri ini sulit diketahui secara akurat karena banyak yang
tidak menimbulkan keluhan sehingga penderita tidak memeriksakan
dirinya ke dokter. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma
uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Secara umum angka
kejadian mioma uteri diprediksi mencapai 20-30% terjadi pada wanita
berusia di atas 35 tahun.
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan
pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai
keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu
tumor dalam uterus.
Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori
menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon
estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi
dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga
mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar
pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah
menopause (mengecil pada pascamenopause) Sering kali mioma uteri
membesar ke arah rongga rahim dan tumbuh keluar dari mulut rahim. Ini
yang sering disebut sebagai Myoma Geburt (Geburt berasal dari bahasa
German yang berarti lahir). Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh
lebih dari satu, pada perabaan memiliki konsistensi kenyal, berbentuk bulat
dan permukaan berbenjol-benjol seperti layaknya tumor perut. Beratnya
bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5
kilogram atau lebih.
Mioma uteri dapat ditemukan melalui pemeriksaan ginekologi
rutin.Diagnosis mioma uteri dicurigai bila dijumpai gangguan kontur
uterus oleh satu atau lebih massa yang lebih licin, tetapi sering sulit untuk
memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus. Sedangkan
untuk pemeriksaan untuk mengetahui adanya mioma dapat dilakukan
Ultrasonografi, Histeroskopi dan MRI (Magnetic Resonance Imaging)
yang Akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma
tetapi jarang diperlukan karena keterbatasan ekonomi dan sumber daya.
MRI dapat menjadi alternatif ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak
dapat disimpulkan.

b. Etiologi
Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori
menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon
estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi
dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga
mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar
pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah
menopause (mengecil pada pascamenopause) Sering kali mioma uteri
membesar ke arah rongga rahim dan tumbuh keluar dari mulut rahim. Ini
yang sering disebut sebagai Myoma Geburt (Geburt berasal dari bahasa
German yang berarti lahir). Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh
lebih dari satu, pada perabaan memiliki konsistensi kenyal, berbentuk bulat
dan permukaan berbenjol-benjol seperti layaknya tumor perut. Beratnya
bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5
kilogram atau lebih.

c. Patofiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan
diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma
merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi
somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai
abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan 12q13-15.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor
predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth
hormone.
1. Estrogen

 Mioma uteri dijumpai setelah menarke.


 Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan
dan terapi estrogen eksogen.
 Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan
ovarium
 Adanya hubungan dengan kelainan lainnya yang tergantung estrogen
seperti endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari payudara
(14,8%), adenomyosis (16,5%) dan hiperplasia endometrium (9,3%).
 Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi
ovarium dan wanita dengan sterilitas.
 17B hidroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol (sebuah
estrogen kuat) menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini
berkurang pada jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah
reseptor estrogen yang lebih banyak daripada miometrium normal.
2. Progesteron
 Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron
menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu:
mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah
reseptor estrogen pada tumor
3. Hormon pertumbuhan
 Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi
hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu
HPL, terlihat pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan
yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mingkin merupakan
hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen

d. Manifestasi Klinis
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan
pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai
keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu
tumor dalam uterus. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala
klinik meliputi :
 Besarnya mioma uteri
 Lokalisasi mioma uteri.
 Perubahan-perubahan pada mioma uteri.

Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % – 50% dari pasien yang
terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:
a. Perdarahan abnormal
 Merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk
perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia
defisiensi Fe.
 Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena
bertambahnya area permukaaan dari endometrium yang
menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan
kongesti dari pembuluh darah di sekitarnya dan ulserasi dari
lapisan endometrium.
b. Penekanan rahim yang membesar
 Terasa berat di abdomen bagian bawah.
c. Gejala traktus urinarius
 urine frequency,
 retensi urine,
 obstruksi ureter dan hidronefrosis.
d. Gejala intestinal:
 konstipasi obstruksi intestinal.
e. Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
 Nyeri, dapat disebabkan oleh Penekanan saraf, Torsi bertangkai,
Submukosa mioma terlahir.

e. Penatalaksanaan
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran
tumor, dan terbagi atas :
1. Penanganan konservatif.
Bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.
Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
a. Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6
bulan.
b. Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
c. Pemberian zat besi.
d. Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari
1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini
mengakibatkan pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.
Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan
keadaan hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada
periode postmenopause. Efek maksimum dalam mengurangi
ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu.
e. Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan sebelum
pembedahan, karena memberikan beberapa keuntungan:
mengurangi hilangnya darah selama pembedahan, dan dapat
mengurangi kebutuhan akan transfusi darah.
f. Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan
mempunyai efek terapeutik. Kehadiran tumor dapat ditekan atau
diperlambat dengan pemberian progestin dan levonorgestrol
intrauterin.
2. Penanganan operatif, bila :
a. Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.
b. Pertumbuhan tumor cepat.
c. Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
d. Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
e. Hipermenorea pada mioma submukosa.
f. Penekanan pada organ sekitarnya.

f. Komplikasi
1) Perdarahan sampai terjadi anemia.
2) Torsi tangkai mioma dari : mioma uteri subserosa dan mioma uteri
submukosa.
3) Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.
4) Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.
Pengaruh mioma terhadap kehamilan.
a) Infertilitas.
b) Abortus.
c) Persalinan prematuritas dan kelainan letak.
d) Inersia uteri.
e) Gangguan jalan persalinan.
f) Perdarahan post partum.
g) Retensi plasenta.
5) Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri
a) Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.
b) Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai. 2,3,8,9,10
c) Diagnosis Banding
d) Tumor solid ovarium.
e) Uterus gravid.
f) Kelainan bawaan rahim.
g) Endometriosis, adenomiosis.
h) Perdarahan uterus disfungsional.

1.2 Tinjauan Keperawatan


a. Pengkajian
1) Dapatkan riwayat penyakit termasuk hal-hal lainnya
2) Lakukan pengkajian fisik rutin
3) Observasi adanya manifestasi kehilangan berat badan
4) Kaji status hidrasi
5) Catat intake, output, jumlah, volume dan karakteristik
6) Identifikasi sumber infeksi

b. Diagnosa
1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
1. Definisi gangguan rasa nyaman
Merasa kurang nyaman, lega, dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya, dan sosial
2. Batasan karakteristik
 Ansietas
 Berkeluh kesah
 Gangguan pola tidur
 Gatal
 Gejala distress
 Gelisah
 Iritabilitas
 Ketidakmampuan relaks
 Kurang puas dengan keadaan
 Menangis
 Merasa dingin
 Merasa kurang senang dengan situasi
 Merasa hangat
 Merasa lapar
 Merasa tidak nyaman
 Merintih
 Takut
3. Factor yang berhubungan
 Gejala terkait penyakit
 Kurang control situasi
 Kurang pengendalian lingkungan
 Kurang privasi
 Program pengobatan
 Stimuli lingkungan yang mengganggu
 Sumber daya tidak adekuat

NIC : Peningkatan Keamanan …………………………………… 5380

Peningkatan Keamanan
Definisi : mengitensifkan perasaan keamanan fisik dan psikologi pasien
 Sediakan lingkungan yang tidak  Diskusikan situasi khusus atau
mengancam individu yang mengancam atau
 Tunjukkan ketenangan keluarga
 Luangkan waktu Bersama pasien  Jelaskan semua prosedur pada
 Tawarkan pasien untuk menetap pasien/ keluarga
berada di lingkungan baru selama  Jawablah semua pernyataan
interaksi awal dengan yang lain mengenai status kesehatan dengan
 Berada di sisi pasien dan sediakan perilaku jujur
jaminan keamanan selamaperiode  Bantu pasien mengidentifikasi
kecemasan factor apa yang meningkatkan rasa
 Tunjukan perubahan secara keamanan
berangsur  Bantu pasien untuk
 Diskusikan perubahan-perubahan mengidentifikasi respon koping
yang akan terjadi yang biasanya
 Jangan timbulkan situasi emosi yang  Bantu pasien untuk menggunakan
kuat koping respon yang telah
 Gasilitasi untuk mempertahankan menunjukan keberasilan
kebiasaan tidur pasien sebelumnya
 Dukung keluarga untuk  Dengarkan ketakutan keluarga
menyediakan barang pribadi yang pasien
digunakan pasien untuk kesenagan

NOC : Status kenyamanan …………………………………………….. 2008

Berat Cukup Sedang Ringan Tidak


Berat ada
SKALA COME
SKALA OUTCOME KESELURUHAN 1 2 3 4 5 NA
OUT HAN
KESELURU
H
INDIKATO
R
200801 Kesejahteraan fisik 1 2 3 4 5 NA
200802 Control terhadap 1 2 3 4 5 NA
gejala
200803 Kesejahteraan 1 2 3 4 5 NA
psikologis
200804 Lingkungan fisik 1 2 3 4 5 NA
200805 Suhu ruangan 1 2 3 4 5 NA
200806 Dukungan social 1 2 3 4 5 NA
dari keluarga
200807 Dukungan social 1 2 3 4 5 NA
dari teman
200808 Hubungan social 1 2 3 4 5 NA
200809 Kehidupan 1 2 3 4 5 NA
spiritual
200810 Perawatan sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan keyakinan
budaya
200811 Perawatan sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan kebutuhan
200812 Mampu 1 2 3 4 5 NA
mengkomunikasik
an kebutuhan

NOC : Status Kenyamanan Fisik …………………………………………………2010

Berat Cukup Sedang Ringan Tidak


Berat ada
SKALA COME
SKALA OUTCOME KESELURUHAN 1 2 3 4 5 NA
OUT HAN
KESELURU
H
INDIKATO
R
201001 Control terhadap 1 2 3 4 5 NA
gejala
201002 Kesejahteraan fisik 1 2 3 4 5 NA
201003 Relaksasi otot 1 2 3 4 5 NA
201004 Posisi yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
201005 Baju yang nyaman 1 2 3 4 5 NA
201006 Perawatan pribadi 1 2 3 4 5 NA
dan kebersihan
201007 Intake makanan 1 2 3 4 5 NA
201008 Intake cairan 1 2 3 4 5 NA
201009 Tingkat energi 1 2 3 4 5 NA
201010 Suhu tubuh 1 2 3 4 5 NA
201011 Kepatenan jalan 1 2 3 4 5 NA
nafas
201012 Saturasi oksigen 1 2 3 4 5 NA
201013 Gatal gatal 1 2 3 4 5 NA
201014 Sesak napas 1 2 3 4 5 NA
201015 Perasaan 1 2 3 4 5 NA
sulitbernapas
201016 Sindrom RIS 1 2 3 4 5 NA
201017 Nyeri otot 1 2 3 4 5 NA
201018 Sakit kepala 1 2 3 4 5 NA
201019 Mual 1 2 3 4 5 NA
201020 Muntah 1 2 3 4 5 NA
201021 Inkontensia urin 1 2 3 4 5 NA
201022 Inkontensia usus 1 2 3 4 5 NA
201023 Diare 1 2 3 4 5 NA
201024 konstipasi 1 2 3 4 5 NA

2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

1) Definisi nyeri akut

Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan


dengan kerusakan jaringan actual atau potensial atau
digambarkan sebagai suatu kerusakan awitan yang tiba tiba
atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi
konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung lebih dari tiga bulan.

2) Batas Karakteristik
1. Anoreksia
2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa
nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya
3. Ekspresi wajah nyeri
4. Focus pada diri sendiri
5. Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas
sebelumnya
6. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala
nyeri
7. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan
menggunakan standar instrument nyeri
8. Laporan tentang perikaju nyeri/perubahan aktivitas
9. Perubahan pola tidur
3) Faktor yang berhubungan
1. Agens cedera 12. Malnutrisi
2. Cedera medulla spinalis 13. Mengangkat berat badan
3. Cedera otot berulang
4. Distress emosi 14. Pasca trauma karena gangguan
5. Gangguan genetic 15. Prningkatan indeks masa tubuh
6. Gangguan imun 16. Pola seksualitas tidak efektif
7. Gangguan iskemik 17. Riwayat olah raga terlalu berat
8. Gangguan metabolic 18. Riwayat penyalahgunaan zat
9. Gangguan pola tidur 19. Riwayat posturtubuh status
10. Keletihan dalam bekerja
11. Kompresi oto 20. Usia>50tahun
21. Vibrasi seluruh tubuh

NIC : Manajemen nyeri …………………………………………….. (1400)

Manajemen Nyeri
Definisi : pengurangan ataau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyemanan yang
dapatditerima oleh pasien
Aktivitas-aktivitas  Kurangi atau eliminasi faktor-
 Lakukan pengkajian nyeri faktor yang dapat mencetuskan
komprehensif yang meliputi lokasi , atau meningkatkan
karekteristik, onset/durasi, frekuensi, nyeri(misalnya, ketakutan ,
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri kelelahan,keadaan monoton dan
dan faktor pencetus kurang pengetahuan)
 Observasi adanya petunjuk nonverbal  Pertimbangkan keinginann pasien
mengenai ketidak-nyamanan terutama untuk berpartisipasi, kemampuan
pada mereka yang tidak bisa berpaartisipasi, kecenderungan,
berkomunikasi secara efektif dukungan dari orang terdekat
 Pastikan perawatan analgesic bagi terhadap dan kontraindikasi
pasien dilakuka dengan pemantauan ketika memilih strategi penurunan
yang ketat nyeri
 Gunakan strategi komunikasi  Pilih dan implementasikan
terapeutik untuk mengetahui tindakan yang beragam
pengalaman nyeri dan sampaikan (misalnya,farmakologi,
penerimaan pasien terhadap nyeri nonfarmakologi, interpersonal)
 Gali pengetahuan dan kepercayaan untuk memfasilitasi penurunan
pasien mengenai nyeri nyeri, sesuai dengan kebutuhan
 Perhatikan pengaruh budaya terhadap  Ajarkan prinsip-prinsip
respon nyeri manajemen nyeri
 Tentukan akibat dari pengalaman  Pertmbangkan tipe dan sumber
nyeri terhadap kualitashidup pasien nyeri ketika memilih strategi
(misalnya, tidur, nafsu makan, penurunn nyeri
pengertian, perasaan , hubungan  Dorong pasien untuk memonitor
peforma kerja, dan tanggung jawab nyeri dan menangani nyerinya
peran) dengan tepat
 Gali bersama pasien faktor-faktor  Ajarkan penggunaan teknik
yang dapat menurunkan atau nonfarmakologi (seperti, biofeed
memperberat nyeri back. TENS, hypnosis, relaksasi,
 Evalasi pengalaman nyeri bimbingan antisipasif, terapi
dimasalaluyang meliputi riwayat nyeri music, terapi bermain,, terapi
kronik individu atau keluarga atau aktifitas, akupressur, aplikasi
nyeri yang menyebabkan panas/dingin dan pijatan, sebelum
, sesudah dan jika memungkinkan
disability/ketidakmampuan/kecacatan, , ketika melakukan aktifitas yang
dengan tepat menimbulkan nyeri, sebelum
 Evaluasi bersama pasien dan tim nyeri terjadi atau meningkat dan
kesehatan lain mengenai efektivitas bersamaan dengan tindakan
tindakan pengontrolan nyer yang penurunan rasa nyeri lainnya)
pernah di lakukan sebelumnya  Gali penggunaan metode
 Bantu keluarga dalam mencari dan farmakologi yang di pakai pasien
menyediakan dukungan saat ini untuk menurunkan nyeri
 Gunakan metode penilaian yang sesuai  Ajarkan metodefarmakologi untuk
dengan tahapan perkembangan yang menurunkan nyeri
memungkinkan untuk meonitoring  Dorong pasien menggunakan
perubahan nyeri yang akan dapat obat-oobatan penurun nyeri yang
membantu mengidentifikasi faktor adekuat
pencetus actual dan potensial (missal,  Kolaborasi dengan pasien, orang
catatan perkembangan dan catatan terdekat dan tim kesehatan lainnya
harian) untuk memilih dan
 Tentukan kebutuhan frekuensi untuk mengimplementasikan tindakan
melakukan pengkajian penurunan nyeri nonfarmakologi
ketidaknyamanan pasien dan sesuai kebutuhan
mengimplementasikan rencana  Beriakn individu penurun nyeri
monitor yang optimal dengan peresepan
 Berikan informasi mengenai nyeri , analgesic
seperti penyebab nyeri, berapa lama  Implementasikan penggunaan
nyeri akan dirasakan , dan antisipasi pasien – -terkontrol analgesic
dari ketidak-nyamanan akibat (PCA), jika sesuai
prosedur  Gunakan tindakan pengontrol
 Kendalikan faktor lingkungan yang nyeri sebelum nyeri bertambah
dapat mempengaaruhi respon pasien berat
terhadap ketidaknyamanan (misalnya,  Berikan obat sebelum melakukan
suhu, ruangan , pencaahayaan, suara aktivitas untuk meningkatkan
bising) partisipasi, namun (lakukan)
 Informasikan tim kesehatan lain atau evaluasi (mengenai) bahaya dari
anggota keluarga mengenai strategi sedasi
nonfarmakologi yang sedang di  Pastikan pemberian analgesic dan
gunakan untuk mendorong pendekatan atau strategi nonfarmakologi
preventif terkait dengan manajemen sebelum dilakukan prosedur yang
nyeri menimbulkan nyeri
 Gunakan pendekata multi disiplin untu  Periksa tingkat ketidak nyamanan
manajemen nyeri , jika sesuai bersama pasien , catat perubahan
 Pertimbangkan untuk merujuk pasien pada catatan medis pasien ,
keluarga dan orang terdekat pada informasikan petugas kesehatan
kelompok pendukung dan sumber- lain yang merawat pasien
sumber lainnya sesuai kebutuhan  Evaluasi keefektifan dan dari
 Berikan informasi yang akurat untuk tindakan pengontol nyeri yang di
meningkatkan pengetahun dn respon pakai selama pengkajian nyeri
keluarga terhadap pengalaman nyeri dilakukan
 Libatkan keluarga dalam modalitas  Mulai dan modifikasi tindakan
penurunan nyeri, jika memungkinkan pengontrolan nyeri berdasarkan
 Monitor kepuasan pasien terhadap respon pasien
manajeman nyeri dalam interval yang  Dukung istirahaat atau tidur yang
spesifik adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
 Dorong pasien untuk
mendiskusikan pengalaman
nyerinya sesuai kebutuhan
 Beri tahu dokter jika tindakan
tidak berhasil dan jika keluhan
pasien saat ini berubah signifikan
dari pengalaman nyer sebelum nya

NOC : Tingkat Nyeri……………………………………….Kode: 2102


Berat Cukup Sedang Ringan Tidak
Berat ada
SKALA COME
SKALA OUTCOME KESELURUHAN 1 2 3 4 5 NA
OUT HAN
KESELURU
H
INDIKATO
R
210201 Nyeri yang 1 2 3 4 5 NA
dilaporkan
210204 Penjangnya 1 2 3 4 5 NA
episode nyeri
210221 Menggosok area 1 2 3 4 5 NA
yang terkena
dampak
210217 Mengerang dan 1 2 3 4 5 NA
menangis
210206 Ekspresi nyeri 1 2 3 4 5 NA
wajah
210208 Tidak bisa 1 2 3 4 5 NA
beristirahat
210222 Agitasi 1 2 3 4 5 NA
210223 Iritabilitas 1 2 3 4 5 NA
210224 Mengernyit 1 2 3 4 5 NA
210225 Mengeluarkan 1 2 3 4 5 NA
keringat
210226 Berkeringat 1 2 3 4 5 NA
berlebihan
210218 Mondar mandir 1 2 3 4 5 NA
210219 Focus menyempit 1 2 3 4 5 NA
210209 Ketegangan otot 1 2 3 4 5 NA

210215 Kehilangan nafsu 1 2 3 4 5 NA


makan
210227 Mual 1 2 3 4 5 NA
210228 Intoleransi 1 2 3 4 5 NA
makanan
210210 Frekuensi nafas 1 2 3 4 5 NA
210211 Denyut jantung 1 2 3 4 5 NA
apical
210220 Denyut nadi 1 2 3 4 5 NA
radikal
210212 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
210214 Berkeringat 1 2 3 4 5 NA
DAFTAR PUSTAKA

Ngastiah. 2010. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta

Suriadi,dan Rita Y. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Anak . Edisi I. Fajar Inter
Pratama. Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi