Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2. Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
1) Apakah lokasi kantin HC menjadi faktor penentu minat beli
mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata?
2) Apakah harga produk di kantin HC menjadi faktor penentu minat beli
mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata?
2
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa
kontribusi teoretis dan praktis. Manfaat penelitian tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
(a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan
pada konsep lokasi dan harga, khususnya pengaruhnya
terhadap minat beli.
(b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penelitian
sejenis.
2) Manfaat praktis
(a) Kontribusi bagi Kantin
Riset ini berguna untuk memberi masukan kepada
kantin supaya kantin mampu menarik kunjungan mahasiswa.
(b) Kontribusi bagi Universitas
Bagi universitas, diharapkan agar universitas dapat
menetapkan suatu kebijakan yang sesuai dengan keinginan dari
mahasiswa.
3
Minat Beli. Regresi berganda digunakan untuk menganalisis data untuk
memperoleh kesimpulan.
Gambar 1.1
Kerangka Berpikir Penelitian
H1(+)Lokasi
Minat Beli
H2(-) Harga
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya.
d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut.
2.2. Lokasi
2.2.1. Pengertian Lokasi
Menurut Kotler (2013), lokasi sebagai sarana aktivitas
perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumensasarannya.
Menurut Kotler (2013), salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi.
Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam
menjangkau dan juga keamanan yang terjamin. Sehingga dengan
demikian, ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan daya tarik
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk.
Menurut Lupiyoadi (2001) mendefinisikan lokasi adalah
tempat dimana perusahaan melakukan operasi. Pemilihan lokasi yang
baik merupakan keputusan yang penting.
2.2.2. Indikator Lokasi
Menurut Tjiptono (2006), lokasi dapat diukur melalui hal-hal
berikut:
1) Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan
jelas dari jarak pandang normal.
3) Tempat parkir, yaitu menyangkut tersedianya lahan parkir.
6
2.3. Harga
2.3.1. Pengertian Harga
Menurut Kotler & Amstrong (2013), harga adalah sejumlah
uang yang ditukarkan untuk produk atau jasa, lebih jauh lagi harga
adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa.
Menurut Tjiptono (2008) menyebutkan bahwa harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut Swasta (2008) Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk, dengan kata lain harga
merupakan sebuah nilai yang harus ditukarkan dengan produk yang
dikehendaki oleh konsumen.
Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan
dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan
barang atau jasa. Secara historis, harga telah menjadi faktor utama yang
mempengaruhi pilihan pembeli.
Proses penetapan harga dapat disesuaikan dengan keadaan
perusahaan dan konsumen. Harga adalah jumlah semua nilai yang
konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki
atau menggunakan barang atau jasa. Secara historis, harga telah menjadi
faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli.
Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan,
tetapi juga memperhatikan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga
suatu produk tergantung pada spesifikasi dan keunggulan dari produk itu
sendiri yang sangat relatif sifatnya.
7
2.3.2. Indikator Harga
Menurut Kotler (2012), harga dapat diukur melalui hal-hal
seperti berikut:
1) Keterjangkauan harga.
2) Kesesuaian harga dengan kualitas.
3) Daya saing harga.
8
Penelitian Purnomo dkk (2016), Kamal & Aufa (2015) dan
Astuti (2013) menyatakan bahwa lokasi berpengaruh negatif terhadap
minat beli konsumen.
Dari telaah referensi tersebut maka diajukan hipotesis untuk
penelitian ini sebagai berikut:
H2: Harga berpengaruh positif terhadap Minat Beli
Indikator lokasi:
Akses Lokasi
Visibilitas
Tempat Parkir
Minat Beli
Indikator Harga:
Keterjangkauan
Indikator Minat Beli:
harga. Harga
Kesesuaian harga Minat
transaksional
dengan kualitas. Minat
Daya saing refrensial
Minat
harga.
preferensial
Minat
eksploratif
9
2.6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah
rumusan masalah. Namun, hipotesis sifatnya masih sementara, sehingga perlu
dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul
(Sugiyono, 2010;93).
Lokasi
(X1) H1 Minat Beli
(Y)
Harga H2
(X2)
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
𝑁
𝑛=
1 + (𝑁𝑥(𝑑))2
Keterangan: n = jumlah sampel d = nilai presisi(sig)
N = Jumlah populasi
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Progdi Akuntansi
Angkatan Tahun
2015 162
2016 140
Jumlah 302
Maka :
302
𝑛=
1 + (302𝑥(0,05)2 )
n = 172,08
atau dibulatkan menjadi 172 responden
12
Angkatan Tahun Persentase
13
b. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang harus
dibayarkan oleh pihak konsumen kepada pihak pemberi layanan
barang maupun jasa, sehingga memberikan timbal balik antara
konsumen dengan perusahaan. Indikator dari harga yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah keterjangkauan harga,
kompetitifan harga, kesesuaian harga dengan fasilitas, kesesuaian
harga dengan pelayanan.
14
lokasi dan harga kantin HC terhadap minat beli mahasiswa Akuntansi di
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3.4.3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data primeryang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini
dibagikan dan diisi langsung oleh responden (mahasiswa Akuntansi
tahun ajaran 2015-2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang). Kuesioner ini berisi tentang
pernyataan-pernyataan yang mengacu pada pengaruh lokasi dan harga
kantin HC terhadap minat beli mahasiswa Akuntansi di Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang. Pengukuran kuesioner menggunakan
skala Likert, yaitu skala yang dirancang untuk menguji seberapa kuat
subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan dalam skala lima poin
sebagai berikut:
a. Jawaban (SS) nilainya 5 (Sangat Setuju)
b. Jawaban (S) nilainya 4 (Setuju)
c. Jawaban (SD) nilainya 3 (Sedang)
d. Jawaban (TS) nilainya 2 (Tidak Setuju)
e. Jawaban (STS) nilainya 1 (Sangat Tidak Setuju)
15
Model pengujian Cronbach Alpha menunjukkan validitas
indikator dengan ketentuan indikator dinyatakan valid ketika indikator
tersebut memiliki nilai Cronbach Alpha if item Deletedyang lebih kecil
dari nilai Cronbacck Alpha instrumen, sedangkan indikator yang
memiliki nilai lebih besar dinyatakan tidak valid.
16
3.6. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Syarat dari uji asumsi klasik harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum melakukan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik pada
mini riset ini adalah :
3.6.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang terdapat dalam uji asumsi klasik
digunakan untuk menguji apakah model regresi, variabel dependen
(dipengaruhi) dan variabel independen (dipengaruhi).Regresi ini
harus memiliki distribusi normal. Kurva yang menggambarkan
distribusi normal adalah kurva berbentuk simetris maka uji
normalitas untuk penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-
spilnov. Hasil dari penelitian dikatakan terdistribusi normal apabila
nilai asymp.sig (2 tailed) lebih besar dari 5% atau 0,05.
3.6.1.2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas yaitu situasi dimana keragaman
variabel independen bervariasi dari data yang kita miliki.Jika
keragaman residual/errortidak bersifat konstan, maka data disebut
heterokedastisitas.Syarat yang harus terpenuhi dalam model regresi
adalah harus tidak terdapat heterokedastisitas. Jika nilai Sig
variabel independen lebih besar dari 5% atau 0,05 maka tidak
terdapat heterokedastisitas.
3.6.1.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyimpangan berupa hubungan linear antar variabel
independen dalam model regresi (Gujarati, 2012). . Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas.Uji multikolinearitas pada penelitian ini dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance
pada model regresi.Jika nilai Tolerance kurang dari 1 dan nilai
17
Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka tidak terdapat
multikolinearitas.
3.6.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi sesuai definisinya yaitu korelasi yang
terjadi antar observasi dalam satu veriabel. Korelasi ini terjadi antar
waktu atau individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi
pada data time series, artinya kondisi sekarang dipengaruhi waktu
lalu.
Untuk menguji autokorelasi, peneliti menggunakan uji
Durbin Watson. Pada penelitian apabila nilai Durbin Watson
diantara 1,5 dan 2,5 dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑒
Dimana :
Y = Minat Beli
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi dari Lokasi
b2 = Koefisien Regresi dari Harga
X1 = Lokasi
X2 = Harga
e = Residul atau kesalahan prediksi
18
3.6.3. Pengujian Hipotesis
3.6.3.1. Uji F
Pengujian variabel independen yang memiliki pengaruh
terhadap perubahan variabel dependen dan akandilakukan
pengujian terhadap besarnya nilai variabel dependen yang
menjelaskan perubahan nilai semua variabel dependen. Oleh sebab
itu, dilakukan uji F.
19
Taraf nyata yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, hasil
pengujian :
Sig < 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sig > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak
20
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A. 2015. Pengaruh Suasana Toko, Promosi Dan Lokasi Terhadap Minat
Beli Di Planet Distro Kota Banjarnegara. Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta: 50
Kotler, P. dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Lestari. 2004. Tentang Pelayanan Kesehatan yang diberikan Rumah Sakit. Erlangga.
Jakarta
Levy, dan A. Weitz. 2007. Retailing Management 6th edition. McGraw Hill
International: New York
21
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Salemba
Empat. Jakarta.
22