Vous êtes sur la page 1sur 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah
maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan yang
dilayani oleh petugas kantin. Kantin perlu diadakan karena kantin sangat
membantu mahasiswa, karena dengan adanya kantin di kampus mahasiswa
tidak perlu jauh-jauh untuk mencari makanan.
Lokasi merupakan faktor yang dijadikan pertimbangan oleh
mahasiswa. Lokasi kantin yang dekat memiliki keunggulan tersendiri. Hal
tersebut dikarenakan mahasiswa dapat dengan mudah menjangkau lokasi
kantin. Lokasi bisnis yang mudah terlihat ini menarik perhatian mahasiswa.
Hal tersebut dikarenakan mahasiswa cenderung lebih sering datang jika
lokasi kantin mudah terlihat.
Mahasiswa tidak hanya melihat lokasi, tetapi harga juga merupakan
hal yang sering diperhatikan oleh mahasiswa. Membandingkan harga
dibeberapa tempat sudah menjadi hal yang sangat umum terjadi. Penyedia
kantin harus memperhatikan harga yang diberikan, karena hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya sebuah bisnis kantin
tersebut. Harga merupakan faktor utama dalam penentuan posisi dan harus
diputuskan sesuai dengan sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan,
serta persaingan.
Dengan memperhatikan secara seksama lokasi dan harga kantin
terhadap minat beli mahasiswa, maka perlu dilakukan penelitian tentang:
Pengaruh Lokasi dan Harga Kantin HC Terhadap Minat Beli
Mahasiswa FEB UNIKA.

1
1.2. Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
1) Apakah lokasi kantin HC menjadi faktor penentu minat beli
mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata?
2) Apakah harga produk di kantin HC menjadi faktor penentu minat beli
mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata?

1.2.2. Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di atas, maka perlu
dibuat pembatasan masalah agar penelitian lebih fokus membahas
permasalahan yang timbul. Adapun dalam penelitian ini pembatasan
masalah adalah pada minat beli mahasiswa program Studi Akuntansi
Universitas Katolik Soegijapranata yang disebabkan faktor lokasi dan
harga.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1) Untuk menguji apakah lokasi kantin HC menjadi faktor penentu
minat beli mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata.
2) Untuk menguji apakah harga produk di kantin HC menjadi faktor
penentu minat beli mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata.

2
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa
kontribusi teoretis dan praktis. Manfaat penelitian tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
(a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan
pada konsep lokasi dan harga, khususnya pengaruhnya
terhadap minat beli.
(b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penelitian
sejenis.
2) Manfaat praktis
(a) Kontribusi bagi Kantin
Riset ini berguna untuk memberi masukan kepada
kantin supaya kantin mampu menarik kunjungan mahasiswa.
(b) Kontribusi bagi Universitas
Bagi universitas, diharapkan agar universitas dapat
menetapkan suatu kebijakan yang sesuai dengan keinginan dari
mahasiswa.

1.4. Kerangka Berpikir


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap Minat Beli Mahasiswa Program Studi Akuntansi
Unika Soegijapranata. Faktor-faktor yang digunakan adalah lokasi dan
harga, Dengan menggunakan analisis regresi berganda maka dapat diketahui
apakah faktor-faktor tersebut mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa.
Gambar 1.4 menunjukan bahwa sampel dari penelitian ini adalah
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Angkatan 2015 dan 2016. Dari sampel
Mahasiswa Program Studi Akuntansi 2015 dan 2016 akan diperoleh data
mengenai lokasi dan harga kemudian akan dianalisis pengaruhnya terhadap

3
Minat Beli. Regresi berganda digunakan untuk menganalisis data untuk
memperoleh kesimpulan.

Gambar 1.1
Kerangka Berpikir Penelitian

H1(+)Lokasi

Minat Beli

H2(-) Harga

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Minat Beli


2.1.1. Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam
sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (dalam Husein,
2011), minatbeli adalah merupakan bagian dari komponen perilaku
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Menurut Durianto, dkk (2003:109) minat beli merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli
produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses
pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat beli yang muncul
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya, yang
pada akhirnya ketika seseorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasi kenapa yang terdapat dalam benak
konsumen.

2.1.2. Indikator Minat Beli


Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
b) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.

5
c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya.
d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut.

2.2. Lokasi
2.2.1. Pengertian Lokasi
Menurut Kotler (2013), lokasi sebagai sarana aktivitas
perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumensasarannya.
Menurut Kotler (2013), salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi.
Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam
menjangkau dan juga keamanan yang terjamin. Sehingga dengan
demikian, ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan daya tarik
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk.
Menurut Lupiyoadi (2001) mendefinisikan lokasi adalah
tempat dimana perusahaan melakukan operasi. Pemilihan lokasi yang
baik merupakan keputusan yang penting.
2.2.2. Indikator Lokasi
Menurut Tjiptono (2006), lokasi dapat diukur melalui hal-hal
berikut:
1) Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan
jelas dari jarak pandang normal.
3) Tempat parkir, yaitu menyangkut tersedianya lahan parkir.

6
2.3. Harga
2.3.1. Pengertian Harga
Menurut Kotler & Amstrong (2013), harga adalah sejumlah
uang yang ditukarkan untuk produk atau jasa, lebih jauh lagi harga
adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa.
Menurut Tjiptono (2008) menyebutkan bahwa harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut Swasta (2008) Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk, dengan kata lain harga
merupakan sebuah nilai yang harus ditukarkan dengan produk yang
dikehendaki oleh konsumen.
Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan
dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan
barang atau jasa. Secara historis, harga telah menjadi faktor utama yang
mempengaruhi pilihan pembeli.
Proses penetapan harga dapat disesuaikan dengan keadaan
perusahaan dan konsumen. Harga adalah jumlah semua nilai yang
konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki
atau menggunakan barang atau jasa. Secara historis, harga telah menjadi
faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli.
Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan,
tetapi juga memperhatikan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga
suatu produk tergantung pada spesifikasi dan keunggulan dari produk itu
sendiri yang sangat relatif sifatnya.

7
2.3.2. Indikator Harga
Menurut Kotler (2012), harga dapat diukur melalui hal-hal
seperti berikut:
1) Keterjangkauan harga.
2) Kesesuaian harga dengan kualitas.
3) Daya saing harga.

2.4. Pengembangan Hipotesis


2.4.1. Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli
Lokasi merupakan posisi atau letak suatu usaha yang berdiri di
daerah yang strategis (Basu, 2003). Lokasi yang strategis, dapat
dilihat,mudah untuk dijangkau dengan kendaraan membuat minat
seseorang untuk melakukan pembelian ditempat tersebut.
Penelitian Purnomo dkk (2016), Kamal &Aufa (2015) dan
Astuti (2013) menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap
minat beli konsumen.
Dari telaah referensi tersebut maka diajukan hipotesis untuk
penelitian ini sebagai berikut:
H1: Lokasi berpengaruh positif terhadap Minat Beli
2.4.2. Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli
Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang
atau jasa, dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau
menggunakan barang atau jasa. Konsumen akan membeli suatu produk
yang sesuai dengan kemampuannya. Perusahaan harus
mempertimbangkan hal ini, karena dalam persaingan harga yang
ditawarkan pesaing bisa dengan harga yang lebih rendah dengan kualitas
yang sama dan bisa dengan harga yang lebih tinggi. Untuk itu peranan
harga sangat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu
barang.

8
Penelitian Purnomo dkk (2016), Kamal & Aufa (2015) dan
Astuti (2013) menyatakan bahwa lokasi berpengaruh negatif terhadap
minat beli konsumen.
Dari telaah referensi tersebut maka diajukan hipotesis untuk
penelitian ini sebagai berikut:
H2: Harga berpengaruh positif terhadap Minat Beli

2.5. Kerangka Teori

Indikator lokasi:
 Akses Lokasi
 Visibilitas
 Tempat Parkir

Minat Beli

Indikator Harga:
 Keterjangkauan
Indikator Minat Beli:
harga. Harga
 Kesesuaian harga  Minat
transaksional
dengan kualitas.  Minat
 Daya saing refrensial
 Minat
harga.
preferensial
 Minat
eksploratif

Gambar 2.1 Kerangka Teori

9
2.6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah
rumusan masalah. Namun, hipotesis sifatnya masih sementara, sehingga perlu
dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul
(Sugiyono, 2010;93).

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


H1: Lokasi berpengaruh positif terhadap minat beli
H2: Harga berpengaruh negatif terhadap minat beli

Lokasi
(X1) H1 Minat Beli
(Y)
Harga H2

(X2)

Gambar 2.2 Hipotesis Penelitian

10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek dan Tempat Penelitian


3.1.1. Objek Pengumpulan Data
Objek pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata tahun ajaran
2015-2016. Peneliti menggunakan objek penelitian ini dikarenakan
peneliti ingin menguji apakah lokasi dan harga memiliki peran dalam
minat beli mahasiswa Progdi Akuntansi Universitas Katolik
Soegijapranata tahun ajaran 2015-2016.
3.1.2. Tempat Pengumpulan Data
Tempat yang peneliti gunakan untuk pengumpulan data berada
di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penelitian dilakukan di
tempat responden penelitian(mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata)
menuntut ilmu.

3.2. Populasi dan Sampel


Peneliti menentukan populasi pada penelitian ini yaitu dengan seluruh
mahasiswa Program Studi Akuntansi tahun ajaran 2015-2016 di Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Jumlah sampel yang peneliti gunakan dihitung dengan rumus Slovin
(dalam Riduwan, 2005:65). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut::

11
𝑁
𝑛=
1 + (𝑁𝑥(𝑑))2
Keterangan: n = jumlah sampel d = nilai presisi(sig)
N = Jumlah populasi

Dengan data jumlah mahasiswa sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Progdi Akuntansi
Angkatan Tahun

2015 162

2016 140

Jumlah 302

Maka :
302
𝑛=
1 + (302𝑥(0,05)2 )
n = 172,08
atau dibulatkan menjadi 172 responden

Sampel yang peneliti gunakan pada penelitian ini yaitu akan


ditentukan menggunakan metode proportionate stratified random sampling.
Margono (2004: 126) menyatakan bahwa stratified random sampling biasa
digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
Menurut Sugiyono (2001: 58) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Dalam
penelitian yang kelompok kami lakukan dengan jumlah sampel 172 responden,
maka:

12
Angkatan Tahun Persentase

2015 162 53,64%

2016 140 46,36%

Jumlah 302 100 %

Jumlah responden tiap strata/ angkatan:


2015 = 53,64 % X 172
= 92,26 atau dibulatkan menjadi 92 responden
2016 = 46,35 % X 172
= 79,72 atau dibulatkan menjadi 80 responden

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.3.1. Variabel Dependen
Variabel dependen yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat
beli. Minat beli adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
merencanakan untuk membeli suatu produk. Dalam penelitian ini minat
beli diukur dengan minat transaksional, minat refrensial, minat
preferensial, dan minat eksploratif.
3.3.2. Variabel Independen
a. Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana perusahaan melakukan
operasi. Pada penelitian ini indikator lokasi yang digunakan
dalam pemilihan tempat atau lokasi adalaha akses, visibilitas, dan
tempat parkir.

13
b. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang harus
dibayarkan oleh pihak konsumen kepada pihak pemberi layanan
barang maupun jasa, sehingga memberikan timbal balik antara
konsumen dengan perusahaan. Indikator dari harga yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah keterjangkauan harga,
kompetitifan harga, kesesuaian harga dengan fasilitas, kesesuaian
harga dengan pelayanan.

3.4. Metode Pengumpulan Data


3.4.1. Jenis dan Sumber Data
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan satu
jenis data, yaitu data primer. Data primer merupakan jenis dan sumber
data penelitian yang didapat secara langsung dari sumber pertama, baik
dalam bentuk individu maupun kelompok.
Data primer penelitian ini diperoleh dari jawaban yang
diberikan dan dijawab oleh responden (mahasiswa Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik
Soegijapranatatahun ajaran 2015-2016) yaitu dengan mengisi kuesioner
yang dibagikan oleh peneliti.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti dalam pengumpulan data menggunakan teknik survei
atau metode pengumpulan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
kuisioner yang berisi tentang pertanyaan – pertanyaan tertentu yang
mendukung, dan setelah itu diterima oleh responden dan dijawab yang
berguna untuk mendapatkan data primer secara langsung dari responden.
Pembagian kuesioner ini memiliki tujuan untuk mendapatkan
beberapa informasi yang nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk
mendukung suatu penelitian ini, yaitu informasi mengenai pengaruh

14
lokasi dan harga kantin HC terhadap minat beli mahasiswa Akuntansi di
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3.4.3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data primeryang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini
dibagikan dan diisi langsung oleh responden (mahasiswa Akuntansi
tahun ajaran 2015-2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang). Kuesioner ini berisi tentang
pernyataan-pernyataan yang mengacu pada pengaruh lokasi dan harga
kantin HC terhadap minat beli mahasiswa Akuntansi di Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang. Pengukuran kuesioner menggunakan
skala Likert, yaitu skala yang dirancang untuk menguji seberapa kuat
subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan dalam skala lima poin
sebagai berikut:
a. Jawaban (SS) nilainya 5 (Sangat Setuju)
b. Jawaban (S) nilainya 4 (Setuju)
c. Jawaban (SD) nilainya 3 (Sedang)
d. Jawaban (TS) nilainya 2 (Tidak Setuju)
e. Jawaban (STS) nilainya 1 (Sangat Tidak Setuju)

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas


3.5.1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan
pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuisioner tersebut (Santoso,2004:270). Jadi metode ini digunakan
untuk mengukur ketepatan tiap pertanyaan kuisioner atau indikator yang
digunakan.

15
Model pengujian Cronbach Alpha menunjukkan validitas
indikator dengan ketentuan indikator dinyatakan valid ketika indikator
tersebut memiliki nilai Cronbach Alpha if item Deletedyang lebih kecil
dari nilai Cronbacck Alpha instrumen, sedangkan indikator yang
memiliki nilai lebih besar dinyatakan tidak valid.

3.5.2. Uji Reliabilitas


Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur reliabilitas
atau keandalan suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel.
Suatu kuisioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap
kuisioner tersebut adalah stabil dari waktu ke waktu (Santoso,2004:270).
Jadi, uji reabilitas di sini digunakan untuk mengukur konsistensi data
atau ketetapan dari keseluruhan kuisioner atau instrumen penelitian.
TABEL 3.2
Tingkat Reliabilitas Data
Interval Cronbach Alpha Kriteria
>0.9 Reliabilitas Sempurna
0.7 – 0.9 Reliabilitas Tinggi
0.5 - .0.7 Reliabilitas Moderat
< 0.5 Reliabilitas Rendah

Dari tabel di atas menunjukkan kriteria reliabilitas suatu


instrumen digunakan (Rainsch,2004:167). Dari kriteria tersebut terlihat
bahwa semakin tinggi nilai Cronbach Alpha maka tingkat reliabilitas
data semakin baik atau dapat dikatakan instrumen semakin andal.

16
3.6. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Syarat dari uji asumsi klasik harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum melakukan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik pada
mini riset ini adalah :
3.6.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang terdapat dalam uji asumsi klasik
digunakan untuk menguji apakah model regresi, variabel dependen
(dipengaruhi) dan variabel independen (dipengaruhi).Regresi ini
harus memiliki distribusi normal. Kurva yang menggambarkan
distribusi normal adalah kurva berbentuk simetris maka uji
normalitas untuk penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-
spilnov. Hasil dari penelitian dikatakan terdistribusi normal apabila
nilai asymp.sig (2 tailed) lebih besar dari 5% atau 0,05.
3.6.1.2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas yaitu situasi dimana keragaman
variabel independen bervariasi dari data yang kita miliki.Jika
keragaman residual/errortidak bersifat konstan, maka data disebut
heterokedastisitas.Syarat yang harus terpenuhi dalam model regresi
adalah harus tidak terdapat heterokedastisitas. Jika nilai Sig
variabel independen lebih besar dari 5% atau 0,05 maka tidak
terdapat heterokedastisitas.
3.6.1.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyimpangan berupa hubungan linear antar variabel
independen dalam model regresi (Gujarati, 2012). . Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas.Uji multikolinearitas pada penelitian ini dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance
pada model regresi.Jika nilai Tolerance kurang dari 1 dan nilai

17
Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka tidak terdapat
multikolinearitas.
3.6.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi sesuai definisinya yaitu korelasi yang
terjadi antar observasi dalam satu veriabel. Korelasi ini terjadi antar
waktu atau individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi
pada data time series, artinya kondisi sekarang dipengaruhi waktu
lalu.
Untuk menguji autokorelasi, peneliti menggunakan uji
Durbin Watson. Pada penelitian apabila nilai Durbin Watson
diantara 1,5 dan 2,5 dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.

3.6.2. Uji Regresi Berganda


Uji hipotesis pada mini riset menggunakan analisis regresi
berganda karena model regresi ini digunakan untuk menguji beberapa
variabel independen terhadap variabel dependen.Pada penelitian ini,
dilakukan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%.
Bentuk model empiris dari analisis tersebut adalah :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑒

Dimana :
Y = Minat Beli
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi dari Lokasi
b2 = Koefisien Regresi dari Harga
X1 = Lokasi
X2 = Harga
e = Residul atau kesalahan prediksi

18
3.6.3. Pengujian Hipotesis
3.6.3.1. Uji F
Pengujian variabel independen yang memiliki pengaruh
terhadap perubahan variabel dependen dan akandilakukan
pengujian terhadap besarnya nilai variabel dependen yang
menjelaskan perubahan nilai semua variabel dependen. Oleh sebab
itu, dilakukan uji F.

3.6.3.2. Koefisien Determinasi (R2)


Penelitian ini menggunakan pengujian koefisien
determinasi.Tujuan dilakukannya koefisien determinasi ini yakni
untuk mengetahui berapa % variabel X mempengaruhi variabel Y.
Pengujian Koefisien determinasi ini dilakukan dengan melihat nilai
R2. Dengan begitu, dapat kita simpulkan bahwa semakin baik
model regresi berarti variabel bebas semakin bisa menjelaskan
variabel yang terikat.

3.6.3.3. Uji Hipotesis


Uji t bertujuan agar diketahuinya pengaruh variabel X
secara parsial terhadap variabel Y. Perumusan Hipotesis :

 Ho :μ = 0, tidak ada pengaruh independensi locus of control,


motivasi belajar, dan kesibukan organisasi terhadap prestasi
akademik.
 Ha :μ< 0, ada pengaruh antara independensi locus of control,
motivasi belajar, dan kegiatan organisasi terhadap prestasi
akademik.

19
Taraf nyata yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, hasil
pengujian :
 Sig < 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima
 Sig > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak

20
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta.


Bandung

Angipora, P. 2006. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo


Persada. Jakarta

Bangun, A. 2015. Pengaruh Suasana Toko, Promosi Dan Lokasi Terhadap Minat
Beli Di Planet Distro Kota Banjarnegara. Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta: 50

Fure, H. 2013. Lokasi Keberagaman Produk Harga dan Kualitas Pelayanan


pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca.
Jurnal EMBA. 1: 273-283

Griffin, W. dan Ebert. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta

Kotler, P. 2001. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan


Kontrol. PT. Prehallindo. Jakarta

Kotler, P. dan G. Armstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Keduabelas.


Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Erlangga.


Jakarta.

Kotler, P. dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.

Lestari. 2004. Tentang Pelayanan Kesehatan yang diberikan Rumah Sakit. Erlangga.
Jakarta

Levy, dan A. Weitz. 2007. Retailing Management 6th edition. McGraw Hill
International: New York

21
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Salemba
Empat. Jakarta.

Manullang, M. 2001. Manajemen Personalia. Gajah Mada University Press.


Yogyakarta

Pongoh, E. 2013. Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Dan Harga Pengaruhnya


Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu AS .Jurnal EMBA. 1: 88

Simamora, B. 2007. Panduan Riset Dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

Swastha, B. 2009. Manajemen Penjualan. BPFE. Yogyakarta

Tjiptono, F. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Ke Dua, Andi Offset. Yogyakarta

22

Vous aimerez peut-être aussi