Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tim Penyusun :
Ferina Yulianti
NIS : 10426
Aldi Nur Rahman
NIS : 9914
Nissa Syifa Yuni Sagita
NIS : 10565
Guru Pembimbing : Bayu Pranata,S.Pd.
OKU Timur merupakan salah satu kabupaten dengan hasil alam yang melimpah,
salah satunya yaitu tanaman duku. Rasa duku yang khas merupakan salah satu daya tarik
terhadap buah tersebut. Namun, karena minimnya pengetahuan masyarakat terhadap
manfaat dari buah tersebut membuat masyarakat tidak memperhatikan komponen lain dari
buah tersebut selain daging buahnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan disaat musim
duku tiba, banyak sekali limbah dari buah tersebut seperti biji dan kulit. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk melakukan pemanfaatan lebih lanjut terhadap komponen buah
duku khususnya pada kulitnya. Pada penelitian ini, kulit duku diolah lebih lanjut menjadi
biofuel. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak nabati (tanaman atau lemak
hewan), dengan demikian disebut juga dengan bahan bakar nabati (BBN) (Yunizurwan,
2007). Pemanfaatan biofuels, selain dipergunakan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap minyak, juga mempunyai keuntungan lain terutama dari segi dampak lingkungan,
karena biofuel merupakan bahan bakar yang rendah emisi bahan pencemar (ramah
lingkungan), biodegradable dan tidak beracun (Morgan, D., 2005). Penggunaan biofuel
juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 90 persen (Theil, S. 2005). Metode
yang digunakan dalam karya ilmiah ini merupakan metode kualitatif dengan bersumber
dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh sendiri oleh penulis dengan cara
eksperimen, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur serta sumber-
sumber yang ada di internet. Pada akhirnya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
sumbangan informasi dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat yaitu dengan
memanfaatkan kulit duku menjadi biofuel, sehingga kulit duku tidak dianggap percuma
dan hanya menjadi limbah.
Kata Kunci: Kulit Duku, Biofuel, OKU Timur, Limbah, ramah lingkungan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Biofuel
3.2 Proses
BAB V IMPLEMENTASI
5.1 Segmentasi Pasar
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) merupakan salah satu wilayah yang
strategis guna menjadikan tempat sebagai lahan adidaya tanaman-tanaman
perkebunan, termasuk buah duku. Kabupaten yang terletak pada deretan bukit barisan
membuat tanah di kabupaten ini terkenal akan kesuburannya. Beragam jenis tanaman
dapat tumbuh di daerah ini, khususnya buah duku rasuan, yang banyak terdapat di
daerah Rasuan. Buah yang dapat dengan mudah ditemui di daerah Rasuan ini
mempunyai ciri-ciri berkulit tipis, berwarna kuning langsat cerah dan bergetah lebih
sedikit. Kalau musim duku tiba harganya bisa mencapai 2500 rupiah perkilo, maka
dari itu banyak masyarakat berbondong-bondong membeli duku. Karena keterbatasan
informasi dan pengetahuan masyarakat, sehingga tampak terlihat jelas limbah dari
duku menumpuk dimana-mana seperti biji dan kulit. Limbah kulit duku yang
melimpah oleh masyarakat hanya dibiarkan dan tidak dimanfaatkan.
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak nabati (tanaman atau lemak
hewan), dengan demikian disebut juga dengan bahan bakar nabati (BBN)
(Yunizurwan, 2007). Pemanfaatan biofuels, selain dipergunakan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap minyak, juga mempunyai keuntungan lain terutama dari segi
dampak lingkungan, karena biofuel merupakan bahan bakar yang rendah emisi bahan
pencemar (ramah lingkungan), biodegradable dan tidak beracun (Morgan, D., 2005).
Penggunaan biofuel juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 90 persen
(Theil, S. 2005). Biofuel terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Biodiesel, Bioetanol, dan
Biogas, Biofuel dari kulit duku termasuk kedalam jenis Bioetanol.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceaea
Genus : Lansium
Species : L. domesticum
2.1.2 Morfologi Tanaman Duku
Pohon duku memiliki tinggi yang mencapai 30 m dan berdiameter pohon
hingga 75 cm. Batang pohon duku beralur-alur tidak teratur. Kulit kayu pohon
duku berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan berwarna jingga. Jika
dikelupas, kulit pohon duku akan mengeluarkan getah kental dan lengket yang
berwarna susu. Daun duku mejemuk menyirip ganjil yang berukuran 9-20 cm x
5-10 cm. Daun duku berwarna mengkilap dengan pangkal daun berbentuk
runcing serta ujung daun meluncip. Buah duku mempunyai kulit lonjong
ataupun bulat memanjang dengan bulu halus kekuningan. Kulit buahnya tipis,
berukuran sekitar 2 mm. Daging buahnya berwarna putih bening namun tidak
transparan, tebal membalut bijinya, berair, dan mempunyai rasa manis asam.
Biji duku berbentuk bulat pipih dan berwarna hijau.
2.2 Biofuel
Biofuel merupakan salah satu jenis sumber daya energi yang dapat diperbaharui,
yang wujudnya dapat berupa padatan, cairan, dan gas yang dihasilkan dari suatu
bahan-bahan organik. Biofuel bisa dihasilkan secara langsung dari sebuah tanaman
atau tid ak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian.
Dari pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tanga, limbah
industri dan pertanian.
Dari sebuah fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan yang disebut
biogas.
Fermentasi pati yang dibantu dengan glukosa untuk menghasilkan alkohol
yang disebut bioetanol.
Energi dari hutan untuk menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh
sebagai bahan bakar.
2.2.3 Bioetanol
Bioetanol adalah cairan biokimia pada proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme dilanjutkan dengan
proses destilasi. Sebagai bahan baku digunakan tanaman yang mengandung pati,
ligno selulosa dan sukrosa. Dalam perkembangannya produksi bioetanol yang
paling banyak digunakan adalah metode fermentasi dan destilasi (Rizani, 2000).
Etanol atau etil alkohol yang dipasaran lebih dikenal sebagai alkohol merupakan
senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Dalam kondisi kamar, etanol
berwujud cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, mudah
larut dalam air dan tembus cahaya. Etanol adalah senyawa organik golongan
alkohol primer. Sifat fisik dan kimia etanol bergantung pada gugus hidroksil
(Rizani, 2000).
a. Sifat-sifat fisis etanol
1) Rumus molekul : C2H5OH
2) Berat molekul : 46,07 gram / mol
3) Titik didih pada 1 atm : 78,4°C
4) Titik beku : -112°C
5) Bentuk dan warna : cair tidak berwarna (Perry, 1984)
b. Sifat-sifat kimia etanol
1) Berbobot molekul rendah sehingga larut dalam air
2) Diperoleh dari fermentasi gula
Pembentukan etanol
C6H12O6 enzim CH3CH2OH
Glukosa etanol
3) Pembakaran etanol menghasilkan CO2 dan H2O
Pembakaran etanol
CH3CH2OH + 3O2 2CO2 + 3H2O + energi (Fessenden & Fessenden, 1997)
BAB III
Produk biofuel ini berbentuk cair, berwarna bening dan berbau agak menyengat.
Biofuel kulit duku ini dapat berfungsi layaknya minyak tanah pada umumnya. Selain
itu, dapat juga digunakan sebagai campuran bensin.
3.2 Proses
PEMBUATAN PRODUK
ragi
bubur glukosa
Kulit dihancurkann Proses fermentasi
duku hidrolisis
etanol 8%
Selesai (etanol
95-96%) distilasi
IMPLEMENTASI
Biofuel dari limbah kulit duku merupakan produk subsitusi atau pengganti minyak
tanah dan sebagai bahan campuran bensin yang salah satu bahan baku utamanya
adalah kulit duku. Biofuel ini dinilai lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar
fosil berupa minyak tanah, sekaligus lebih efektif karena dapat diperbaharui. Hal ini
menyebabkan biofuel akan sangat dibutuhkan untuk menggantikan minyak tanah yang
energinya dapat habis seiring berjalannya waktu. Produk biofuel dari limbah kulit
duku ini menargetkan masyarakat atau warga umum sebagai segmen pasarnya. Secara
psikografis, produk biofuel ini ditujukan untuk seluruh masyarakat umum yang
kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari penggunaan minyak tanah dan bensin. Dan
secara geografis, produk biofuel ini memiliki konsentrasi pemasaran bukan hanya di
daerah-daerah yang cenderung menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar,
tetapi juga kota – kota besar yang lebih banyak menggunakan bensin sebagai bahan
bakar, khususnya untuk kendaraan.
Biofuel dari limbah kulit duku merupakan produk substitusi atau produk pengganti
minyak tanah dan sebagai bahan campuran bensin. Kebutuhan akan minyak tanah
yang semakin meningkat dengan ketersediaan yang semakin menipis, membuat
produk biofuel ini akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Keberadaan produk
biofuel ini diperkirakan akan terus berada di pasaran sebab kualitasnya yang lebih baik
dan masih banyak masyarakat dari berbagai golongan yang masih membutuhkan
minyak tanah sebagai bahan bakar.
Biofuel dari kulit duku menggunakan kulit duku sebagai salah satu bahan baku.
Buah duku ini sendiri tersedia pada saat musim duku yang terjadi selama setahun
sekali. Meskipun begitu, ketersediaan buah duku pada musimnya diperkirakan akan
dapat mencukupi kebutuhan bahan baku hingga musim berikutnya
Apabila produk ini terealisasi maka akan membantu mengurangi bahkan bisa
menghilangkan limbah kulit duku. Produk biofuel ini dinilai lebih efektif
dibandingkan dengan minyak tanah sebab energinya dapat diperbaharui dan lebih
ramah lingkungan. Selain itu, produk ini bisa digunakan untuk campuran bensin
terutama di OKU Timur. Dilihat dari jumlah pengendara dan ketersediaan bahan bakar
di OKU Timur, produk ini dinilai sangat efektif untuk bisa membantu masyarakat.
BAB VI
ANALISA BIAYA
No. Alat dan Bahan Harga Satuan(Rp) Jumlah Barang Jumlah (Rp)
1. Kulit Duku - 500 Gram -
2. Selang 3000 3 Meter 9000
3. Kaleng - 1 -
4. Botol - 2 -
5. Ragi 250 1 250
6. Gula 8000 1/16 500
7. HCl - 30 Ml -
Jumlah 9750
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
2. Biofuel dari kulit duku dapat dijadikan campuran bensin dan sebagai pengganti
minyak tanah
3. Merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan karena menghasilkan sedikit gas
emisi dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kulit
duku.
7.2 Saran
2. Diharapkan masyarakat agar bisa menjadikan olahan kulit duku ini sebagai produk
yang dapat menambah nilai ekonomis dari kulit duku sehingga mampu membantu
perekonomian masyarakat sekitar.
3. Diharapkan bagi pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi lebih sempurnanya karya ilmiah ini.
Daftar Pustaka