Vous êtes sur la page 1sur 11

TUGAS 5

ANALISIS SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKITAR


RW 05 KELURAHAN MALABAR, KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Utilitas Lingkungan (TA364)
Dosen Pengampu: Dra. Rr. Tjahyani Busono, M.T.

Oleh:

SANI JAELANI
(NIM. 1401479)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas mata kuliah Utilitas Lingkungan
yang berjudul “ANALISIS SAMPAH LINGKUNGAN SEKITAR, RW 05
KELURAHAN MALABAR, KOTA BANDUNG”.
Penulisan analisis ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Utilitas Lingkungan Departemen Pendidikan Teknik
Arsitektur, FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam penulisan tugas ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada :

1. Ibu Dra. Rr. Tjahyani Busono, M.T. selaku dosen dan Ibu Nitih Indra Komala
Dewi selaku asisten dosen pembimbing mata kuliah Utilitas Lingkungan yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan pembelajaran
mata kuliah Utilitas Lingkungan, pengarahan, dorongan dalam rangka
penyelesaian penyusunan tugas ini
2. Rekan-rekan semua di kelas Pendidikan Teknik Arsitektur 2015.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan tugas ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Dalam Penulisan tugas ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.
Bandung, Juni 2018

Penulis

2
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia setiap aktivitas


manusia pasti menghasilkan sampah. Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan oleh
Badan Lingkungan Hidup dilapangan atas kebersihan lingkungan masih banyak
sampah yang dibuang dipinggir-pinggir sungai, ditemukan juga tumpukan/timbunan
sampah yang cukup besar dan banyak.

Dari kondisi tumpukan/timbunan sampah tersebut dapat mengakibatkan bahaya


dan pendangkalan serta menimbulakan ketidaknyamanan dan dapat menimbulkan bibit
penyakit.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah masalah sampah
pada kawasan pemukiman RW 05 Kelurahan Malabar, Kota Bandung.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan
laporan penelitian ini adalah menganalisis sampah pada kawasan pemukiman RW 05
Kelurahan Malabar, Kota Bandung.

1.4. Ruang Lingkup Penulisan

Dalam penelitian ini perlu dilakukan batasan cakupan dan prosedur analisis
untuk mengetahui seberapa jauh cakupan penelitian sehingga dapat memudahkan
dalam pembahasan penelitian.

Batasan penelitian mencakup hal-hal di bawah ini :

1. Sistem pembuangan sampah yang diteliti pada kawasan pemukiman RW 05


Kelurahan Malabar, Kota Bandung.

3
2. Penelitian ini membahas tentang menganalisis pembuangan sampah pada kawasan
pemukiman RW 05 Kelurahan Malabar, Kota Bandung.

1.5. Lokasi Penelitian

Ruang lingkup wilayah penelitian adalah saluran pembuangan sampah pada


kawasan pemukiman RW 05 Kelurahan Malabar, Kota Bandung.

4
Peta RW 05 Kelurahan Malabar
(Sumber: Google Maps)

5
2. TINJAUAN PUSTAKA

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat
dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan
(Astriani, 2009). Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-
proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi : padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi (Rahman, 2009).
Jenis-jenis sampah ada beberapa macam, di antaranya :
Berdasarkan sumbernya:
Sampah alam
Sampah manusia
Sampah konsumsi
Sampah nuklir
Sampah industri
Sampah pertambangan

6
Berdasarkan sifatnya:
Sampah organik – dapat diurai (degradable)
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di
alam seperti plastik dan aluminium (Rahman, 2009).
Karakteristik sampah adalah sifat-sifat sampah yang meliputi sifat fisik, kimia,
dan biologis. Pengujian karakteristik sampah dapat digunakan untuk menentukan
fasilitas pengolahan, untuk memperkirakan kelayakan pemanfaatan kembali sampah
untuk energi dan merencanakan fasilitas pembuangan akhir. Kekhasan sampah dari
beberapa tempat atau jenisnya berbeda sehingga memungkinkan memiliki sifat yang
berbeda juga. Karakteristik sampah dapat diuraikan sebagai berikut:
Karakteristik fisik, meliputi : densitas, kadar air, ukuran partikel dan disribusi
ukuran partikel dan permeabilitas buangan terkompaksi
Karakteristik kimia, meliputi : titik lebur, kadar energi, analisis proksimat
(kadar air volatil,abu, dan fixed carbon dan ultimate analysis seperti kadar karbon,
hidrogen, nitrogen, sulfur dan abu)
Karakteristik biologi, meliputi: biodegradibilitas, produksi bau dan juga
perkembangbiakan lalat (Prihartini, 2007).
Densitas sampah atau yang disebut dengan derajat pewadahan adalah hal yang
sangat penting dalam studi mengenai timbulan sampah, terutama jika menggunakan
satuan volume. Nilai densitas dapat berbeda karena dipengaruhi oleh lokasi geografis,
musim tiap tahun, dan lamanya waktu penyimpanan. Sampah kota dimana terdapat
angka kompaksi yang terdapat di kendaraan pengangkut berkisar antara 300-700
lb/yd3, namun umumnya adalah 500 lb/yd3. Sedangkan menurut pengamatan di
lapangan, densitas sampah yang terukur akan tergantung pada sarana pengumpul dan

7
pengangkut wadah yang digunakan, dan biasanya untuk kebutuhan desain digunakan
angka:
Sampah di wadah sampah rumah : 0,15-0,20 ton/m3
Sampah di gerobak sampah : 025-0,40 ton/m3
Sampah di truk terbuka : 0,25-0,40 ton/m3
Sampah di TPA dengan pemadatan konvensional : 0,50-0,60 ton/m3
(Damanhuri, 2004).
Perhitungan energi sangat diperlukan agar pembakaran dapat berlangsung
efektif dan efisien. Besarnya energi yang diperlukan terutama juga tergantung pada
besarnya kadar air sampah. Apabila kadar air sampah tinggi, maka energi yang
diperlukan untuk pengeringan dan pembakaran juga tinggi. Efektifitas pengeringan dan
pembakaran ditentukan oleh empat hal, yaitu:
Kecepatan dispersi uap dari sampah.
Tingginya diferensiasi suhu, yaitu kenaikan suhu bertahap yang diperlukan.
Pengadukan, untuk mempercepat pemindahan panas.
Ukuran sampah. Bila ukuran sampah kecil (misalnya dirajang atau digiling),
berarti permukaannya menjadi lebih luas, akibatnya air yang menguap lebih cepat
(Hadiwiyoto, 1983).

8
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tumpukan sampah (di pasar Kosambi) & fasilitas pengangkut sampah yang tersedia
di kawasan kelurahan Malabar Kota Bandung
(Doc: Dokumen Pribadi)

Untuk mengatasi persoalan yang ada di masyarakat, dimulai dengan


menjelaskan persoalan sampah dan cara pemanfaatannya dari tingkat rukun tetangah
(RT), sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi persoalan di atas adalah, dalam
sebuah rukun tetangah (RT) hendaknya membuat satu bank sampah yang dapat
digunakan sebagai pusat pengumpulan sampah baik organik maupun non organik.
Permasalahan sampah hampir terlihat disemua kecamatan di dalam Kota
Bandung, itu bisa terlihat dari berbagai macam sampah yang masih menumpuk ketika
melewati sepanjang jalan dan pinggiran sungai enim, masih terdapat
tumpukan/timbunan sampah yang tak dimanfaatkan dengan baik, hal itu disebabkan
oleh kurangnya rasa tanggung jawab masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
di sekitar untuk bebas dari sampah. Dan ironinya disebagian tempat yang digunakan
untuk membuang sampah terdapat tulisan/peringatan bahwa masyarakat dilarang
membuang sampah.
Adanya sampah untuk jangka waktu panjang, membuat sampah berakibat jauh
lebih besar dibandingkan membuang sampah, pada akhirnya masyarakat sendiri yang
mendapat akibat dari membuang sampah tersebut antara lain bauk busuk, banjir,
penyumbatan aliran sungai dan rusaknya pemandangan alam.

9
4. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penjelasan diatas sangat jelaslah bahwa fenomena sampah masih menjadi
masalah dalam kehidupan yang harus kita tangulangi, banyaknya sampah yang
menumpuk/menimbun dan tidak dimanfaatkan, yang perlu adanya penanganan dengan
baik, agar sampah-sampah yang ada khususnya disepanjang jalan dan pinggiran sungai
enim tidak dibiarkan menumpuk/menimbun, jika hal itu dilakukan akan terjadi
pencemaran dan erosi sungai, dan apabila sampah itu dimanfaatkan dengan baik maka
akan berubah menjadi harta yang bernilai jual dan dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat yang disekitarnya.
Salah satu jalan keluar atau solusi lagi yang dapat dilakukan dalam mengatasi
permasalahan sampah khususunya yang ada di Kota Bandung ini adalah perlu adanya
peran serta pemerintah khususnya yang ada di daerah dan untuk memperkuat atau
menambah seksi kebersihan yang ada dikecamatan serta membentuk SKPD kebersihan
(UPTD Kebersiahan) di tiap unit kecamatan.
Selain alternatif solusi atas masih banyak solusi lain yang dapat di lakukan
untuk mengatasi permasalahan sampah di sekitar lingkungan kita. dengan demikian
diharapkan permasalahan lingkungan khusus masalah sampah dapat sedikit banyak
dapat teratasi di kemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Astriani. 2009. Pengertian Sampah.

http://kebersihan-lingkungan.comze.com/Pengertian%20Sampah.html/

Damanhuri, Enri, Tri Padmi. 2004 Diktat Kuliah TL-3150 Pengelolaan Sampah.
Departemen Teknik Lingkungan ITB. Bandung.

Hadiwiyoto, Soewedo., 1983, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, Yayasan


Idayu. Jakarta.

Prihartini, Indira Wahyu. 2007. Kaitan Faktor Densitas Terhadap Pengukuran Volume
Sampah Dan Kajian Nilai Keterbakaran Sampah (Studi Kasus : TPS Bandung
Utara).

http://digilib.itb.ac.id/download.php?id=55193.

Rahman, Apria. 2009. Pengertian Sampah.

http://kebersihan-lingkungan.comze.com/Pengertian%20Sampah.html.

11

Vous aimerez peut-être aussi