Vous êtes sur la page 1sur 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ”Y” DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN


DI RUANG NUSA INDAH RSU BANGLI
TANGGAL 26 NOVEMBER s/d 29 NOVEMBER 2016

DISUSUN OLEH :

NAMA : GEK FITRINA DWI SARIASIH


NIM : P07120015095
TINGKAT 2.3 PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ”Y” DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI,ANSIETAS)
DI RUANG NUSA INDAH RSU BANGLI
TANGGAL 26 NOVEMBER s/d 29 NOVEMBER 2016

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. Y
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Br Munduk Waru, Buahan, Kintamani
Tanggal masuk : 25 November 2016
Tanggal pengkajian : 26 November 2016
Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien, dan rekam medis

PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Tn. A
Hub dgn pasien : Suami

2. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram
b. Keterangan Genogram

2
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
 Keluhan utama saat MRS : pasien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul sejak 2 hari yang lalu.
 Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengatakan nyeri pada
perut kanan bawah.

 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini


Keluarga pasien membawa pasien ke IRD RSU Bangli pada
tanggal 25 November 2016 dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah sejak 2 hari yang lalu, nyeri seperti ditusuk – tusuk, disertai
dengan muntah lebih dari 5 kali. Kemudian pasien langsung
dirawat inap di ruang Nusa Indah RSU Bangli untuk mendapatkan
perawatan yang lebih lanjut. Saat pengkajian pasien mengeluhkan
nyeri pada perut kanan bawah.
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Keluarga pasien membawa pasien ke IRD RSU Bangli
untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit –
penyakit serius seperti appendicitis.
 Pernah dirawat
Pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.
 Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi apapun baik
obat – obatan ataupun makanan.
 Kebiasaan (merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan
kesehatan)
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan seperti
meminum kopi, merokok ataupun meminum alkohol.

3
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga seperti hipertensi, diabetes millitus ataupun jantung.
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa Medis : Appendicitis Akut
Therapy :
Terapi yang diberikan tanggal 27 November 2016
Terapi Dosis Rute Kegunaan
IVFD RL 500cc 20 tpm IV Pemenuhan kebutuhan cairan
elektrolit tubuh
Cefotaxime 3 x 1 gr IV Untuk mencegah infeksi
/antibiotik
Ranitide 2 x 50mg/2mL IV Untuk mengurangi rasa
mual/antiemetik
Diet Bubur Biasa

4. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)


a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
 Sebelum MRS pasien mengatakan pasien memelihara
kesehatannya dengan cara minum air putih dan makan secara
teratur. Jika pasien sakit biasanya berobat ke puskesmas terdekat.
 Saat pengkajian pasien mengatakan cara pasien memelihara
kesehatannya dengan mentaati segala instruksi dari dokter dan
perawat yang dapat mempercepat proses kesembuhannya. Pasien
mempersepsikan sakitnya sebagai penyakit medis bukan dari guna
– guna, sehingga pasien dan keluarga datang ke rumah sakit.
b. Pola Nutrisi/metabolic
 Sebelum MRS pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1 porsi penuh. Dan mampu minum ±1000-2000 mL
sehari.
 Saat pengkajian pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menghabiskan hanya ¼ porsi, pasien mengatakan tidak nafsu
makan karena nyeri abdomen dan mampu minum sebanyak ±3

4
gelas/hari (±650mL/hari). Pasien juga mendapatkan intake cairan
berupa infus RL ±1500 cc/hari (IVFD 500cc dengan 20tpm).
c. Pola eliminasi
 Sebelum MRS pasien mengatakan biasanya BAK ± 4-5x (± 700 –
875cc) sehari dengan urine berwarna kuning jernih, berbau khas
urine (amoniak) dan BAB 1x dalam 2hari di pagi hari dengan
konsistensi feses padat, berwarna kuning kecoklatan.
 Namun saat pengkajian pasien mengatakan BAK ± 3x sehari
(±525cc) dengan urine berwarna kuning pekat, berbau khas urine
(amoniak) dan tidak dapat BAB sejak 5 hari yang lalu.
d. Pola aktivitas dan latihan
 Sebelum MRS
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Okigenasi: pasien tidak mengalami gangguan/keluhan pada
pernapasannya.
 Saat pengkajian
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.
Okigenasi: pasien tidak mengalami gangguan/keluhan pada
pernapasannya.

5
e. Pola tidur dan istirahat
 Sebelum MRS pasien mengatakan dapat tertidur lelap selama 7
- 8jam sehari. Pasien mengatakan tidak mempunyai mempunyai
kebiasaan tidur siang. Biasanya tidur malam dari pukul 22.00-
06.00 WITA. Pasien mengatakan tidak mempunyai suatu
kebiasaan khusus (ritual) sebelum tidur.
 Saat pengkajian pasien mengatakan kesulitan untuk tidur nyenyak,
pasien hanya dapat tertidur 3,5 - 4jam sehari karena
ketidaknyamanan fisik (nyeri abdomen).

f. Pola kognitif-perseptual
 Sebelum MRS pasien mengatakan belum mengetahui tentang
penyakit yang dialaminya sehingga memeriksakan dirinya ke
puskesmas terdekat.
 Saat pengkajian pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya dan
juga mengetahui bahwa pasien harus banyak minum dan banyak
istirahat.

g. Pola persepsi diri/konsep diri


 Sebelum MRS pasien mempersepsikan dirinya sebagai seseorang
yang sehat.
 Saat pengkajian pasien ingin cepat sembuh sehingga menerima
semua tindakan perawatan baik itu injeksi ataupun instruksi untuk
minum banyak.

h. Pola seksual dan reproduksi


 Pasien berjenis kelamin perempuan, mempunyai suami, pasien
mempunyai 2 orang anak ( 1 orang laki – laki dan 1 orang
perempuan ).

i. Pola peran-hubungan
 Sebelum MRS pasien mengatakan pasien berperan sebagai IRT di
keluarganya. Pasien menjalankan peran dan kewajibannya dengan
baik. Pasien mempunyai hubungan yang harmonis dengan
keluarganya.

6
 Setelah MRS pasien mengatakan tidak bisa menjalankan kewajiban
dan perannya secara maksimal sebagai IRT di keluarganya karena
penyakit yang dideritanya. Pasien masih mempunyai hubungan
yang harmonis dengan keluarganya.
j. Pola manajemen koping stress
 Sebelum MRS pasien mengatakan jika pasien mempunyai beban
pikiran, biasanya pasien mendiskusikan solusi dari permasalahan
yang dihadapinya dengan keluarganya. Pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan rasa nyaman.
 Saat MRS pasien mengatakan masih sering berbagi masalah dan
mendiskusikan masalahnya dengan suaminya. Pasien terlihat tidak
tenang selama menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien terlihat
cemas, gelisah, sedikit berkeringat, tidak nyaman dengan nyeri
akibat penyakitnya dan tindakan operasi yang akan dijalaninya.
k. Pola keyakinan-nilai
 Sebelum MRS mengatakan pasien biasanya berdoa dan
menghaturkan banten.
 Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berdoa di atas tempat
tidur terbatasnya aktivitas fisik akibat penyakit yang dideritanya.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik: 6
TB, BB : 155cm, 45kg
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 37,5o C
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 24x/menit

c. Keadaan fisik (IPPA)


1) Kepala
I nspeksi : bentuk simetris, rambut berwarna hitam, lurus, dan
panjang, lesi (-).
Palpasi : benjolan (-), edema (-), nyeri tekan (-)

7
2) Mata dan wajah
I nspeksi : simetris, sekret (-), sclera putih, konjungtiva agak
pucat, pengelihatan normal, lesi (-), edema (-), isokor, wajah pucat,
kantong mata (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
3) Telinga
Inspeksi : simetris, alat bantu dengar (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
4) Hidung
Inspeksi : simetris, rambut silia merata, cuping hidung (-),
sekret (-), polip (-), lesi (-), perdarahan (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
5) Mulut dan gigi
Inspeksi : mukosa bibir kering, lesi (-), gusi berdarah (-), gigi
palsu (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
6) Leher
Inspeksi : warna kulit merata, integritas kulit baik
Palpasi :pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-), arteri carotis teraba, bendungan vena jugularis (-).
7) Dada
Inspeksi : simetris, retraksi dada (-), warna kulit tersebar
merata
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, irama teratur, S1 dan S2
normal, suara nafas tambahan (-)
8) Abdomen
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-),benjolan (-).
Palpasi : distensi abdomen(+), nyeri tekan (+) di perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul skala 5(0-10),nyeri tertusuk –
tusuk saat terjadi pergerakan, massa (+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 5x/menit

8
9) Punggung
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
10) Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan, tidak terpasang kateter.
11) Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, lesi(-).
12) Ekremitas
 Atas
Bentuk normal, jari-jari tangan lengkap, terpasang infus di
tangan kiri, edema (-), kuku pendek dan bersih.
 Bawah
Bentuk normal, jari-jari kaki lengkap, edema (-), kuku pendek
dan bersih.

Kekuatan otot

Tangan kanan Tangan kiri


5555 5555

Kaki kanan Kaki kiri


5555 5555

9
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 25 November 2016 pukul
05:46 WITA
Kisaran Normal
WBC H 19.1 109/l 3.5 : 10.0
LYM% L 12.4 % 15.0 : 50.0
LYM 2.3 109/l 0.5 : 5.0
MID% 2.8 % 2.0 : 15.0
MID 0.6 109/l 0.1 : 1.5
GRA% H 84.8 % 35.0 : 80.0
GRAN H 16.2 109/l 1.2 : 8.0
RBC 4.78 1012/l 3.50 : 5.50
HGB 14.2 g/dl 11.5 : 16.5
HCT 38.9 % 35.0 : 55.0
MCV 81.4 Fl 75.0 : 100.0
MCH 29.7 Pg 25.0 : 35.0
MCHC 36.5 g/dl 31.0 : 38.0
RDW% L 10.7 % 11.0 : 16.0
RDWa 58.4 Fl 30.0 : 150.0
PLT 273 109/l 100 : 400
MPV L 7.6 Fl 8.0 : 11.0
PDW 10.3 Fl 0.1 : 99.9
PCT 0.20 % 0.01 : 9.99

b. Pemeriksaan Urine Lengkap tanggal 16 November 2016


Hasil :
warna urin kuning jernih, BDH : 1020, pH: 5, Leukosit (+), nitrit (-),
protein (-), reduksi(-), keton (+), urubilinogen (-), bilirubin (-), blood
(-), sediment ( eritrosit : 0-2, leukosit : 5-6, epitel cell : 1-2, kristal (-),
bakteri (+), silinder fibrin (+)).

10
c. Pemeriksaan USG Abdomen tanggal 25 November 2016
Hasil :
‐ Gambaran Mc Burney tenang
‐ Organ abdomen lain yang terscan normal, kecuali VU, uterus,
dan adneksa tidak dapat dievaluasi

d. Pemeriksaan Foto BOF tanggal 25 November 2016


Hasil :
‐ Tidak tampak dilatasi kolon/ usus halus
‐ Tidak tampak BSK radiopak.

11
B. ANALISA DATA
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Ny. Y
No. Register : 204266
No Tgl Data Penyebab/Interpretasi Masalah
1. 26 DS : Agen cedera biologis Nyeri akut
November - Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan (Infeksi)
2016 bawah.
- Pasien mengatakan skala nyeri 5 untuk Ujung saraf reseptor nyeri
rentang skala 0-10 terangsang
- Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-
tusuk, nyeri timbul saat digerakkan. Impuls Nyeri
DO :
- Pasien tampak meringis, menunjukkan Konsus Dorsalis
lokasi nyeri dan mendeskripsikannya, dan
dapat mengikuti perintah dengan baik. Medula Spinalis
- Pasien tampak lemas, tanda-tanda vital :
TD: 120/90 mmHg, Suhu : 37,5o C, Thalamus
Nadi : 82x/menit, RR : 24x/menit

12
Korteks Selebri

Nyeri Akut

2. 26 DO : Agen cedera biologis Ansietas


November ‐ Pasien mengatakan tidak nyaman dengan (Infeksi)
2016 nyeri akibat penyakitnya dan tindakan
operasi yang akan dijalaninya.
Ujung saraf reseptor nyeri
DS :
terangsang
‐ Pasien tampak cemas, gelisah, sedikit
berkeringat
Impuls Nyeri
‐ Pasien tampak tidak nyaman dengan nyeri
yang dialaminya
Konsus Dorsalis
‐ Tanda – tanda vital :
TD: 120/90 mmHg, Suhu : 37,5o C,
Medula Spinalis
Nadi : 82x/menit, RR : 24x/menit

13
Thalamus

Korteks Selebri

Nyeri

Ansietas

14
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)
No Tgl Muncul Dx Keperawatan Tgl teratasi TTd
Dx
1 26 - Nyeri akut b.d agens cedera biologis (infeksi) d.d pasien mengatakan 29
November nyeri pada perut kanan bawah, skala nyeri 5 untuk rentang skala 0-10, November
2016 1. nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri timbul saat digerakkan, pasien 2016
tampak lemas dan meringis, menunjukkan lokasi nyeri dan
mendeskripsikannya, dan dapat mengikuti perintah dengan baik,
TD: 120/90 mmHg, Suhu : 37,5o C, Nadi : 82x/menit,
RR : 24x/menit
2. 26 ‐ Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan d.d pasien 29
November mengatakan tidak nyaman dengan nyeri akibat penyakitnya dan November
2016 tindakan operasi yang akan dijalaninya.Pasien tampak cemas, gelisah, 2016
sedikit berkeringat, pasien tampak tidak nyaman dengan nyeri yang
dialaminya, TD: 120/90 mmHg, Suhu: 37,5o C, Nadi : 82x/menit,
RR : 24x/menit

15
D. PERENCANAAN

No Rencana Keperawatan
Hari/Tgl Diagnosa
Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Sabtu, 26 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan selama 3x24 jam 1. Periksa tanda-tanda vital 1. Hipotensi/depresi pernafasan dapat
November agens cedera tindakan diharapkan nyeri sebelum atau sesudah terjadi sebagai akibat pemberian
2016 biologis berkurang. penggunaan obat narkotik narkotik
(infeksi) Kriteria hasil : 2. Pantau karakteristik nyeri, 2. Variasi penampilan dan perilaku
1. Nyeri berkurang catatan laporan verbal, petunjuk pasien karena nyeri terjadi sebagai
skala 1-3(0-10) nonverbal dan respon temuan pengkajian
2. Ekspresi wajah tenang hemodinamik 3. Nyeri sebagai pengalaman subjektif
3. Tanda-tanda vital (TD: 120/80 3. Ambil gambar lengkap terhadap dan harus digambarkan oleh pasien.
mmHg, N: 60-100 x/menit, R: nyeri dari pasien termasuk lokasi Bantu pasien untuk menilai nyeri
16-20 x/menit). dan intensitas lamanya, kualitas ( dengan membandingkan dengan
Klien dapat istirahat dan tidur dangkal atau menyebar) dan pengalaman nyeri
normal sesuai dengan usianya. penyebaran 4. Penundaan pelaporan nyeri
4. Anjurkan pasien untuk menghambat peredaran
melaporkan nyeri dengan segera nyeri/memerlukan peningkatan dosis

16
5. Bantu melakukan teknik obat. Selain itu nyeri berat dapat
relaksasi misalnya : nafas dalam menyebabkan syok dengan
perlahan perilaku distraksi merangsang system syaraf simpatis,
6. Bantu memberikan posisi yang mengakibatkan kerusakan lanjut dan
nyaman mengganggu diagnostic serta
hilangnya nyeri
5. Membantu dalam penurunan
persepsi/respon nyeri
6. Lingkungan yang nyaman akan
mendukung proses penyembuhan
yang lebih cepat.

2. Sabtu, Ansietas b.d Setelah dilakukan selama 3x24 jam 1. Obsevasi KU dan TTV pasien 1. Memantau perkembangan kesehatan
26 perubahan tindakan diharapkan ansietas 2. Observasi tanda – tanda ansietas pasien.
November dalam status berkurang dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi penyebab cemas 2. Menentukan intervensi yang tepat
2016 kesehatan 1. Ansietas berkurang 4. Berikan kesempatan kepada 3. Membantu menemukan solusi yang
pasien untuk mengungkapkan tepat mengurangi kecemasan
2. Menunjukkan pengendalian diri
keluhannya. 4. Mengeksplorasi perasaan pasien
terhadap ansietas
5. Ajarkan teknik relaksasi dan dapat mengurangi beban pikiran

17
3. TTV dalam batas normal (TD: distraksi pasien
120/80 mmHg, N: 60-100 5. Mengurangi rasa kecemasan dan
x/menit, R: 16-20 x/menit). pengalihan perhatian dari nyeri yang
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, dialami.
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.

18
E. IMPLEMENTASI
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Ny. Y
No. Register : 204266

Hari/Tgl Jam No Dx Tindakan Keperawata Respon Klien TTD

Sabtu, 14.00 1,2 Mengkaji keluhan utama pasien Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
26 November WITA bawah, skala nyeri 5 untuk rentang skala 0-10,
2016 nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri timbul saat
digerakkan.
Pasien juga mengatakan tidak nyaman dengan
nyeri akibat penyakitnya dan tindakan operasi
yang akan dijalaninya

16.00 1,2 Mengobservasi TTV pasien TD : 120/90mmHg


WITA N : 82x/menit
Suhu : 37,50C
RR : 24x/menit

19
20.00 1,2 Memberikan lingkungan nyaman bagi Pasien tampak lebih nyaman
WITA pasien

Minggu, 06.00 1,2 Mengukur TTV dan keluhan utama pasien TD :120/80 mmHg
27 November WITA Suhu : 370C
2016 N : 78 x/menit
RR : 20x/menit

08.00 1,2 Mengkaji tanda dan gejala nyeri dan Pasien tampak cemas, gelisah, dan sedikit
WITA ansietas berkeringat

12.00 1,2 Mengajakan pasien melakukan relaksasi Pasien kooperatif dan terlihat lebih tenang
WITA dengan nafas dalam

14.00 1,2 Mengukur TTV TD : 120/70 mmHg


WITA Suhu : 37,30C
N : 80x/menit
RR : 20x/menit

20
14.30 1,2 Mengkaji keluhan utama pasien Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
WITA bawah sudah berkurang skala 4(0-10) dan rasa
cemas sudah menurun

22.00 1,2 Memberikan HE untuk beristirahat Pasien beristirahat dengan tenang


WITA

Senin, 06.00 1,2 Mengukur TTV TD : 120/80 mmHg


28 November WITA Suhu : 36,60C
2016 N : 68 x/menit
RR : 20 x/menit

11.00 2 Membantu menghilangkan situasi yang Pasien kooperatif dan bersedia membagi cerita
WITA membuat stres.
14.00 1,2 Mengkaji kondisi pasien dan memonitor TD : 120/90 mmHg
WITA TTV Suhu : 370C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit

21
15.00 1,2 Mengobservasi keluhan dan tanda – tanda Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
WITA ansietas sudah berkurang menjadi skala 4 (0-10)
Pasien tampak sudah lebih tenang.

Selasa, 06.00 1,2 Memonitor TTV pasien TD : 110/70 mmHg


29 November WITA Suhu : 36,60C
2016 N : 76 x/menit
RR : 20 x/menit

12.00 1,2 Menciptakan lingkungan yang kondusif Pasien terlihat lebih nyaman
WITA

14.00 1,2 Mengobservasi keadaan pasien Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
WITA berkurang menjadi skala 3 (0-10) dan sudah
merasa cemas berkurang
TD : 120/70 mmHg, Suhu : 36,70C, N : 80
x/menit, RR : 20 x/menit

22
F. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Ny. Y
No. Register : 204266
No
No Hari/Tgl Jam Evaluasi Ttd
Dx
1 Selasa, 29 14.00 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah sudah berkurang
November WITA menjadi skala 3 (0-10).
2016 O : Pasien tidak tampak meringis lagi, tampak lebih segar, TD : 120/70
mmHg, Suhu : 36,70C, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

23
2. Selasa, 29 14.00 2 S : Pasien mengatakan sudah merasa lebih nyaman, dan kecemasannya
November WITA menjelang menjalani tindakan operasi sudah berkurang.
2016 O : Pasien tidak tampak cemas lagi,tampak tenang dan lebih segar, TD :
120/70 mmHg, Suhu : 36,70C, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

24

Vous aimerez peut-être aussi