Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S DENGAN CEMAS
SEDANG DI DUKUH KARANGTALUN RT 07 RW 14 DESA
KARANGTALUN KECAMATAN TANON
KABUPATEN SRAGEN
Oleh :
NURUL HIDAYAH
NIM. 2011.1429
Penelitian dengan judul “Kajian Asuhan Keperawatan Pada Ny.S dengan Cemas
Sedang di Dukuh Karangtalun RT 07 RW 14 Desa Karangtalun Kecamatan Tanon
Kabupaten Sragen” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program DIII Keperawatan
STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh :
NURUL HIDAYAH
NIM. 2011.1429
Pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 4 Juli 2014
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
NURUL HIDAYAH
NIM. 2011.1429
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH
berjudul :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa, tugas akhir ini karya
saya sendiri (ASLI). Dan isi dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan oleh orang lain atau kelompok lain untuk memperoleh gelar
akademis disuatu Institusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan atau diterbitkan oleh orang
lain atau kelompok lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
Nurul Hidayah
NIM. 2011.1429
iv
INTISARI
Latar Belakang: Cemas adalah suatu perasaan khawatir terhadap sesuatu yang
buruk akan terjadi dan merasa tidak nyaman seperti ada ancaman yang disertai
gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, tangan
gemetaran. Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan
jiwa. Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, menunjukkan
prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan
depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti terdapat 1.740.000
orang saat ini mengalami gangguan mental emosional. Banyak orang yang tidak
menyadari jika mereka mungkin mengalami masalah kesehatan jiwa, karena
masalah kesehatan jiwa bukan hanya gangguan jiwa berat saja, justru gejala
seperti depresi dan cemas kurang dikenali masyarakat sebagai masalah
kesehatan jiwa.
Tujuan: Mendiskripsikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan pada klien dengan gangguan cemas sedang.
Metode Penelitian: Studi ini menggunakan metode diskriptif dengan desain studi
kasus. Subjek pengambilan kasus ini adalah Ny. S yang mengalami cemas
sedang dilakukan pada tanggal 13-14 Mei 2014 pada pukul 16.00 WIB di dukuh
Karangtalun RT 07 RW 14 desa Karangtalon Kecamatan Tanon kabupaten
Sragen.
Hasil penelitian: Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dalam memberikan
asuhan keperawatan, Ny.S dapat mempraktekkan tarik nafas dalam dan
bercakap-cakap dengan orang lain untuk menurunkan cemas, Ny.S tampak lebih
tenang, Ny.S berbicara dengan tenang.
Kesimpulan: Klien antusias menggali aktivitas yang dapat dilakukannya untuk
mengurangi cemas seperti mengikuti kegiatan-kegiatan didesanya, keluarga ikut
berperan aktif dalam membantu menurunkan kecemasan klien untuk
menentukan aktivitas yang dapat digunakan klien dalam menurunkan cemas
secara adaptif.
v
ABSTRACT
Background: Aid is a feeling of worry that something bad will happen and feel
uncomfortable as it is accompanied by threats of physical symptoms such as
heart palpitations, cold sweat, hands trembling. Currently more than 450 million
people worldwide were living with the disorder of the soul. In Indonesia, based on
data Riskesdas in 2007, showed the prevalence of mental disorders such as
anxiety disorders and emotional depression of 11.6% of the adult population.
Means there are 1.74 million people currently suffer from a mental disorder
emotional. Many people are not aware if they may suffer health problems of the
soul, because the soul is not only a health problem of mental disorders weight
alone, thus symptoms such as depression and anxiety is less known to the public
as a matter of sanity.
Purpose: describe the nursing care using the nursing process approach to
clients with anxiety disorders are.
Research Methods: This study used a descriptive method with a case study
design. Subjects taking this case is mrs. S is experiencing anxiety being done on
13 to 14 May 2014 at 16.00 hrs at the hamlet Karangtalun RT 07 RW 14 rural
counties SRAGEN Karangtalon Sub Tanon.
Results: Evaluation of the actions that have been done in providing nursing care,
Ny.S can practice breathing in and talking with other people to reduce anxiety,
Ny.S seem more calm, talk calmly Ny.S.
Conclusion: Client enthusiastic digging activity could do to reduce anxiety as
follows didesanya activities, family follow an active role in helping to reduce
anxiety client to determine the client's activity can be used to reduce anxiety is
adaptive.
vi
MOTTO
Allah tidak memberi apa yang kamu inginkan, tetapi allah memberi apa yang
kamu butuhkan.
Janganlah engkau sibuk mencari kejelekan orang lain tetapi sibuklah bercermin
untuk memperbaiki diri sendiri.
Mulailah harimu dengan senyum dan semangat, karena senyum dan semangat
dapat menumbuhkan jiwa yang baru.
”Yang terpenting dalam hidup ini, bukanlah berapa lama kita hidup, melainkan
berapa banyak amal perbuatan yang telah kita berikan kepada orang lain”
vii
PERSEMBAHAN
wisuda.
serta dukungannya.
semuanya….
viii
KATA PENGANTAR
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberi kekuatan,
Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menempuh
Surakarta.
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan
tersebut dapat teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati,
Surakarta dan dosen pembimbing I, dengan sabar dan bijaksana membantu dan
keperawatan.
3. Ida Resminawati, S.Kep.Ns, selaku Ketua Pelaksana Biro Karya Tulis Ilmiah
ix
mengoreksi dan merevisi serta melengkapi dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
dan waktu yang penulis miliki, masih banyak kekurangan dalam penulisan
penelitian ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang terkait, kalangan akademisi dan masyarakat yang berminat terhadap
ilmu keperawatan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
B. Tujuan ............................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................... 3
xi
C. Pathway .......................................................................................... 37
D. Instrumen ....................................................................................... 39
A. RESUME ....................................................................................... 43
B. PEMBAHASAN ............................................................................ 57
A. SIMPULAN ................................................................................... 65
B. SARAN .......................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sementara itu, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama untuk
kesehatan jiwa, karena masalah kesehatan jiwa bukan hanya gangguan jiwa
berat saja, justru gejala seperti depresi dan cemas kurang dikenali masyarakat
Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan
depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah
orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Dinkes Jateng : 2013).
adanya objek atau sumber yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat
dijelaskan oleh individu. Rasa takut terbentuk dari proses kognitif yang
1
2
Ketakutan disebabkan oleh hal yang bersifat fisik dan psikologis ketika
sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat
judul “Kajian Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Cemas Sedang Dukuh
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
sedang.
2. Tujuan Khusus
sedang.
sedang.
sedang.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Aspek Praktis
gangguan cemas.
b. Bagi Penulis
c. Bagi Klien
d. Bagi mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Ansietas
yang subjektif yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar serta belum
pada sesuatu yang akan terjadi, dengan penyebab yang tidak pasti atau
akan terjadi dan merasa tidak nyaman seperti ada ancaman yang disertai
5
6
3. Tingkatan Cemas
a. Ansietas Ringan
1) Respon fisiologi:
2) Respon kognitif:
dari sebelumnya).
b. Ansietas Sedang
yang lain.
1) Respon fisiologis
2) Respon kognitif
a) Tidak nyaman
8
b) Mudah tersinggung.
d) Tidak sabar.
tentang masalah yang nyata dan potensial. Hal ini akan menghabiskan
situasi sosial.
c. Ansietas Berat
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu
1) Respon fisiologi
a) Nafas pendek.
c) Keringat banyak.
d) Nyeri kepala.
e) Penglihatan kabur.
f) Mengalami ketegangan.
2) Respon kognitif
b) Verbalisasi cepat.
c) Blocking.
d. Panik
1) Respon fisiologis
a) Nafas pendek.
b) Rasa tercekik.
c) Sakit dada.
d) Pucat.
e) Hipotensi.
2) Respon kognitif
4. Penyebab Ansietas
b. Biokimia otak
c. Mekanisme fight-flight
berbahaya tersebut. Oleh karena itu, otak harus dilatih untuk tidak
(2009:123) adalah:
a. Faktor Predisposisi
1) Psikoanalitik
4) Interpersonal
2005: 111).
5) Perilaku
satu.
12
b. Faktor presipitasi
a) Ketidakmampuan fisiologis.
interpersonal
a) Kehilangan.
b) Perubahan status.
1) Perilakumenyerang (agresif)
3) Perilaku kompromi
ketidakseimbangan.
1) Kompensasi
2) Penyangkalan (Denial)
3) Pemindahan (Displacemen)
4) Disosiasi
5) Identifikasi (Identification)
6) Intelektualisasi (Intelektualization)
7) Introjeksi (Introjection)
SuperEgo).
8) Proyeksi
9) Rasionalisasi
11) Regresi
12) Represi
13) Sublimasi
14) Supresi
ke represi.
15) Undoing
342) adalah:
16
tidak mampu rileks, mudah letih, sulit tidur atau tetap tertidur;
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
4) Eliminasi
6) Neurosensori
terjebak).
7) Rasa ketidaknyamanan
8) Pernafasan
tercekik.
9) Seksualitas
pria.
10) Interaksisosial
4. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas sedang.
5. Fokus Intervensi
berikut:
ansietasnya.
diri.
mengungkapkan perasaannya.
sendiri.
mempengaruhi klien.
cemasnya.
kecemasannya.
cepat.
perkembangan kecemasannya.
menimbulkan ansietas.
tandanya.
bandingkan sebelumnya.
efektif.
menyalurkan energi.
adaptif.
menyalurkan energi.
klien.
ansietas klien.
menurun.
sedang.
menurunkan ansietasnya.
TUM: Klien tidak menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
hubungan selanjutnya.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
kesal.
kekerasan.
Kriteria evaluasi:
dialami.
Intervensi:
atau jengkel.
dialami klien.
biasa dilakukan.
Kriteria evaluasi:
dilakukan.
biasa dilakukan.
Intervensi:
menyelesaikan masalah.
masalah.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
dilakukannya.
klien.
27
Kriteria evaluasi:
konstruktif.
Intervensi:
yang sehat ?”
(1) Secara fisik: tarik nafas dalam jika sedang kesal atau
saya).
kekerasan.
kekerasan.
Kriteria evaluasi:
kekerasan:
menyakiti.
29
Intervensi :
play).
cara tersebut.
perilaku kekerasan.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
konstruktif.
melakukan demonstrasi.
kekerasan.
melakukan demonstrasi.
demonstrasi.
Kriteia evaluasi:
Intervensi:
keluarga.
dikonsumsi klien.
komplikasi.
Kriteria evaluasi:
mata, mau berjabat tangan, mau menjawab salam, klien mau duduk
dihadapi.
Intervensi:
komunikasi terapeutik.
33
disukai klien.
klien.
dimiliki.
Kriteriaevaluasi:
Intervensi:
keperawatan.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
penggunaannya.
penggunaannya.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
sendiri.
klien.
klien.
Kriteria evaluasi:
kemampuannya.
Intervensi:
telah direncanakan.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
di rumah.
dirumah.
37
C. Pathway
1. Pohon Masalah
Perubahan sensori
persepsi Ansietas Defisit Perawatan
Halusinasi Core problem Diri
BAB III
terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2011). Metode penelitian ini adalah
pengambilan studi kasus yang akan dilaksanakan (Budiarto, 2009). Pada kasus
Subjek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenal
38
39
D. Instrumen
mendapatkan data (Budiarto, 2009). Pada kasus ini alat atau instrument yang
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus ini antara
lain :
berikut:
a. Pengkajian
Identitas klien
b. Faktor predisposisi
c. Faktor presipitasi
d. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital
2) Pengukuran antropometri
3) Keluhan fisik
e. Psikososial
1) Genogram
2) Konsep diri
40
3) Hubungan sosial
4) Spiritual
f. Status mental
g. Kebutuhan dasar
h. Mekanisme koping
i. Data fokus
j. Analisa data
k. Pohon masalah
l. Diagnosa keperawatan
m. Rencana keperawatan
n. Implementasi keperawatan
o. Evaluasi keperawatan
a. Spigmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
e. Jam Tangan
f. Meteran
g. Buku tulis
h. Alat tulis
41
(Dermawan, 2012).
1. Data Primer
a. Wawancara
klien. Data yang dapat diambil antara lain identitas klien, keluhan,
cemas sedang.
b. Observasi
2. Data Sekunder
a. Dokumentasi
b. Studi kepustakaan
(Notoatmodjo, 2011).
cemas.
43
BAB IV
A. Resume Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13-14 Mei 2014 pada pukul 16.00
klien.
1. Identitas
2. Faktor Predisposisi
bayar kuliah dan biaya suami pergi umroh, Ny.S mengatakan sebelumnya
juga pernah seperti ini saat bingung ujian skripsi sementara ia juga harus
keluarganya terdapat riwayat gangguan jiwa yaitu adik dari ibunya serta
43
44
3. Faktor Presipitasi
4. Pemeriksaan Fisik
84 x/menit, respirasi 20 x/menit, berat badan 68 kg, tinggi badan 162 cm,
5. Psikososial
a. Genogram
Ny.S
38 th
Gambar 4.1.Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
45
: Perempuan
: Meninggal
Ny.S : Klien
38 th
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
b. Konsep Diri
usia 38 tahun, ia adalah seorang istri, ibu dari kedua anaknya, serta
menjadi guru. Peran diri : Ny.S berperan sebagai ibu rumah tangga
c. Hubungan Sosial
Orang yang paling dekat dengan Ny.S adalah suaminya tetapi jika
6. Status Mental
panjang dan berjilbab. Pembicaraan : cara bicara baik, kontak mata dan
perhatian baik, Ny.S menggunakan nada tinggi dan suara keras karena
selama melakukan interaksi lancar dan tidak ada gangguan, ada kontak
pada tempat, waktu, dan orang. Memori : Ny.S tidak mengalami gangguan
memori, hal ini bisa dilihat dari : Memori jangka panjang : Ny.S masih
ingat semua kisahnya dari awal bertemu sampai dapat bersanding dengan
minggu yang lalu mengikuti acara pengajian didesanya. Memori saat ini :
Ny.S mengatakan tadi pagi membeli sayur dipasar, tetapi Ny.S terkadang
7. Kebutuhan Dasar
sehari pagi dan sore dengan porsi sedang (nasi,sayur dan lauk). BAB/BAK
: Ny.S mengatakan BAK ± 4-5 kali sehari warna kuning, BAB ± 1 kali
sehari konsistensi padat, warna kuning, bau khas. Pola mandi : Ny.S
Istirahat dan tidur : Ny.S mengatakan tidur ± 7-8 jam perhari tetapi tidak
jika salah satu keluarganya ada yang sakit langsung diperiksakan ke dokter
cemas.
48
8. Mekanisme Koping
9. Data Fokus
mengatakan nafsu makan berkurang, makan 2x sehari pagi dan sore. BAB
± 1 kali sehari konsistensi padat, warna kuning, bau khas. Data obyektif :
pagi dan sore. BAB ± 1 kali sehari konsistensi padat, warna kuning,
a. Ansietas sedang
13. Intervensi
lingkungan yang tenang dan nyaman, beri waktu klien untuk berespon,
kekerasan. Tujuan umum : klien tidak menciderai diri sendiri, orang lain
percaya dengan intervensi: beri salam atau panggil nama klien, jelaskan
beri rasa aman dan sikap empati. Tujuan khusus 2: klien dapat
anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami saat marah atau jengkel,
tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien. Tujuan khusus 4: Klien
biasa dilakukan klien, bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan, bicarakan dengan klien tentang cara yang
akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien, bersama klien
mempelajari cara baru yang sehat ?”, berikan pujian jika klien mengetahui
cara lain yang sehat, diskusikan dengan klien cara lain yang sehat; dengan
dengan intervensi : bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien,
untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel atau marah.
merawat klien dari sikap yang telah dilakukan keluarga terhadap klien
selama ini, jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien, jelaskan
dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis dan efek) dengan intervensi: jelaskan
jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien dan keluarga, diskusikan
manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seijin
dokter, jelaskan prinsip benar minum obat (baca nama yang tertera pada
53
botol obat, dosis obat, waktu dan cara minum), ajarkan klien minta obat
dan minum tepat waktu, beri pujian, jika klien minum obat dengan benar.
14. Implementasi
2014, jam 16.00 WIB. Diagnosa pertama yaitu ansietas sedang adalah
2014, jam 16.00 WIB. Diagnosa kedua yaitu resiko perilaku kekerasan
kerugian dari cara yang dilakukan klien, menanyakan pada klien “apakah
ia ingin mempelajari cara baru yang sehat ?”, memberikan pujian jika
klien mengetahui cara lain yang sehat, mendiskusikan dengan klien cara
orang lain.
membantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien, membantu
klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel atau
jam 16.45 WIB untuk diagnosa pertama cemas sedang yaitu Data
marah jika ada masalah. Ny.S mengatakan mudah tersinggung jika sedang
banyak masalah. Data obyektif : Ny.S mau berjabat tangan, mau menyebut
tarik nafas dalam saat cemas dan marah, Ny.S mengatakan penyebab
dengan orang lain, Ny.S tampak lebih tenang, berbicara dengan tenang. A :
klien untuk lebih sering bercakap-cakap dan tarik nafas dalam untuk
jam 16.45 WIB untuk diagnosa kedua resiko perilaku kekerasan yaitu Data
selanjutnya.
jam 09.30 WIB untuk diagnosa kedua resiko perilaku kekerasan yaitu Data
57
untuk mengurangi cemas. Data obyektif : Ny.S tampak lebih tenang, Ny.S
B. Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas tentang “kajian asuhan keperawatan” dari
1. Diagnosa Keperawatan
tidak pasti atau tidak ada objek yang nyata. Pada Ny.S menunjukkan
akan terjadi dan merasa tidak nyaman seperti ada ancaman yang
utama.
tentang masalah yang nyata dan potensial. Hal ini akan menghabiskan
BAB ± 1 kali sehari konsistensi padat, warna kuning, bau khas. Data
respon koping baru yang efektif dengan rasional : Hal ini akan
oleh klien karena klien dapat kooperative serta klien ingin mempunyai
nafas dalam, bercakap-cakap dengan orang lain serta ikut aktif dalam
pada jam 16.00 WIB untuk Tujuan khusus 1: Klien dapat membina
pada jam 09.00 WIB untuk evaluasi Tujuan khusus 4 serta Tujuan
cakap dan tarik nafas dalam untuk mengurangi cemas dan mengontrol
marah.
klien untuk memilh cara yang lain sesuai dengan kemampuan klien.
pada jam 09.30 WIB untuk evaluasi Tujuan khusus 1-6 dan Tujuan
yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis dan efek) dengan
menurunkan marah.
65
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
berikut:
tindakan.
B. Saran
1. Bagi Klien
Bagi klien agar klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
65
66
klien dapat menggali lebih banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk
mengurangi cemas.
2. Bagi Keluarga
3. Bagi perawat
yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Copel, Linda C. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri Pedoman Klinik Perawat.
Jakarta: EGC. 2007.
Dinkes Jateng. 2013. Petunjuk Teknis Jaminan Kesehatan Daerah Provinsi Jawa
Tengah. Http://k3dkebumen.files.wordpress.com/2013/11/juknis-
jamkesda-2013_jateng.pdf. Diakses 21 februari 2014 pukul 21:34 WIB.
Direja, Ade H.S.. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Doenges, Marilynn E., Townsend, M.C., Moorhouse, M.F. 2006. Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Jakarta: EGC.
Keliat, Budi A., Wiyono, A.P., Susanti, S. 2011. Manajemen Kasus Gangguan
Jiwa CMHN (Intermediate Course). Jakarta: EGC.
Kusumawati, Farida dan Hartono, Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Rasmun. 2004. Stres, Koping dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Sumiati, Dinarti, Nurhaeni, H., Aryani, R. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan
Konseling. Jakarta: Trans Info Medika.