Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Sumber air minum harus memenuhi syarat baik secara kimia, fisika, bakteriologi maupun
radioaktif. Salah satu parameter dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan mineral
seperti ion kalsium dan magnesium. Konsumsi air kalsium tinggidapat terjadi peningkatan ekskresi
kalsium urin dan proses awal terjadinya batu ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perbedaan ekskresi kalsium urin pada anak berdasarkan konsumsi air sumur, air kemasan dan air
PAM dan ada tidaknya kristaluria. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan
pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan di tiga tempat, yaitu di Pulau Gangga, Manado
dan Bitung pada bulan April sampai dengan bulan November 2016. Ekskresi kalsium urin diukur
dengan menghitung rasio kalsium urin terhadap kreatinin urin. Dan diukur juga kadar kalsium
dalam air minum. Data dianalisa dengan uji Anova kemudian dilanjutkan dengan uji Fisher
bermakna dan regresi logistik. Hasil p<0,05 dianggap bermakna. Pada penelitian ini didapatkan
112 anak memenuhi kriteria inklusi, didapatkan rerata ekskresi kalsium urin dari keseluruhan
sampel adalah 0,143 mg/dl. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara sampel yang
mengkonsumi air PAM dan air kemasan demikian pula dengan sampel 1
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016 yang mengkonsumsi air
PAM dan air sumur dengan nilai p < 0,0001. Pada sampel yang mengkonsumsi air kemasan dan
air sumur tidak didapatkan perbedaan ekskresi kalsium urin yang bermakna p = 0,073. Dalam
penelitian ini juga didapatkan hubungan bermakna antara ekskresi kalsium urin terhadap kejadian
hiperkalsiuria. Hubungan ini memenuhi persamaan regresi logistik p= 1/1+e (-0,722+4,55x).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium dari tiap air minum berbeda-beda dan
dapat menyebabkan perbedaan pada ekskresi kalsium urin serta berhubungan dengan kejadian
kristaluria. Kata kata kunci : Air, kristaluria, Batu ginjal
REVIEW
MEKANISME GINJAL
1. Filtrasi (Penyaringan)
Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan dilakukan oleh sel-sel
epitelium di tubulus tersebut. Fungsinya adalah untuk menyerap kembali zat-zat di urine
primer yang masih bermanfaat bagi tubuh seperti glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+,
Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-. Air akan diserap kembali melalui proses osmosis di
tubulus dan lengkung henle. Zat-zat yang masih berguna itu akan masuk ke pembuluh
darah yang mengelilingi tubulus. Hasil dari reabsorpsi adalah urine sekunder/filtrat
tubulus yang kadar ureanya lebih tinggi dari urine primer.
Urine sekunder masuk ke lengkung henle.Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung
henle desenden sehingga volume urin sekunder berkurang dan menjadi pekat. Ketika
urine sekunder mencapai lengkung henle asenden, garam Na+ dipompa keluar dari
tubulus, sehingga urea menjadi lebih pekat.
3. Augmentasi (Pengumpulan)
Setelah melewati lengkung henle, urine sekunder akan memasuki tahap augmentasi yang
terjadi di tubulus kontortus distal. Disini akan terjadi pengeluaran zat sisa oleh darah
seperti H+, K+, NH3, dan kreatinin. Ion H+ dikeluarkan untuk menjaga pH darah. Proses
augmentasi menghasilkan urine sesungguhnya yang sedikit mengandung air.
Kemudian urine sesungguhnya akan menuju tubulus kolektivus untuk dibawa menuju
pelvis yang kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Urine
inilah yang akan keluar menuju tubuh melalui uretra.
PENTINGNYA AIR MINUM BAGI GINJAL
1. Membantu Proses Pencernaan
Manfaat air bagi kehidupan manusia yang tidak kalah penting dan terjadi setiap
hari ialah membantu memperlancar proses pencernaan. Mulai dari fungsinya yang
dapat mempermudah perjalanan makanan dari mulut sampai ke saluran
pencernaan yang lebih ujung hingga fungsinya sebagai pembawa enzim-enzim
pencernaan. Tanpa air, akan sangat sulit bagi makanan untuk menelusuri saluran
pencernaan. Tanpa air pula, enzim yang bertanggung jawab untuk memecah
komponen makanan tidak akan bekerja dengan baik. Air pun membantu proses
pengeluaran feses. Salah satu fungsi air yang paling penting pada proses
pencernaan lainnya adalah membantu ‘menyerahkan’ nutrisi di dalam makanan ke
dalam peredaran darah sehingga nantinya dapat dipakai oleh organ dan jaringan
tubuh untuk bertahan hidup.