Vous êtes sur la page 1sur 4

Konsep adalah sebuah gagasan-gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan.

Dalam tips membuat rumah sederhana, hal pertama yang akan Anda lakukan tentunya adalah
memikirkan bagaimana konsep rumah Anda. Contohnya adalah jika Anda ingin membangun rumah
dengan konsep minimalis, Anda perlu mengetahui filosofi rumah minimalis sederhana. Atau jika Anda
ingin membuat kamar tidur, Anda tentunya akan mencari referensi untuk konsep desain interior kamar
tidur yang unik.

ads

Konsep bangunan terdiri dari berbagai macam. Bangunan memiliki berbagai macam konsep. Dalam
bidang arsitektur, ada lima konsep bangunan dasar yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah
penjelasan dari macam-macam konsep bangunan.

1. Konsep Analogi

Analogi adalah salah satu pendekatan bentuk yang biasa digunakan


dalam desain arsitektur. Geoffrey Boardbent dalam bukunya Design in Architecture berkata bahwa
“mekanisme sentral dalam menjelaskan analisa-analisa ke dalam sintesa adalah analogi”. Maksud dari
pernyataan ini adalah bahwa pendekatan analogi bukan sekadar menjiplak bentuk dari objek alam yang
dianalogikan, akan tetapi diperlukan proses-proses analisis serta merangkainya sehingga menghasilkan
bentuk baru yang masih memiliki kemiripan visual dengan objek yang dianalogikan tersebut.

Konsep analogi mengidentifikasikan hubungan yang mungkin antara benda-benda tersebut. Sebuah
benda dapat diidentifikasi dan mempunyai semua sifat khas yang diinginkan. Dengan demikian ia akan
menjadi model untuk proyek-proyek mendatang. Contoh aplikasi konsep analogi adalah Menara Eiffel
yang dianalogikan sebagai sosok wanita feminim dan elegan.

2. Konsep Metafora
Metafora berasal dari bahasa latin “methapherein”yang
terbagi menjadi dua kata yaitu “metha” yang berarti setelah / melewati dan “pherein” yang berarti
membawa. Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk yang kemudian
diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari penikmat atau yang
menggunakan karyanya.

Seperti halnya dengan konsep analogi, konsep metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda-
benda dalam hubungan yang bersifat lebih abstrak dibandingkan nyata. Contoh bangunan dengan
penerapan konsep metafora adalah New Louvre Museum di Abu Dabhi yang dirancang oleh Jean
Nouvel. Jean Nouvel melakukan pendekatan metafora yang mengibaratkan museum seperti dalam
hutan. Di Indonesia sendiri, contoh bangunan metafora pernah digunakan oleh Ridwan Kamil dalam
merancang Museum Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.

3. Konsep Esensi (Hakekat)

Hakekat adalah menyaring dan memusatkan aspek-


aspek persoalan yang rumit menjadi keterangan-keterangan gambling yang lebih ringkas. Hakekat
mengandung pengertian dalam aspek yang paling penting dan instinc dari benda yang dianalisis. Pada
dasarnya hakekat antara lain adalah konsep yang mengandung pengertian aspek yang paling penting
serta intrinstik dalam desain. Konsep ini merupakan hasil penemuan serta identifikasi pokok masalah.

Salah satu arsitek yang mampu mengidentifikasikan hakekat menjadi sebuah bangunan adalah Eero
Saarinen. Ia mendesain terminal TWA di Bandara Udara Internasional Kennedy. Bangunan ini
merefleksikan dua hakekat dari bandara yakni, pertama sebagai kompleks terminal yang menjadi bagian
dari Idlwild (sekarang dikenal dengan Kennedy International), suatu bangunan untuk TWA yang
mengesankan. Kedua adalah sebagai sebuah bangunan yang menggambarkan ekspresi drama
keistimewaan dan kegairahan dari sebuah perjalanan.
Sponsors Link

4. Konsep Programatik (Pragmatik)

Konsep Programatik adalah konsep yang dikembangkan


berkisar tentang persoalan-persoalan yang pragmatis, yang diidentifikasi dari program sebuah bangunan.
Konsep ini dikenal sebagai tanggapan langsung dari pemecahan masalah suatu proyek dan
perancangannya. Jika Anda dihadapkan pada sebuah perancangan, hendaknya perlu dikenali terlebih
dahulu permasalahan yang ada. Setelah itu, identifikasi lebih detail kemudian mencari solusi desain
dengan pemecahan dari berbagai sumber. Hal inilah yang dimaksud dengan programatik atau tanggapan
langsung dari pemecahan masalah.

Gyo Obata, arsitek asal Amerika berhasil mengaplikasikan konsep ini dalam merancang Museum Udara
dan Ruang Angkasa di Washington DC. Dalam kasus ini Obata berhasil mengidentifikasikan
permasalahan utama pada perancangan bangunan itu. Titik permasalahan terletak pada sirkulasi dan
orientasi bagi pengunjung yang jumlahnya sangat banyak. Akhirnya konsep yang dikembangkan sebagai
alternatif desain adalah dengan mendesain sebuah jalan raya dua tingkat yang menghubungkan
serangkaian ruang pameran tertutup.

Sponsors Link

5. Konsep Utopia (Cita-Cita)


Utopia atau cita-cita merupakan konsep ideal yang dibawa oleh arsitek
kepada masalah yang bersangkutan. Konsep yang tepat pada suatu proyek akan dijadikan sebagai
inspirasi dan cita-cita oleh sang arsitek. Konsep cita-cita berkaitan erat dengan pengetahuan serta
pengalaman sang arsitek tentang perancangan tertentu yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan
pengalaman panjang dalam mengerjakan perancangan ataupun kasus proyek yang berbeda-beda.

Salah satu karya rancangan yang menerapkan konsep utopia atau cita-cita adalah Hearst Tower di
Manhattan, New York yang dirancang oleh Foster + Partners. Gedung ini sangat mencolok dan mudah
ditemukan diantara bangunan-bangunan disekitarnya. Bangunan yang menggunakan fasad diagrid dari
segitiga baja di desain untuk menggunakan kurang dari 21% baja dibandingkan dengan bangunan-
bangunan pada umumnya.

Ada macam-macam konsep bangunan yang dapat Anda terapkan jika hendak merancang. Pastikan jika
Anda menggunakan konsep yang tepat sesuai dengan masalah serta kebutuhan yang Anda miliki.
Seperti halnya jika anda ingin membuat desain rumah minimalis kenali dulu apa itu minimalis. Jika Anda
ingin membangun rumah tropis, kenali dulu ciri rumah tropis dan sebagainya. Demikian, semoga
bermanfaat!

Vous aimerez peut-être aussi