Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Suklis Persediaan dan pergudangan memiliki hubungan erat dengan siklus transaksi lainnya,
sehingga audit atas siklus persediaan dan pergudangan merupakan bagian yang kompleks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan karena a) persediaan sering kali
merupakan akun terbesar dalam neraca, b) persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda
yang membuat penghitungan fisik dan pengendalian menjadi sulit, c) sering kali sulit bagi auditor
mengamati dan menilai item persediaan, d) penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi
keusangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus
dialokasikan ke persediaan, e) terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan beberapa
organisasi mungkin ingin menggunakan metode penialaian yang berbeda untuk berbagai
persediaan.
A. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem yang terpisah
tapi tetap berkaitan erat, yang melibatkan arus fisik barang dana lainnya dengan biaya terkait.
Enam fungsi yang akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan antara lain:
1. Memproses pesanan pembelian
Diperlukan pengendalian yang memadai, formulir permintaan pembelian atau yang telah
terotomatisasi dengan komputer pada tingkat tertentu.
2. Menerima bahan baku
Inspeksi atas permintaan bahan baku dan pembuatan laporan, salinan dokumen pengiriman yang
diserahkan kepada setiap bagian terkait. Pengendalian dan akuntanbilitas merupakan hal yang
penting untuk semua transfer tersebut.
3. Menyimpan bahan baku
Penyerahan permintaan bahan baku harus otorisasi secara layak untuk memastikan keakuran
transfer biaya antar akun persediaan pada neraca. Dokumen permintaan digunakan untuk
memperbaharui file induk persediaan dan mentransfer kea kun persediaan barang dlam proses.
4. Memproses barang
Memproses persediaan sangat bervariasi tiap perusahaan. Transfer Sistem akuntansi biaya yang
memadai merupakan bagian penting pada perusahaan manufaktur. Terdapat dua sistem biaya yaitu
sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses.
5. Menyimpan barang jadi
Perusahaan dengan pengendalian internal baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian fisik
yang terspisah disuatu area dengan akses terbatas.
6. Mengirimkan barang jadi
Pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.
7. File induk persediaan perpetual
File induk persediaan perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit persediaan yang
diakuisisi, dijual, dan yang ada di tangan. Pada prinsipnya sama seperti perpetual bahan baku
tetapu dianggao lebih komples jika biaya dimasukkan bersama dengan unit.
D. PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting karena memungkinkan menunjukkan salah saji
ketika terjadi fluktuasi, selain itu auditor seringkali menggunakan informasi nonkeuangan untuk
menilai kelayakan saldo.
G. INTEGRASI PENGUJIAN
Terdapat serangkaian pengujian yang terintegrasi atas siklus persediaan dan pergudangan:
1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran: terkait auditor memperoleh bukti keakuratan bahan
baku dan semua biaya manufaktur kecuali tenaga kerja, biaya akusisi yang secara langsung
mengalir ke harga pokok penjualan (bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku).
2. Pengujian siklus penggajian dan personalia: auditor memperoleh bukti terkait biaya tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
3. Pengujian siklus penjualan dan penagihan: auditor dapat melakukan pengujian audit terkait
penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan pada jurnal.
4. Pengujian akuntansi biaya: sebagai sara untuk memverifikasi pengendalian yang mempengaruhi
persediaan, antara lain pengendalian fisik, transfer biaya persediaan hingga ke barang jadi, file
induk persediaan perpetual dan catatan biaya per unit.
Referensi :
Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An Integrated
Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian
yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas
audit persediaan termasuk :
Memroses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan menentukan item dan
kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan,
tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis.
Departemen pengendalian produksi yang terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi
untuk memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa bahan, pengendalian kualitas, dan
perlindungan fisik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya bertanggung jawab untuk
mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat computer, yang menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi akuntansi untuk mencatat transfer bahan dan menentukan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari pemrosesan fungsi barang bagi semua
perusahaan manufaktur. Sistem tersebut menunjukkan profitabilitas relative produk untuk perencanaan dan
pengendalian manajemen serta menilai persediaan untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat dua jenis
sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses, tetapi terdapat banyak variasi dan kombinasi
dari kedua sistem tersebut.dalam sistem biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap
pekrjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya proses (process cost
system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke
produk melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya terdiri dari fileinduk, neraca lajur, dan laporan yang mengakumulasikan biaya bahan,
tenaga kerja, dan overhead berdasarkan pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika
pekerjaan atau produk telah selesai, biaya yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada
laporan departemen produksi.
Bagi banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara fisik dalam perusahaan ketika mentransfer
persediaan dari bahan baku ke barang dalam proses ke barang jadi. Serupa denga pengiriman barang jadi,
transfer persediaan dalam siklus persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer
yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada neraca.
Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu :
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian pesanan, penerimaan bahan
baku, dan penyimpanan bahan baku (table 2). Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian
internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia.
Pengujian terhadap pengendalianakuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut harus berjalan efektif dan
transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam
persediaan manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya
inidalam siklus penggajian dan persoalia.
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu pemrosesan barang dan
pentimpanan barang jadi (table 2). Klien membukukan aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi biaya, yang
independen dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir (table 2). Proses ini merupakan bagian dari
siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian
internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi
akurasi kredit atas persediaan yang dicatat daalam berkas utama persediaan perpetual.
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan apakah persediaan yang
tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan
jenis bukti penting yang dapat digunakan utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan
persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan apakah klien mengikuti metode
prsediaan yang sesuai dengaan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan
auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Sebaagai taambahaan, auditoe harus
melakukan pengujian kompilasi persediaan. Yaitu suatu pengujian utuk melakukan verifikassi apakah
perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk
menghitung saldo buku besar.
Pada tabeel 3 (tiga), auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga keja langsung,
daan overhead sebagai bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia.
Mereka juga menguji pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan biayaterkait dengan siklus penjuaalan
dan penagihan. Auditor peerlu mempertimbangkanhasil pengujian tersebutdalam siklus lainnnyauntuk
menentukan sifat dan lingkup pengujian subtantif yang diperlukandalam audit persediaan.
AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA
Sistem dan pengendalian tas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan. Lebih bervariasi dibandingkan
dengan wilayah audit lainnya, karea jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang diinginkan manajemen
sangat bervariasi. Misalnya, perusahaan yag memproduksi mesin pertanian dapat memiliki pencatatan
akuntansi dan pengendalian internl yang sangat berbeda denngan produsen baja yang membuat dan
memasang lmari besi pesanan.tentunya perusahaan kecil dengan pemilik yang secara aktif terlibat dalam
proses produksi akan membutuhkanpencatatan yang lebih sederhana dibandingkan perusahaan besar yang
menghasilkan bermacam-macam produk.
Pengendalian Akuntansi Biaya
Pengendalian akuntansi biaya, adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya
terkait sejak bahan bakudipesan ssampai barang selesai diproduksi dan dipindaahkan kepeyimpanan. Jenis
pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori :
1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
2. Pengendalian atas biaya terkait
Untuk melindungi asset, banyak perusahaan secaraa fisik memisahkan dan membatasi akses ketempat
penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan.
Klien dapaat menggunakan dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak
terjaddi penyalahgunaan asset. Salinan atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi
oleh pihak yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggunngjawabatas pengawasannya. Contoh
dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang disetujui untuk dikeluarkan dari
ruang penyimpanan.
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan menyusun berkas utama
persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang mewakili wewenang atau akses asset, dengan alas an
sebagai berikut :
Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan untuk memulai produksi atau
pembelian tambahan bahan baku.
Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang dapaat ditelaah untuk
mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya lambat.
Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaaan antara perhitungan
fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual.
Pengendalian fisik
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi hanya terbatas
pada tindakan pengamatan dan tanya jawab. Diamati apakah gudang dikunci dan ditangani oleh pegawai yang
kompeten. Auditor dapat meminta pengawas persediaan untuk menjelaskan tugas mereka terkait dengan
pengawas persediaan. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik tidak memadai dan persediaan
akan sulit dihitung secara akurat, maka auditor harus memperluas pengamatan ke pengujian persediaan fisik
untuk memastikan bahwa penghitungannya memadai.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, saperti halnya dalam
siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun
laporan keuangan lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran
saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk
persediaan, metode penyimpanannya (rak, tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah melakukan pengujian
yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain
dan melakukan pengujian perincian saldo persediaan.
Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap fasilitas
penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan
penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab pertanyaan
mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian internal dan proses lain sejak tahun
sebelumnya.
Oleh karena kompleksitas dalam persediaan, maka akan membahas dua aspek pengujian pengendalian untuk
perincian saldo, pengamanan fisik dan penetapan harga dan kompilasi.
Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
Mengamati prosedur perhitungan klien.
Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07adalah adanya perbedaan antara orang yang melakukan pengamatan
atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggungjawab atas perhitungannya. Klien
bertanggungjawab untuk menyusun prosedur perhitungan fisik akurat atas penyediaan dan membuat
pencatatannya. Auditor bertanggungjawab mengevaluasi dan mengamati prosedur klien termasuk melakukan
pengujian perhitungn persediaan dan mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik sudah memadai.
Auditor perlu memahami pengendalian atas perhitungan fisik persediaan yang dilakukan klien sebelum
perhitungan fisik dilakukan.
Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang dilakukan pada area audit lainnya.
Keputusan ini mencangkup dengan prosedur audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan
jumlah sampel, dan pemilihan sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan
membahas prosedur audit yang memadai untuk itu.
Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun, terutama dengan dasar
akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat klien melakukan perhitungan interim, yang disetujui auditor
bila pengendalian internal efektif, auditor pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan persediaan
dan menguji transaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
Jumlah sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor harus
berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik
dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
Pemilihan sampel
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati-hati dalam :
Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis persediaan
tertentu.
Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukkannya persediaan tertentu.
Pengujian Atas Pengamatan Fisik
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan fisik yang dilakukan
sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif, maka auditor perlu hadir pada saat
perhitungan dilakukan.
Saat personil yang menghitung tidak menjalankan intruksi, auditor harus menghubungi penyelia personil
tersebut agar menyelesaikan persoalan ini atau memodofikasi prosedur pengamatan. Misalnya, jika prosedur
mengharuskan satu tim menghitung persediaan dan tim kedua menghitung kembali untuk menguji akurasinya,
maka auditor harus menginformasikan keoada manajemen jika kedua tim ini bekerja bersama-sama.
AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Pengendalian Harga dan Kompilasi
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan kepastian bahwa klien
menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna
untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait
perubahan dalam produksi dan biaya.
Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dalam perhitungan atau lebih saji, klien harus
melakukan telaah formal dan pelaporan atas persediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau
lebih saji, juga lakukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan penghitungan fisik
driringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan
dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar.
Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK. Kedua, penerapan
metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar harus
dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau
diproduksi.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah
jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk
memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan untuk menguji konsistensi
dan kewajaran dan menghitung kembali biaya untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika
klien memiliki pencatatan biaya standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah dengan
menalaah dan menganalisis selisih.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus mempertimbangkan nilai realisasi bersih
yang lebih kecil daripada biaya historis. Lalu, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa
faktur vendor pada periode jeda atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah
akhir tahun. Auditor pun harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan dampak
fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana kemungkinan keusangan saat mengevaluasi
persediaan.
INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian
bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian mengalir ke
harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi. Untuk audit yang kliennya menggunakan persediaan perpetual, auditor melakukan pengujian
ini sebagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yang
dilakukan daloam siklus akuisisi dan pembayaran.
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sabgat bergantung pada berkas utama persediaan perpetual jika diuji
sebagai bagian dari siklus yang telah kita bahas dan telah dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat
mengamati dan menguji penghitungan fisik pada waktu di luar akhit tahun dan menggunakan perpetual agar
pencatatan jumlahnya memadai.
Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif atas transaksi dan saldo persediaan
terkait, mereka juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit terkait saldo, dengan
melakukan pengujian yang memenuhi 4 tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar akuntansi mensyaratkan
pengungkapan atas metode penilaian persediaan dan informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti
informasi LIFO cadangan, pada penjelasan tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas
pengendalian klien sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang melakukan pengujian pengendalian
tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai bagi keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan.