Vous êtes sur la page 1sur 13

LAMPIRAN 1.

PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH

Berikut diuraikan prosedur analisis contoh tanah menurut Institut

Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis pH, C-organik dan P-tersedia.

• Pengujian Kandungan Bahan Organik Tanah

a. Ditimbang 0,5 gram tanah kering udara yang telah diayak dengan ayakan

70 mesh

b. Dimasukkan tanah yang sudah diayak ke dalam erlemeyer 500 ml

c. Ditambahkan 20 ml H2SO4 pekat

d. Digoncang selama 25 menit

e. Didiamkan selama 30 menit

f. Ditambahkan 200 ml air 10 ml H3PO4 85 %

g. Ditambahkan 20 tetes defenilamin

h. Diguncang hingga warna biru tua

i. Dititrasi dengan FeSO4 0,5 N dari luret jadi warna hijau

j. Dihitung kandungan bahan organik dengan rumus

Keterangan : T = Titrasi

S = Blanko

% bahan organik = 1,72 % x % C

• Penetapan pH Tanah

a. Dimasukkan 10 gram tanah ke botol kocok.

b. Ditambahkan air dengan perbandingan 1 : 2,5

Universitas Sumatera Utara


c. Dikocok menggunakan shaker atau tangan selama 10 menit.

d. Diukur pH tanah dengan menggunakan pH meter.

• Penetapan P-tersedia

a. Ditimbang 2 gr contoh tanah dan tempatkan pada segelas erlenmeyer

250cc

b. Ditambahkan larutan Bray 1 sebanyak 20 ml, dan goncang pada shaker

selama 30 menit

c. Disaring dengan kertas saring Whatman No.42

d. Pipet filtrat sebanyak 5 ml dan ditempatkan pada tabung reaksi

e. Ditambahkan pereaksi fosfat B sebanyak 10ml. Dibiarkan selama 5 menit

f. Diukur transmitan pada spectronic dengan panjang gelombang 600nm

g. Pada saat yang bersamaan pipet juga masing-masing 5 ml larutan standar

P 0 – 0,5 – 1,0 – 2,0 – 3,0 – 4,0 dan 5,0 ppm P ke tabung reaksi, kemudian

ditambahkan 10 ml preaksi fosfat B

h. Diukur juga Transmitran standar pada spectronic dengan panjang

gelombang yang sama yaitu 660 nm

i. Perhitungan:

Pavl (ppm) = Pelarut x 20/2 x faktor pengencer (bila ada)

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2. PROSEDUR ANALISIS KOMPOS

Berikut diuraikan prosedur analisis contoh kompos menurut Institut

Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis C/N, pH, C-organik, N-total, P-

tersedia dan Kapasitas Tukar Kation (KTK).

• Pengujian Kandungan Bahan Organik Tanah

a. Ditimbang 0,5 gram tanah kering udara yang telah diayak dengan ayakan

70 mesh

b. Dimasukkan tanah yang sudah diayak ke dalam erlemeyer 500 ml

c. Ditambahkan 20 ml H2SO4 pekat

d. Digoncang selama 25 menit

e. Didiamkan selama 30 menit

f. Ditambahkan 200 ml air 10 ml H3PO4 85 %

g. Ditambahkan 20 tetes defenilamin

h. Diguncang hingga warna biru tua

i. Dititrasi dengan FeSO4 0,5 N dari luret jadi warna hijau

j. Dihitung kandungan bahan organik dengan rumus

Keterangan : T = Titrasi

S = Blanko

% bahan organik = 1,72 % x % C

Universitas Sumatera Utara


• Penetapan pH Tanah

a. Dimasukkan 10 gram tanah ke botol kocok

b. Ditambahkan air dengan perbandingan 1 : 2,5

c. Dikocok dengan menggunakan shaker atau dengan tangan selama 10 menit

d. Diukur pH tanah dengan menggunakan pH meter

• Penetapan N-total

a. Tahapan Destruksi. Ditimbang 2 gr tanah, tempatkan ke tabung digester

b. Tambahkan 2 gr katalis campuran dan tambahkan H2O 10 ml; kemudian

tambahkan lagi 10 ml campuran H2SO4 – asam salisilat, biarkan 1 malam

c. Destruksi pada alat digestor dengan suhu rendah dan dinaikkan secara

bertahap hingga larutan jernih (temperatur < 200° C). Setelah larutan

jernih suhu dinaikkan dan dilanjutkan selama 30 menit

d. Didinginkan dan diencerkan dengan menambahkan 15 ml H2O

e. Tahapan Destilasi. Tempatkan tabung destruksi pada alat destilasi

f. Pipet 25 ml H3BO3 4 % tempatkan pada erlenmeyer 250 cc dan

ditambahkan 3 tetes indikator campuran; dan tempatkan sebagai

penampung hasil destilasi

g. Tambahkan NaOh 40 % 25 ml ke tabung destilasi dan langsung didestilasi

h. Amoniak hasil destilasi akan ditampung di erlenmeyer yang berisi H3BO3.

destilasi dihentikan bila larutan di erlenmeyer berwarna hijau dan

volumenya kurang lebih 75 ml

i. Titrasi. Pindahkan erlenmeyer hasi; destilasi dan titrasi dengan HCL 0,02

N. Titik akhir titrasi ditandai oleh perubahan warna dari hijau menjadi

merah

Universitas Sumatera Utara


j. Perhitungan:

N (%) = mlHCl x NHCl x 14 x 100


Berat tanah x 1000

= ml HCl x 0,014

• Kapasitas Tukar Kation (KTK)

a. Ditimbang 5 gr contoh tanah kering udara dan dimasukkan dalam tabung

sentrifuse 100ml

b. Ditambahkan 20 ml larutan NH4OAC N pH 7.0. diaduk denganpengaduk

gelas sampai merata dan dibiarkan selama 24 jam

c. Diaduk kembali laludisenrtifuse selama 10 menit samapi 15 menit dengan

kecapatan 2.500 rpm.

d. Ekstrak NH4OAC didekantasi, disareing lewat saringan dan filtrat

ditampung dalam labu akar 100ml

e. Penambahan NH4OAC N pH 7.0. diulangi sampai 4 kali. Setiap kali

penambahan diaduk merata, disentrifuse dan ekstraknya didekantasi ke

dalam labu ukur 100 ml sampai tanda tera. Ekstrak ini digunakan dalam

penetapan kadar K, Na, Ca, Mg yang dapat dipertukarkan

f. Untuk pencucian NH4+ ditambahkan 20 ml alkohol 80 % ke dalam tabung

sentrifuse yang berisi endapan tanah tersebut. Diaduk sampai merata,

sentrifuse, dekantasi dan filtratnya dibuang. Pencucian NH4 dengan

alkohol ini dilakukan dengan menambahkan beberapa kali sampai bebas

NH4. hal ini dapat diketahui dengan menambahkan beberapa tetes preaksi

Universitas Sumatera Utara


Nessler pada filtratnya tersebut. Apabila terdapat endapan kuning berarti

masih terdapat ion NH4.

g. Setelah bebas dari NH4+, tanah dipindahkan secara kuantitatif dari tabung

sentrifuse ke dalam labu didih. Ditambahkan air kira-kira berisi 450 ml.

h. Pada labu didih ditambahkan beberapa butir batu didih, 5-6 tetes paraffin

cair dan 20 ml NaOH 50 %, kemudian didestilasi

i. Destilat ditampung dalam erlenmeyr 250 ml yang berisi 25 ml H2SO4 0,1

N dan 5-6 tetes indikator Conwai. Destilasi dihentikan jika destilat yang

ditampung mencapai kira-kira 150 ml

j. Kelebihan asam dititrasi dengan NaOH 0,1 N. Titik akhir titrasi dicapai

bilamana warna berubah menjadi hijau

k. Dilakukan destilasi tanpa tanah sebagai blanko

l. Besarnya KTK dihitung dengan rumus:

KTK (me/ 100 gr) = (ml Blanko – ml Contoh) x N NaOH x 100


Bobot Contoh *)

*) Bobot Contoh pada 1050 C

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3. TABEL ANALISIS SIDIK RAGAM

Tabel 1. Tabel rataan pengukuran pertambahan tinggi tanaman (cm) 12 MST dan
analisis sidik ragam.
Perlakuan Ulangan Jumlah Perlakuan Rata-rata
1 2 3
M0A 8,967 9,167 9,500 27,633 9,211
M0B 17,467 13,100 15,067 45,633 15,211
M0C 12,367 13,200 12,733 38,300 12,767
M0D 9,133 11,833 8,767 29,733 9,911
M1A 11,500 11,000 12,500 35,000 11,667
M1B 17,000 18,500 10,000 45,500 15,167
M1C 15,333 7,033 9,433 31,800 10,600
M1D 5,267 10,333 7,000 22,600 7,533
Σ 276,200 92,067

Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat JK KT F-Hit F-Tabel
Keragaman Bebas 5%
Kompos (A) 3 134,8994444 44,9664815 6,68* 3,24
Mikoriza (B) 1 1,7066667 1,7066667 0,25tn 4,49
AxB 3 22,8633333 7,6211111 1,13tn 3,24
Galat 16 107,7511111 6,7344444
Total 23

Keterangan :
Tn : tidak nyata
* : nyata

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2. Tabel rataan pengukuran pertambahan diameter tanaman (mm) 12 MST
dan analisis sidik ragam.
Perlakuan Ulangan Jumlah Perlakuan Rata-rata
1 2 3
M0A 0,067 0,070 0,073 0,210 0,700
M0B 0,197 0,150 0,117 0,463 1,544
M0C 0,113 0,133 0,117 0,363 1,211
M0D 0,190 0,207 0,167 0,563 1,878
M1A 0,117 0,067 0,050 0,233 0,778
M1B 0,197 0,080 0,077 0,353 1,178
M1C 0,200 0,110 0,087 0,397 1,322
M1D 0,133 0,190 0,133 0,457 1,522
Σ 3,040 10,133

Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat JK KT F-Hit F-Tabel
Keragaman Bebas 5%
Kompos (A) 3 0,0285148 0,0095049 6,00* 3,24
Mikoriza (B) 1 0,0010667 0,0010667 0,67tn 4,49
AxB 3 0,0031222 0,0010407 0,66tn 3,24
Galat 16 0,0253407 0,0015838
Total 23

Keterangan :
Tn : tidak nyata
* : nyata

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3. Tabel rataan pengukuran pertumbuhan daun tanaman (helai) 12 MST
dan analisis sidik ragam.
Perlakuan Ulangan Jumlah Perlakuan Rata-rata
1 2 3
M0A 8,7 7,0 7,7 23,333 7,778
M0B 10,3 9,0 8,7 28,000 9,333
M0C 10,3 10,3 9,7 30,333 10,111
M0D 7,7 9,7 8,0 25,333 8,444
M1A 7,3 7,0 8,0 22,333 7,444
M1B 8,3 9,0 7,7 25,000 8,333
M1C 10,0 8,0 7,7 25,667 8,556
M1D 8,3 9,0 9,3 26,667 8,889
Σ 206,667 68,889

Analisis sidik Ragam


Sumber Derajat JK KT F-Hit F-Tabel
Keragaman Bebas 5%
Kompos (A) 3 9,4444444 3,1481481 4,72* 3,24
Mikoriza (B) 1 2,2407407 2,2407407 3,36tn 4,49
AxB 3 3,3518519 1,1172840 1,68tn 3,24
Galat 16 10,6666667 0,6666667
Total 23

Keterangan :
Tn : tidak nyata
* : nyata

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4. Tabel rataan berat kering tanaman (gr) dan analisis sidik ragam.
Perlakuan Ulangan Rata-rata
1 2 3
M0A 2,033 1,500 2,033 1,856
M0B 2,000 1,500 1,233 1,578
M0C 3,233 3,000 2,367 2,867
M0D 3,867 3,000 3,267 3,378
M1A 2,367 1,600 2,667 2,211
M1B 2,400 1,300 1,379 1,693
M1C 3,400 1,033 2,467 2,300
M1D 3,000 2,133 2,200 2,444
∑ 18,326

Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat JK KT F-Hit F-Tabel
Keragaman Bebas 5%
Kompos (A) 3 5,7972866 1,9324289 5,19 3,24
Mikoriza (B) 1 0,3972369 0,3972369 1,07 4,49
AxB 3 1,6006403 0,5335468 1,43 3,24
Galat 16 5,9543755 0,3721485
Total 23

Keterangan :
Tn : tidak nyata
* : nyata

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5. Tabel kolonisasi mikoriza (%) dan analisis sidik ragam.
Perlakuan Ulangan Rata-rata
1 2 3
M0A 7,66 14,36 0,66 7,560
M0B 18,63 13,31 10,00 13,980
M0C 15,70 8,31 11,80 11,937
M0D 18,94 20,18 12,37 17,163
M1A 28,72 23,96 20,40 24,360
M1B 34,29 30,74 39,10 34,710
M1C 28,02 36,47 33,50 32,663
M1D 34,10 31,29 45,73 37,040
∑ 179,413

Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat JK KT F-Hit F-Tabel
Keragaman Bebas 5%
Kompos (A) 3 404,2167000 134,7389000 5,15 3,24
Mikoriza (B) 1 2289,3066667 2289,3066667 87,55 4,49
AxB 3 15,6675667 5,2225222 0,20 3,24
Galat 16 418,3728000 26,1483000
Total 23

Keterangan :
Tn : tidak nyata
* : nyata

Universitas Sumatera Utara


Persen Hidup Bibit (%)

Persen Hidup Tiap Perlakuan

M0A = 3/72 x 100% = 12,5 % M1A = 3/72 x 100% = 12,5 %

M0B = 3/72 x 100% = 12,5 % M1B = 3/72 x 100% = 12,5 %

M0C = 3/72 x 100% = 12,5 % M1C = 3/72 x 100% = 12,5 %

M0D = 3/72 x 100% = 12,5 % M1D = 3/72 x 100% = 12,5 %

Persen Hidup Seluruh Bibit = 72/72 x 100 % = 100 %

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 4. HASIL ANALISIS CONTOH KOMPOS DAN TANAH

Tabel 1. Hasil Analisis Sampel Tanah


Sampel pH H2O C-Organik (%) P –tersedia (ppm)
Tanah 5.875 1.21 7.87

Tabel 2. Hasil Analisis Sampel Kompos TKS


Sampel pH H2O C-Organik P– N- C/N KTK
(%) tersedia total (me/100)
(ppm) (%)
Kompos 7.05 31.01 84.24 2.38 13.03 52.13

Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi