Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3
1. Tujuan Umum ............................................................................................................. 3
2. Tujuan Khusus............................................................................................................. 3
1.3 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 4
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
2.1 Teori Dari Masalah Yang Diangkat ................................................................................. 6
2.2 Konsep Teori Keperawatan .............................................................................................. 7
BAB III KERANGKA KONSEP .............................................................................................. 8
3.1 WOC (Web Of Causation) ............................................................................................... 8
3.2 Aplikasi Teori Keperawatan Dalam Asuhan Keperawatan.............................................. 9
BAB IV APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................ 11
4.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas ................................................................ 11
4.2 ANALISA DATA .......................................................................................................... 14
1. Klasifikasi Data ................................................................................................................ 14
2. Prioritas masalah (Public Hearing) .................................................................................. 43
4.3. Diagnosa Keperawatan Komunitas ........................................................................... 44
4.4. Rencana Asuhan Keperawatan .................................................................................. 44
4.5 Implementasi Dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas ................................. 47
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................................... 49
5.1 Kurang Pengetahuan ................................................................................................. 49
5.2 Defisit kesehatan komunitas...................................................................................... 49
5.3 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif ........................................................................ 50
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................. 51
6.1 Kesimpulan................................................................................................................ 51
6.2 Saran .......................................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 53
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan perawatan
kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan
meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong
kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
1. Tujuan Umum
Menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat di Desa Lolah Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di Desa Lolah Kecamatan Tombariri
Timur Kabupaten Minahasa dalam 1minggu diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di Desa Lolah
Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa
Sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka, Teori dari masalah yang diangkat, Konsep Teori
Keperawatan
BAB III : Kerangka Konsep, WOC (Web of Causation), Aplikasi Teori Keperawatan
dalam Asuhan Keperawatan
BAB V : Pembahasan
BAB VI : Penutup (kesimpulan dan saran)
DAFTAR PUSTAKA
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan.Skinner (1938) mengatakan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Respon terhadap stimulus di bedakan
menjadi perilaku tertutup (terselubung) sekedar mengetahui tentang pemeriksaan kesehatan
dan perilaku terbuka (tindakan nyata) yang langsung memeriksakan kesehatan. Juga perilaku
yang maladaptif contoh seperti merokok dan minum-minuman keras pun berpengaruh untuk
masyarakat.
Kedua, perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan
serta upaya seseorang pada saat menderita dana tau kecelakaan. Dimulai dari pengobatan
sendiri sampai mencari pengobatan keluar negeri.
Determinan perilaku merupakan factor yang membedakan respon terhadap stimulus yang
berbeda. Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yaitu : Faktor Internal,karakteristik
orang yang bersifat bawaan, yaitu : kecerdasan, tingkat emosional,jenis kelamin. Faktor
Eksternal yaitu lingkungan baik fisik,social, budaya,ekonomi, dan politik.
Pertama, Pengetahuan : Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang,
ialah : (1) Proses adopsi perilaku seperti, Awarness,interest,evaluation,trial,adoption.
(2).Tingkatkan pengetahuan seperti : tahu,memahami,aplikasi,analisis,sintesis,evaluasi.
LAPORAN KOMUNITAS DI DESA LOLAH | 6
Kedua, Sikap merupakan respon tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Proses terbentuknya sikap dan reaksi, yaitu : (1).komponen pokok sikap menurut Allport
(1954), ialah : Kepercayaan ide, dan konsep terhadap suatu objek, Kehidupan emosional atau
evaluasi terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. (2)Berbagai tingkatan sifat :
Menerima (receiving) , Merespon (responding),Menghargai (valuing), bertanggungjawab
(responsible).
Pandangan Johnson melihat bahwa manusia seperti mempunyai dua sistem utama, sistm
biolagi dan sistem tingkah laku. Klien yg adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan
dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuaian
dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu
berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
Johson mengindentifikasi tujuh subsistem pada sistem tingkah laku. Model dari Johnson
mempunyai tujuh sistem yang saling tergantung. Gangguan yang terjadi pada subsistem dapat
mengganggu subsistem lainnya. Masing-masing subsitem mempuntai fungsi dan tugas yang
unik dan khusus yg dianggap penting untuk suat peforma terintegrasi dari keseluruhan
subsistem dan masing-masing mempunyai struktur dan fungsi.
Tujuh komponen subsistem menurut Dorothy Johnson mulai dari, pertama, Ketergantungan.
Ketergantungan disini adalah bagian yg membentuk perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Kedua,Ingestif. Yang berhubungan dengan
bagaimana,kapan,cara dan banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah
laku. Ketiga, eliminasi merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau
barang yang tidak berguna secara biologis atau dapat dikatakan bahwa eliminasi
mengeluarkan produk-produk sisa biologis dari sistem. Keempat,seksual. Seksual digunakan
dalam pemenuhan kebutuhan mencintai dan dicintai,maka ketidakpenuhan kebutuhan ini
akan memberikan pengaruh cukup terhadap proses keperawatan. Kelima, Agresif merupakan
bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan diri dari ancaman yang ada di
lingkungan sekitar. Keenam,Gabungan atau tambahan merupakan pemenuhan kebutuhan
tambahan dalam mempertanyakan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup. Dan terakhir pencapaian merupakan
tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif dalam perilaku kehidupan
seseorang .
Empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan
tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah
kesehatan yang dialaminya.
Gangguan
dan
tambahan
Ingestif Makanan
dan tinggi Kolesterol
Eliminasi lemak
Umpan Balik
Teori keperawatan yang kami ambil yaitu teori keperawatan menurut Dorothy Johnson
dimana model konsep keperawatan menurut Johnson dengan melakukan pendekatan sistem
perilaku, dimana individu di pandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbanagan dan stabilitas baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang di timbulkan nya sebgai
suatu system di dalamnya terdapat kompenen sub sistem yang membentuk sistem perilaku
1. Ingestif
Yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara dan banyaknya makan dan minum
sebagai suatu subsistem tingkah laku.
2. Eliminasi
merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis atau dapat di katakana bahwa eliminasi mengeluarkan sisa
biologis dari sistem, subsitem eliminasi berhubungan dengan ekskresi dari sisa
Bungan dari tubuh.
3. Seksual
Merupakan pemenuhan kebutuhan mencintai dan di cintai. Maka hilang dan
terpenuhinya kebutuhan ini juga akan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
proses keperawatan, seksual mencerminkan tingkah laku berhungan ke prokreasi.
4. Agresif
Merupakan bentuk mekanisme perahanan diri atau perlindungan dari berbagai
ancaman yang ada di lingkungan sekitar misalnya agresif dari melindungi diri dan
orang lain dari dari benda-benda,orang, ide-ide yang memiliki potensi mengancam
serta berpotensi sebagai mekanisme perlindungan diri.
5. Ketergantungan
Jika sesorang dapat memenuhi ketujuh sistem tersebut maka fungsi dari sistem perilaku
tersebut akan efektif dan jika seseorang tidak dapat memenuhi ketujuh sistem tersebut
maka fungsi dari sistem tersebut tidak efektif sehingga akan terjadi paksaan dan stress
dari seseorang untuk dapat memenehi ketujuh sistem tersebut.
Dari teori ini maka dapat di simpulkan bahwa ketika perilaku masyarakat tidak teratur
misalnya dalam hal pola hidup yang tidak baik maka akan menimbulkan ketidakefektifan.
Sehingga harus di mulai dari perilaku masyarakat dengan mengubah polah perilaku untuk
dapat hidup sehat dan untuk mencegah terjadinya penyakit, ada beberapa factor penyebab
yang menyebabkan terjadinya perilaku yang tidak teratur dari masyarakat misalnya
kebiasaan dari masyarakat dalam mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat,
minimnya penyulahan tentang kesehatan sehingga akan menyebabkan kurang
pengetahuan tentang penyakit yang akan di alami oleh masyarakat dan cara mencegah
penyakit dari kesimpulan ini maka yang harus kita berikan adalah intervensi keperawatan
kepada masyarakat untuk dapat mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat,
misalnya dengan melakukan upaya promotif dan preventif, melakukan penyuluhan
tentang polah hidup yang sehat agar masyarakat dapat mengetahui cara mencegah
penyakit dan bagaimana agar supaya tetap hidup sehat, kemudian pemeriksaan kesehatan
kepada masyarakat agar dapat mengetahui penyakit yang di alami oleh masyarakat.
Puskesmas di desa Lolah sebelumnya ada namun telah pindah di Lolah 3. Jarak dari Lolah ke
puskesmas adalah 3 km. Dan biasanya dapat dicapai dengan berjalan kaki atau menggunakan
transportasi umum.
Jenis tananman adalah kepala, cengkih , pisang dan jagung, Lalu jenis hewan adalah
sapi,babi,ayam,anjing dan itik.
Sarana olahraga yang ada di desa Lolah adalah bulu tangkis dan volley ball. Tempat rekreasi
yang tersedia adalah kolam renang di jaga 3.
Jumlah penduduk di desa Lolah sebanyak 897 orang dimana jumlah laki-laki 445 orang dan
jumlah perempuan 452 orang dan jumlah kepala keluarga 257 dengan 55-65 % pasangan
usia subur atau sekitar 140 KK.
Berdasarkan usia jumlah penduduk mulai dari bayi-balita biasanya tiap bulan ada 1-2
kelahiran jadi sekitar 5 %. Usia sekolah 10 %,untuk remaja sekitar 10 %,usia produktif 60 %
dan usia lanjut 15 % .
Budaya penduduk adalah Tombulu. Dimana sejarah Desa Lolah sebelumnya dimekarkan dari
Lolah 1. Desa Lolah sudah berumur 190 tahun / sejak 1800-an. Dulunya menurut cerita
masyarakat yang ada di Tomohon mau mengambil garam dan air di Tanawangko. Tempat
mereka bersinggah setelah dari tanawangko adalah tempat yang kita sebut sekarang Lolah.
Menurut penuturan bapak sekertaris desa masyarakat telah masuk pada keluarga sejahtera 1.
Lalu kemampuan baca tulis terungkap ada sekitar 3 % dan yang bisa 97 %. Lalu tingkat
pendidikan terakhir penduduk sekitar 50 % untuk SD,25 % untuk SMP, 15 % untuk SMA
dan 9% tidak sekolah. Mayoritas pekerjaan adalah petani dengan persentasi 90 % dan 10 %
sisanya peternak,PNS dan lain-lain. Dan mobilitas penduduk adalah 100 % menetap.
Jenis pelayanan kesehatan tersedia seperti puskesmas adapun posyandu dimana ada 5 kader
di desa Lolah. Jenis pembiayaan kesehatan di desa lolah ada yang telah mendapatkan KIS.
Juga ada yang BPJS,Jamkesmas,Jamkesda dan adapun yang sementara proses. Dalam
pelayanan KB juga dilayani di puskesmas setempat dan kadang oleh bidan setempat. Dari
segi penyakit ada 10 penyakit yang banyak diidap di Desa Lolah. Mulai dari Hipertensi,
Asam Urat, Kolesterol, Diabetes Melitus, Maag, Flu, Diare, Stroke,TBC dan Varisela.
Kejadian Luar biasa yang pernah terjadi adalah Luti /Varisela.
Kondisi kesehatan lingkungan pada umumnya baik namun di jaga 3,4,5 yang kurang karena
masih menggunakan tempat pembuangan akhir yang tidak pantas dan kolektif. Dimana
kotoran hanya ditimbun dengan tanah. Saluran air ada dan sampah banyak dikumpul disatu
tempat dan dibakar. Sumber air dari PAM dan Mata air.
Lalu dari segi ekonomi sumber daya alam sangat mendukung para petani dalam bercocok
tanam. Lalu bagi peternak seperti peternak babi yang memiliki kandang di samping telaga
yang juga terisi mujair. Hal ini sangat menguntungkan.
Dari segi komunikasi dilakukan dengan musyawarah dan alat komunikasi dengan handphone.
Untuk keagamaan di desa Lolah ada 2 agama yaitu Kristen Protestan (GMIM dan GPDI) lalu
Kristen Katolik.
Di desa Lolah juga memiliki peraturan desa namun kebanyakan tidak tertulis dan sesuai
asas-asas pada umumnya. Seperti apabila ada ternak yang merusak tanaman di kebun warga
orang lain maka dari pemerintah desa akan memberi sanksi untuk ganti rugi. Dan ada
petugas/Linmas sebanyak 12 orang.
1. Klasifikasi Data
DAFTAR UMUR PENDUDUK DI DESA LOLAH
KEC. TOMBARIRI TIMUR (1)
UMUR
2%
BAYI : 0-1 TAHUN
6% 5%
8% BALITA : 1- <5 TAHUN
12%
KANAK-KANAK : 5-11 TAHUN
14%
9% REMAJA AWAL : 12- 16 TAHUN
REMAJA AKHIR : 17-25 TAHUN
12% DEWASA AWAL : 26-35 TAHUN
17%
DEWASA AKHIR : 36-45 TAHUN
15%
LANSIA AWAL : 46-55 TAHUN
LANSIA AKHIR : 56-65 TAHUN
MASA MANULA : > 65 TAHUN
FREKUENSI PRESENTASI
N UMUR
O
1 BAYI : 0-1 TAHUN 10 2
2 BALITA : 1- <5 TAHUN 21 5
3 KANAK-KANAK : 5-11 TAHUN 47 12
4 REMAJA AWAL : 12- 16 TAHUN 36 9
5 REMAJA AKHIR : 17-25 TAHUN 47 12
6 DEWASA AWAL : 26-35 TAHUN 60 15
7 DEWASA AKHIR : 36-45 TAHUN 66 17
8 LANSIA AWAL : 46-55 TAHUN 54 14
9 LANSIA AKHIR : 56-65 TAHUN 31 8
10 MASA MANULA : > 65 TAHUN 23 6
JUMLAH 395 100
FREKUENSI PRESENTASI
NO PENDIDIKAN TERAKHIR JAGA 1 JAGA 2 JAGA 3 JAGA 4 JAGA 5
1 Belum Sekolah 6 1 3 4 17 31 6
2 TK 5 6 5 3 4 23 6
3 SD 17 7 11 19 38 92 24
4 SMP 10 17 16 29 24 96 25
5 SMA/SEDERAJAT 26 44 29 9 28 136 35
s6 D1 1 0 0 0 0 1 0
7 D2 1 0 0 0 0 1 0
8 D3 2 0 0 0 0 2 1
9 S1 6 3 2 0 2 13 3
10 S2 0 0 0 0 0 0 0
74 78 66 64 113 395 100
JUMLAH
Dari sampel yang diambil dari jaga 1 sampai jaga 5 desa Lolah sebanyak 100 KK di dapatkan tingkat pendidikan terakhir yang belum
sekolah 6% dengan jumlah 31 orang, TK sebanyak 6% dengan jumlah 23 orang, SD sebanyak 24% dengan jumlah 92 orang, SMP
sebanyak 25% berjumlah 96 orang, SMA/Sederajat ada sebanyak 35% dengan jumlah 136 orang. D1 dengan 0% berjumlah 1 orang, D2
dengan presentasi 0% dengan jumlah 1 orang, D3 sebanyak 1% dengan jumlah 2 orang, dan S1 sebanyak 3% dengan jumlah 13 orang.
Dari jaga 1 sampai jaga 5 Desa Lolah kami mengambil sampel sebanyak 100 KK dengan jumlah frekuensi 389 jiwa, pekerjaan
penduduk pertama PNS sebanyak 2% dengan jumlah 6 0rang, petani sebanyak 22% dengan jumlah 85 orang, tukang sebanyak 2%
dengan jumlah 8 orang, swasta sebanyak 7% berjumlah yaitu 26 orang, polri berjumlah 2 orang, IRT sebanyak 25% dengan jumlah 97
orang, pelajar/mahasiswa sebanyak 28% berjumlah yaitu 108 orang, supir sebanyak 2% dengan jumlah 6 orang, pensiunan hanya 1%
dengan jumlah 5 orang, wiraswasta berjumlah 2 orang sedangkan tidak bekerja 11% dengan jumlah 44 orang.
FREKUENSI PRESENTASI
NO JENIS LANTAI JAGA 1 JAGA 2 JAGA 3 JAGA 4 JAGA 5
1 TANAH 1 5 0 6 1 13 13
2 KAYU 4 0 10 1 8 23 23
3 PLESTER 6 8 5 11 12 42 42
4 KERAMIK 9 6 4 1 2 22 22
JUMLAH KK
JUMLAH KK 20 19 19 19 23 KESELURUHAN : 100
100
13%
22%
23% TANAH
KAYU
PLESTER
42% KERAMIK
Setelah di ambil sample mulai dari jaga 1 sampai jaga 5 di desa lolah sebanyak 100 KK, jenis lantai penduduk: tanah sebanyak 13%
dengan jumlah 13 keluarga, kayu sebanyak 23% dengan jumlah 23 keluarga, plester 42% dengan jumlah 42 keluarga sedangkan keramik
22% dengan jumlah 22 keluarga.
FREKUENSI
PRESENTASI
NO JENIS VENTILASI JAGA 1 JAGA 2 JAGA 3 JAGA 4 JAGA 5
1 MEMADAI 20 14 19 19 23 95 95
2 TIDAK MEMADAI 0 5 0 0 0 5 5
JUMLAH KK
JUMLAH KK 20 19 19 19 23 100%
KESELURUHAN :
5%
MEMADAI
TIDAK MEMADAI
95%
Jaga 1 sampai jaga 5 Desa Lolah telah di ambil sampel sebanyak 100 KK dengan hasil presentasi jenis ventilasi yang memadai
sebanyak 95% dan yang tidak memadai sebanyak 5% .
FREKUENSI
KEBERSIHAN DALAM PRESENTASI
NO JAGA 1 JAGA 2 JAGA 3 JAGA 4 JAGA 5
RUMAH
1 BERSIH 18 19 15 12 14 78 78
2 CUKUP BERSIH 1 0 0 3 0 4 4
3 TIDAK BERSIH 1 0 4 4 9 18 18
JUMLAH KK
JUMLAH KK 20 19 19 19 23 KESELURUHAN : 100%
100
18%
4%
BERSIH
CUKUP BERSIH
78% TIDAK BERSIH
Setelah diambil sampel dari jaga 1 sampai jaga 5 yaitu sebanyak 100 KK, kebersihan dalam rumah yaitu bersih sebanyak 78% dengan jumlah
78 keluarga, cukup bersih 4% dengan jumlah 4 keluarga dan tidak bersih 18% dengan jumlah 18 keluarga.
FREKUENSI PRESENTASI
N KEBERSIHAN JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA
O HALAMAN RUMAH 1 2 3 4 5
1 BERSIH 20 19 16 11 14 80 80
2 TIDAK BERSIH 0 0 3 8 9 20 20
JUMLAH KK 20 19 19 19 23 JUMLAH KK 100 %
KESELURUHAN :
100
BERSIH
TIDAK BERSIH
80%
FREKUENSI PRESENTASI
N VEKTOR JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA
O 1 2 3 4 5
1 AYAM 2 1 1 0 4 8 8
2 BABI 1 0 0 0 0 1 1
3 ANJING 7 3 5 7 16 38 38
4 NYAMUK 8 14 10 8 0 40 40
5 LALAT 0 0 2 0 0 2 2
6 KUCING 2 1 1 0 2 6 6
7 TIKUS 0 0 0 4 1 5 5
Jumlah KK 20 19 19 19 23 Jumlah KK 100 %
Keseluruhan : 100
1%
2%
6% 5% 8%
AYAM
BABI
ANJING
38%
40% NYAMUK
LALAT
KUCING
TIKUS
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan di desa Lolah didapatkan hasil yaitu vektor yang membahayakan disekitar rumah adalah ayam
dengan presentasi 8% dengan jumlah 8 KK, Babi dengan presentasi sebanyak 1% dengan jumlah 1 KK, anjing dengan presentasi 38%
dengan jumlah 38KK, nyamuk dengan presentasi sebanyak 40% dengan jumlah 40 KK, lalat dengan presentasi 2% berjumlah 2 KK,
Kucing dengan presentasi 6% berjumlah 6 KK, dan tikus dengan presentasi sebanyak 5% berjumlah 5 KK.
FREKUENSI PRESENTASI
NO SUMBER AIR 100% JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA
1 2 3 4 5
MATA AIR 0 19 19 0 23
61 61
PAM 20 0 0 19 0
39 39
JUMLAH KK 20 19 19 19 23 100
100
FREKUENSI
N PENGELOLAAN JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA PRESENTASI
O SAMPAH 1 2 3 4 5
DIBUANG DILUBANG
1 2 0 0 0 0 2 2%
SAMPAH
2 DIBUANG DAN DIBAKAR 18 19 19 19 23 98 98 %
Jumlah KK 20 19 19 19 23 100 100 %
FREKUENSI
N PENGELOLAAN AIR JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA PRESENTASI
O LIMBAH 1 2 3 4 5
1 PANTAS 10 7 19 14 19 69 69
2 TIDAK PANTAS 10 12 0 5 4 31 31
20 19 19 19 23 100 100
14%
DI SELOKAN
17%
DI DANAU
66%
DI SEMBARANG TEMPAT
DI BAK PENAMPUNGAN
Data pengkajian dari sample 100 KK di desa Lolah didapatkan bahwa pengelolaan air limbah diselokan dengan presentasi sebanyak 66%
berarti ada 66 KK dengan pengelolaan air limbah di selokan, sedangkan didanau memiliki presentasi sebanyak 17%, kemudian yang
membuang di sembarang tempat sebanyak 14% dan 3% pengelolaan air limbah di bak penampungan. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa yang paling besar presentasinya adalah pengelolaan air limbah diselokan.
LAPORAN KOMUNITAS DI DESA LOLAH | 35
PENGHASILAN PENDUDUK DI DESA LOLAH
KEC. TOMBARIRI TIMUR (14)
FREKUENSI PRESENTASI
N PENGHASILAN JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA
(%)
O PENDUDUK (KK) 1 2 3 4 5
1 <Rp 200.000,00 0 0 0 0 0 0 0
2 Rp 200.000,00 - Rp 300.000,00 1 0 0 1 3 5 5
3 Rp 300.000,00 - Rp 500.000,00 2 1 1 10 2 16 16
4 >Rp 500.000,00 17 18 19 8 18 80 80
0%
5%
16%
<Rp 200.000,00
Rp 200.000,00 - Rp 300.000,00
Rp 300.000,00 - Rp 500.000,00
79% >Rp 500.000,00
Pengkajian yang telah dilakukan di desa Lolah dari jaga I sampai jaga V mendapatkan data penghasilan penduduk dengan hasil presentasi
yang pertama penghasilan < Rp 200.000,00 sebanyak 0%, penghasilan Rp 200.000 – Rp.300.000 dengan presentasi 5%, penghasilan
Rp.300.000 – Rp. 500.000 sebanyak 16% dan penghasilan > Rp 500.000 dengan presentasi terbanyak dari data penghasilan penduduk
yaitu sebanyak 79%.
FREKUENSI
N SARANA PELAYANAN JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA PRESENTASI
O KESEHATAN (KK) 1 2 3 4 5
1 PUSKESMAS 18 19 19 19 23 98 98
2 DOKTER PRIBADI 1 0 0 0 0 1 1
3 MANTRI 1 0 0 0 0 1 1
2 BUKAN PENERIMA 1 3 4 4 4 16 16
13% 15%
BCG
13%
13% CAMPAK
DPT 1-POLIO 1
14% DPT 2-POLIO 2
16% DPT 3-POLIO 3
16% POLIO 4
HEPATITIS
Setelah pengambilan sampel sebanyak 100 KK di Desa Lolah dari jaga 1 sampai jaga 5 dimana disitu ada 26 jumlah bayi balita dengan
imunisasi BCG berjumlah 26, campak berjumlah ada 22, DPT 1 – POLIO 1 berjumlah 22, DPT 2 – POLIO 2 berjumlah 26, DPT 3
POLIO 3 berjumlah 24, polio 4 berjumlah 22, dan hepatitis berjumlah 21.
SARANA PELAYANAN
N JAGA JAGA JAGA JAGA JAGA FREKUENSI
KESEHATAN PADA IBU PRESENTASI
O 1 2 3 4 5
HAMIL
1 TETANUS 0 0 0 0 0 0 0
PENYAKIT YG MENYERTAI
2 0 0 0 0 0 0 0
IBU HAMIL
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0%
Kurang pengetahuan tidak menunjukkan respon perubahan atau pola disfungsi manusia tetapi
lebih sebagai suatu etologi atau factor penunjang.(Jenny, 1987)
Semua diagnosa keperawatan mempunyai hubungan dengan penyuluhan klien atau keluarga
sebagai bagian dari keperawatan.
Kurang pengetahuan diangkat karena hasil pengkajian dari 100 orang, ada 41 keluarga yang
mengatakan tidak mengetahui tentang keadaan kesehatannya. Untuk itu kami melakukan
intervensi keperawatan dengan dimulai dari membina hubungan saling percaya lewat rapat
pemaparan program kerja serta ketika melakukan pengkajian langsung di rumah-rumah.
Setelah itu kami mengadakan pemeriksaan Gula Darah Sementara, Kolesterol, Indeks Mata
Tubuh dan Tekanan darah untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat secara umum.
Masyarakat juga kami berikan pendidikan kesehatan sesuai masalah yg menjadi prioritas di
desa Lolah. Dan setelah kami melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat dapat menepis
asumsi tentang kondisi kesehatan mereka. Apalagi diteguhkan dengan pelaksanaan
penyuluhan dengan respon yang sangat baik dari masyarakat.
Manfaat teori Johnson terhadap intervensi adalah setelah masyarakat mengetahui tentang
masalah kesehatan yang mereka idap maka akan menjadi stimulan untuk mereka dapat
berubah dari segi perilaku.
Alasan kami mengangkat diagnosa ini adalah karena masalah kesehatan tertinggi sebanyak
44 persen adalah hipertensi. Masalah ini pun adalah masalah kesehatan tersering
menyebabkan kematian di Desa Lolah. Hambatan terhadap sumber daya manusia yaitu
tenaga kesehatan/ kader dengan kemampuan untuk menanggulangi masalah kesehatan. Hal
itu pun kami tanggulangi dengan penkes, pemeriksaan tentang hipertensi lalu kami juga
mengajarkan para kader untuk mengukur tekanan darah sendiri dan senam hipertensi.
Dengan hasil para masyarakat sangat mengapresiasi dengan penkes tentang hipertensi yang
kami bawakan. Lalu para kader yang kami ajar dapat mengukur TD dengan mandiri. Setelah
itu senam hipertensi kami ajarkan agar kedepan masyarakat dapat secara mandiri mengontrol
tekanan darah mereka dengan senam.
Managemen Kesehatan Tidak Efektif diangkat agar supaya masyarakat dapat mengetahui
masalah dengan skala komunitas apa yang menyebabkan terjadinya Hipertensi seperti
kebiasaan komunitas yang kurang sehat yaitu makan-makan yang kurang ideal disetiap kali
acara.
Intervensi yang kita lakukan adalah memberitahukan warga tentang kebiasaan yang salah
yang beresiko terhadap penyakit seperti hipertensi. Lalu memberikan contoh diet makanan
sehat serta aktivitas fisik lebih sehari-hari. Masyarakat pun setuju dengan anjuran dari kami
ketika penkes.
Manfaat teori Johnson terhadap intervensi adalah harapannya masyarakat dapat merubah pola
aktivitas sehari-hari dan diet makanan sehat serta yang terpenting perilaku komunitas yang
meningkatkan faktor resiko penyakit.
6.2 Saran
1. Setelah intervensi masalah pertama yang telah dilakukan untuk mengatasi kurang
pengetahuan didesa lolah yang berhubungan dengan keterbatasan informasi
kesehatan, kami harapkan apa yang telah kami berikan berupa informasi dan
pemdidikan kesehatan tidak hanya berhenti disitu saja tapi kami menyarankan agar
masyarakat didesa Lolah untuk memiliki inisiatif untuk mencari tahu tentang
masalah-masalah kesehatan yang umum terjadi dimasyarakat agar tingkat
pengetahuan bisa lebih meningkat dan masyarakat bisa mengetahui status kesehatan
mereka tanpa mengabaikan untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan.
2. Selanjutnya untuk masalah kedua tentang deficit kesehatan komunitas, setelah
intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu melatih kader untuk pemeriksaan
tekanan darah, kami mahasiswa menyadari bahwa kemampuan kami hanya bisa untuk
melatih para kader untuk cara pemeriksaan tekanan darah, selebihnya kami berharap
Hastuti,Ns Apriyani Puji. (2015). Modul Kuliah Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan
Paradigma Keperawatan. Politeknik Kesehatan RS dr Soepragen.Malang
Umur :
Jenis kelamin : ;
Agama :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Alamat :
Daftar keluarga
No Nama Jenis/umur Hubungan klg Pendidikan terakhir
B. LINGKUNGAN FISIK
a. PEMUKIMAN :
1. Status kepemilikan rumah
( ) Ya ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak
( ) Dll………………………………………………
b. SUMBER AIR
Alasan:……………………….
3. Apakah ada polusi udara dan buangan limbah yang mengganggu kesehatan:
( ) Ya ( ) Tidak
4. Kebiasaan membuang barang bekas (botol,ban kaleng dll) yang dapat menampung air:
C. EKONOMI
Alasan……………………………………………
LAPORAN KOMUNITAS DI DESA LOLAH | 56
3 Sarana ekonomi apa yang ada diwilayah keluarga:
D. TRANSPORTASI
1. Sarana transportasi umum apakah yang ada diwilayah itu:
2. Keadaan jalan :
( ) Jalan kaki
( ) dll…………
( ) Ya ( ) Tidak, alasan……………………….
E. PENDIDIKAN
( ) Ya ( ) Tidak
3. Bila ya,program apa yang sudah berjalan: ( ) UKS ( ) UKGS ( ) Dokter kcl
2. Jenis pelayananan kes. Yang paling membantu keluarga dalam mengatasi masalah kes:
( ) Dukun ( ) Posyandu
G. KOMUNIKASI
1. Anak keberapa?
Jika tidak,alasanya……………………………
( )Telur,alasannya…………..
( )Lain-lain,alasannya………
( )dll………………………………….
( )Kejang2 ( )Lain2
Alasan…………………………..
b. IMUNISASI
Bila ya,enis imunisasi apakah yang sudah diberikan: ( )BCG ( )Campak ( ) DPT 1-Polio1
Bila tidak,alasannya:( )Takut ( )Sdg sakit ( )Tidak sempat ( )Tidak tahu manfaat imunisasi
( )dll………………………..
a. KESEHATAN ANAK
Alasan………………………………..
( )Ya ( )Tidak
b. KESEHATAN REMAJA
1. Apakah masalah yang sering anak remaja alami: ( )kesulitan belajar ( )begadang
2. Jika memiliki masalah,apa yabg akan dilakukan remaja: ( ) bercerita pada teman-teman
Jika ya,dimana?
9. Pernakah ibu mendapat pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan. Jika ya
bayi baru lahir ( ) gizi ibu hamil ( ) senam hamil ( ) persiapan kehamilan
Alasan………………….
( )Ya ( )Tidak
( )media komunikasi
4. Apakah ibu telah menerima pendidikan kesehatan tentang:( )ASI ( )senam nifas
( )makanan bayi
c. KELUARGA BERENCANA
1. Apakah PUS menjadi akseptor KB: ( ) ya ( ) tidak ( ) pernah tapi saat ini tidak lagi`
( ) radio ( ) dll………………………
Apakah didalam keluarga saat ini ada yang menderita sakit ? kalau ya, buat catatan
khusus.
L MASALAH LANSIA
2. Dengan adanya penyakit sebutkan apa yang dilakukan lansia: ( ) berobat kesarana yankes
5. Bentuk bantuan apa yang dibutuhkan lansia dimasyarakat: ( ) dana sehat ( ) yankes klpk lansia
M. KEMATIAN
1. Apakah dalam 3 tahun terakhir ada anggota keluarga yang meninggal: ( )ada ( )tidak
( ) tidak memuaskan,alasannya…………………………..
Alasan………………………………
Kalau tidak,alasan………………………………….
MEKANSIME KERJA :
Ket:
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi
kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Batas kesalahan 5% (0.05)
berarti memiliki tingkat akurasi 95%.
Pemeriksaan IVA