Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Amy Fontanella
Wiwik Andriani
Sukartini
Jurusan Akuntansi , Politeknik Negeri Padang
Abstract
Regional Secretariat South Solok District has not applied government regulations on financial
management regulations. Regional Secretariat South Solok District has not made the complete
financial statements, they only make budget reports only, and do not make balance and Notes
to Financial Statements. Report on budget are made based on Government Regulation of the
Interior No. 13 of 2006. South Solok District Secretariat has not been doing depreciation of fixed
assets so that the financial statements, particularly the balance sheet does not describe the
actual financial position. Based Permendagri 13 of 2006 local governments must prepare three
financial statements are: the realization of the Budget Report, Balance Sheet, Notes to the
financial statements. Computer applications Excel For Accounting is one medium that can be
used by the Government in preparing the financial statements. Simply make a one-time formats
then after that by entering transaction to the journal automatically posting process and financial
reports directly generated. Ease of course, would be helpful to remember all the limitations that
exist in local government in preparing its financial statements.
1. Pendahuluan
Untuk mewujudkan good
Permasalahan akuntabilitas publik governance diperlukan perubahan
menjadi sangat penting di paradigma pemerintahan yang
Indonesia sejak dilaksanakannya mendasar dari sistem lama yang
otonomi daerah dan serba sentralistis ke paradigma
desentralisasi fiskal. Salah satu baru yang menuntut suatu sistem
tujuan utama pelaksanaan mampu mengurangi
otonomi daerah dan ketergantungan dan bahkan
desentralisasi fiskal tersebut menghilangkan ketergantungan
adalah untuk menciptakan good pemerintah daerah kepada
governance, yaitu pemerintah pusat. Menanggapi
kepemerintahan yang baik dan paradigma baru tersebut maka
ditandai dengan adanya pemerintah memberikan otonomi
transparansi, akuntabilitas publik, kepada daerah seluas-luasnya
partisipasi, efisiensi, efektivitas, yang bertujuan untuk
serta penegakan hukum. Otonomi memungkinkan daerah mengurus
daerah tersebut berdampak pada dan mengatur rumah tangganya
berbagai aspek baik politik, sendiri. Penyelenggaraan otonomi
hukum, sosial, maupun aspek daerah dilaksanakan dengan
akuntansi dan manajemen memberikan otonomi secara
keuangan daerah. proporsional kepada daerah yang
diwujudkan dengan adanya tahun perubahan mendasar bagi
pengaturan, pembagian dan Indonesia dengan manajemen
pemanfaatan sumber daya keuangan modern. Akhir
nasional yang berkeadilan serta semester I/2006, Presiden RI
adanya perimbangan keuangan untuk pertama kalinya dalam
antara pusat dan daerah. sejarah Indonesia, menyampaikan
Laporan Keuangan tahun 2005
Seiring dengan reformasi di yang berdasar Standar Akuntansi
bidang keuangan negara, maka Pemerintahan yang telah
perlu dilakukan perubahan- diperiksa BPK, kepada DPR.
perubahan di berbagai bidang Laporan Keuangan tersebut akan
untuk mendukung agar reformasi menjadi bagian dari Tambahan
di bidang keuangan negara dapat Berita Negara RI yang terbuka
berjalan dengan baik. Salah satu bagi seluruh rakyat Indonesia.
perubahan yang signifikan adalah
perubahan di bidang akuntansi Untuk mendukung penerapan PP
pemerintahan karena melalui No.24 Tahun 2005 ini
proses akuntansi dihasilkan seperangkat peraturan lain pun
informasi keuangan yang tersedia dikeluarkan. Salah satunya
bagi berbagai pihak. Perubahan adalah Permendagri No.13 Tahun
dibidang akuntansi pemerintahan 2006 yang disempurnakan
yang paling diinginkan adalah dengan Permendagri No.59
adanya standar akuntansi Tahun 2007. Namun sayangnya
pemerintah yang dapat dijadikan perubahan peraturan yang terlalu
sebagai sebuah kerangka sering ini sangat membingungkan
konseptual dan standar dalam bagi pemerintah khususnya
penyelenggaraan akuntansi pemerintah daerah. Apalagi
pemerintahan. adanya ketidaksinkronan antara
berbagai peraturan yang ada
Sebagai bentuk keseriusan dengan Standar Akuntansi
pemerintah membenahi akuntansi Pemerintahan. Untuk mengatasi
pemerintahan di Indonesia masalah ini pemerintah daerah
seperangkat peraturan perlu melakukan harmonisasi
perundang-undangan yang antara berbagai peraturan yang
mendukung telah dicanangkan. ada.
Diantaranya UU Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, Disamping permasalahan diatas
UU No.1 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah juga
Perbendaharaan Negara, yang terkendala dengan sumber daya
ditindaklanjuti dengan PP No.24 manusia. Sulitnya mendapatkan
Tahun 2005 tentang Standar lulusan akuntansi yang paham
Akuntansi Pemerintah (SAP). dengan sistem akuntansi
Dengan diterbitkannya PP pemerintahan yang baru
tersebut, Indonesia memasuki era membuat pemerintah daerah
baru transparansi dan harus ”memutar otak” agar
akuntabilitas di bidang keuangan laporan keuangan dapat
negara. PP ini mengharuskan dihasilkan. Keterbatasan SDM ini
pemerintah baik pusat maupun juga dipersulit dengan sistem
daerah menyusun laporan akuntansi manual yang
keuangan berupa neraca, laporan dilaksanakan oleh pemda. Hal ini
realisasi anggaran, laporan arus menyebabkan hanya orang-orang
kas dan catatan atas laporan yang sangat paham akuntansi
keuangan. Dan sejarah mencatat yang dapat melakukan
bahwa tahun 2005/2006 adalah penyusunan laporan keuangan
54 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 55
proses pendidikan dan penelitian yang organisasi/entitas yang dijadikan
relevan. sebagai informasi dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi oleh
4. Perumusan Masalah pihak-pihak yang memerlukan.
56 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 57
Triple Entry System Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD). PPKD adalah Kepala Satuan
Sistem pencatatan Triple Entry adalah Kerja Pengelola Keuangan Daerah
pelaksanaan pencatatan dengan (Kepala SKPKD) yang bertugas
menggunakan sistem double entry, mengelola APBD dan bertindak sebagai
ditambah dengan pencatatan pada buku bendahara umum daerah.
anggaran. Oleh karena itu sementara
sistem pencatatan double entry Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan
dijalankan. Sub-Bagian Pembukuan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan
(Bagian Keuangan) Pemerintahan SKPD (PPK-SKPD). PPK-SKPD adalah
Daerah juga mencatat transaksi tersebut pejabat yang melaksanakan fungsi tata
pada buku anggaran, sehingga usaha keuangan pada SKPD. PPK-
pencatatan tersebut akan berefek pada SKPD mengkoordinasikan pelaksanaan
sisa anggaran. sistem dan prosedur penatausahaan
atas bendahara penerimaan dan
7.3. Siklus Akuntansi di Pemerintah bendahara pengeluaran.
Daerah
7.4. Perbedaan dan Persamaan
Berikut ini merupakan bagan alur siklus Akuntansi Sektor Publik dan
akuntansi dalam proses penyusunan Sektor Swasta
laporan keuangan pemerintah daerah.
Siklus akuntansi merupakan sistematika Menurut Nordiawan (2006 : 2 - 3)
pencatatan transaksi keuangan, adapun perbedaan dan persamaan dari
peringkasannya dan pelaporan akuntansi sektor publik dengan swasta
keuangan sebagaimana digambarkan di yaitu:
bawah ini:
1. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor
Gambar.1. Swasta
a. Tujuan Organisasi
Buku Kertas
Jurnal
Besar Kerja
Perusahaan komersial bertujuan untuk
memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham melalui penciptaan
- Laporan keuntungan sedangkan organisasi
Bukti surplus sektor publik mempunyai tujuan
Transaksi /defisit meningkatkan kesejahteraan
- Laporan
arus kas
masyarakat melalui pelayanan. Dengan
- Laporan kata lain, perusahaan merupakan
perubahan organisasi yang dijalankan untuk
Buku ekuitas mencari laba atau profit (profit-oriented)
Pembantu - Neraca
- Catatan
sedangkan organisasi sektor publik
Atas merupakan organisasi yang dijalankan
Laporan bukan untuk mencari laba (non-profit-
Keuangan oriented).
58 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 59
mengcopy informasi dengan cepat dari dengan tempat atau lokasi yang
satu sel ke beberapa sel. baru.
a. Sel Relatif. Sel relatif adalah sel Tahap Kegiatan Dalam Proses
yang apabila dicopy menyesuaikan Akuntansi:
60 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
a. Daftar perkiraan
Gambar 2.
Daftar Perkiraan Tahun 2007 Sekda
Kabupaten Solok Selatan Sebelum melanjutkan kelangkah
berikutnya harus dipastikan bahwa sisi
debit dan kreditnya seimbang (balance).
62 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Tabel 1.
JUMLAH 1.667.618.832
Transaksi Penerimaan Kas oleh
Bendahara Penerimaan
Per 31 Desember 2007
1 31-Des- Diterima pendapatan 1.917.271.210 Maka jurnal kas masuk yang dibuat
2007 retribusi daerah selama untuk transaksi ini dengan
bulan Juli sampai menggunakan EFA adalah :
dengan Desember
2007
2 3.086.435.173
31-Des- Diterima pendapatan
2007 pajak daerah selama
bulan Juli sampai
dengan Desember
2007
JUMLAH 5.003.706.383
Tabel 2.
Transaksi Penerimaan SP2D Langsung
Bulan Juni sampai Desember 2007
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 63
Table 3.
Transaksi Belanja Langsung
Bulan Juli sampai Desember 2007
No Tanggal Uraian Jumlah (Rp)
keluarkan uang untuk
1 -Jul-07 aya makan minum 3.168.000
keluarkan uang untuk
2 -Jul-07 rsus, pelatihan, 12.000.000
sialisasi dan Bintek PNS
keluarkan uang untuk
rvice, pengadaan, Jilid
3 -Jul-07 n Cetak 13.117.700
keluarkan uang untuk
4 -Jul-07 lanja surat kabar/majalah 22.625.000
keluarkan uang untuk
5 -Jul-07 rjalanan dinas 7.840.000
keluarkan uang untuk
wa gedung dan ruang
6 -Agust-07 pat 23.887.800
keluarkan uang untuk
rvice, pengedaan, Jilid
7 -Agust-07 n Cetak 95.490.325
keluarkan Biaya makan
8 -Agust-07 num rapat 49.510.000
keluarkan uang untuk
9 -Jul-07 lanja surat kabar/majalah 22.625.000
UMLAH 066.365.931
f. Buku Besar
Untuk buku besar kita hanya
membuatkan format, setelah itu
menginput no.perkiraan maka proses
posting akan dilakukan secara otomatis
oleh rumus yang sudah kita buat.
Contoh buku besar dengan EFA :
64 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
=D6
=SUMIF(JKK!$D$9:$D$62,BB!D6,JKK!$
F$9:$F$62)
=VLOOKUP(D6,DATA,2,FALSE)
='NS AWAL'!B7
=Perkiraan!A1
=SUMIF(JKK!$E$9:$E$63,BB!D6,JKK!$F$9:$F$6 =SUMIF(NL!$A$7:$A$83,$A13,NL!$D$7:$D$82)+
SUMIF(NL!$A$7:$A$82,$A13,NL!$E$7:$E$82)
=IF(VLOOKUP(D6,DATA,3,FALSE)="D","Debit","K
redit") =VLOOKUP(A10,DATA,2,FALSE)
g. Neraca Lajur
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 65
i. Neraca Berdasarkan Permendagri 13 tahun
2006 pemerintah daerah harus
menyusun 3 laporan keuangan yaitu :
=SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$A13,NL!$D$7:$D$86)+
Daftar Referensi
SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$A13,NL!$E$7:$E$86)
Bastian, Indra, (2002). Sistem Akuntansi
=SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$E10,NL!$D$7:$D$86)+ Sektor Publik 1, Konsep untuk
SUMIF(NL!$A$7:$A$86,$E10,NL!$E$7:$E$86)
Pemerintahan Daerah, Jakarta
: Salemba Empat
66 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67
Aplikasi Komputer Akuntansi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan)
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 53-67 67