Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Osteoporosis merupakan satu penyakit metabolik tulang yang


ditandai oleh menurunnya massa tulang, oleh karena berkurangnya matriks dan
mineral tulang disertai dengan kerusakan mikroarsitektur dari jaringan
tulang,dengan akibat menurunnya kekuatan tulang, sehingga terjadi
kecenderungan tulang mudah patah.1-3 Menurunnya massa tulang dan
memburuknya arsitektur jaringan tulang ini (Kawiyana, 2009).

Osteoporosis dijuluki silent epidemic disease, karena menyerang secara


diam-diam, tanpa adanya tanda-tanda khusus, sampai penderita mengalami patah
tulang. Namun demikian pada dasarnya osteoporosis dapat dikendalikan sejak
awal, bahkan sejak janin dalam kandungan secara berkelanjutan agar tidak terjadi
osteoporosis secara lebih dini. Usia pencegahan yang paling berarti adalah antara
8-17 tahun karena pada periode ini pemadatan dan percepatan tumbuh tulang
mencapai 90%. Hasil Analisis Data Risiko Osteoporosis oleh Puslitbang Gizi
Depkes bekerja sama dengan Fonterra Brands Indonesia tahun 2006 menyatakan,
2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis. Angka ini lebih tinggi dari
prevalensi dunia, dimana 1 dari 3 orang berisiko osteoporosis.Hal ini juga
didukung oleh Indonesian White Paper yang dikeluarkan Perhimpunan
Osteoporosis Indonesia (Perosi) tahun 2007, osteoporosis pada wanita di atas 50
tahun mencapai 32,3% sementara pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8%.
Selain itu data yang dikeluarkan International Osteoporosis Foundation (IOF),
diprediksikan pada tahun 2050 sebanyak 50% kasus patah tulang panggul akan
terjadi di Asia (Depkes, 2009).

Penyakit osteoporosis dapat dicegah dengan berolahraga ringan seperti


jogging dan minum suplemen kalsium. Tetapi, hal ini memiliki kelemahan yakni
ketika melakukan jogging secara berkelanjutan akan berpotensi tulang keropos
secara perlahan. Sedangkan suplemen kalsium berharga mahal, yaitu berkisar
ratusan ribu rupiah.
Osteoporosis dapat dicegah dengan cara mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak kalsium, salah satunya adalah biji durian yang masak.
Komposisi kimia biji durian hampir sama dengan biji-biji yang lain. Kandungan
karbohidrat dalam biji durian tersebut lebih tinggi dibanding yang terkandung
dalam biji nangka dan jagung, walaupun lebih rendah dibanding beras dan tidak
berbeda signifikan dengan singkong. Namun, dapat dilihat kandungan gizi dalam
biji durian cukup tinggi dan hampir setara dengan kandungan gizi biji nangka,
beras, jagung, dan singkong. Oleh karena itu, biji durian dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti obat osteoporosis (Brown, 1997).

Sayangnya, biji durian memiliki kelemahan yakni tidak dapat dimakan


secara langsung jadi biji durian harus diolah terlebih dahulu. Biji durian dapat
diolah menjadi susu yang baik untuk kesehatan tulang. Bentuk susu dipilih karena
pengolahan biji durian menjadi susu sangatlah mudah, efisien dan hemat biaya.
Selain itu sampai saat ini biji durian belum diolah secara maksimal oleh
masyarakat. Adapun judul yang diberikan dalam penelitian ini, yakni “SUBIDU:
Pengolahan Biji Durian Menjadi Susu Untuk Menjaga Kesehatan Tulang
dan Gigi”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah biji durian dapat diolah menjadi susu?

2. Bagaimana keefektifan susu biji durian untuk kesehatan tulang dan gigi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah biji durian dapat digunakan atau tidak menjadi susu
biji durian

2. Untuk mengetahui keefektifan susu biji durian bagi kesehatan tulang dan gigi
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi


mengenai pengolahan biji durian (Durio zibhetinus.) sebagai cara untuk menjaga
kesehatan tulang dan gigi yang baik dan sehat sehingga (Durio zibhetinus.) dapat
dimanfaatkan dan dapat diproduksi dalam bentuk susu biji durian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Durian (Durio zibethinus)

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri
khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai
duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian
adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya,
namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya. (Gita, 2013)

Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal


tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun, yang dimaksud dengan
durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis
durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di
Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus),
durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk
selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

Klasifikasi ilmiah buah durian adalah sebagai berikut.

Kerajaan : Plantae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Durio

Spesies : D. zibethinus

2.2 Kalsium (Calcium)


Kalsium adalah unsur dasar kapur dan memiliki symbol Ca. kalsium
adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme
tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Sedangkan
menurut Mahan Kathlen (2000), kalsium adalah mineral yang sangat penting
dalam tubuh, terbentuk dari 1,5 % sampai 2% dari berat badan dan 39 % dari total
mineral tubuh. Diperkirakan 99% dari kalsium terdapat pada tulang dan gigi.
(Yulia, 2010)

2.3 Susu

Pengertian Susu

Susu adalah hasil pemerahan sapi-sapi atau hewan menyusui lainnya yang
susunya dapat digunakan atau dimakan sebagai bahan makanan yang sehat, secara
kontinyu dan tidak dikurangi komponen-komponennya ataupun ditambah bahan-
bahan lain. (Hadiwiyoto, 1994)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di rumah

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


Adapun alat dalam penelitian ini antara lain: air mineral, blender, gula,
pisau, penyaringan, nampan, biji durian (Durio zibethinus) yang masih segar
sebanyak 7 buah,kompor dan panci
3.3 Metode Kerja
3.3.1 Pembersihan biji durian (Durio zibethinus)
Sediakan Biji durian (Durio zibethinus) sebanyak 7 buah . Kemudian biji
durian (Durio zibethinus) dicuci hingga bersih dari sisa-sisa daging buah
agar tidak mengkontaminasi susu yang akan kita buat. Rebuslah biji durian
di dalam air mendidih selama 10-15 menit, kemudian tiriskan. Selanjutnya
kupaslah kulit biji durian dan ambil intinya yang berwarna putih

3.3.2 Penghilangan lendir biji durian


Setelah dikupas kulitnya irislah inti biji durian tersebut.Selanjutnya untuk
menghilangkan lendir pada biji durian maka tambahkan garam sebanyak 1
sendok makan kemudian campur dan ratakan. Bawa nampan yang berisi
campuran biji durian dan garam ke bawah keran yang airnya mengalir lalu
aduklah sampai keluar buih.Kemudian cucilah dengan air yang mengalir
sampai lendir berkurang lalu tiriskan.

3.3.3 Pembuatan susu biji durian


Setelah ditiriskan lalu blender biji durian tersebut dengan menambahkan
air mineral sebanyak 500 ml lalu blender hingga rata.selanjutnya hasil dari
blender tersebut disaring untuk menghilangkan ampas.kemudian rebus sebentar
dengan menambahkan gula untuk menambah rasa. Setelah direbus diamkan
sebentar hingga tidak terlalu panas, lalu kemas susu biji durian yg telah direbus
tersebut dan susu biji durian siap disajikan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
4.1.2 Penerapan Limbah biji durian dalam pembuatan susu tinggi
kalsium
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti, Biji durian mampu
dijadikan sebagai susu karena zat yang terkadung dalam biji durian yaitu
kalsium yang dapat menjaga kesehtan tulang dan gigi. Biji durian dapat
digunakan sebagai susu.Dengan demikian, pemanfaatan biji durian sebagai
susu dapat mengurangi limbah biji durian dengan Memanfaatkan biji
durian sebagai susu yang membantu dalam proses pengolahan sampah dan
mengurangi sampah itu sendiri dengan cara “mendaur ulang” limbah biji
durian menjadi suatu hal yang berguna yakni susu.

Penggunaan bahan alami juga memiliki resiko efek samping yang lebih
kecil dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia sehingga resiko
timbulnya efek samping juga lebih kecil. Selain itu, susu ini dapat dijadikan
lahan bisnis yang sangat menjanjikan karena membutuhkan bahan yang relatif
murah dan mudah untuk dicari

4.2 Keefektifan susu dari Limbah biji durian

Berdasarkan penelitian tersebut , dapat disimpulkan bahwa susu tersebut


tidak menimbulkan efek samping yang tidak berbahaya Oleh karena itu, susu
yang menggunakan limbah biji durian sebagai susu aman untuk dipakai oleh
segala usia. Ketiadaan efek samping pada susu ini disebabkan oleh
penggunaan bahan-bahan alami pada pembuatan susu, serta pembuatannya
yang homemade atau dibuat di rumah. Hal ini menambah nilai positif dari
lipstik ini.

BAB V
SIMPULAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Limbah biji durian dapat dijadikan sebagai susu dalam . Pembuatan susu
dari limbah biji durian sebagai susu melalui beberapa tahap, yaitu
pembersihan biji durian , penghilangan lendir biji durian dan pembuatan
susu biji durian.
2. Limbah biji durian efektif dibuat menjadi susu . Berdasarkan hasil
penelitian,susu yang dibuat dari biji durian tersebut tidak menimbulkan
efek samping yang berbahaya.

5.2 Saran-Saran
1. Untuk penelitian lanjutan, sebaiknya dilakukan evaluasi susu lebih
mendalam agar didapatkan kualitas susu yang baik untuk diperbanyak dan
dipasarkan ke masyarakat, selain itu agar susu dari biji durian dapat
diterima oleh masyarakat luas.
2. Sebaiknya dilakukan evaluasi susu lebih mendalam agar didapatkan
kualitas susu yang baik untuk diperbanyak dan dipublikasikan ke
masyarakat, selain itu agar susu dapat diterima oleh masyarakat luas.

Vous aimerez peut-être aussi