Vous êtes sur la page 1sur 7

51

BAB IV

ANALISIS SWOT UPAYA POKOK

PUSKESMAS 9 NOPEMBER

A. Upaya Promosi Kesehatan

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


SW
 Adanya kegiatan  Pelaksanaan program
penyuluhan pada promosi kesehatan bidang
kelompok yang PHBS di panti asuhan
ada di wilayah belum tercapai target.
kerja puskesmas.  Pelaksanaan program
 Adanya promosi kesehatan bidang
kunjungan tenaga PHBS di institusi
kesehatan ke pendidikan belum tercapai
setiap sekolah target.
yang ada di  Kemandirian posyandu
wilayah kerja purnama dan mandiri
puskesmas masih kurang memadai.
 Adanya kegiatan
penyuluhan
khususnya PHBS
OT
ke rumah tangga
di wilyah kerja
puskesmas.
52

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO


 Akses wilayah  Memaksimalkan  Memaksimalkan peran
kerja yang
kegiatan kader pada program
mudah
dijangkau oleh penyuluhan pada promosi kesehatan PHBS di
masyarakat
kelompok yang panti asuhan.
sehingga
memudahkan ada di wilayah  Melakukan program
untuk
kerja puskesmas. promosi kesehatan bidang
mendapatkan
pelayanan  Memaksimalkan PHBS dengan target anak-
kesehatan
peran kader di anak panti asuhan di
 Terdapat kader setiap posyandu wilayah kerja puskesmas.
disetiap
posyandu
dalam kegiatan  Memaksimalkan peran
penyuluhan kader pada program
kelompok di promosi kesehatan PHBS di
wilayah kerja institusi pendidikan.
puskesmas.  Melakukan program
masyarakat. promosi kesehatan bidang
 Meningkatkan PHBS dengan target anak-
kunjungan tenaga anak SD, SMP dan SMA
kesehatan dalam sederajat di wilayah kerja
pembinaan UKS puskesmas.
ke setiap sekolah  Pemanfaatan kader
yang ada di posyandu sebagai petugas
wilayah kerja kesehatan sekaligus
puskesmas meningkatkan kualitas
 Meningkatkan kader dengan dilakukannya
peran kader pelatihan untuk
kesehatan remaja meningkatkan kemandirian
di sekolah dalam posyandu purnama dan
melakukan upaya mandiri.
peningkatan  Pemenuhan sarana dan
53

kesehatan pada prasarana untuk menunjang


diri sendiri, kemandirian posyandu
keluarga dan purnama dan mandiri agar
lingkungannya. sesuai target di wilayah
 Memaksimalkan kerja puskesmas.
kegiatan
penyuluhan
khususnya PHBS
ke rumah tangga
di wilyah kerja
puskesmas.
 Memaksimalkan
peran kader di
kegiatan
penyuluhan
PHBS ke rumah
tangga di wilyah
kerja puskesmas.

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT


 Tingkat  Melakukan  Dapat memberikan
kepadatan kegiatan penyuluhan dengan
penduduk yang penyuluhan rutin cara menggunakan
sangat padat pada kelompok di VCD yang lebih
sehingga wilayah kerja menampilkan visual
menyebabkan puskesmas dengan untuk memudahkan
penularan media yang pemahaman.
penyakit yang inovatif dan dapat  Menjalankan
sangat cepat dipahami oleh penyuluhan rutin
 Tingkat sosial tingkat pendidikan sebanyak seminggu 1x
masyarakat agar
54

ekonomi dan menarik dan tidak sebagai standar awal


pendidikan yang monoton. pencapaian program
rendah  Meningkatkan promosi kesehatan
pengetahuan bidang PHBS di panti
tenaga kesehatan asuhan dan institusi
dan sukarelawan pendidikan.
di bidang  Membangun koordinasi
kesehatan agar yang baik pada seluruh
dapat petugas penyuluh untuk
menyebarkan melaksanakan program
promosi kesehatan kesehatan puskesmas
kepada masyarakat  Melibatkan peran serta
di wilayah kerja tokoh masyarakat
puskesmas. ataupun organisasi di
 Membuat panti asuhan dan
komunitas antara institusi pendidikan
petugas dalam mendukung
penyuluhan program promosi
dengan kelompok kesehatan bidang
besar di PHBS.
masyarakat dan  Membangun koordinasi
sekolah untuk yang baik antara
saling feedback. puskesmas, kader,
maupun tokoh
masyarakat setempat
pada program
kemandirian posyandu
purnama dan mandiri
55

E. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


SW  Program vaksin  Kesembuhan TB Paru
Campak dan belum mencapai target.
DPT Combo 1  Imunisasi Hb 0-7 hari
tercapai sehingga belum mencapai target.
angka drop out  Penemuan kasus diare
sesuai yang di puskesmas dan kader
diharapkan. belum mencapai target.
 Laporan STP
surveilans pada
penyakit menular
tercapai secara
baik.
 Laporan PWS
OT
KLB ( W2 )
surveilans pada
penyakit menular
tercapai secara
baik.
 Terdapat fasilitas
laboratorium
untuk menunjang
pemeriksaan
penyakit-
penyakit
menular.
 Tersedianya
vaksin serta alat
penunjang
56

pelaksanaan
kegiatan
imunisasi.

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO


 Adanya kader  Meningkatkan sistem  Melatih kader
kesehatan dalam kewaspadaan dini agar dapat turut
aktif dan cepat
program peran serta terhadap penyakit-
tanggap kepada
masyarakat di penyakit menular. masyarakat
wilayah kerja  Memberikan pelatihan khususnya dalam
program P3M
puskesmas terhadap kader
sebagai kaki
 Jumlah usia terbanya Puskesmas dalam tangan tenaga
k di wilayah kerja mendeteksi penyakit- kesehatan di
puskesmas.
Puskesmas adalah penyakit menular
usia produktif. sehingga dapat  Meningkatkan
membantu Puskesmas perhatian pada
 Fasilitas kesehatan
dalam penemuan penderita TB paru
(RS Bhayangkara
kasus. agar dapat minum
Banjarmasin, RS
 Meningkatkan peran obat dengan
Sari Mulia
serta kader dalam teratur dan
Banjarmasin, Praktik
pelaksanaan program disiplin sehingga
Dokter & Bidan) dan
P3M meningkatkan
fasilitas pendukung
 Ikut serta antar angka
(Apotek) tersedia di
posyandu dan sekolah kesembuhan.
wilayah kerja
dalam program  Fasilitas
puskesmas, sehingga
imunisasi kesehatan terdekat
mempermudah
sebagai alternatif
untuk merujuk
tempat
pasien
pemeriksaan fisik
57

maupun
laboratoris yang
tidak dapat
dilakukan di
puskesmas
sebagai upaya
kuratif dan
rehabilitatif.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
 Tingkat pendidikan  Meningkatkan sistem  Mengadakan
masyarakat yang kewaspadaan dini penyuluhan tentang
terhadap penyakit- penyakit menular pada
masih rendah
penyakit menular mayarakat di wilayah
 Kepadatan penduduk  Mengoptimalkan kerja puskesmas.
yang tinggi sarana kesehatan  Mengkoordinasikan
yang ada sebagai dengan petugas terkait
dikhawatirkan
wadah penyaluran pencegahan penyakit
membuat penyakit- informasi mengenai menular.
penyakit cepat pencegahan dan  Melakukan survei
kewaspadaan dini wilayah mana saja
menular satu sama
terhadap P3M yang memiliki resiko
lain, dan iklim yang  Mengikutsertakan tinggi terkena penyakit
tropis juga adanya masyarakat dalam menular
sungai menjadi pemberantasan  Melakukan kunjungan
penyakit menular rumah bagi penderita
ancaman terjadinya
 Meningkatkan skrining maupun keluarga yang
penyakit menular memiliki risiko tinggi
terhadap penyakit-
penyakit menular
penyakit menular
 Peran serta tokoh
sehingga diharapkan
masyarakat ataupun
dengan adanya deteksi
organisasi masyarakat
dini dapat mencegah
setempat dalam
penularan lebih jauh.
mendukung program
P3M.

Vous aimerez peut-être aussi