Vous êtes sur la page 1sur 5

ACARA 1

EKOSISTEM SUNGAI: PENGUKURAN PARAMETER FISIKA DAN KIMIA

1. Konsep Dasar
Sungai merupakan ekosistem yang berbentuk saluran panjang yang menampung air, larutan
dan partikel nutrisi, materi organik, tumbuhan, alga, plankton, mikroba, dan hewan yang airnya terus
mengalir dari hulu ke hilir. Umumnya saluran sungai dari hulu ke hilir ukurannya bertambah lebar.
Sungai di hulu dan di hilir dapat dibedakan karakteristiknya. Sungai di hulu umumnya memiliki saluran
yang sempit, memiliki struktur berbentuk huruf V, dan dasar sungai terdiri atas batu besar, batu, dan
sedikit kerikil dengan batu besar seringkali mendominasi. Saluran sungai yang menuju hilir adalah lebar,
berliku-liku di lembah yang luas, dan sedimennya didominasi oleh liat, lempung dan pasir. Pada musim
hujan seringkali air sungai meluap akibat banjir di daratan yang diikuti oleh pertukaran materi dengan
dataran banjir di sekitarnya (Closs dkk., 2004).
Aliran air merupakan karakteristik sungai sebagai ekosistem lotik. Aliran air sungai berhu-
bungan dengan debit yaitu volume air yang mengalir pada waktu tertentu (m3/detik). Aliran air juga
mengalirkan sedimen dan pada aliran yang deras partikel-partikel besar juga dapat dihanyutkan
tergantung pada bentuknya, susunannya di dasar sungai, kerapatannya dan tipe aliran. Tipe aliran air
sungai meliputi tipe laminar, turbulent dan campuran. Aliran turbulent dapat mengalirkan partikel
sedimen besar dan kadangkala mengaduknya di dasar sungai. Partikel-partikel halus dialirkan di dalam
kolom air sebagai suspensi.
Konsentrasi partikel suspensi mengontrol kekeruhan air sungai (turbiditas) dan transparansi
air sungai (kecerahan). Suspensi serta zat yang terlarut di dalam air juga menimbulkan variasi warna dan
bau pada air sungai. Materi tersuspensi merupakan materi yang dapat mengandung lempung, liat,
partake-partikel halus dari materi organik atau anorganik, senyawa yang dapat larut, plankton, dan
mikroorganisme yang lain. Partikel-partikel terlarut yang juga dibawa oleh aliran air dapat mengandung
mineral garam yang mampu mengalirkan aliran listrik yang disebut konduktivitas. Konduktivitas perairan
tawar umumnya berkisar antara 10 - 1000 µScm-1 atau lebih besar dari 1000 µScm-1 pada perairan yang
tercemar. Konsentrasi partikel tersuspensi di dalam air sungai dapat ditentukan dengan mengukur padatan
tersuspensi total (Total Suspended Solid = TSS), sedangkan konsentrasi partikel terlarut dapat ditentukan
dengan mengukur padatan terlarut total (Total Dissolved Solid = TDS). Partikel tersuspensi halus juga
bertindak sebagai pembawa senyawa-senyawa kimia.
Senyawa-senyawa kimia tersebut berikatan dengan partikel tersuspensi. Senyawa kimia yang
terkandung di dalam air sungai dapat menentukan kualitas air sungai. Senyawa-senyawa tersebut antara
lain adalah nutrisi (senyawa nitrogen, senyawa fosfor), senyawa organik (karbon organik total, kebutuhan

1
oksigen kimia (Chemical Oxygen Demand = COD), kebutuhan oksigen biologi atau biokimia
(Biological/Biochemical Oxygen Demand = BOD), ion-ion utama (Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Cl-, SO42- dan
HCO3-), senyawa anorganik lain (sulfit, silica, boron), dan logam.

2. Tujuan
Pengukuran parameter fisika-kimia ekosistem sungai secara in situ dan pengambilan
sampel air.

3. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Botol pencuplik air 9. Termometer
2. Keping secchi 10. Botol spryer
3. DO meter 11. Mistar dan metlein
4. Refraktometer 12. Tali raffia
5. pH meter 13. Kayu berskala
6. Stop watch 14. Bola pingpong
7. Pipet tetes 15. Kotak pendingin
8. Eckman grab atau dredge 16. Nampan plastik
b. Bahan
1. Akuades 3. Tissue gulung
2. Es batu dalam bungkus plastik

4. Cara Kerja
a. Pembagian Lokasi Praktikum
Setiap kelompok menempati lokasi praktikum yang berbeda. Panjang lokasi praktikum
adalah sembilan meter untuk setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan pengukuran
parameter fisika-kimia di tiga sublokasi (1, 2, dan 3) yang panjangnya masing-masing 1 m.
Jarak antar sublokasi adalah 1 m. (Gambar 1).

1 2 3

Gambar 1. Sublokasi praktikum untuk setiap kelompok

2
b. Pengukuran parameter fisika-kimia in situ
1. Debit Air
Data untuk menentukan debit air meliputi kecepatan arus air, kedalaman air, dan
lebar sungai. Kecepatan arus ditentukan dengan membentangkan tali raffia
sejauh 1 m di atas aliran sungai kemudian melepaskan bola pingpong searah
dengan aliran air mulai titik awal tali raffia sampai mencapai 1 m. Catat waktu
yang dibutuhkan mulai bola dilepaskan sampai mencapai jarak 1 m dengan stop
watch. Kedalaman air dan lebar badan sungai diukur dengan mistar.
2. Kadar Oksigen Terlarut (DO)
Sebelum alat DO meter dihgunakan lakukan kalibrasi terlebih dahulu di
laboratorium dengan mengikuti petunjuk pada manual.
Celupkan probe ke dalam air, tekan tombol on, biarkan beberapa saat sampai
pembacaan kadar DO stabil. Jika sudah stabil catat nilai DO yang ditampilkan
pada layar. Cuci probe dengan akuades dan keringkan dengan tissue sebelum
digunakan kembali.
3. Kadar Salinitas
Sebelum alat refraktometer digunakan lakukan kalibrasi terlebih dahulu di
laboratorium dengan mengikuti petunjuk pada manual.
Teteskan satu tetes air sungai dengan pipet pada prisma refraktometer kemudian
tutup prisma dengan penutupa secara perlahan-lahan, arahkan prisma ke cahaya
matahari, kemudian baca nilai salinitas pada skala. Setelah selesai digunakan
cuci prisma dengan akuades dan keringkan dengan tissue sebelum digunakan
kembali.
4. Nilai pH
Celupkan bagian berlogam pH meter di dalam air kemudian baca hasil
pengukurannya.
5. Kecerahan Air
Celupkan alat Secchi disc ke dalam air secara tegak lurus terhadap permukaan
air dengan sisi putih menghadap ke atas. Pada saat keeping Secchi tidak tampak
pertamakali maka jaraknya ditandai dan jarak antara permukaan air dengan
keeping Secchi tidak tampak adalai nilai kecerahaan air sungai.

3
6. Suhu Air
Celupkan thermometer air raksa ke dalam air, tunggu beberapa saat sampai air
raksa tidak naik lagi, dan kemudian baca suhu air.
7. Penentuan tipe sedimen dasar sungai
Tentukan jenis sedimen yang menyusun dasar sungai. Sedimen penyusun dasar
sungai dapat berupa batu besar, batu kecil, kerikil besar, sedang dan kecil, pasir,
lempung dan liat. Setelah diketahui tipe sedimennya melalui pengamatan secara
visual tentukan proporsi masing-masing sedimen.
8. Warna dan Bau
Tentukan warna sungai secara visual demikian pula tentukan bau yang muncul
dari air sungai.
10.Pemanfaatan Sungai Oleh Masyarakat
Amati dan catat pemanfaatan sungai oleh masyarakat untuk kegiatan apa saja!
11.Pengambilan Sampel Air
Analisis kimia dan fisika air sungai yang dilakukan di laboratorium memerlukan
sampel air. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol
plastik 500 mL. Masukkan botol plastik tersebut ke dalam air, biarkan beberapa
saat sampai botol terisi air sungai, lalu kocok-kocok botol tersebut dan kemudian
buanglah air di dalam botol. Masukkan kembali botol ke dalam sungai dengan
posisi mulut botol sejajar dengan aliran sungai sampai kedalaman ±10 cm dan
tunggu sampai air sungai masuk ke dalam botol setelah penuh, tutuplah botol
dengan penutupnya dalam kondisi tetap berada di dalam air. Amati apakah di
dalam botol terbentuk gelembung udara, jika ditemukan gelembung maka
buanglah air dan ulangi pengumpulan air seperti semula. Masukkan botol berisi
air ke dalam kotak pendingin berisi es batu. Selanjutnya di laboratorium sampel
disimpan di lemari es pada suhu 4 ºC sampai dianalisis untuk menentukan kadar
TDS, TSS, BOD dan TOM.

c. Tabulasi Data
1. Masukkan data parameter fisika-kimia dan pemanfaatan ke dalam Tabel 1.

4
Tabel 1. Data parameter fisik-kimia ekosistem sungai
No Parameter Sublokasi Sublokasi Sublokasi Nilai
1 2 3 Rata-rata
1. Kecepatan aliran air
(m/detik)
2. Kedalaman air (cm)
3. DO (mg/L)
4. Salinitas ‰
5. pH
6. Suhu air (ºC)
7. Kecerahan (cm)
8. Warna
9. Bau
10. Pemanfaatan

2. Tabulasi Data Sedimen


Masukkan data tipe sedimen dan proporsi setiap tipe sedimen pada Tabel 2.

Tabel 2. Tipe sedimen dan proporsi setiap sedimen


Sublokasi 1 Sublokasi 2 Sublokasi 3
No Tipe Sedimen Proporsi Proporsi Proporsi
+ atau - + atau - + atau -
% % %
1 Batu besar
2 Batu sedang
3 Kerikil besar
4 Kerikil kecil
5 Pasir
6 Lempung
7 Liat
Catatan: - = tidak ada; + ada

Vous aimerez peut-être aussi