Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HASIL PENELITIAN
Bahan ajar siswa digunakan oleh siswa untuk membantu belajar, baik selama
ini berisi tujuan, uraian materi pelajaran yang dilengkapi foto-foto dan bersifat
Data Kualitatif
1) Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain, 2) Membaca LKS atau buku-buku
mengevaluasi proses penyelidikan, 7) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru,
PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan (Kota
Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1, aktivitas siswa dalam proses
yang rendah yakni 1) Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan, dan
Tabel 4.1. Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Lingkungan Peralihan
Rawa dan Perbukitan
Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.2. Pada Tabel 4.2, juga masih dijumpai aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan masih
Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Sama seperti pada Tabel 4.1, meskipun
Tabel 4.2. Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Lingkungan Perairan
pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.3. Pada Tabel 4.3, ada 4
lain atau kepada guru, dan 4) Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Jadi
Berdasarkan temuan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 dapat ditarik
parameter sudah cukup tinggi di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan dan di
siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru, 7) Membimbing siswa
perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.4. Pada Tabel 4.4, ada 3 parameter
Tabel 4.4 Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran di Lingkungan Peralihan Rawa
dan Perbukitan
SDN Parameter
1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
LUB 4 25,53 21,27 10,63 14,89 8,51 4,25 6,38 8,51 99,97
LUTENG 1 17,65 11,76 23,53 11,76 11,76 5,88 11,76 5,88 100
Simpulan K K K S S B B B
menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran. Jadi aktivitas guru dalam
Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.5. Pada Tabel 4.5 masih dijumpai 2 parameter
SDN Parameter
1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
SM-1 3.70 7.41 7.41 18.52 7.41 22.22 22.22 11.11 100
SM-3 10,3 13,8 17,2 13,8 10,3 20,7 10,3 3,4 100
SJ-4 5,9 11,8 23,5 14,7 2,9 23,5 11,8 5,9 100
Simpulan B S S K B K S B
Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru. Berdasarkan jumlah
pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.6. Pada Tabel 4.6,
terlebih dahulu direduksi, yakni data dari SDN Kunyit 2, karena banyak aktivitas
yang tidak ada datanya. Pada Tabel 4.6 aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
masih belum baik, karena ada 50% parameter pengamatan yang masih dominan.
59
SDN Parameter
1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
KUNYIT-1 11.11 33.33 11.11 22.22 0 0 11.11 11.11 99.99
KUNYIT-2 25 50 0 25 0 0 0 0 100
BAJUIN-2 12,5 12,5 0 0 12,5 12,5 25 25 100
Simpulan S K S K S S K K
Berdasarkan temuan pada Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6 dapat ditarik
lingkungan peralihan rawa dan perbukitan dapat dikatakan sedang. Aktivitas guru
Data Kuantitatif
Data kuantitatif meliputi hasil belajar siswa, dan hasil selama proses
pembelajaran. Hasil belajar siswa diperoleh dari pre tes dan pos tes, sedangkan hasil
diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data dengan
rawa dan perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.7. Pada Tabel 4.7
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN LUB 4
Lingkungan Peralihan Rawa dan Perbukitan
Keterangan :
R-Square = 0.52; C.V = 23.7
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dapat
dikatakan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN LUB 4
rawa dan perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.8. Pada Tabel 4.8 ada
Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN LUTENG
1 Lingkungan Peralihan Rawa dan Perbukitan
Keterangan :
R-Square = 0.45; C.V = 22,97
61
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi hasil
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 dapat
(Kota Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.9. Pada Tabel 4.9 terdapat perbedaan yang
Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Surgi
Mufti 1 Lingkungan Perairan
Keterangan :
R-Square = 0, 53; C.V = 19,46
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi hasil belajar siswa yang
kontrol.
(Kota Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.10. Pada Tabel 4.10 ada signifikansi antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari
Tabel 4.10. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Surgi
Mufti 3 Lingkungan Perairan
Keterangan :
R-Square = 0,56; C.V = 25,6
Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Bajuin 2
Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Keterangan :
R-Square = 0,63; C.V = 24,33
Tabel 4.11 terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Bajuin 2
dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan juga lebih unggul
perbukitan/pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.12. Pada Tabel
4.12 ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
63
Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Kunyit 1 dengan
Tabel 4.12. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Kunyit
1Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Keterangan :
R-Square = 0,43; C.V = 22,19
Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Kunyit 2
Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Keterangan :
R-Square = 0,60; C.V = 18,24
Tabel 4.13 juga terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Jadi hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Kunyit 2
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.11, Tabel 4.12, dan
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti pada Tabel 4.14. Pada Tabel 4.14
Semua hasil uji statistik menunjukkan signifikan. Jadi berdasarkan pembuktian ini,
diperoleh dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan siswa (LKS)
seperti pada Lampiran 4. Ringkasan analisis deskriptif terhadap hasil selama proses
pada berbagai lingkungan pembelajaran seperti Tabel 4.15. Pada Tabel 4.15, hasil
selama proses pembelajaran di lingkungan perairan sudah cukup baik. Hal serupa
65
Keterangan: Baik (76-100%), Cukup baik (56-75%), Kurang (40-55%), Buruk (<40%) (Arikunto,
1998).
juga dijumpai pada lingkungan pembelajaran di daerah peralihan rawa dan perbukitan
pendekatan lingkungan yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat dibuat
pembelajaran yang dihasilkan berupa: bahan ajar siswa, lembar kerja siswa,
lingkungan perairan juga sudah cukup tinggi. Aktivitas siswa dalam proses
PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan analisis data tentang pembelajaran IPA SD melalui model
tujuan penelitian.
berupa bahan ajar siswa berbasis lingkungan, LKS, dan RPP. Penjelasan masing-
Bahan ajar dimaksudkan agar dapat digunakan siswa untuk membantu belajar,
baik selama proses pembelajaran di kelas maupun selama belajar mandiri. Bahan ajar
ini berisi uraian materi pelajaran, penyelidikan mandiri atau kelompok, pemecahan
untuk berpikir.
Kemudian melalui kegiatan penyelidikan baik mandiri atau kelompok akan dapat
mereka untuk terus berpikir dan berusaha mencari tahu cara memecahkan persoalan
yang dihadapi.
sosial dari belajar dan menekankan pada scaffolding, siswa membangun pengetahuan
di dalam benaknya sendiri, siswa diberikan tugas yang kompleks, realistik, dan
Model bahan ajar hasil pengembangan ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip
kegiatan belajar mengajar pada KTSP. Kesesuaian tersebut terletak pada penekanan
pemecahan masalah. LKS hasil pengembangan ini berupa LKS pengamatan yang
percobaan. Kegiatan pengamatan dan percobaan dapat dilakukan oleh siswa di dalam
Model lembar kerja siswa hasil pengembangan tersebut telah sesuai dengan
konsep pedagogi yang yang baik. Kesesuaian tersebut terletak pada pemberian siswa
bahan ajar yang telah dikembangkan. RPP adalah sebuah pedoman bagi guru dalam
pembelajaran yang disusun secara tepat, maka proses kegiatan pembelajaran dapat
pembelajaran melalui interaksi sosial sesuai dengan teori Vygotsky. Bentuk interaksi
sosial tersebut misalnya bantuan guru atau teman sejawat lainnya yang lebih mampu
serta dapat memberikan scaffolding, dorongan, dan dukungan untuk belajar dan
penelitian yang mendukung temuan ini, baik dipandang dari pembelajaran melalui
siswa dalam proses pembelajaran melalui pendekatan PBM telah dilaporkan oleh
kesamaan yang diperoleh dari penelitian terakhir ini, yakni ada peningkatan aktivitas
siswa. Peran aktivitas siswa dalam kegiatan penyelidikan cukup baik, dan
cukup baik (Silaban, 1999). Aktivitas siswa dominan dalam melakukan penyelidikan
Kabupaten Tanah Laut. Sekolah tempat penelitian di lingkungan ini tergolong jarang
perbukitan (Kota Banjarbaru). Oleh karena itu pembaharuan pendidikan agar dapat
proses penyelidikan, dan 2) Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Hal ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya (Supramono, 2005). Temuan ini bisa dipahami,
tingkat tinggi. Ini akan berkembang dengan baik bilamana siswa akrab dengan
dan perbukitan belum bisa melepaskan dominasinya secara penuh. Aktivitas guru
dominasinya. Dari 2 temuan ini dapat dibuat kesimpulan sederhana yakni sudah ada
penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya (Sutini, 2000) di mana aktivitas
guru dan siswa meningkat selama kegiatan pembelajaran secara bersamaan. Menurut
Sutini (2000) sebagian besar waktu digunakan oleh guru mitra untuk membimbing
72
penyelidikan dan diskusi, membimbing analisis dan evaluasi pemecahan masalah, ini
merupakan kaidah kontradiksi dengan hasil penelitian ini. Sebaliknya hasil penelitian
ini sejalan dengan Supramono (2005) di mana guru memberikan kesempatan seluas-
pegunungan masih belum baik. Aktivitas guru yang cenderung dominan sehingga
antar siswa/kelompok/guru, dan 2) Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau
relevan dengan pembelajaran. Jika hal ini dibenarkan tentu sejalan dengan penelitian
Ada peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari pembelajaran dengan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan
pendekatan PBM bukan saja meningkatkan tes hasil belajar produk siswa, akan tetapi
2005). Hasil tes belajar siswa yang meliputi tes produk dan tes proses setelah
2004; Nayatilah, 2005; Nissa, 2003; Afriani, 2005; Wulandari, 2005). Pembelajaran
dan keterampilan (Naparin dkk. 2004). Secara umum pemahaman siswa dapat
yang dianalisis secara deskriptif sudah tergolong cukup baik. Banyak penelitian-
penelitian yang mendukung temuan ini. Bukan saja dilihat dari penggunaan
pendekatan PBM dalam pembelajaran (Silaban, 1999; Timurrini, 2000; Sutini, 2000;
Supramono, 2005), akan tetapi juga dilihat dari penggunaan pendekatan lingkungan
dalam pembelajaran (Naparin dkk., 2004; Nayatilah, 2005; Nissa, 2003; Afriani,
termarjinalkan dalam kurikulum inti seperti dijelaskan pada Bab I tidak selalu benar.
perhatian adalah sebagian besar bahan kajian biologi di SD diarahkan akrab dengan
lingkungan.