Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TEKNIS PENYUSUNAN
INISIATIF BARU
DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN
BAPPENAS
4
KEMEN PPN/
BAPPENAS
KETEGORI INISIATIF BARU
1. PROGRAM/OUTCOME/KEGIATAN/OUTPUT BARU
Berupa penambahan:
a. Program Baru / Fokus Prioritas Baru
b. Outcome Baru Perubahan/penambahan
c. Kegiatan
g Baru KOMPONEN tidak
d. Output Baru termasuk Inisiatif Baru
Yang membawa konsekuensi dibutuhkannya penambahan anggaran atau
perubahan baseline
2. PENAMBAHAN VOLUME TARGET
Berupa penambahan volume target.
3. PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET
Berupa penambahan target baru yang bersifat percepatan, sehingga
membutuhkan penambahan anggaran, tetapi pagu baseline jangka
menengah awal tidak boleh berubah.
Semua Inisiatif Baru diatas harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas
Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan)
KEMEN PPN/
BAPPENAS
PENGUSULAN INISIATIF BARU
Usulan Inisiatif Baru dapat dilakukan pada 3 kesempatan dalam siklus
perencanaan/penganggaran, yaitu:
1
1. Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) –
Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) Januari/Februari
Diusulkan setelah dikeluarkannya SE Menteri PPN
2. Sebelum Pagu Anggaran (Pengusulan II) – Mei/Juni
Diusulkan untuk mengakomodasi arahan presiden dan usulan yang muncul dalam
musrenbangnas.
musrenbangnas
3. Sebelum Alokasi Anggaran (Pengusulan III) – Agustus/September
Diusulkan untuk mengakomodasi arahan Presiden dan hal‐hal yang belum tertampung dalam dua
kali pengusulan sebelumnya
Setiap K/L dapat mengusulkan proposal inisiatif baru lebih dari satu proposal dimana setiap
proposal hanya boleh diajukan satu kali dalam 3 kesempatan tersebut.
Setiap K/L bisa mengusulkan Inisiatif Baru yang terkait dengan Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional. Penetapan usulan yang akan disetujui sebagai Inisiatif Baru
b l l k d b f
dilakukan melalui sistem kompetisi dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran.
Mekanisme Inisiatif Baru : Penyesuaian perencanaan untuk tahun direncanakan
Mekanisme APBNP : Penyesuaian perencanaan untuk tahun berjalan
KEMEN PPN/
PROSES PENGUSULAN INISIATIF BARU
BAPPENAS
KEMEN PPN/
SUMBER PENDANAAN INISIATIF BARU
BAPPENAS
Sidang Kabinet Terbatas setidaknya diikuti oleh Presiden, Wakil
Presiden, 3 Menteri Koordinasi, Kementerian
, ,
Perencanaan/Bappenas dan Kementerian Keuangan.
B. Kementerian/Lembaga
/ g
KL merupakan pihak pengusul proposal Inisiatif Baru. Semua KL
berhak mengusulkan proposal Inisiatif Baru, sepanjang sesuai
dengan batasan yang telah diberikan.
dengan batasan yang telah diberikan.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN...
C. Kementerian Perencanaan
• Mengkoordinasikan pengusulan Inisiatif Baru
• Mengeluarkan Surat Edaran mengenai arah usulan Inisiatif Baru
M l k S Ed i h l I i i if B
(diawal tahun)
• Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru,
terutama dari sisi kebijakan (policy)
• Menyusun Daftar Usulan Inisiatif Baru
• Menjaga konsistensi pencapaian target pembangunan nasional
D. Kementerian Keuangan
• Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru,
terutama dari sisi anggaran
• Melakukan penilaian atas kemampuan penyerapan anggaran dan
saving yang dilakukan KL.
gy g
• Melakukan pengecekan kepatutan sesuai dengan kebijakan
anggaran
PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN & KEMENTERIAN PERENCANAAN
KEMEN PPN/
DALAM EVALUASI & PEMBUATAN DAFTAR USULAN INISIATIF BARU
BAPPENAS
UTAMANYA
EVALUASI
UTAMANYA
RUMUSAN:
EVALUASI
1. Tujuan
ANGGARAN
2. Masalah
1. Kesesuaian
3. Cakupan
Anggaran
4. Penerima
2. Kepatutan
Manfaat
A
Anggaran
5. Strategi
3. Sumber
6. Indikator
Anggaran
Kinerja
7. Target
KRITERIA PENILAIAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS PROPOSAL
• Terdapat 10 Aspek dan 25 Sub‐aspek, sebagai panduan
K/L
K/L menyusun proposal yang baik
l b ik
• Jml sub‐aspek dalam tiap aspek menunjukkan bobot
masing‐masing aspek
ASPEK JML SUB BOBOT ASPEK JML SUB BOBOT
ASPEK ASPEK
1. Tujuan 2 8 % 6. Indikator Kinerja 2 8 %
5 Strategi
5. Strategi 4 16 %
16 % 10 Sumber Pendanaan
10. Sumber Pendanaan 2 8%
8 %
KEMEN PPN/
BAPPENAS
TEKNIS EVALUASI PROPOSAL
PENGUSULAN I
A PENILAIAN PROPOSAL
A. PENILAIAN PROPOSAL
• PENILAIAN SUB‐ASPEK
Sub‐aspek akan dinilai: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah
p g gg gg g
• KONVERSI
Setiap nilai sub‐aspek tsb akan dikonversi dengan faktor pengali, yaitu:
• “Sangat Tinggi”
g gg x 4 • “Sedang”
Sedang x 2x2
• “Tinggi “ x 3 • “Rendah “ x 1
Kemudian dijumlahkan, didapat total nilai akhir proposal.
• NILAI AKHIR
NILAI AKHIR
Berdasarkan total nilai, proposal dikategorikan sebagai berikut:
• > 70 : BAIK
• > 50
> 50 ‐ <= 70 : CUKUP
<= 70 : CUKUP
• <= 50 : KURANG
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
B. PERANGKINGAN
1 Proposal yang membutuhkan dana tambahan (On Top
1.
dan Realokasi Antar Tahun).
Semua proposal (yang membutuhkan dana tambahan)
dengan nilai BAIK dan CUKUP kemudian dirangking
berdasarkan nilai akhir. Penentuan jumlah proposal yang
akan didanai berdasarkan pagu anggaran yang tersedia
(ruang gerak Inisiatif Baru + 20%).
Kategori hasil perangkingan adalah:
• LAYAK = proposal akan didanai,
didanai masuk dalam DUIB I
• DIPERTIMBANGKAN = proposal tidak cukup didanai dari
pagu anggaran yang tersedia
Sedangkan untuk proposal KURANG, otomatis masuk dalam
kategori TIDAK LAYAK
ILUSTRASI PERANGKINGAN PROPOSAL YANG
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MEMBUTUHKAN TAMBAHAN ANGGARAN
Misal: Pagu anggaran tersedia (ruang gerak Inisiatif Baru) = 1000 M
Daftar proposal yang akan diajukan = 1000 + (20%)1000 = 1200 M
Kategori proposal LAYAK adalah A‐F,
yaitu proposal dengan nilai > 70 dan
masuk dalam pagu anggaran
tersedia + 20% Proposal ini akan
tersedia + 20%. Proposal ini akan
didanai.
Kategori proposal
g p p
DIPERTIMBANGKAN adalah G‐M,
yaitu proposal dengan nilai > 50
tapi tidak bisa didanai dengan
anggaran tersedia. Proposal ini akan
diikutkan pada Pengusulan
diikutkan pada Pengusulan
selanjutnya.
Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah
Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah
N – O, yaitu proposal dengan nilai < 50.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
2. Proposal yang tidak membutuhkan dana tambahan
(Realokasi Tahun Direncanakan).
Direncanakan)
Semua p proposal (Realokasi
p ( Tahun Direncanakan) dengan
) g
nilai BAIK kemudian dimasukkan dalam DUIB I.
Kategori proposal LAYAK
adalah A‐J, yaitu proposal
d l hA J l
dengan nilai > 70. Proposal
ini disetujui sebagai Inisiatif
Baru.
Kategori proposal TIDAK
LAYAK adalah K‐N, yaitu
proposal dengan nilai <70.
Proposal ini tidak disetujui
Proposal ini tidak disetujui
sebagai Inisiatif Baru.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
PENGUSULAN II & PENGUSULAN III
A. PENILAIAN PROPOSAL
Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I
PENGUSULAN I
B. PERANGKINGAN PROPOSAL
1. Proposal yang membutuhkan dana tambahan
((On Top dan Realokasi Antar Tahun).
)
Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I, hanya
perangkingan dilakukan terhadap semua proposal dengan
nilai BAIK dan CUKUP, ditambah daftar proposal
DIPERTIMBANGKAN dari pengusulan sebelumnya
KEMEN PPN/
BAPPENAS
ALUR PENETAPAN PROPOSAL
EVALUASI PELAKSANAAN
INISIATIF BARU TA 2012
GAMBARAN UMUM INISIATIF
KEMEN PPN/
BAPPENAS BARU TA 2012
Jumlah K/L yang mengajukan Inisiatif Baru Æ 38 K/L
– Masuk dalam sistem aplikasi
p Æ 36 K/L
/
– Tidak masuk dalam sistem aplikasi Æ 2 K/L
Jumlah proposal Inisiatif Baru Æ 398 Proposal
Total nilai usulan Inisiatif Baru TA 2012 sebesar Rp 77,37 T,
yang terbagi atas :
a. On Top Æ
p 74,91 T
,
b. Realokasi Æ 1,95 T
c. Kombinasi On Top & Realokasi Æ 0,51 T
Dari total nilai
D i t t l il i usulan
l tersebut, sebagian
t b t b i besarb merupakan
k
(50,2%) merupakan penambahan volume target
e a a Inisiatif
Penilaian s at Baru
a uO Oleh
e Direktorat
e to at Se
Sektor
to Bappenas
appe as
– Dilakukan Penilaian Æ 26 K/L
– Tidak dilakukan Penilaian Æ 12 K/L
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan....
Terjadi perubahan total alokasi Inisiatif Baru pada SEB Pagu
Indikatif dengan total alokasi pada pemutakhiran pagu indikatif
g p p p g
setelah dilakukannya Trilateral Meeting.
Alokasi Untuk Inisiatif Baru Tahap I setelah dilakukannya
pemutakhiran pagu adalah sebesar Rp 8 9 T yang dialokasikan
pemutakhiran pagu adalah sebesar Rp 8,9 T yang dialokasikan
untuk 29 K/L
Dari pagu Inisiatif Baru setelah dilakukannya pemutakhiran:
Terdapat 4 (empat) K/L yang alokasinya melebihi pagu SEB
Terdapat 13 (tiga belas) K/L yang alokasinya lebih rendah dari SEB
Perhitungan Forward Estimate untuk Inisiatif Baru yang
g y g
dilakukan oleh beberapa K/L belum dilakukan dengan baik.
Adanya alokasi pendanaan untuk kegiatan yang belum pernah
diusulkan melalui Inisiatif Baru
diusulkan melalui Inisiatif Baru
EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS INISIATIF BARU TA 2012
Proposal yang disampaikan kepada Bappenas dan
Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang
Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang
telah disediakan Æ Penilaian menggunakan aplikasi
komputer
Terdapat beberapa K/L yang menyampaikan proposal
Inisiatif Baru oleh K/L kepada Bappenas dan Kemenkeu
telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak
telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak
dapat dilakukan penilaian.
Kualitas proposal yang disampaikan bervariasi Æ masih
sangat tergantung dengan penyusun proposal (staff s/d
pengambil kebijakan)
DAFTAR K/L YANG
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MENGAJUKAN INISIATIF BARU
JENIS PROPOSAL USULAN
KEMENTERIAN/ JUMLAH
NO BA g
Prog OC Keg
g OT Penb Perc 2012
LEMBAGA PROPOSAL
Baru Baru Baru Baru Vol Targ (Rp Juta)
1 010 Kementerian Dalam Negeri ‐ ‐ 1 25 4 0 30 2.294.677,6
2 018 Kementerian Pertanian ‐ ‐ ‐ 8 12 2 22 9.078.913,0
3 020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral ‐ ‐ ‐ 16 3 ‐ 19 1.755.360,0
4 022 Kementerian Perhubungan 4 3 ‐ 30 ‐ 37 5.394.396,1
5 024 Kementerian Kesehatan ‐ ‐ 3 2 1 ‐ 6 3.233.970,0
6 029 Kementerian Kehutanan ‐ ‐ ‐ 1 2 ‐ 3 565.644,3
7 032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 1.081.000,0
8 033 Kementerian Pekerjaan Umum ‐ ‐ ‐ 3 25 ‐ 28 22.537.779,3
9 034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1 110.674,2
10 036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat
Kemenko. Bidang ‐ ‐ ‐ 2 18 ‐ 20 20 450 0
20.450,0
11 040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata ‐ ‐ ‐ ‐ 16 ‐ 16 575.751,0
12 042 Kementerian Riset Dan Teknologi ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 197.275,0
13 044 Kementerian Kukm ‐ ‐ ‐ 1 11 ‐ 12 671.019,0
14 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak ‐ ‐ 2 1 3 1 7 154.804,0
15 048 Kementerian Pan Rb ‐ ‐ ‐ 2 ‐ ‐ 2 34.675,0
16 056 Badan Pertanahan Nasional ‐ ‐ ‐ 2 4 ‐ 6 538.555,0
17 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia ‐ ‐ 3 3 ‐ ‐ 6 12.532.019,4
18 063 Badan Pengawas Obat Dan Makanan 2 2 1 1 ‐ 6 497.644,5
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan….
JENIS PROPOSAL USULAN
KEMENTERIAN/ JUMLAH
NO BA Prog OC Keg OT Penb Perc 2012
LEMBAGA PROPOSAL
Baru Baru Baru Baru Vol Targ (Rp Juta)
19 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal ‐ ‐ 3 2 16 ‐ 21 696.500,0
20 068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ 1 318 415 1
318.415,1
21 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 8.799,0
22 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ‐ ‐ ‐ 1 ‐ ‐ 1 150.000,0
23 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional ‐ ‐ ‐ 3 ‐ ‐ 3 7.800,0
24 081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi ‐ ‐ 5 9 2 1 17 260.600,0
25 083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional ‐ ‐ ‐ 4 ‐ ‐ 4 1.075.940,1
26 084 Badan Standardisasi Nasional ‐ ‐ 1 6 ‐ ‐ 7 40.260,0
27 086 Lembaga Administrasi Negara ‐ ‐ ‐ 7 14 21 21.845,6
28 087 Arsip Nasional Republik Indonesia ‐ ‐ ‐ 5 ‐ ‐ 5 261.420,9
29 088 Badan Kepegawaian Negara ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 94.843,8
30 089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Dan Pembangunan ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ 5 542 135 0
542.135,0
31 091 Kementerian Perumahan Rakyat ‐ ‐ 3 ‐ 1 ‐ 4 9.080.880,9
32 092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga ‐ ‐ 3 ‐ 6 1 10 1.300.000,0
33 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 2 1 ‐ ‐ 4 800.000,0
34 104 Bnp2tki
p ‐ ‐ ‐ 15 ‐ ‐ 15 ,
1.417.000,0
35 106 Lkpp ‐ ‐ ‐ 1 1 ‐ 2 2.220,0
36 108 (108) Komisi Pengawas Persaingan Usaha ‐ ‐ ‐ 33 2 ‐ 35 23.044,0
TOTAL USULAN 8 0 38 167 180 5 398 77.376.311,8
Ket : Bappenas dan Kemenkeu tidak masuk dalam sistem aplikasi
Jumlah Proposal vs Nilai Æ Ideal ???
NILAI USULAN INISIATIF
KEMEN PPN/
BAPPENAS BERDASARKAN JENIS
Penambahan
Volume
Penambahan P
Percepatan target; Percepatan
Volume Pencapaian Rp38.873.175 Pencapaian
target; 180 ; Target; 5 ; ; 50,2% Target;
45,2% 1,3% Rp606.500 ;
0,8%
Program
Program
Baru; 8 ;
Baru;
2,0%
Rp2.373.645 ;
3,1%
Outcome
Baru; ;
Baru; Outcome
0,0% Baru; Rp0 ;
0,0%
Kegiatan Output Baru; Kegiatan
Output
Baru; 38 ; Rp14.425.023 Baru;
Baru; 167 ;
9,5% ; 18,6% Rp21.097.969
42,0%
; 27,3%
Jumlah Usulan IB Sebanyak Total Nilai Usulan Rp 77,37 T
398 Proposal
USULAN–PAGU INDIKATIF–PEMUTAKHIRAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS
INISIATIF BARU
Lampiran C (Inisiatif
Lampiran C (Inisiatif Baru)
Baru)
Usulan Inisiatif SEB Pagu Indikatif No.
Baru Pemutakhiran Pagu
0091/M.PPN/05/2011 dan
/ / /
I dik tif RKP Sesuai
Indikatif RKP S i Hasil
H il
SE‐189.1/MK.02/2011
Rp 77,37 T Trilateral Meeting
Rp 17,20 T Rp 8,96 T
ALOKASI INISIATIF BARU
KEMEN PPN/
BAPPENAS
TAHAP I BERDASARKAN K/L
Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta)
010 Kementerian Dalam Negeri
g 30 2.294.677,6 1 250.320,0 1 250.320,0
018 Kementerian Pertanian 22 9.078.913,0 3 4.333.070,0 4 1.782.000,0
020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 19 1.755.360,0 3 288.000,0 1 288.000,0
022 Kementerian Perhubungan 37 5.394.396,1 1 1.198.975,7 ‐ ‐
024 Kementerian Kesehatan 6 3.233.970,0 1 3.000.000,0 4 1.339.000,0
029 Kementerian Kehutanan 3 565.644,3 2 524.073,0 2 524.073,0
032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan 8 1.081.000,0 4 730.000,0 6 870.000,0
033 Kementerian Pekerjaan Umum 28 22.537.779,3 10 5.090.610,0 2 2.355.591,0
034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 110.674,2 1 110.674,2 1 110.674,2
036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat 20 20.450,0 ‐ ‐ ‐ ‐
040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata
y 16 575.751,0
, 4 154.500,0
, 4 154.500,0
,
042 Kementerian Riset Dan Teknologi 8 197.275,0 ‐ ‐ ‐ ‐
044 Kementerian Koperasi Dan Pengusaha Kecil Dan 12 671.019,0 5 85.775,0 5 77.660,0
Menengah
047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan 7 154.804,0 2 20.338,3 6 22.004,7
Perlindungan Anak
048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan 2 34.675,0
34.675,0 1 15.000,0
15.000,0 1 15.000,0
15.000,0
Reformasi Birokrasi
055 Kementerian Perencanaan Pembangunan 2 1 20.000,0
Nasional/Bappenas 107.054,3 1 20.000,0
056 Badan Pertanahan Nasional 6 538.555,0 2 99.250,0 2 99.250,0
060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 6 12.532.019,4 2 150.000,0 2 124.000,0
063 Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Badan Pengawas Obat Dan Makanan 6 497 644 5
497.644,5 1 92 230 0
92.230,0 6 92 142 8
92.142,8
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…
Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta)
065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 21 696.500,0 4 176.500,0 6 199.500,0
068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 1 318.415,1 1 214.833,6 1 107.416,8
074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 3 8.799,0 2 3.056,0 2 3.056,0
079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1 150.000,0 1 115.500,0 1 50.000,0
080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 3 7.800,0 ‐ ‐ ‐ ‐
081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 17 260.600,0 1 125.000,0 1 110.000,0
083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional 4 1.075.940,1 1 100.000,0 1 100.000,0
084 Badan Standardisasi Nasional 7 40.260,0 1 7.800,0 1 1.375,5
086 Lembaga Administrasi Negara 21 21.845,6 6 6.041,4 9 6.041,4
087 Arsip Nasional Republik Indonesia 5 261.420,9 2 42.857,4 2 23.429,4
088 Badan Kepegawaian Negara 3 94.843,8 1 61.502,0 2 37.706,0
089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan 5 542.135,0 1 25.641,3 2 32.672,0
091 Kementerian Perumahan Rakyat 4 9.080.880,9 ‐ ‐ ‐ ‐
092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga 10 1.300.000,0 1 150.000,0 1 150.000,0
103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 4 800.000,0 ‐ ‐ ‐ ‐
104 Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan 15 1.417.000,0 1 16.000,0 1 16.000,0
Tenaga Kerja Indonesia
106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa 2 2.220,0 2 2.220,0 2 2.220,0
Pemerintah
108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 35 23.044,0 ‐ ‐ ‐ ‐
TOTAL 398 77.376.311,8 71 17.211.987,9 80 8.963.632,7
Persentase jumlah
l h proposal yang dibiayai
l db terhadap
h d jumlah
l h proposal usulan
l l Æ 20,10%
Persentase Nilai Alokasi terhadap Nilai Usulan Æ 11,58%
ALOKASI INISIATIF BARU
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MELEBIHI PAGU SEB
Rp Juta
Alokasi
No Kementerian/Lembaga Usulan Pemutakhiran Pagu Bertambah
SEB
1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.081.000,0 730.000,0 870.000,0 140.000,0
2 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 154.804,0 20.338,3 22.004,7 1.666,4
DAN PERLINDUNGAN ANAK
DAN PERLINDUNGAN ANAK
3 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 696.500,0 176.500,0 199.500,0 23.000,0
4 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN 542.135,0 25.641,3 32.672,0 7.030,7
PEMBANGUNAN
Total 171 697 1
171.697,1
Kemungkinan Penyebab :
Realokasi anggaran dari Non IB ke kegiatan IB tanpa merubah pagu
ALOKASI INISIATIF BARU
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LEBIH RENDAH DARI PAGU SEB
Rp Juta
Alokasi Pemutakhiran
No Kementerian/Lembaga Usulan Berkurang
SEB g
Pagu
1 KEMENTERIAN PERTANIAN 9.078.913,0 4.333.070,0 1.782.000,0 (2.551.070,0)
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 5.394.396,1 1.198.975,7 ‐ (1.198.975,7)
3 KEMENTERIAN KESEHATAN 3.233.970,0 3.000.000,0 1.339.000,0 (1.661.000,0)
4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 22.537.779,3 5.090.610,0 2.355.591,0 (2.735.019,0)
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL DAN 671.019,0 85.775,0 77.660,0 (8.115,0)
MENENGAH
6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 12.532.019,4 150.000,0 124.000,0 (26.000,0)
7 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 497.644,5 92.230,0 92.142,8 (87,2)
8 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL 318.415,1 214.833,6 107.416,8 (107.416,8)
9 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 150.000,0 115.500,0 50.000,0 (65.500,0)
10 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 260.600,0 125.000,0 110.000,0 (15.000,0)
11 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 40.260,0 7.800,0 1.375,5 (6.424,5)
12 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 261.420,9 42.857,4 23.429,4 (19.428,0)
13 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 94 843 8
94.843,8 61 502 0
61.502,0 37 706 0
37.706,0 (23 796 0)
(23.796,0)
Total
Kemungkinan Penyebab : (8.417.832,2)
1. Alokasi IB yang diberikan terlalu besar
2. Ada kebutuhan diluar IB yang perlu pembiayaan sehingga mengambil alokasi IB Æ TIDAK
DIPERKENANKAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Forward Estimate
PRAKIRAAN MAJU
PROGRAM/PROPOSAL INISIATIF BARU RENCANA 2012
2013 2014 2015
Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan irigasi dan rawa dalam rangka peningkatan 7% 1.956.486,0 6.580.409,3 6.909.172,9 7.254.631,6
produksi padi nasional
P
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
K f i d Al t K h t
Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0 33.312,6 36.210,8 36.210,8
Program Kependudukan dan KB
Dukungan Penggerakan Pembangunan Kependudukan dan KB 107.416,8 272.165,2 328.759,1 384.570,8
di kabupaten
k b d kota
dan k
Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Beasiswa S3 Pengadaan 1.150,0 3.500,0 3.500,0 3.500,0
Prakiraan maju untuk tahun anggaran 2013 mengalami peningkatan lebih dari 100% dibandingkan
dengan rencana tahun anggaran 2012 Æ Penghitungan konsekuensi anggaran belum dihitung secara
realistis
Total anggaran sebagai konsekuensi IB belum dibandingkan dengan total anggaran RPJM
gg g g g gg J
PROPOSAL YANG TIDAK PERNAH
KEMEN PPN/
BAPPENAS
DISAMPAIKAN SEBAGAI INISIATIF BARU
Alokasi
No Kementerian/Lembaga Nama Proposal/Kegiatan
(Rp Juta)
018 KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN Pengelolaan
Pe gelolaa Produksi
Prod ksi Tanaman
Ta a a Serealia (SL‐PTT padi
(SL PTT adi 3500 ribu
3500 rib 150 000 0
150.000,0
ha)
Pengelolaan Sistem penyediaan benih tanaman pangan (BLBU 185 200.000,0
ribu ton)
020 KEMENTERIAN ENERGI DAN Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan 288.000,0
SUMBER DAYA MINERAL
SUMBER DAYA MINERAL T
Tenaga Li ik dan
Listrik d pengembangan
b usaha
h penyediaan
di tenaga listrik
li ik
024 KEMENTERIAN KESEHATAN Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0
Deskripsi Aspek Tujuan : Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di
mana Kementerian/Lembaga bermaksud untuk mewujudkannya di waktu yang akan datang.
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Hasil yang ingin dicapai jelas dan terkait Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional sekurang‐kurangnya memuat Key
Words :
Words :
Tujan Memiliki Pencapaian Target Yang Spesifik; atau
Tujuan secara logis berhubungan dan berkontribusi terhadap pencapaian Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Deskripsi Aspek Masalah : Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus
dipecahkan, atau dapat dikatakan merupakan kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan
suatu yang diharapkan.
y g p
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Definisi Masalah Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key
Words :
Masalah ditetapkan secara sistematis dengan latar belakang, kondisi saat ini, intervensi
dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak
dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak
negatif jika tidak ditangani tepat; atau
Definisi masalah harus didukung oleh informasi yang akurat dan valid yang dapat
menunjukkan kondisi nyata.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
ditetapkan secara sistematis
ditetapkan secara sistematis
Pernyataan Masalah :
Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS. Cakupan
itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak
t
tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung oleh program Jamkesda.
k l hk t J k k dit l h J k d
Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda
sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi.
Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak
mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas
p p gg J J
itu sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika
memerlukan dan membutuhkan layanan tersebut.
Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan
kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh
perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi
perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi
beban masyarakat secara umum.
Didukung oleh informasi yang
akurat dan valid
KEMEN PPN/
Lanjutan….
BAPPENAS
Pernyataan Masalah :
Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk
masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS.
Cakupan itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak
t
tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung oleh program Jamkesda.
k l hk t J k k dit l h J k d
Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda
sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi.
Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak
mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas itu
p p gg
sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika memerlukan dan
membutuhkan layanan tersebut.
Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan
kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh perbaikan
tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat
tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat
secara umum.
Definisi Cakupan :
Cakupan adalah lingkup kebijakan Inisiatif Baru yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini ruang
li k dapat
lingkup d t dalam
d l skala
k l nasional
i l atau
t hanya
h di d
di daerah
h tertentu
t t t yang secara khusus
kh
disebutkan dengan jelas. Cakupan wilayah ini akan terkait dengan informasi karakteristik
input dan output dari kebijakan yang akan diusulkan
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Cakupan Usulan Nasional atau Lokal sekurang‐
kurangnya memuat Key Words:
Usulan Inisiatif Baru dapat dilaksanakan baik secara nasional atau hanya di daerah
tertentu; atau
Spesifikasi cakupan (nasional atau lokal) adalah penting untuk kemungkinan
prospek inputs dan outcomes dari Inisiatif Baru.
dari Inisiatif Baru
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Pernyataan Cakupan :
Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas,
Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit, terutama di kantong kantong
kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil seperti di pedalaman Papua, NTT,
NTB, Sumatera dan Maluku.
Dilaksanakan secara nasional
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Alasan Pemilihan Cakupan/Daerah Jelas
sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Ketika inisiatif yang diusulkan akan dilaksanakan di wilayah tertentu,
spesifikasi wilayah penting untuk kemungkinan prospek inputs dan
outcomes dari Inisiatif Baru; atau
Alasan mengapa inisiatif ini akan dilaksanakan secara nasional atau
dilaksanakan di wilayah tertentu harus diterangkan secara spesifik dan
jelas.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Pernyataan Cakupan :
Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas,
Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit,
terutama di kantong kantong kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil
seperti di pedalaman Papua, NTT, NTB, Sumatera dan Maluku.
Spesifikasi Wilayah tertentu
KEMEN PPN/
IV. PENERIMA MANFAAT
BAPPENAS
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan
j Sub Aspek
p Penerima Manfaat JJelas sekurang‐kurangnya
g g y memuat Key y
Words :
Penerima manfaat adalah perorangan, lembaga, kelompok atau masyarakat yang secara
langsung atau nantinya menerima manfaat dari Inisiatif Baru ; atau
Secara khusus, penerima manfaat perorangan lembaga, kelompok atau masyarakat yang
Secara khusus penerima manfaat perorangan lembaga kelompok atau masyarakat yang
memiliki masalah yang dijelaskan pada aspek point 2, dimana format usulan tersebut
mengarah pada penciptaan Inisiatif Baru; atau
Dalam usulan Inisiatif Baru, pihak yang akan diuntungkan dari pelaksanaan Inisiatif Baru
h
harus diterangkan dengan jelas.
dit k d j l
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Penerima manfaat adalah
Penerima manfaat adalah yang memiliki masalah
yang memiliki masalah
Perseorangan/Masyarakat yang dijelaskan pada aspek point 2
pihak yang akan diuntungkan diterangkan
d
dengan jelas
j l
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Manfaat Tepat Sasaran sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Dalam pengertian bahwa
D l ti b h penerima i manfaat
f t yang merupakan
k target tujuan
t tt j
(objektif) dan pencapaian dari Inisiatif Baru harus memiliki keterkaitan
langsung dengan permasalahan yang telah dijabarkan dalam aspek point 2;
atau
Penerima manfaat harus sesuai dengan arah kebijakan K/L dan prioritas
pembangunan nasional.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Didukung oleh informasi yang akurat dan kredibel
serta menggunakan informasi (data)
KEMEN PPN/
V. STRATEGI
BAPPENAS
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Pelaksanaan Usulan Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key
Words :
Strategi bukan merupakan langkah‐langkah yang nyata dan spesifik, serta rencana
pencapaiannya harus benar‐benar realistis utamanya untuk mewujudkan tujuan Inisiatif
Baru; atau
Strategi harus diterangkan secara jelas sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami
bagaimana Inisiatif Baru akan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuannya.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan Strategi:
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar. Perluasan cakupan
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014
dengan langkah sebagai berikut;
dengan langkah sebagai berikut;
Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak
terdaftar
Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan
Tidak Mampu
p g y ( j
Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) )
di tiap daerah.
Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
Merupakan langkah‐langkah nyata dan spesifik
serta mudah untuk dipahami
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Jangka Waktu Usulan Rasional sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Inisiatif Baru bisa untuk jangka waktu terbatas setahun maupun
f b k k k b h untuk jangka waktu
k k k
lebih dari setahun. Jangka waktu memiliki dampak besar dan langsung terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk inisiatif, dan tujuan (target) realisasi; atau
Inisiatif
Inisiatif Baru untuk waktu terbatas tertentu
Baru untuk waktu terbatas tertentu setahun atau yang melebihi periode
setahun atau yang melebihi periode
tahunan harus dapat diterangkan dengan jelas.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears)
Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears)
Pernyataan Strategi:
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar. Perluasan cakupan
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014
dengan langkah sebagai berikut;
Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak
M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k
terdaftar
Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)
di tiap daerah.
Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kejelasan Output/SubOutput sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input, output (termasuk sub
Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input output (termasuk sub‐output)
output),
dengan tujuan dari Inisiatif Baru.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan
Pern ataan Strategi:
Strategi
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar. Perluasan cakupan
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai
berikut;
Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
g g j g j y y g
Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak
terdaftar
Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan
Tidak Mampu
Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)
di tiap daerah.
Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang akan menghasilkan output yang ada
hubungan logis dengan Tujuan
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
4. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Realistik Untuk Diterapkan sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Harus menunjukkan bagaimana Inisiatif Baru dapat dicapai secara realistik serta
kk b f d d l k
ditunjukkan langkah apa yang harus diambil untuk mewujudkannya dengan
mempertimbangkan adanya beberapa keterbatasan sumber daya.
Kinerja
Kinerja saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat
saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat
dijelaskan dengan menggunakan indikator kinerja yang tepat.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang realistik
Pernyataan Strategi: dilaksanakan
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar. Perluasan cakupan
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai
berikut;
Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak
M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k
terdaftar
Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) di
tiap daerah.
Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
KEMEN PPN/
VI. INDIKATOR KINERJA
BAPPENAS
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Indikator Kinerja Logis dan Sesuai Tupoksi sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Key Words :
Indikator kinerja yang akan digunakan harus tepat dan menunjukkan kerangka logis yang jelas serta
akan digunakan dalam pengimplementasiannya.
Jenis indikator kinerja yang digunakan harus dijelaskan secara jelas dan mudah untuk dimengerti.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
I dik
Indikator Jelas, Sederhana dan Mudah untuk Dimengerti
J l S d h d M d h k Di i
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Keterkaitan indikator dengan Arah Kebijakan dan
Prioritas Pembangunan Nasional sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Indikator kinerja harus merupakan bagian dari tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga
pengusul.
Indikator kinerja merupakan bagian dari arah kebijakan dan prioritas pembangunan
nasional.
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Jelas dan Rasional sekurang‐kurangnya memuat Key
Words :
Adanya gambaran yang menunjukkan tingkat realisasi; atau
Mengungkapkan keadaan yang diinginkan
yang diinginkan di mana
di mana masalah ini diselesaikan; atau
diselesaikan; atau
Target dinyatakan sebagai tingkat tertentu indikator kinerja.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Pernyataan Terget:
Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit rujukan itu.
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari
( ) y g y p p p g
90% pada tahun 2012 menjadi 95% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2014.
TARGET TARGET
Kode PROGRAM/KEGIATAN Sasaran/Indikator Kinerja SEBELUM INISIATIF BARU SESUDAH INISIATIF BARU
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015
07 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
2091 Pelayanan Kesehatan Rujukan Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan
Bagi Masyarakat Miskin Bagi Penduduk Miskin Di RS
(Jamkesmas) Persentase (%) Rs yang Melayani Pasien Penduduk 85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
Miskin Peserta Program Jamkesmas
Persentase TT kelas III RS yang digunakan untuk 85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
pelayanan Jaminan kesehatan
Menunjukkan tingkat realisasi dan keadaan yang
diinginkan
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Realistis Untuk Dicapai sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Target tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah untuk pencapaian.
Target dicapai dengan cara biaya yang efektif di bawah batasan
Target dicapai dengan cara biaya yang efektif di bawah batasan keuangan organisasi.
keuangan organisasi
Informasi kinerja Sebelumnya harus disediakan untuk membuktikan bagaimana target yang realistis
dapat dicapai.
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
III Di Rumah Sakit.
Sakit
Pernyataan Target:
Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit rujukan itu.
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari 90% pada
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari 90% pada
tahun 2012 menjadi 95% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2014.
TARGET TARGET
Kode PROGRAM/KEGIATAN Sasaran/Indikator Kinerja SEBELUM INISIATIF BARU SESUDAH INISIATIF BARU
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015
07 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
2091 Pelayanan Kesehatan Rujukan Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan
Bagi Masyarakat Miskin Bagi Penduduk Miskin Di RS
(Jamkesmas) Persentase (%) Rs yang Melayani Pasien Penduduk 85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
Miskin Peserta Program Jamkesmas
Persentase TT kelas III RS yang digunakan untuk 85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
pelayanan Jaminan kesehatan
Target tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah, Informasi
d k l l l l d h f
kinerja sebelumnya telah disediakan
KEMEN PPN/
VIII. KESESUAIAN ANGGARAN
BAPPENAS
p p
Adapun penjelasan
j dan contoh dari masing‐masing
g g Sub‐Aspek
p adalah sebagai
g berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kesesuaian Parameter Yang Digunakan sekurang‐kurangnya memuat
Key Words :
Menggunakan parameter ekonomi dan non ekonomi sebagai dasar informasi anggaran dan
dukungan terhadap tujuan program/kegiatan
Parameter ekonomi adalah indikator ekonomi makro seperti seperti inflasi, tingkat bunga, nilai
tukar, dll
Parameter non ekonomi adalah indikator non‐ekonomi seperti seperti angka pengangguran, tingkat
pertumbuhan penduduk, angka kelahiran anak, angka kematian, indeks infrastruktur, dll
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Pernyataan Kesesuaian Anggaran:
Lampiran:
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas
Jumlah penduduk miskin
(Parameter Non Ekonomi)
Unit Cost Sudah
Memperhitungkan Tingkat
Inflasi
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Komponen Unit Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Menginformasikan usulan anggaran secara rinci dari uraian komponen dan biaya untuk menjelaskan
perhitungan biaya
Jumlah unit merupakan entitas dari setiap komponen biaya, misalnya adalah jumlah orang, jam, jarak,
frekuensi perjalanan, frekuensi pelatihan, dll
Unit biaya merupakan entitas komponen biaya seperti halnya gaji, honorarium, harga tiket, harga
sewa, dll
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan Kesesuaian Anggaran:
Usulan
Anggaran
Di i i
Dirinci
secara jelas
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Biaya Proposional sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Terdapat biaya proporsional antara biaya administrasi dan operasional, biaya langsung dan biaya
tidak langsung dari program/kegiatan
Proporsional berarti biaya output utama harus lebih besar daripada biaya untuk pendukung
ataupun administrasi
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
P
Pernyataan K
Kesesuaian
i Anggaran:
A
Proporsional
Biaya Output Utama
Lebih Besar
KEMEN PPN/
IX. KEPATUTAN ANGGARAN
BAPPENAS
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kesesuaian Dengan Aturan SBU/SBK sekurang‐kurangnya memuat Key
Words :
Menggunakan biaya unit yang mengacu pada standar biaya unit SBU (Standar Biaya Umum) dan SBK
(Standar Biaya Kegiatan) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Lampiran:
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas
Unit Cost sudah
mengacu pada
SBU/SBK
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Konsistensi Biaya sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Menggunakan biaya per unit yang konsisten dengan pembiayaan sebelumnya atau tren di masa lalu
(menyesuaikan dengan laju inflasi)
(menyesuaikan dengan laju inflasi)
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan Kepatutan Anggaran:
Lampiran:
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas
Konsistensi Biaya
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Penghematan/Efisiensi sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Memberikan informasi biaya per unit program yang lebih baik atau lebih rendah daripada program
dan target yang sama sebelumnya
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit.
Pernyataan Kepatutan Anggaran:
Lampiran:
Perhitungan Output Dokumen dan Informasi
e tu ga Output o u e da o as
Biaya per unit
program yang lebih
b ik
baik
KEMEN PPN/
X. SUMBER PENDANAAN
BAPPENAS
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1 Dalam Menjelaskan Sub Aspek
1. Sub Aspek Sumber Dari Realokasi Anggaran sekurang‐kurangnya
sekurang kurangnya memuat Key
Key
Words :
Sumber pendanaan Inisiatif Baru bisa berasal dari tambahan anggaran atau realokasi anggaran
dalam instansi Kementerian/Lembaga pengusul.
Menjelaskan dari mana dana berasal dan berapa banyak kebutuhan pendanaannya termasuk
perhitungan perkiraan maju).
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Sumber Pendanaan Berasal dari Realokasi Anggaran
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Dari Anggaran Yang Direalokasi Dapat
Dicapai sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
Proposal Inisiatif Baru harus mampu membuktikan bahwa target jangka menengah
P l I i i tif B h b ktik b h t tj k h
dari program/kegiatan yang direalokasi masih dapat dicapai, bahkan setelah
realokasi tersebut.
Secara umum, untuk meningkatkan efisiensi dari program/ kegiatan merupakan cara
utama untuk menekan sumber daya pendanaan untuk realokasi, bahkan
mempertahankan tingkat yang sama dari target outcome. Oleh karena itu, dalam
proposal, bagaimana efisiensi dapat ditingkatkan, harus dapat dijelaskan untuk
meningkatkan keyakinan.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.
Target Jangka
Menengah masih
dapat dicapai
KEMEN PPN/
BAPPENAS
TERIMA
KASIH