Vous êtes sur la page 1sur 83

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TEKNIS PENYUSUNAN
INISIATIF BARU
DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN
BAPPENAS

JAKARTA, FEBRUARI 2012


KEMEN PPN/
BAPPENAS
OUTLINE
ƒ Inisiatif Baru (Jenis, Timing)
(J , g)
ƒ Penilaian Inisiatif Baru (Siapa, waktu 
pelaksanaan kriteria Pembobotan
pelaksanaan, kriteria, Pembobotan 
penilaian)
ƒ Hasil Evaluasi IB TA 2012 (menunjukkan 
Hasil Evaluasi IB TA 2012 (menunjukkan
proposal IB yang Baik Namun Tidak Lolos)
ƒ Teknis Penyusunan IB
T k i P IB
INISIATIF BARU
KEMEN PPN/
BAPPENAS
KONSEP DASAR INISIATIF BARU
Kebijakan baru atau perubahan kebijakan ‐ Memberikan Fleksibilitas Pada Sistem
berjalan yang menyebabkan adanya Perencanaan dan Penganggaran
konsekuensi anggaran, baik
anggaran baik pada anggaran ‐ Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan
baseline maupun anggaran ke depan. Inisiatif Pembangunan Nasional
Baru dapat berupa : Penambahan Program  ‐ Meningkatkan Transparansi dan
(Fokus Prioritas)/Outcome/Kegiatan/Output  Akuntabilitas
baru, Penambahan Volume Target, atau
P
Percepatan P
Pencapaian
i Target.  
T ‐ Melakukan Efisiensi

DEFINISI INISIATIF  TUJUAN


LANDASAN 
LANDASAN BARU SYARAT PENGAJUAN 
SYARAT PENGAJUAN
KONSEPTUAL INISIATIF BARU
‐ Fleksibilitas dalam perencanaan dengan tetap 
menjaga akuntabilitas Semua Inisiatif Baru harus sesuai dengan Arah
‐ Perencanaan berorientasi pada arah 
P b i i d h K bij k & Prioritas
Kebijakan & P i i Pembangunan Nasional
P b N i l
kebijakan yang ditetapkan Presiden (di awal tahun
‐ Penerapan prinsip tata kelola yang baik  berjalan)
(transparansi dan akuntabilitas)
‐ Berorientasi pada pencapaian kinerja

4
KEMEN PPN/
BAPPENAS
KETEGORI INISIATIF BARU
1. PROGRAM/OUTCOME/KEGIATAN/OUTPUT BARU
Berupa penambahan:
a. Program Baru / Fokus Prioritas Baru
b. Outcome Baru Perubahan/penambahan
c. Kegiatan
g Baru KOMPONEN tidak
d. Output Baru termasuk Inisiatif Baru
Yang membawa konsekuensi dibutuhkannya penambahan anggaran atau
perubahan baseline
2. PENAMBAHAN VOLUME TARGET
Berupa penambahan volume target.
3. PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET
Berupa penambahan target baru yang bersifat percepatan, sehingga
membutuhkan penambahan anggaran, tetapi pagu baseline jangka
menengah awal tidak boleh berubah.

Semua Inisiatif Baru diatas harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas
Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan)
KEMEN PPN/
BAPPENAS
PENGUSULAN INISIATIF BARU
‰ Usulan Inisiatif Baru dapat dilakukan pada 3 kesempatan dalam siklus 
perencanaan/penganggaran, yaitu:
1
1. Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) –
Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) Januari/Februari
ƒ Diusulkan setelah dikeluarkannya SE Menteri PPN
2. Sebelum Pagu Anggaran (Pengusulan II) – Mei/Juni
ƒ Diusulkan untuk mengakomodasi arahan presiden dan usulan yang muncul dalam 
musrenbangnas. 
musrenbangnas
3. Sebelum Alokasi Anggaran (Pengusulan III) – Agustus/September
ƒ Diusulkan untuk mengakomodasi arahan Presiden dan hal‐hal yang belum tertampung dalam dua 
kali pengusulan sebelumnya

‰ Setiap K/L dapat mengusulkan proposal inisiatif baru  lebih dari satu proposal dimana setiap 
proposal hanya boleh diajukan satu kali dalam 3 kesempatan tersebut.

‰ Setiap K/L bisa mengusulkan Inisiatif Baru yang terkait dengan Arah Kebijakan dan Prioritas 
Pembangunan Nasional. Penetapan usulan yang akan disetujui sebagai Inisiatif Baru 
b l l k d b f
dilakukan  melalui sistem kompetisi dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran. 

Mekanisme Inisiatif Baru  : Penyesuaian perencanaan untuk tahun direncanakan
Mekanisme APBN­P           : Penyesuaian perencanaan untuk tahun berjalan
KEMEN PPN/
PROSES PENGUSULAN INISIATIF BARU
BAPPENAS
KEMEN PPN/
SUMBER PENDANAAN INISIATIF BARU
BAPPENAS

Sumber pendanaan Inisiatif Baru yang diusulkan oleh K/L dapat berasal dari:


1. Tambahan Anggaran (On Top)
Merupakan tambahan alokasi yang dapat berupa Rupiah murni, Pinjaman
atau Hibah. Penambahan anggaran ini akan menyebabkan bertambahnya
anggaran baseline.
2
2. R l k i Anggaran
Realokasi A
2.1   Realokasi Tahun Direncanakan
Realokasi dengan mengambil anggaran dari program/kegiatan lain pada
tah n yang direncanakan,  tanpa
tahun ang direncanakan tanpa merubah
mer bah total anggaran
total anggaran tahun
tah n
direncanakan. Syaratnya target program/kegiatan yang direalokasi tidak
boleh berubah.
2.2 Realokasi Antar Tahun
2.2   Realokasi
Realokasi dengan mengambil anggaran program yang sama di tahun
selanjutnya. Syaratnya target jangka menengah tidak berubah. 
Pendanaan ini digunakan untuk mendanai usulan Inisiatif Baru jenis
Percepatan Pencapaian Target.
3. Kombinasi On Top dan Realokasi Anggaran
PENILAIAN INISIATIF BARU
PERANAN MASING­MASING 
KEMEN PPN/
BAPPENAS INSTITUSI
A. Kabinet 
• Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan Prioritas 
Pembangunan  Nasional (di awal tahun) yang menjadi dasar  
pengusulan Inisiatif Baru.
• Kabinet memutuskan usulan Inisiatif Baru yang layak didanai.

Sidang Kabinet Terbatas setidaknya diikuti oleh Presiden, Wakil 
Presiden, 3 Menteri Koordinasi, Kementerian 
, ,
Perencanaan/Bappenas dan Kementerian Keuangan.

B. Kementerian/Lembaga
/ g
KL merupakan pihak pengusul proposal Inisiatif Baru. Semua KL 
berhak mengusulkan proposal Inisiatif Baru, sepanjang sesuai 
dengan batasan yang telah diberikan.
dengan batasan yang telah diberikan.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN...
C. Kementerian Perencanaan
• Mengkoordinasikan pengusulan Inisiatif Baru
• Mengeluarkan Surat Edaran mengenai arah usulan Inisiatif Baru   
M l k S Ed i h l I i i if B
(diawal tahun)
• Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru, 
terutama dari sisi kebijakan (policy)  
• Menyusun Daftar Usulan Inisiatif Baru
• Menjaga konsistensi pencapaian target pembangunan nasional

D. Kementerian Keuangan
• Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru, 
terutama dari sisi anggaran 
• Melakukan penilaian atas kemampuan penyerapan anggaran dan 
saving yang dilakukan KL. 
gy g
• Melakukan pengecekan kepatutan sesuai dengan kebijakan 
anggaran
PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN & KEMENTERIAN PERENCANAAN
KEMEN PPN/
DALAM EVALUASI  & PEMBUATAN DAFTAR USULAN INISIATIF BARU
BAPPENAS

UTAMANYA
EVALUASI
UTAMANYA
RUMUSAN:
EVALUASI 
1. Tujuan
ANGGARAN
2. Masalah
1. Kesesuaian
3. Cakupan
Anggaran
4. Penerima
2. Kepatutan
Manfaat
A
Anggaran
5. Strategi
3. Sumber
6. Indikator
Anggaran
Kinerja
7. Target
KRITERIA PENILAIAN 
KEMEN PPN/
BAPPENAS PROPOSAL
• Terdapat 10 Aspek dan 25 Sub‐aspek, sebagai panduan
K/L
K/L menyusun proposal yang baik
l b ik
• Jml sub‐aspek dalam tiap aspek menunjukkan bobot
masing‐masing aspek
ASPEK JML SUB­ BOBOT ASPEK JML SUB­ BOBOT
ASPEK ASPEK
1. Tujuan 2 8 % 6. Indikator Kinerja 2 8 %

2. Masalah 2 8 % 7. Target 2 8 %

3. Cakupan 2 8 % 8. Kesesuaian Anggaran 3 12 %

4. Penerima Manfaat 3 12 % 9. Kepatutan Anggaran 3 12 %

5 Strategi
5. Strategi 4 16 %
16 % 10 Sumber Pendanaan
10. Sumber Pendanaan 2 8%
8 %
KEMEN PPN/
BAPPENAS
TEKNIS EVALUASI PROPOSAL
PENGUSULAN I
A   PENILAIAN PROPOSAL
A.  PENILAIAN PROPOSAL
• PENILAIAN SUB‐ASPEK
Sub‐aspek akan dinilai: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah
p g gg gg g
• KONVERSI
Setiap nilai sub‐aspek tsb akan dikonversi dengan faktor pengali, yaitu:
• “Sangat Tinggi”
g gg x 4  • “Sedang”
Sedang x 2x2
• “Tinggi “ x 3 • “Rendah “ x 1
Kemudian dijumlahkan, didapat total nilai akhir proposal. 
• NILAI AKHIR
NILAI AKHIR
Berdasarkan total nilai, proposal dikategorikan sebagai berikut:
• > 70 : BAIK
• > 50 
> 50 ‐ <= 70 : CUKUP
<= 70 : CUKUP
• <= 50 : KURANG
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
B. PERANGKINGAN
1 Proposal yang membutuhkan dana tambahan (On Top 
1.
dan Realokasi Antar Tahun).
Semua proposal (yang membutuhkan dana tambahan)
dengan nilai BAIK dan CUKUP kemudian dirangking
berdasarkan nilai akhir. Penentuan jumlah proposal yang
akan didanai berdasarkan pagu anggaran yang tersedia
(ruang gerak Inisiatif Baru + 20%).
Kategori hasil perangkingan adalah:
• LAYAK = proposal akan didanai,
didanai masuk dalam DUIB I
• DIPERTIMBANGKAN = proposal tidak cukup didanai dari
pagu anggaran yang tersedia
Sedangkan untuk proposal KURANG, otomatis masuk dalam
kategori TIDAK LAYAK
ILUSTRASI PERANGKINGAN PROPOSAL YANG 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MEMBUTUHKAN TAMBAHAN ANGGARAN
Misal: Pagu anggaran tersedia (ruang gerak Inisiatif Baru) = 1000 M
Daftar proposal yang akan diajukan = 1000 + (20%)1000 = 1200 M

Kategori proposal LAYAK adalah A‐F, 
yaitu proposal dengan nilai > 70 dan 
masuk dalam pagu anggaran 
tersedia + 20% Proposal ini akan
tersedia + 20%. Proposal ini akan 
didanai.

Kategori proposal 
g p p
DIPERTIMBANGKAN adalah G‐M, 
yaitu proposal dengan nilai > 50 
tapi tidak bisa didanai dengan 
anggaran tersedia. Proposal ini akan 
diikutkan pada Pengusulan
diikutkan pada Pengusulan 
selanjutnya.

Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah 
Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah
N – O, yaitu proposal dengan nilai < 50. 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
2. Proposal yang tidak membutuhkan dana tambahan
(Realokasi Tahun Direncanakan).
Direncanakan)

Semua p proposal (Realokasi
p ( Tahun Direncanakan) dengan
) g
nilai BAIK kemudian dimasukkan dalam DUIB I. 

Sedangkan untuk proposal (Realokasi


proposal (Realokasi Tahun Direncanakan) 
Direncanakan)
CUKUP dan KURANG, otomatis masuk dalam kategori TIDAK 
LAYAK
ILUSTRASI DAFTAR PROPOSAL YANG TIDAK 
MEMBUTUHKAN TAMBAHAN ANGGARAN (REALOKASI 
KEMEN PPN/
BAPPENAS TAHUN DIRENCANAKAN)

Kategori proposal LAYAK 
adalah A‐J, yaitu proposal 
d l hA J l
dengan nilai > 70. Proposal 
ini disetujui sebagai Inisiatif 
Baru.

Kategori proposal TIDAK 
LAYAK adalah K‐N, yaitu 
proposal dengan nilai <70. 
Proposal ini tidak disetujui
Proposal ini tidak disetujui 
sebagai Inisiatif Baru.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan . . .
PENGUSULAN II & PENGUSULAN III
A.  PENILAIAN PROPOSAL
Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I
PENGUSULAN I

B.  PERANGKINGAN PROPOSAL
1. Proposal yang membutuhkan dana tambahan
((On Top dan Realokasi Antar Tahun). 
)
Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I, hanya
perangkingan dilakukan terhadap semua proposal dengan
nilai BAIK dan CUKUP, ditambah daftar proposal
DIPERTIMBANGKAN dari pengusulan sebelumnya
KEMEN PPN/
BAPPENAS
ALUR PENETAPAN PROPOSAL
EVALUASI PELAKSANAAN
INISIATIF BARU TA 2012
GAMBARAN UMUM INISIATIF 
KEMEN PPN/
BAPPENAS BARU TA 2012
ƒ Jumlah K/L yang mengajukan Inisiatif Baru Æ 38 K/L
– Masuk dalam sistem aplikasi
p Æ 36 K/L
/
– Tidak masuk dalam sistem aplikasi Æ 2 K/L
ƒ Jumlah proposal Inisiatif Baru Æ 398 Proposal
ƒ Total nilai usulan Inisiatif Baru TA 2012 sebesar Rp 77,37 T, 
yang terbagi atas :
a. On Top Æ
p 74,91 T
,
b. Realokasi Æ 1,95 T
c. Kombinasi On Top & Realokasi Æ 0,51 T
Dari total nilai
D i t t l il i usulan
l tersebut, sebagian
t b t b i besarb merupakan
k
(50,2%) merupakan penambahan volume target 
e a a Inisiatif
ƒ Penilaian s at Baru
a uO Oleh
e Direktorat
e to at Se
Sektor
to Bappenas
appe as
– Dilakukan Penilaian Æ 26 K/L
– Tidak dilakukan Penilaian Æ 12 K/L
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan....
ƒ Terjadi perubahan total alokasi Inisiatif Baru pada SEB Pagu 
Indikatif dengan total alokasi pada pemutakhiran pagu indikatif 
g p p p g
setelah dilakukannya Trilateral Meeting. 
ƒ Alokasi Untuk Inisiatif Baru Tahap I setelah dilakukannya 
pemutakhiran pagu adalah sebesar Rp 8 9 T yang dialokasikan
pemutakhiran  pagu adalah sebesar Rp 8,9 T yang dialokasikan 
untuk 29 K/L
ƒ Dari pagu Inisiatif Baru setelah dilakukannya pemutakhiran: 
ƒ Terdapat 4 (empat) K/L yang alokasinya melebihi pagu SEB
ƒ Terdapat 13 (tiga belas) K/L yang alokasinya lebih rendah dari SEB
ƒ Perhitungan Forward Estimate untuk Inisiatif Baru yang 
g y g
dilakukan oleh beberapa K/L belum dilakukan dengan baik.
ƒ Adanya alokasi pendanaan untuk kegiatan yang belum pernah 
diusulkan melalui Inisiatif Baru
diusulkan melalui Inisiatif Baru
EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN 
KEMEN PPN/
BAPPENAS INISIATIF BARU TA 2012
ƒ Proposal yang disampaikan kepada Bappenas dan 
Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang
Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang 
telah disediakan Æ Penilaian menggunakan aplikasi 
komputer
ƒ Terdapat beberapa K/L yang menyampaikan proposal 
Inisiatif Baru oleh K/L kepada Bappenas dan Kemenkeu 
telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak
telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak 
dapat dilakukan penilaian. 
ƒ Kualitas proposal yang disampaikan bervariasi Æ masih 
sangat tergantung dengan penyusun proposal (staff s/d 
pengambil kebijakan)
DAFTAR K/L YANG 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MENGAJUKAN INISIATIF BARU
JENIS PROPOSAL USULAN 
KEMENTERIAN/ JUMLAH 
NO BA g
Prog  OC  Keg 
g OT  Penb  Perc 2012 
LEMBAGA PROPOSAL
Baru Baru Baru Baru Vol Targ (Rp Juta)
1 010 Kementerian Dalam Negeri ‐ ‐ 1 25 4 0 30 2.294.677,6 
2 018 Kementerian Pertanian ‐ ‐ ‐ 8 12 2 22 9.078.913,0 
3 020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral ‐ ‐ ‐ 16 3 ‐ 19 1.755.360,0 
4 022 Kementerian Perhubungan 4 3 ‐ 30 ‐ 37 5.394.396,1 
5 024 Kementerian Kesehatan ‐ ‐ 3 2 1 ‐ 6 3.233.970,0 
6 029 Kementerian Kehutanan ‐ ‐ ‐ 1 2 ‐ 3 565.644,3 
7 032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 1.081.000,0 
8 033 Kementerian Pekerjaan Umum ‐ ‐ ‐ 3 25 ‐ 28 22.537.779,3 
9 034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1 110.674,2 
10 036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat
Kemenko. Bidang ‐ ‐ ‐ 2 18 ‐ 20 20 450 0
20.450,0 
11 040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata ‐ ‐ ‐ ‐ 16 ‐ 16 575.751,0 
12 042 Kementerian Riset Dan Teknologi ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 197.275,0 
13 044 Kementerian Kukm ‐ ‐ ‐ 1 11 ‐ 12 671.019,0 
14 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak ‐ ‐ 2 1 3 1 7 154.804,0 
15 048 Kementerian Pan Rb ‐ ‐ ‐ 2 ‐ ‐ 2 34.675,0 
16 056 Badan Pertanahan Nasional ‐ ‐ ‐ 2 4 ‐ 6 538.555,0 
17 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia ‐ ‐ 3 3 ‐ ‐ 6 12.532.019,4 
18 063 Badan Pengawas Obat Dan Makanan 2 2 1 1 ‐ 6 497.644,5 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan….
JENIS PROPOSAL USULAN 
KEMENTERIAN/ JUMLAH 
NO BA Prog  OC  Keg  OT  Penb  Perc 2012 
LEMBAGA PROPOSAL
Baru Baru Baru Baru Vol Targ (Rp Juta)
19 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal ‐ ‐ 3 2 16 ‐ 21 696.500,0 
20 068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ 1 318 415 1
318.415,1 
21 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 8.799,0 
22 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ‐ ‐ ‐ 1 ‐ ‐ 1 150.000,0 
23 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional ‐ ‐ ‐ 3 ‐ ‐ 3 7.800,0 
24 081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi ‐ ‐ 5 9 2 1 17 260.600,0 
25 083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional ‐ ‐ ‐ 4 ‐ ‐ 4 1.075.940,1 
26 084 Badan Standardisasi Nasional ‐ ‐ 1 6 ‐ ‐ 7 40.260,0 
27 086 Lembaga Administrasi Negara ‐ ‐ ‐ 7 14 21 21.845,6 
28 087 Arsip Nasional Republik Indonesia ‐ ‐ ‐ 5 ‐ ‐ 5 261.420,9 
29 088 Badan Kepegawaian Negara ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 94.843,8 
30 089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Dan Pembangunan ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ 5 542 135 0
542.135,0 
31 091 Kementerian Perumahan Rakyat ‐ ‐ 3 ‐ 1 ‐ 4 9.080.880,9 
32 092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga ‐ ‐ 3 ‐ 6 1 10 1.300.000,0 
33 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 2 1 ‐ ‐ 4 800.000,0 
34 104 Bnp2tki
p ‐ ‐ ‐ 15 ‐ ‐ 15 ,
1.417.000,0 
35 106 Lkpp ‐ ‐ ‐ 1 1 ‐ 2 2.220,0 
36 108 (108) Komisi Pengawas Persaingan Usaha ‐ ‐ ‐ 33 2 ‐ 35 23.044,0 
TOTAL USULAN 8 0 38 167 180 5 398 77.376.311,8 
Ket : Bappenas dan Kemenkeu tidak masuk dalam sistem aplikasi

Jumlah Proposal vs Nilai Æ Ideal ???
NILAI USULAN INISIATIF 
KEMEN PPN/
BAPPENAS BERDASARKAN JENIS 
Penambahan  
Volume 
Penambahan   P
Percepatan    target;  Percepatan 
Volume  Pencapaian  Rp38.873.175  Pencapaian 
target;  180 ;  Target;  5 ;  ; 50,2% Target; 
45,2% 1,3% Rp606.500 ; 
0,8%

Program 
Program 
Baru;  8 ; 
Baru; 
2,0%
Rp2.373.645 ; 
3,1%
Outcome 
Baru;  ­ ; 
Baru;   Outcome 
0,0% Baru; Rp0 ; 
0,0%
Kegiatan  Output  Baru;  Kegiatan 
Output  
Baru;  38 ;  Rp14.425.023  Baru; 
Baru;  167 ; 
9,5% ; 18,6% Rp21.097.969 
42,0%
; 27,3%

Jumlah Usulan IB  Sebanyak  Total Nilai Usulan Rp 77,37 T
398 Proposal
USULAN–PAGU INDIKATIF–PEMUTAKHIRAN 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
INISIATIF BARU

Lampiran C (Inisiatif
Lampiran C (Inisiatif Baru)
Baru) 
Usulan Inisiatif SEB Pagu Indikatif No. 
Baru Pemutakhiran Pagu
0091/M.PPN/05/2011 dan
/ / /
I dik tif RKP Sesuai
Indikatif RKP S i Hasil
H il
SE‐189.1/MK.02/2011 
Rp 77,37 T Trilateral Meeting 
Rp 17,20 T Rp 8,96 T
ALOKASI INISIATIF BARU 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
TAHAP I BERDASARKAN K/L
Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah  Nilai  Jumlah  Nilai  Jumlah  Nilai 
Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta)
010 Kementerian Dalam Negeri
g 30 2.294.677,6  1 250.320,0  1 250.320,0 
018 Kementerian Pertanian 22 9.078.913,0  3 4.333.070,0  4 1.782.000,0 
020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 19 1.755.360,0  3 288.000,0  1 288.000,0 
022 Kementerian Perhubungan 37 5.394.396,1  1 1.198.975,7  ‐ ‐
024 Kementerian Kesehatan 6 3.233.970,0  1 3.000.000,0  4 1.339.000,0 
029 Kementerian Kehutanan 3 565.644,3  2 524.073,0  2 524.073,0 
032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan 8 1.081.000,0  4 730.000,0  6 870.000,0 
033 Kementerian Pekerjaan Umum 28 22.537.779,3  10 5.090.610,0  2 2.355.591,0 
034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 110.674,2  1 110.674,2  1 110.674,2 
036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat 20 20.450,0  ‐ ‐ ‐ ‐
040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata
y 16 575.751,0 
, 4 154.500,0 
, 4 154.500,0 
,
042 Kementerian Riset Dan Teknologi 8 197.275,0  ‐ ‐ ‐ ‐
044 Kementerian Koperasi Dan Pengusaha Kecil Dan  12 671.019,0  5 85.775,0  5 77.660,0 
Menengah
047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan  7 154.804,0  2 20.338,3  6 22.004,7 
Perlindungan Anak
048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan 
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan 2 34.675,0
34.675,0  1 15.000,0
15.000,0  1 15.000,0
15.000,0 
Reformasi Birokrasi
055 Kementerian Perencanaan Pembangunan  2 1 20.000,0 
Nasional/Bappenas 107.054,3  1 20.000,0 
056 Badan Pertanahan Nasional 6 538.555,0  2 99.250,0  2 99.250,0 
060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 6 12.532.019,4  2 150.000,0  2 124.000,0 
063 Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Badan Pengawas Obat Dan Makanan 6 497 644 5
497.644,5  1 92 230 0
92.230,0  6 92 142 8
92.142,8 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…
Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah  Nilai  Jumlah  Nilai  Jumlah  Nilai 
Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta) Proposal (Rp Juta)
065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 21 696.500,0  4 176.500,0  6 199.500,0 
068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 1 318.415,1  1 214.833,6  1 107.416,8 
074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 3 8.799,0  2 3.056,0  2 3.056,0 
079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1 150.000,0  1 115.500,0  1 50.000,0 
080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 3 7.800,0  ‐ ‐ ‐ ‐
081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 17 260.600,0  1 125.000,0  1 110.000,0 
083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional 4 1.075.940,1  1 100.000,0  1 100.000,0 
084 Badan Standardisasi Nasional 7 40.260,0  1 7.800,0  1 1.375,5 
086 Lembaga Administrasi Negara 21 21.845,6  6 6.041,4  9 6.041,4 
087 Arsip Nasional Republik Indonesia 5 261.420,9  2 42.857,4  2 23.429,4 
088 Badan Kepegawaian Negara 3 94.843,8  1 61.502,0  2 37.706,0 
089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan 5 542.135,0  1 25.641,3  2 32.672,0 
091 Kementerian Perumahan Rakyat 4 9.080.880,9  ‐ ‐ ‐ ‐
092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga 10 1.300.000,0  1 150.000,0  1 150.000,0 
103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 4 800.000,0  ‐ ‐ ‐ ‐
104 Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan  15 1.417.000,0  1 16.000,0  1 16.000,0 
Tenaga Kerja Indonesia
106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa  2 2.220,0  2 2.220,0  2 2.220,0 
Pemerintah
108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 35 23.044,0  ‐ ‐ ‐ ‐
TOTAL 398 77.376.311,8  71  17.211.987,9  80 8.963.632,7 
ƒ Persentase jumlah
l h proposal yang dibiayai
l db terhadap
h d jumlah
l h proposal usulan
l l Æ 20,10%
ƒ Persentase Nilai Alokasi terhadap Nilai Usulan Æ 11,58%
ALOKASI INISIATIF BARU 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
MELEBIHI PAGU SEB
Rp Juta
Alokasi
No Kementerian/Lembaga Usulan Pemutakhiran Pagu Bertambah
SEB
1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.081.000,0  730.000,0  870.000,0  140.000,0 
2 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN  154.804,0  20.338,3  22.004,7  1.666,4 
DAN PERLINDUNGAN ANAK
DAN PERLINDUNGAN ANAK
3 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 696.500,0  176.500,0  199.500,0  23.000,0 
4 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN  542.135,0  25.641,3  32.672,0  7.030,7 
PEMBANGUNAN
Total 171 697 1 
171.697,1 

Kemungkinan Penyebab :
ƒ Realokasi anggaran dari Non IB ke kegiatan IB tanpa merubah pagu
ALOKASI INISIATIF BARU 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LEBIH RENDAH DARI PAGU SEB
Rp Juta
Alokasi Pemutakhiran
No Kementerian/Lembaga Usulan Berkurang
SEB g
Pagu
1 KEMENTERIAN PERTANIAN 9.078.913,0  4.333.070,0  1.782.000,0  (2.551.070,0)
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 5.394.396,1  1.198.975,7  ‐ (1.198.975,7)
3 KEMENTERIAN KESEHATAN 3.233.970,0  3.000.000,0  1.339.000,0  (1.661.000,0)
4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 22.537.779,3  5.090.610,0  2.355.591,0  (2.735.019,0)
5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL DAN  671.019,0  85.775,0  77.660,0  (8.115,0)
MENENGAH
6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 12.532.019,4  150.000,0  124.000,0  (26.000,0)
7 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 497.644,5  92.230,0  92.142,8  (87,2)
8 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL 318.415,1  214.833,6  107.416,8  (107.416,8)
9 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 150.000,0  115.500,0  50.000,0  (65.500,0)
10 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 260.600,0  125.000,0  110.000,0  (15.000,0)
11 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 40.260,0  7.800,0  1.375,5  (6.424,5)
12 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 261.420,9  42.857,4  23.429,4  (19.428,0)
13 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 94 843 8
94.843,8  61 502 0
61.502,0  37 706 0
37.706,0  (23 796 0)
(23.796,0)

Total
Kemungkinan Penyebab : (8.417.832,2)
1. Alokasi IB yang diberikan terlalu besar
2. Ada kebutuhan diluar IB yang perlu pembiayaan sehingga mengambil alokasi IB Æ TIDAK 
DIPERKENANKAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Forward Estimate
PRAKIRAAN MAJU
PROGRAM/PROPOSAL INISIATIF BARU RENCANA 2012
2013 2014 2015
Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan irigasi dan rawa dalam rangka peningkatan 7%  1.956.486,0  6.580.409,3  6.909.172,9  7.254.631,6 
produksi padi nasional
P
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
 K f i  d  Al t K h t
Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0  33.312,6  36.210,8  36.210,8 
Program Kependudukan dan KB
Dukungan Penggerakan Pembangunan Kependudukan dan KB  107.416,8  272.165,2  328.759,1  384.570,8 
di kabupaten
k b d kota
dan k

Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa 
Pemerintah
Beasiswa S3 Pengadaan 1.150,0  3.500,0  3.500,0  3.500,0 

ƒ Prakiraan maju untuk tahun anggaran 2013 mengalami peningkatan lebih dari 100% dibandingkan 
dengan rencana tahun anggaran 2012 Æ Penghitungan konsekuensi anggaran belum dihitung secara 
realistis
ƒ Total anggaran sebagai konsekuensi IB belum dibandingkan dengan total anggaran RPJM
gg g g g gg J
PROPOSAL YANG TIDAK PERNAH 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
DISAMPAIKAN SEBAGAI INISIATIF BARU
Alokasi
No Kementerian/Lembaga Nama Proposal/Kegiatan
(Rp Juta)
018 KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN Pengelolaan
Pe gelolaa Produksi
Prod ksi Tanaman
Ta a a Serealia (SL‐PTT padi
(SL PTT adi 3500 ribu
3500 rib 150 000 0
150.000,0 
ha)
Pengelolaan Sistem penyediaan benih tanaman pangan (BLBU 185  200.000,0 
ribu ton)
020 KEMENTERIAN ENERGI DAN  Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan 288.000,0 
SUMBER DAYA MINERAL
SUMBER DAYA MINERAL T
Tenaga Li ik dan
Listrik d pengembangan
b usaha
h penyediaan
di tenaga listrik
li ik
024 KEMENTERIAN KESEHATAN Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0 

063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN  Kegiatan PIC/S 2.000,0 


MAKANAN
Pembangunan Laboratorium Obat Kanker
Pembangunan Laboratorium 10 000 0
10.000,0 

065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN  Pengendalian Pelaksanaan penanaman Modal Wilayah II 30.000,0 


MODAL
086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Akreditasi Lembaga Diklat 1.149,8 

Identifikasi Kualifikasi dan Kompetensi Widyaiswara 617,6 

Laporan Penyelenggaraan Diklat TOT Assesor Widyaiswara 2.148,1 

089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN  Pembangunan lanjutan gedung kantor perwakilan BPKP Provinsi 22.000,0 


DAN PEMBANGUNAN
DAN PEMBANGUNAN Sumbar pasca gempa beserta mebeler (paket)
PROPOSAL INISIATIF  BARU YANG 
KEMEN PPN/
BAPPENAS BAIK NAMUN TIDAK LOLOS
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan….
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan….
KEMEN PPN/
BAPPENAS
Lanjutan….
REVIEW TERHADAP CONTOH 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
PROPOSAL
‰ Penjelasan aspek tujuan kurang dijelaskan secara spesifik, terkait apa yang ingin 
direalisasikan dan target yang ingin dicapai
‰ Penerima manfaat masyarakat diperkotaan dan diperdesaan apakah untuk masyarakat 
Penerima manfaat masyarakat diperkotaan dan diperdesaan apakah untuk masyarakat
miskin atau masyarakat yang tidak memiliki akses air minum.
‰ Aspek Strategi kurang dijelaskan secara lengkap terkait sub aspek yang ada, yaitu : 
1. Rencana Pelaksanaan Usulan Jelas
2. Jangka waktu usulan pelaksanaan
3. Kejelasan Output/Sub‐output
4. Realistik untuk diterapkan
‰ Terkait penerima manfaat masyarakat diperkotaan sebanyak 75,3% dan diperdesaan
Terkait penerima manfaat masyarakat diperkotaan sebanyak 75 3% dan diperdesaan
65,8%,  apakah akan dicapai dalam satu tahun anggaran atau bersifat multiyears.
‰ Dalam Penjelasan Aspek Target, terdapat peningkatan target yg signifikan lebih dari 
100% dan terdapat pula penurunan target untuk foward estimate
‰ Pada aspek Rencana Anggaran  terjadi peningkatan lebih dari 300% dari alokasi 
sebelum IB dan setelah IB, hal ini tidak sinkron dengan peningkatan target yang ingin 
dicapai.
g p g j p g j
‰ Perhitungan komponen kurang dijabarkan secara lebih spesifik, terkait dengan jenis sub 
komponen, volume dan unit cost
TEKNIS PEYUSUNAN INISIATIF 
BARU
I.  ASPEK TUJUAN
KEMEN PPN/
BAPPENAS

Deskripsi Aspek Tujuan : Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di
mana Kementerian/Lembaga bermaksud untuk mewujudkannya di waktu yang akan datang.

Aspek Tujuan memiliki 2 (dua) Sub Aspek :


1. Jelas dan Rasional
2. Hasil yang ingin dicapai jelas dan terkait Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan
Nasional
Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Jelas dan Rasional sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
‰ Tujuan adalah apa yang ingin
yang ingin direalisasikan dari pengajuan proposal Inisiatif
proposal Inisiatif Baru; atau
Baru; atau
‰ Tujuan merupakan pernyataan yang dapat menjelaskan pemecahan masalah yang ingin
dilakukan dengan langkah‐langkah yang logis (Rasional)
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah
R h Sakit.
S ki
Yang ingin direalisasikan Langkah‐langkah logis
Tujuan :
Memperluas cakupan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan kelas III di rumah sakit
b i masyarakat
bagi k miskin
i ki dengan
d peningkatan
i k cakupan
k 50% per tahunnya
h sesuaii dengan
d sasaran
dan prioritas nasional dalam bidang kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat tidak mampu.
Lanjutan…
KEMEN PPN/
BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Hasil yang ingin dicapai jelas dan terkait Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
Words :
‰ Tujan Memiliki Pencapaian Target Yang Spesifik; atau
‰ Tujuan secara logis berhubungan dan berkontribusi terhadap pencapaian Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III
Di Rumah Sakit.

Tujuan : Pencapaian Terget yang Spesifik


yang Spesifik
Memperluas cakupan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan kelas III di rumah sakit
bagi masyarakat miskin dengan peningkatan cakupan 5% per tahunnya sesuai dengan sasaran
dan prioritas nasional dalam bidang kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat tidak mampu.
mampu

Kontribusi Terhadap Pencapaian


Arah Kebijakan dan Prioritas
Nasional
KEMEN PPN/
II. ASPEK MASALAH
BAPPENAS

Deskripsi Aspek Masalah : Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus
dipecahkan, atau dapat dikatakan merupakan kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan
suatu yang diharapkan. 
y g p

Aspek Masalah Memiliki 2 (dua) sub Aspek :


1. Definisi Masalah Jelas
2. Tidak dapat diselesaikan dengan program yang ada

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Definisi Masalah Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
‰ Masalah ditetapkan secara sistematis dengan latar belakang, kondisi saat ini, intervensi 
dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak 
dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak
negatif jika tidak ditangani tepat; atau
‰ Definisi masalah harus didukung oleh informasi yang akurat dan valid yang dapat 
menunjukkan kondisi nyata.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
ditetapkan secara sistematis
ditetapkan secara sistematis
Pernyataan Masalah : 
Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk masyarakat 
miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS. Cakupan 
itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak 
t
tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung  oleh program Jamkesda. 
k l hk t J k k dit l h J k d
Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda 
sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi. 
Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak 
mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas 
p p gg J J
itu sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika 
memerlukan dan membutuhkan layanan tersebut.  
Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan 
kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh 
perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi
perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi 
beban masyarakat secara umum.

Didukung oleh informasi yang 
akurat dan valid 
KEMEN PPN/
Lanjutan….
BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek tidak dapat diselesaikan dengan program 


yang ada sekurang‐kurangnya
sekurang kurangnya memuat Key Words :
Key Words :
‰ Inisiatif baru yang diusulkan adalah terkait dengan masalah yang tidak 
pernah ditangani oleh kebijakan yang ada sehingga dibutuhkan 
penanganan baru/tambahan untuk mampu memecahkannya
p g / p y ;; atau
‰ Inisiatif baru ini diusulkan berdasarkan kondisi masalah tersebut saat ini, 
dengan menggunakan pendekatan dan/atau perspektif yang berbeda 
dalam mendefinisikan itu.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 

Pernyataan Masalah : 
Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk 
masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS. 
Cakupan itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak 
t
tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung  oleh program Jamkesda. 
k l hk t J k k dit l h J k d
Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda 
sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi. 
Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak 
mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas itu 
p p gg
sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika memerlukan dan 
membutuhkan layanan tersebut.  
Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan 
kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh perbaikan 
tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat
tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat 
secara umum.

Menggunakan Persepektif Tidak pernah ditangani oleh Program 


yang berbeda
y g yang ada sehingga Dibutuhkan
yang ada
Penambahan Penanganan
KEMEN PPN/
III. CAKUPAN
BAPPENAS

Definisi Cakupan :
Cakupan adalah lingkup kebijakan Inisiatif Baru yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini ruang
li k dapat
lingkup d t dalam
d l skala
k l nasional
i l atau
t hanya
h di d
di daerah
h tertentu
t t t yang secara khusus
kh
disebutkan dengan jelas.  Cakupan wilayah ini akan terkait dengan informasi karakteristik
input dan output dari kebijakan yang akan diusulkan

Aspek Cakupan ini Memiliki 2 (dua) Sub Aspek:


1. Cakupan usulan Nasional atau Lokal
2. Alasan pemilihan cakupan/daerah jelas

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Cakupan Usulan Nasional atau Lokal sekurang‐
kurangnya memuat Key Words:
‰ Usulan Inisiatif Baru dapat dilaksanakan baik secara nasional atau hanya di daerah 
tertentu; atau
‰ Spesifikasi cakupan (nasional atau lokal) adalah penting untuk kemungkinan
prospek inputs dan outcomes dari Inisiatif Baru.
dari Inisiatif Baru
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Cakupan : 
Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas, 
Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit, terutama di kantong kantong 
kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil seperti  di pedalaman Papua, NTT, 
NTB, Sumatera dan Maluku.

Dilaksanakan secara nasional
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Alasan Pemilihan Cakupan/Daerah Jelas
sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Ketika inisiatif yang diusulkan akan dilaksanakan di wilayah tertentu, 
spesifikasi wilayah penting untuk kemungkinan prospek inputs dan
outcomes dari Inisiatif Baru; atau
‰ Alasan mengapa inisiatif ini akan dilaksanakan secara nasional atau 
dilaksanakan di wilayah tertentu harus diterangkan secara spesifik dan
jelas.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Cakupan : 
Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas, 
Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit, 
terutama di kantong kantong kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil 
seperti di pedalaman Papua, NTT, NTB, Sumatera dan Maluku.

Spesifikasi Wilayah tertentu
KEMEN PPN/
IV. PENERIMA MANFAAT
BAPPENAS

Deskripsi Aspek Penerima Manfaat:


Penerima Manfaat adalah orang perseorangan, lembaga, kelompok, atau masyarakat yang 
menerima atau mungkin menjadi layak untuk menerima manfaat
menerima, atau mungkin menjadi layak untuk menerima manfaat.
Aspek Penerima Manfaat Memiliki 3 (tiga) Sub Aspek : 
1. Penerima manfaat jelas
2. Penerima manfaat tepat sasaran
3. Data pendukung jelas

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan
j Sub Aspek
p Penerima Manfaat JJelas sekurang‐kurangnya
g g y memuat Key  y
Words :
‰ Penerima manfaat adalah perorangan, lembaga, kelompok atau masyarakat yang secara 
langsung atau nantinya menerima manfaat dari Inisiatif Baru ; atau 
‰ Secara khusus, penerima manfaat perorangan lembaga, kelompok atau masyarakat yang 
Secara khusus penerima manfaat perorangan lembaga kelompok atau masyarakat yang
memiliki masalah yang dijelaskan pada aspek point 2, dimana format usulan tersebut 
mengarah pada penciptaan Inisiatif Baru; atau
‰ Dalam usulan Inisiatif Baru, pihak yang akan diuntungkan dari pelaksanaan Inisiatif Baru 
h
harus diterangkan dengan jelas. 
dit k d j l
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 


Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 
lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  Berdasarkan data 
BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu sejumlah 12 juta 
jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 5% per tahun 
sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Penerima manfaat adalah
Penerima manfaat adalah yang memiliki masalah 
yang memiliki masalah
Perseorangan/Masyarakat yang dijelaskan pada aspek point 2

pihak yang akan diuntungkan diterangkan 
d
dengan jelas
j l
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Manfaat Tepat Sasaran sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
‰ Dalam pengertian bahwa
D l ti b h penerima i manfaat
f t yang merupakan
k target tujuan 
t tt j
(objektif) dan pencapaian dari Inisiatif Baru harus memiliki keterkaitan 
langsung dengan permasalahan yang telah dijabarkan dalam aspek point 2; 
atau
‰ Penerima manfaat harus sesuai dengan arah kebijakan K/L dan prioritas 
pembangunan nasional.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 


Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 
lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  Berdasarkan data 
BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu sejumlah 12 juta 
jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 5% per tahun 
sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Sesuai dengan arah Kebijakan K/L dan Penerima manfaat adalah yang 


Prioritas Pembangunan Nasional memiliki masalah yang 
dijelaskan pada aspek point 2
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Data Pendukung Jelas sekurang‐kurangnya 
memuat Key Words :
‰ Spesifikasi Penerima Manfaat harus didukung oleh informasi yang akurat dan 
S ifik i P i M f th did k l hi f i k td
kredibel yang dapat menunjukkan situasi sebenarnya; atau 
‰ Proposal harus menjelaskan tentang penerima manfaat dengan menggunakan 
informasi (data)
informasi (data). 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 


Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 
lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  
Berdasarkan data BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu 
sejumlah 12 juta jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 
5% per tahun sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang 
diberikan.

Didukung oleh informasi yang akurat dan kredibel 
serta menggunakan informasi (data)
KEMEN PPN/
V. STRATEGI
BAPPENAS

Deskripsi Aspek Strategi


Strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk ke arah masa depan yang diinginkan, 
seperti pencapaian tujuan atau solusi atas permasalahan. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai 
p p p j p j g p g
seni dalam ilmu perencanaan dan pengelolaan sumber daya untuk penggunaan yang paling 
efisien dan efektif.

Aspek Strategi Memiliki 4 (empat) Sub Aspek


4 (empat) Sub Aspek : :
1. Rencana Pelaksanaan Usulan jelas
2. Jangka waktu usulan rasional
3. Kejelasan
j Output/Sub‐output
4. Realistik untuk diterapkan

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Pelaksanaan Usulan Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
‰ Strategi bukan merupakan langkah‐langkah yang nyata dan spesifik, serta rencana
pencapaiannya harus benar‐benar realistis utamanya untuk mewujudkan tujuan Inisiatif
Baru; atau
‰ Strategi harus diterangkan secara jelas sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami 
bagaimana Inisiatif Baru akan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuannya. 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Pernyataan Strategi: 
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas 
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena 
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan 
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014 
dengan langkah sebagai berikut;
dengan langkah sebagai berikut;
ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada 
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak 
terdaftar
ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan 
Tidak Mampu
p g y ( j
ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)  )
di tiap daerah.
ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi 
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.

Merupakan langkah‐langkah nyata dan spesifik
serta mudah untuk dipahami
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Jangka Waktu Usulan Rasional sekurang‐kurangnya 
memuat Key Words :
‰ Inisiatif Baru bisa untuk jangka waktu terbatas setahun maupun
f b k k k b h untuk jangka waktu 
k k k
lebih dari setahun. Jangka waktu memiliki dampak besar dan langsung terhadap 
sumber daya yang diperlukan untuk inisiatif, dan tujuan (target) realisasi; atau
‰ Inisiatif
Inisiatif Baru untuk waktu terbatas tertentu
Baru untuk waktu terbatas tertentu setahun atau yang melebihi periode 
setahun atau yang melebihi periode
tahunan harus dapat diterangkan dengan jelas.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears)
Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears)
Pernyataan Strategi: 
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas 
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena 
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan 
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014 
dengan langkah sebagai berikut;
ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada 
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak 
M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k
terdaftar
ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan 
Tidak Mampu
Tidak Mampu
ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) 
di tiap daerah.
ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi 
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kejelasan Output/Sub­Output sekurang‐kurangnya 
memuat Key Words :
‰ Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input, output (termasuk sub
Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input output (termasuk sub‐output)
output), 
dengan tujuan dari Inisiatif Baru. 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 

Pernyataan
Pern ataan Strategi: 
Strategi  
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas 
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena 
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan 
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai 
berikut;
ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada 
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
g g j g j y y g
ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak 
terdaftar
ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan 
Tidak Mampu
ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) 
di tiap daerah.
ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi 
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.

Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang akan menghasilkan output yang ada
hubungan logis dengan Tujuan
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
4. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Realistik Untuk Diterapkan  sekurang‐kurangnya 
memuat Key Words :
‰ Harus menunjukkan bagaimana Inisiatif Baru dapat  dicapai secara realistik serta 
kk b f d d l k
ditunjukkan langkah apa yang harus diambil untuk mewujudkannya dengan 
mempertimbangkan adanya beberapa keterbatasan sumber daya.
‰ Kinerja
Kinerja saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat 
saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat
dijelaskan dengan menggunakan indikator kinerja yang tepat. 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang realistik 
Pernyataan Strategi:  dilaksanakan
Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas 
III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena 
tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan 
jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai 
berikut;
ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada 
setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia
ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak 
M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k
terdaftar
ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah
ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan 
Tidak Mampu
Tidak Mampu
ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) di 
tiap daerah.
ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi 
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III
masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.
ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.
KEMEN PPN/
VI. INDIKATOR KINERJA
BAPPENAS

Deskripsi Indikator Kinerja


Indikator kinerja adalah Uraian ringkas dengan menggunakan kuantitas dan kualitas yang mengindikasikan
pencapaiani suatu t sasaran atau
t tujuan
t j yang telah
t l h disepakati
di k ti dan
d ditetapkan.
dit t k I dik t kinerja
Indikator ki j merupakan
k
pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tujuan‐tujuan dan sasaran khusus. Ada beberapa jenis
indikator kinerja, yaitu input, keluaran, hasil dan dampak. Dalam kasus mengukur kegiatan, indikator yang
digunakan adalah keluaran, sedangkan untuk program ini adalah hasil. Dalam memilih indikator kinerja dari
inisiatif baru, "logika model" harus diterapkan.

Aspek Indikator Kinerja Memiliki 2 (dua) Sub Aspek : 


1. Indikator kinerja logis dan sesuai tupoksi
2. Keterkaitan indikator dengan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Indikator Kinerja Logis dan Sesuai Tupoksi sekurang‐kurangnya
memuat Key Words :
Key Words :
‰ Indikator kinerja yang  akan digunakan harus tepat dan menunjukkan kerangka logis yang jelas serta 
akan digunakan dalam pengimplementasiannya. 
‰ Jenis indikator kinerja yang digunakan harus dijelaskan secara jelas dan mudah untuk dimengerti.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Indikator Kinerja: 


‰ Jumlah masyarakat yang dilayani di Kelas III rumah sakit
‰ Rasio Jumlah orang miskin dan tidak mampu yang dilayani di Rumah Sakit kelas III secara 
nasional dan regional dibandingkan dengan jumlah orang miskin dan tidak mampu yang 
i ld i l dib di k d j l h i ki d tid k
mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kelas III. 

I dik
Indikator Jelas, Sederhana dan Mudah untuk Dimengerti
J l S d h d M d h k Di i
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Keterkaitan indikator dengan Arah Kebijakan dan
Prioritas Pembangunan Nasional sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Indikator kinerja harus merupakan bagian dari tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga 
pengusul.
‰ Indikator kinerja merupakan bagian dari arah kebijakan dan prioritas pembangunan 
nasional.
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Indikator Kinerja: 


‰ Jumlah masyarakat yang dilayani di Kelas III rumah sakit
‰ Rasio Jumlah orang miskin dan tidak mampu yang dilayani di Rumah Sakit kelas III secara 
nasional dan regional dibandingkan dengan jumlah orang miskin dan tidak mampu yang 
mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kelas III
mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kelas III. 

Indikator Kinerja merupakan Tupoksi Kemenkes dan Terkait


dengan Prioritas Pembangunan Nasional
KEMEN PPN/
VII. TARGET
BAPPENAS

Deskripsi Aspek Target


Target adalah nilai dari suatu ukuran kinerja yang dianggap ideal untuk digunakan sebagai dasar
d l
dalam menetapkan
t k kebijakan. 
k bij k

Aspek Target Memiliki 2 (dua) Sub Aspek : 


1. Target jelas
Target jelas dan rasional
2. Target realistis untuk dicapai

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Jelas dan Rasional sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
‰ Adanya gambaran yang menunjukkan tingkat realisasi; atau 
‰ Mengungkapkan keadaan yang diinginkan
yang diinginkan di mana
di mana masalah ini diselesaikan; atau
diselesaikan; atau
‰ Target dinyatakan sebagai tingkat tertentu indikator kinerja.
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Terget: 
‰ Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit rujukan itu.
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari 
( ) y g y p p p g
90% pada tahun 2012 menjadi 95% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2014.
TARGET TARGET
Kode PROGRAM/KEGIATAN Sasaran/Indikator Kinerja SEBELUM INISIATIF BARU SESUDAH INISIATIF BARU
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015
07 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
2091 Pelayanan Kesehatan Rujukan  Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan 
Bagi Masyarakat Miskin  Bagi Penduduk Miskin Di RS
(Jamkesmas) Persentase (%) Rs yang Melayani Pasien Penduduk  85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
Miskin Peserta Program Jamkesmas
Persentase TT kelas III RS yang digunakan untuk  85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
pelayanan Jaminan kesehatan

Menunjukkan tingkat realisasi dan keadaan yang 
diinginkan 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Realistis Untuk Dicapai sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Target tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah untuk pencapaian. 
‰ Target dicapai dengan cara biaya yang efektif di bawah batasan
Target dicapai dengan cara biaya yang efektif di bawah batasan keuangan organisasi.
keuangan organisasi
‰ Informasi kinerja Sebelumnya harus disediakan untuk membuktikan bagaimana target yang realistis 
dapat dicapai.

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
III Di Rumah Sakit. 
Sakit

Pernyataan Target: 
‰ Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit rujukan itu.
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari 90% pada
Persentase (%) Rumah Sakit yang melayani pasien peserta program Jamkesmas miskin dari 90% pada 
tahun 2012 menjadi 95% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2014.
TARGET TARGET
Kode PROGRAM/KEGIATAN Sasaran/Indikator Kinerja SEBELUM INISIATIF BARU SESUDAH INISIATIF BARU
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015
07 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
2091 Pelayanan Kesehatan Rujukan  Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan 
Bagi Masyarakat Miskin  Bagi Penduduk Miskin Di RS
(Jamkesmas) Persentase (%) Rs yang Melayani Pasien Penduduk  85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
Miskin Peserta Program Jamkesmas
Persentase TT kelas III RS yang digunakan untuk  85% 90% 95% 90% 95% 100% 100%
pelayanan Jaminan kesehatan

Target tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah, Informasi 
d k l l l l d h f
kinerja sebelumnya telah disediakan
KEMEN PPN/
VIII. KESESUAIAN ANGGARAN
BAPPENAS

Deskripsi Kesesuaian Anggaran


Kesesuaian anggaran adalah gambaran umum usulan Inisiatif  Baru yang menginformasikan secara rinci 
jumlah unit dan biaya untuk menunjukkan perhitungan biaya  baik yang terkait dengan parameter ekonomi 
maupun non ekonomi sebagai informasi dasar anggaran dan dukungan untuk tujuan program / kegiatan.

Aspek Kesesuaian Anggaran Memiliki 3 (tiga) Sub Aspek, yaitu : 


1. Kesesuaian parameter yang digunakan
2. Komponen unit jelas
3. Biaya proposional

p p
Adapun penjelasan
j dan contoh dari masing‐masing
g g Sub‐Aspek
p adalah sebagai
g berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kesesuaian Parameter Yang Digunakan sekurang‐kurangnya memuat
Key Words :
‰ Menggunakan parameter ekonomi dan non ekonomi sebagai dasar informasi anggaran dan 
dukungan terhadap tujuan program/kegiatan 
Parameter ekonomi adalah indikator ekonomi makro seperti seperti inflasi, tingkat bunga, nilai 
tukar, dll 
Parameter non ekonomi adalah indikator non‐ekonomi seperti seperti angka pengangguran, tingkat 
pertumbuhan penduduk, angka kelahiran anak, angka kematian, indeks infrastruktur, dll 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 
Pernyataan Kesesuaian Anggaran: 

Lampiran: 
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas

Jumlah penduduk miskin
(Parameter Non Ekonomi)

Unit Cost Sudah
Memperhitungkan Tingkat 
Inflasi
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Komponen Unit Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Menginformasikan usulan anggaran secara rinci dari uraian komponen dan biaya untuk menjelaskan 
perhitungan biaya 
‰ Jumlah unit merupakan entitas dari setiap komponen biaya, misalnya adalah jumlah orang, jam, jarak, 
frekuensi perjalanan, frekuensi pelatihan, dll
‰ Unit biaya merupakan entitas komponen biaya seperti halnya gaji, honorarium, harga tiket, harga 
sewa, dll
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Pernyataan Kesesuaian Anggaran:

Usulan 
Anggaran 
Di i i
Dirinci
secara jelas
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Biaya Proposional sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Terdapat biaya proporsional antara biaya administrasi dan operasional, biaya langsung dan biaya
tidak langsung dari program/kegiatan
‰ Proporsional berarti biaya output utama harus lebih besar daripada biaya untuk pendukung 
ataupun administrasi
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
P
Pernyataan K
Kesesuaian
i Anggaran:
A

Proporsional

Biaya Output Utama 
Lebih Besar
KEMEN PPN/
IX. KEPATUTAN ANGGARAN
BAPPENAS

Deskripsi Kepatutan Anggaran


Kepatutan anggaran adalah suatu kondisi bahwa anggaran yang diusulkan dalam Inisiatif Baru harus
didasarkan pada biaya unit yang mengacu
unit yang mengacu pada SBU (Standar
SBU (Standar Biaya Umum) dan
Umum) dan SBK (Standar
SBK (Standar Biaya Kegiatan), 
Kegiatan),
menggunakan biaya per unit yang konsisten dengan pembiayaan sebelumnya atau tren di masa lalu
(menyesuaikan dengan laju inflasi), dan memberikan informasi dari biaya yang lebih baik atau lebih rendah
per unit program dari program yang sama sebelumnya dengan target yang sama.

Aspek Kepatutan Anggaran Memiliki 3 (tiga) Sub Aspek : 


1. Kesesuaian dengan aturan SBU/SBK
2. Konsistensi biaya
g
3. Penghematan //Efisiensi

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kesesuaian Dengan Aturan SBU/SBK sekurang‐kurangnya memuat Key 
Words :
‰ Menggunakan biaya unit yang mengacu pada standar biaya unit SBU (Standar Biaya Umum) dan SBK 
(Standar Biaya Kegiatan) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Kepatutan Anggaran: 

Lampiran: 
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas

Unit Cost sudah 
mengacu pada 
SBU/SBK
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Konsistensi Biaya sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Menggunakan biaya per unit yang konsisten dengan pembiayaan sebelumnya atau tren di masa lalu 
(menyesuaikan dengan laju inflasi)
(menyesuaikan dengan laju inflasi) 
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Pernyataan Kepatutan Anggaran:

Lampiran: 
Perhitungan Output Klaim RS yang melayani Pasien Peserta Jamkesmas

Konsistensi Biaya
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Penghematan/Efisiensi sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Memberikan informasi biaya per unit program yang lebih baik atau lebih rendah daripada program 
dan target yang sama sebelumnya
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah
Sakit. 
Pernyataan Kepatutan Anggaran:

Lampiran: 
Perhitungan Output Dokumen dan Informasi
e tu ga Output o u e da o as

Biaya per unit 
program yang lebih 
b ik
baik
KEMEN PPN/
X. SUMBER PENDANAAN
BAPPENAS

Deskripsi Sumber Pendanaan


Sumber Pendanaan Inisiatif Baru bisa berupa tambahan dana atau realokasi anggaran dalam
kementerian/lembaga yang mengusulkan; usulan
yang mengusulkan; usulan jelas harus menginformasikan dari mana dana ini dan
berapa banyak jumlah akan diusulkan (termasuk perhitungan dari perkiraan ke depan).

Aspek Sumber Pendanaan Memiliki 2 (dua) Sub Aspek : 


1. Sumber dari realokasi anggaran
2. Target dari anggaran yang direalokasi dapat dicapai

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:
1 Dalam Menjelaskan Sub Aspek
1. Sub Aspek Sumber Dari Realokasi Anggaran sekurang‐kurangnya
sekurang kurangnya memuat Key 
Key
Words :
‰ Sumber pendanaan Inisiatif Baru bisa berasal dari tambahan anggaran atau realokasi  anggaran 
dalam instansi Kementerian/Lembaga pengusul. 
‰ Menjelaskan dari mana dana berasal dan berapa banyak kebutuhan pendanaannya termasuk
perhitungan perkiraan maju). 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Sumber Pendanaan: 

Sumber Pendanaan Berasal dari Realokasi Anggaran
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Target Dari Anggaran Yang Direalokasi Dapat 
Dicapai sekurang‐kurangnya memuat Key Words :
‰ Proposal Inisiatif Baru harus mampu membuktikan bahwa target jangka menengah 
P l I i i tif B h b ktik b h t tj k h
dari program/kegiatan yang direalokasi masih dapat dicapai, bahkan setelah 
realokasi tersebut. 
‰ Secara umum, untuk meningkatkan efisiensi dari program/ kegiatan merupakan cara 
utama untuk menekan sumber daya pendanaan untuk realokasi, bahkan 
mempertahankan tingkat yang sama dari target outcome. Oleh karena itu, dalam 
proposal, bagaimana efisiensi dapat ditingkatkan, harus dapat dijelaskan untuk 
meningkatkan keyakinan. 
KEMEN PPN/
BAPPENAS
LANJUTAN…..
Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 
Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Sumber Pendanaan: 

Target Jangka 
Menengah masih 
dapat dicapai 
KEMEN PPN/
BAPPENAS

TERIMA 
KASIH

Vous aimerez peut-être aussi