Vous êtes sur la page 1sur 10

EFEKTIFITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN

PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)


KOTA PEKANBARU

Oleh :
Khoirul Abiddin
Pembimbing : Yusbar Yusuf dan Wahyu Hamidi

Of Economi Riau University, Pekanbaru Indonesia


Email : roelabiddin@gmail.com

Effectiveness and Contributions of Revenue Hotels And Restaurants to Original


Regional Income of Pekanbaru

ABSTRACT

Revenue is a local tax revenues from charges, levies, separated


management of regional assets and other income. Hotel and restaurant taxes are
included in the tax area. Hotel and restaurant is a potential sector in improving
the effectiveness of the hotel and restaurant tax revenues and contributions
provided by hotels and restaurants can spur economic development of Pekanbaru.
The purpose of this study to determine the revenue growth, the effectiveness of tax
collection and the contribution of the hotel and restaurant tax to the increase in
revenue in the year 2010-2014 based Pekanbaru and the realization of the target.
The analytical method used is descriptive method to analyze the data of actual
hotel and restaurant tax years 2010-2014.The results showed that the growth of
tax revenue in the hotel and restaurant tax Pekanbaru from 2010 to 2014
experienced growth fluctuates from year to year. The level of effectiveness of tax
revenue in the hotel and restaurant tax Pekanbaru from 2010to 2014 has
fluctuated from year to year but is still in a effective criterion. Tax contribution
rate hotel and restaurant tax to PAD Pekanbaru from 2010 to 2014 experienced
growth fluctuates each year included in the very contributive criteria. Overall the
number PAD is not only influenced by the hotel tax and restaurant tax, but there
are still other types of receipts that may affect the amount of overall revenue.

Keywords: Effectiveness, Contributions, Hotel Tax, Restaurant Tax, Local


Revenue

PENDAHULUAN dalam rangka mewujudkan tujuan


dari pembangunan nasional, maka
Pembangunan Nasional pelaksanaan pembangunan harus
Indonesia bertujuan untuk merata diseluruh Tanah Air dan ini
mewujudkan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari adanya
yang adil dan makmur melalui pembangunan daerah merupakan
peningkatan taraf hidup, kecerdasan bagian yang sangat penting dari
dan kesejahteraan seluruh rakyat pembangunan nasional. Dalam
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 548
memperlancar pembangunan nasional pemerintah Kota dapat dilihat dari
maka perlu digunakan suatu dana besarnya PAD yang diperoleh.
yang berasal dari penerimaan Negara Semakin besar pajak daerah yang
yaitu dari Pemungutan Pajak Daerah. diperoleh oleh kabupaten dan kota
Pemungutan Pajak Daerah merupakan tersebut dalam membiayai
perwujudan dari pengabdian dan pengeluaran untuk melaksanakan
peran wajib pajak untuk langsung dan wewenang dan tanggung jawabnya
bersama-sama melaksanakan kepada masyarakat seperti membantu
kewajiban perpajakan yang dan memfasilitasi sarana dan
diperlukan untuk pembiayaan Negara prasarana masyarakat misalnya,
dan Pembangunan Nasional.Sumber- dalam sektor pendidikan, kesehatan,
sumber pendanaan pelaksanaan pertanian, dan lain-lain.
pemerintah daerah terdiri atas
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana Tabel 1
perimbangan, pinjaman daerah dan Pertumbuhan Penerimaan
lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan Asli Daerah Kota
Masih belum tergalinya Pekanbaru Tahun
potensi PAD pada umumnya 2010-2014
disebabkan oleh banyak faktor, antara
lain masih tingginya ketergantungan Pertumbuhan
Tahun PAD (Rp)
(%)
dana dari pemerintah pusat 2010 158.830.632.372 -
menajadikan pemerintah daerah 61,12
2011 255.903.389.579
kurang optimal dalam mengelola 20,96
2012 309.534.196.196
PAD, kepatuhan wajib pajak/retribusi
2013 368.031.806.359 18,90
yang relatif rendah, lemahnya sistem
16,84
hukum dan administrasi pendapatan 2014 430.017.652.026
daerah, kelemahan aparatur, Sumber : Badan Pusat Statistik
kelemahan administrasi, dan Pekanbaru
kesadaran wajib pajak/retribusi yang
masih rendah. Lebih lanjut rendahnya Berdasarkan Tabel 1 dapat
penerimaan disebabkan karena kita ketahui jumlah Pendapatan Asli
kurangnya sosialisasi, daya paksa Daerah setiap tahunnya terus
yang rendah, dan penghindaran pajak meningkat, berdasarkan rasio
yang tinggi. Untuk mananggulangi pertumbuhan tertinggi PAD pada
kekurangan tersebut sehingga tahun 2011 sebesar 61,12% dan rasio
penerimaan pendapatan daerah dapat terendah pada tahun 2014 yaitu
meningkat perlu dilakukan sebesar 16,84%.
pembenahan administrasi seperti Berdasarkan data dari Dinas
perbaikan data base, perluasan basis, Pendapatan Daerah kota Pekanbaru,
intensifikasi, dan ekstensifikasi wajib diperoleh realisasi penerimaan pajak
pajak/retribusi, serta meningkatkan daerah pada tahun 2010-2014,
kualitas aparatur. sebagaimana dipaparkan pada Tabel 2
Semakin besar pajak daerah
yang diterima, otomatis semakin Tabel 2
meningkatkan PAD. Kemandirian Target dan Realisasi Penerimaan
pemerintah Kabupaten atau Pajak Hotel dan Pajak Resoran
Kota Pekanbaru Tahun
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 549
2010-2014 memberikan kontribusi terhadap
pendapatan asli daerah. Disamping itu
Target Realisasi Target Realisasi
Tahun
Penerimaan
Pajak Hotel
Penerimaan
Pajak Hotel
Penerimaan
Pajak Restoran
Penerimaan
Pajak
juga pajak hotel dan pajak restoran
2010
(Rp)
17.000.000.000
(Rp)
11.650.381.433
(Rp)
20.100.000.000
Restoran(Rp)
18.735.653.387 merupakan sumber pendapatan
2011 11.916.000.000 12.909.505.521 19.500.000.000 20.179.998.732
2012
2013
14.343.360.499
20.141.383.801
17.434.725.349
19.479.924.235
24.806.467.613
38.260.771.626
30.811.151.871
37.289.201.114
daerah yang potensial untuk
2014 23.559.945.294 22.554.327.580 45.892.825.359 49.087.877.030
dikembangkan sesuai dengan
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah
pertumbuhan pembangunan kota
Kota Pekanbaru 2015
Pekanbaru, karena sifat penduduk
Berdasarkan tabel diatas dapat kota Pekanbaru yang cenderung
disimpulkan bahwa realisasi konsumtif terhadap kebutuhan
penerimaan pajak hotel kota pangannya, dan juga kota Pekanabru
pekanbaru dari tahun 2010-2014 terus merupakan kota yang sangat strategis
meningkat, namun realisasi untuk berinvestasi. Sehingga
penerimaan pajak hotel padan tahun pendapatan pajak hotel dan pajak
2010, 2013, dan 2014 tidak mencapai restoran sangat berpengaruh terhadap
target realisasi lebih kecil dari target pendapatan daerah kota Pekanbaru,
yang di tetapkan. Begitu pula dengan sehingga sektor ini merupakan sektor
realisasi penerimaan pajak restoran yang cukup bagus bagi penerimaan
kota pekanbaru dari tahun 2010-2014 daerah jika dikelola dengan baik.
terus meningkat, namun realisasi Berdasarkan uraian di atas
penerimaan pajak restoran padan maka perumusan masalah yang dapat
tahun 2010 dan 2013 tidak mencapai diambil sebagai dasar kajian dalam
target realisasi lebih kecil dari target penelitian yang dilakukan yaitu : 1)
yang di tetapkan. Bagaimana efektivitas penerimaan
Seiring dengan bertambahnya pajak Hotel dan pajak Restoran
jumlah penduduk, serta meningkatnya terhadap PAD kota Pekanbaru? 2)
pembangunan hotel dan restoran, Bagaimana kontribusi penerimaan
maka akan mempengaruhi pajak Hotel dan pajak Restoran
pertumbuhan dan perkembangan terhadap PAD kota Pekanbaru?
suatu daerah. Suatu daerah Dengan tujuan penelitian yaitu :
diharapkan mampu membiayai 1) Untuk mengetahui efektivitas
daerahnya dengan menggali dan penerimaan pajak Hotel dan pajak
mengelola sumber-sumber keuangan Restoran terhadap PAD kota
daerah. Sehubungan dengan Pekanbaru.2)Untuk mengetahui
pentingnya posisi keuangan dalam hal kontribusi penerimaan pajak Hotel
ini, maka pemerintah daerah kota dan pajak Restoran terhadap PAD
Pekanbaru dapat memenuhi kota Pekanbaru.
kebutuhan daerahnya dengan cara
meningkatkan pajak daerah, TELAAH PUSTAKA
khususnya dari dari pajak hotel dan
restoran. Otonomi Daerah
Dalam hal ini penerimaan Berdasarkan Undang-Undang
pajak hotel dan pajak restoran di kota Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pekanbaru meningkat dari tahun ke Pemerintahan Daerah, otonomi
tahun. Sehingga pajak hotel dan pajak daerah adalah kewenangan daerah
restoran merupakan suatu elemen otonom untuk mengatur dan
yang cukup menjanjikan dalam
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 550
mengurus kepentingan masyarakat Pajak Daerah
setempat menurut prakarsa sendiri Menurut Undang-Undang
berdasarkan aspirasi masyarakat No.28 Tahun 2009, pajak daerah
sesuai dengan peraturan perundang- adalah kontribusi wajib kepada
undangan. Daerah otonom, daerah yang terutang oleh orang
selanjutnya disebut daerah, adalah pribadi atau badan yang bersifat
kesatuan masyarakat hukum yang memaksa berdasarkan undang-
mempunyai batas-batas wilayah yang undang, dengan tidak mendapatkan
berwenang mengatur dan mengurus imbalan secara langsung dan
urusan pemerintahan dan kepentingan digunakan untuk keperluan daerah
masyarakat setempat menurut bagi sebesar-besarnya kemakmuran
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi rakyat.
masyarakat dalam sistem Negara Menurut Rahdina (2008).
Kesatuan Republik Indonesia. Pajak memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1. Pungutan dari masyarakat oleh
Negara.
Pendapatan Asli Daerah 2. Berdasarkan undang-undang.
adalah pendapatan yang benar-benar 3. Tanpa kontra prestasi/balas jasa
diperoleh dan digali dari potensi dari negara yang secara langsung
pendapatan yang ada di suatu daerah dapat ditunjuk; dan
berdasarkan peraturan daerah dan 4. Digunakan untuk membiayai
undang-undang yang berlaku di mana rumah tangga negara, yakni
PAD sebagai salah satu sumber yang pengeluaran-pengeluaran yang
digunakan untuk membiayai bermanfaat bagi masyarakat luas.
penyelenggaraan pemerintah daerah
dan pembangunan daerah.Menurut Pajak Hotel
Undang- undang Nomor 33 Tahun Menurut Sugianto (2008:43)
2004,sumber Pendapatan Asli Pajak Hotel adalah pajak atas
Daerahmeliputi : a) Retribusi Daerah, pelayanan hotel, sedangkan hotel
b)Hasil pengolahan kekayaan daerah adalah bangunan yang khusus
yang dipisahkan, c) Lain-lain disediakan untuk menginap atau
PADyang sah, dan d) Pajak Daerah. istirahat yang dipungut bayaran. Dari
PAD memiliki peranan yang pemaparan tersebut dapat diketahui
sangat penting dalam perekonomian Pajak Hotel timbul akibat adanya
daerah. Daerah yang memiliki tingkat pelayanan yang disediakan oleh hotel.
pertumbuhan PAD yang positif Siahaan (2010:299) menjelaskan
mempunyai kemungkinan untuk tidak hanya hotel yang dipungut
memiliki pendapatan per kapita yang Pajak Hotel namun juga mencakup
lebih baik. Apabila suatu daerah motel, gubuk pariwisata, losmen,
PAD-nya meningkat maka dana yang wisma pariwisata, pesanggrahan serta
dimiliki pemerintah akan meningkat rumah kos dengan jumlah kamar
pula. Peningkatan ini akan lebih dari 10. Wajib Pajak Hotel
menguntungkan pemerintah, karena adalah orang atau badan yang
dapat digunakan untuk memenuhi mempunyai dan menjalankan usaha
kebutuhan daerahnya. atau hanya diberi mandat untuk

JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 551


mengelola usaha hotel atau adalah orang atau badan yang
penginapan tersebut. mempunyai dan menjalankan usaha
Menurut Sugianto (2008:43) atau hanya diberi mandat untuk
Objek Pajak Hotel adalah pelayanan mengelola usaha restoran atau rumah
yang disediakan dengan pembayaran makan tersebut.
termasuk: Berdasarkan Undang-Undang
1. Fasilitas penginapan atau fasilitas Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
tinggal jangka pendek. Daerah dan Retribusi Daerah, Pasal
2. Pelayanan penunjang sebagai 39 dan Pasal 40 ayat 1, pengenaan
kelengkapan yang sifatnya tarif Pajak Restoran adalah 10%
memberikan kemudahan dan (sepuluh persen) dari tarif
kenyamanan. pembayaran yang dikenakan subjek
3. Fasilitas olah raga dan hiburan pajak kepada wajib pajak.
yang disediakan khusus untuk
tamu hotel. Hipotesis
4. Jasa persewaan ruangan untuk Dari uraian latar belakang dan
kegiaatan acara atau pertemuan. tinjauan pustaka maka dapat di buat
hipotesis sebagai berikut :1) Diduga
Dasar pengenaan Pajak Hotel pajak hotel dan pajak restoran efektif
adalah tarif pembayaran yang terhadap Pendapatan Asli Daerah
dikenakan subjek pajak kepada wajib (PAD) Kota Pekanbaru. 2) Diduga
pajak. Kemudian pengenaan tarif pajak hotel dan pajak restoran
Pajak Hotel adalah 10% (sepuluh memiliki kontribusi terhadap
persen) dari tarif pembayaran yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
dikenakan subjek pajak kepada wajib Pekanbaru.
pajak, hal tersebut berdasarkan Seperti yang diungkapkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun oleh Sugianto (2008:44) Objek
2009 tentang Pajak Daerah dan pajaknya adalah pelayanan yang
Retribusi Daerah, Pasal 34 dan Pasal disediakan oleh restoran dengan
35 ayat 1. pembayaran dalam arti bahwa setiap
orang yang mengkonsumsi makanan
Pajak Restoran di dalam suatu restoran akan diikuti
Menurut Sugianto (2008:43) pembayaran. Dengan demikian
Restoran adalah tempat menyantap diketahui bahwa pelayanan yang
makanan dan minuman yang dimaksud meliputi pelayanan
disediakan dengan dipungut bayaran. penjualan makanan dan/atau
Siahaan (2010:327) menjelaskan minuman yang dikonsumsi pembeli.
pengenaan Pajak Restoran mencakup
juga rumah makan, kafetaria, kantin, METODE PENELITIAN
warung, bar, dan sejenisnya termasuk
jasa boga atau katering. Dari berbagai Penelitian ini di lakukan pada
pendapat di atas dapat diambil Dinas Pendapatan Daerah Kota
kesimpulan bahwa Pajak Restoran Pekanbaru.Jenis data yang digunakan
adalah pajak atas pelayanan yang dalam penelitian ini adalah data
disediakan oleh restoran termasuk sekunder yang bersumber dari
rumah makan, kantin, warung dan dokumen, informasi, data-data
katering. Wajib Pajak Restoran
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 552
mengenai pendapatan asli daerah di penerimaan dari dinas-dinas dan
kota Pekanbaru. Data yang digunakan penerimaan lain-lain serta
dalam penelitian ini merupakan data penerimaan pembangunan
time series (runtut waktu) selama (pinjaman daerah) yang dikelola
tahun 2010 sampai dengan tahun oleh Pemerintah Daerah yang
2014 meliputi data : pajak hotel, bersangkutan, yang dalam hal ini
pajak restoran dan pendapatan asli adalah Pemerintah Daerah Kota
daerah di Kota Pekanbaru. Pekanbaru.
Metode pengumpulan data 4) Efektifitas merupakan hubungan
dalam penelitian ini dilakukan antara keluaran dengan tujuan
melalui studi pustaka, dokumentasi atau sasaran yang harus dicapai.
dan internet. Studi pustaka dilakukan Dikatakan efektif apabila proses
dengan mempelajari literatur-literatur kegiatan mencapai tujuan dan
yang berisikan informasi sasaran akhir kebijakan (spending
berhubungan dengan permasalahan wisely). Semakin besar ouput
yang tengah diteliti dan buku yang yang dihasilkan terhadap
berhubungan dengan tema penelitian. pencapaian tujuan dan sasaran
Teknik dokumentasi dilakukan yang ditentukan, maka semakin
dengan menelusuri dan efektif proses kerja suatu unit
mendokumentasikan data-data dan organisasi.
informasi yang berkaitan dengan 5) Kontribusi digunakan untuk
objek yang diteliti. mengetahui sejauh mana pajak
daerah memberikan sumbangan
Definisi Operasional variabel dalam penerimaan PAD. Dalam
1) Pajak Hotel adalah pajak atas mengetahui kontribusi dilakukan
pelayanan hotel. Hotel adalah dengan membandingkan
bangunan yang khusus disediakan penerimaan pajak daerah
bagi orang untuk memperoleh (khususnya pajak hotel dan pajak
pelayanan, dan/atau fasilitas restoran) periode tertentu dengan
lainnya dengan dipungut bayaran, penerimaan PAD periode tertentu
termasuk bangunan lainnya yang pula. Semakin besar hasilnya
menyatu, dikelola, dan dimiliki berarti semakin besar pula
oleh pihak yang sama, kecuali peranan pajak daerah terhadap
untuk pertokoan, dan perkantoran. PAD, begitu pula sebaliknya.
2) Pajak Restoran adalah pajak atas
pelayanan restoran. Restoran Metode Analisis Data
adalah tempat menyantap Untuk mengetahui apakah suatu
makanan dan/atau minuman yang pemungutan pajak dikatakan efektif
disediakan dengan dipungut harus diperlukan suatu kriteria
bayaran, tidak termasuk usaha sebagai tolok ukur untuk mengetahui
jasa boga atau catering. tingkat keefektifan suatu pajak. Untuk
3) Pendapatan Asli Daerah (PAD) menghitung efektivitas Pajak Hotel
merupakan penerimaan yang dan Pajak Restoran, maka rumus yang
berasal dari sumber-sumber digunakan sebagai berikut,
pendapatan daerah yang terdiri (Mahmudi, 2010:143)
dari pajak daerah, retribusi
daerah, bagian laba BUMD,
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 553
Realisasi kontribusi.
Efektivitas = x100% Dinyatakan bahwa
Target 3 2% - 2,9%
cukup
CB
mempunyai
kontribusi.
Adapun kriteria efektivitas Dinyatakan bahwa
4 3% - 3,9% mempunyai B
tersebut sebagai berikut: Kontribusi
Dinyatakan bahwa
sangat
Tabel 3 5 >4%
mempunyai
SB
Interpretasi Nilai Efektivitas kontribusi
Sumber: Bawasir (1999: 103)
Kriteria
Persentase

>100 %
Sangat Efektif Dengan analisis ini akan
didapatkan seberapa besar kontribusi
Efektif
90 – 100% pajak hotel dan pajak restoran
80 – 90%
Cukup Efektif terhadap PAD di kota Pekanbaru.
Kurang Efektif
Dengan membandingkan hasil
60 – 80%
analisis tersebut dari tahun ke tahun
Tidak Efektif selama tahun 2010-2014, didapatkan
<60%
hasil analisis yang berfluktuasi dari
Sumber : Mahmudi (2010:143)
kontribusi tersebut dan akan diketahui
kontribusi yang terbesar dan yang
Untuk mengetahui seberapa
terkecil dari tahun ke tahun. Sehingga
besar kontribusi Pajak Hotel dan
dapat diketahui seberapa besar peran
Pajak Restoran terhadap PAD
pajak hotel dan pajak restoran dalam
digunakan rumus sebagai
menyumbang kontribusi terhadap
berikut,(Mahmudi, 2010:145) :
PAD kota Pekanbaru.

QX n HASIL PENELITIAN DAN


Pn = x100% PEMBAHASAN
QYn
Keterangan: Salah satu upaya Pemerintah
Pn = Kontribusi pajak hotel dan Kota Pekanbaru dalam
restoran terhadap PAD meningkatkan Pendapatan Asli
QXn = Jumlah Penerimaan pajak Daerah (PAD) adalah melalui Pajak
hotel dan pajak restoran Daerah yaitu pajak hotel dan pajak
QYn = Jumlah PAD restoran, yang mana setiap Tahun
n = Tahun (periode) tertentu realisasi penerimaannya mengalami
kenaikan yang cukup baik.
Tabel 4
Klasifikasi Kriteria Kontribusi Efektifitas Penerimaan Pajak Hotel
Berikut adalah hasil efektifitas
No Prosentase Tingkat Kontribusi
Tanda/ penerimaan pajak hotel:
Kode
Dinyatakan bahwa
1 0% - 0,9%
relatif tidak
TB
Tabel 5
mempunyai
kontribusi.
Tingkat Efektifitas Pajak Hotel
Dinyatakan bahwa Kota Pekanbaru Tahun
2 1% - 1,9% kurang KB
mempunyai
2010-2014

JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 554


Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp)
Efektifitas
(%)
Keterangan Sumber : Data olahan 2016
Kurang
2010 17.000.000.000 11.650.381.433 68,53
efektif

2011 11.916.000.000 12.909.505.521 108,34


Sangat
efektif
Tabel 6 memperlihatkan rata-
2012 14.343.360.499 17.434.725.349 121,55
Sangat rata rasio efektifitas pajak restoran
efektif

2013 20.141.383.801 19.479.924.235 96,72 Efektif


kota Pekanbarutahun 2010-2014
adalah sebesar 105,07%. Sesuai
2014 23.599.945.294 22.554.327.580 95,57 Efektif
dengan kriteria efektifitas
Rata-rata 98,14 Efektif
pemungutan pajak restoran rata rata
Sumber : Data olahan 2016 rasio efektifitas tergolong efektif,
karena menunjukkan nilai rasio diatas
Tabel 5 memperlihatkan rata- 100%. Nilai rasio efektifitas yang
rata rasio efektifitas pajak hotel kota ditunjukkan lima tahun terakhir
Pekanbarutahun 2010-2014 adalah merupakan kinerja yang sangat baik.
sebesar 98,14%. Sesuai dengan Nilai rasio yang telah ditunjukkan
kriteria efektifitas pemungutan pajak patut ditingkatkan lagi dengan cara
hotel rata rata rasio efektifitas lebih giat lagi dalam memungut pajak
tergolong efektif, karena hotel, serta mengevaluasi kembali
menunjukkan nilai rasio diatas 90%. apakah target telah ditetapkan sesuai
Nilai rasio efektifitas yang dengan potensi yang sebenarnya.
ditunjukkan lima tahun terakhir
merupakan kinerja yang cukup baik. Kontribusi Pajak Hotel
Nilai rasio yang telah ditunjukkan Berikut adalah hasil kontribusi
patut ditingkatkan lagi dengan cara penerimaan pajak hotel:
lebih giat lagi dalam memungut pajak
hotel, serta mengevaluasi kembali Tabel 7
apakah target telah ditetapkan sesuai Kontribusi Pajak Hotel terhadap
dengan potensi yang sebenarnya. Pendapatan Asli Daeerah Kota
Pekanbaru Tahun 2010-2014
Efektifitas Penerimaan Pajak
Realisasi
Restoran Tahun PAD (Rp) Pajak Hotel
(Rp)
Kontribusi
(%)
Tanda/Kode

2010 158.830.632.372 11.650.381.433 7,34 SB

Berikut adalah hasil efektifitas 2011 255.903.389.579 12.909.505.521 5,04 SB


penerimaan pajak restoran: 2012 309.534.196.196 17.434.725.349 5,63 SB

2013 368.031.806.359 19.479.924.235 5,29 SB


Tabel 6
2014 430.017.652.026 22.554.327.580 5,24 SB
Tingkat Efektifitas Pajak Restoran
Kota Pekanbaru Tahun Rata-rata 5,71 SB

2010-2014 Sumber : Data olahan 2016


Efektifitas
Tahun Target Realisasi
(%)
Keterangan
Tingkat kontribusi pajak hotel
2010 20.100.000.000 18.735.653.387 93,21 Efektif dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2011 19.500.000.000 20.179.998.732 103,49
Sangat
efektif
2014 bergerak turun pertahunnya,
2012 24.806.467.613 30.811.151.871 124,21
Sangat
efektif
pada tahun 2010 kontribusi pajak
2013 38.260.771.626 37.289.201.114 97,46 Efektif
hotel terhadap PAD sebesar 7,34 %
2014 45.892.825.359 49.087.877.030 106,96
Sangat begitupula dengan tahun 2011 – 2014
efektif
Sangat
berdasarkan realisasi penerimaan
Rata-rata 105,07
efektif
pajak hotel berturut–turut
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 555
kontribusinya adalah 5,04%, 5,63%, tetapkan maka kontribusi pajak
5,29%, dan 5,24% dengan rata-rata restoran berada dalam posisi “sangat
kontribusi sebesar 5,71%. berkontribusi”. Mengingat pentingnya
berdasarkan kriteria yang telah di penerimaan pajak restoransebagai
tetapkan maka kontribusi pajak Hotel salah satu sumber PAD, maka
berada dalam posisi “sangat perhatian terhadap pemungutan pajak
berkontribusi” meskipun kontribusi restoran sangat diperlukan agar sektor
setiap tahun menurun. Mengingat ini dapat dioptimalkan.
pentingnya penerimaan pajak Hotel
sebagai salah satu sumber PAD, maka SIMPULAN DAN SARAN
perhatian terhadap pemungutan pajak
hotel sangat diperlukan agar sektor ini Simpulan
dapat dioptimalkan. Berdasarkan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya,
Kontribusi Pajak Restoran maka dapat diambil kesimpulan
Berikut adalah hasil kontribusi sebagai berikut :
penerimaan pajak restoran: 1) Secara keseluruhan efektivitas
pajak hotel dan pajak restoran
Tabel 8 pada tahun 2010-2014 dapat
Kontribusi Pajak Restoran dikategorikan “Sangat Efektif”
terhadap Pendapatan Asli Daeerah karena telah mencapai target
Kota Pekanbaru Tahun 2010-2014 yang ditetapkan.
2) Kontribusi pajak hotel dan pajak
Realisasi
Tahun PAD (Rp) Pajak
Restoran (Rp)
Kontribusi
(%)
Tanda/Kode restoran terhadap Pendapatan
2010 158.830.632.372 18.735.653.387 11,79 SB Asli Daerah Kota Pekanbaru
2011 255.903.389.579 20.179.998.732 7,86 SB pada tahun 2010-2014 dapat
2012 309.534.196.196 30.811.151.871 9,95 SB
dikategorikan “Sangat
Berkontribusi” karena telah
2013 368.031.806.359 37.289.201.114 10,13 SB
mencapai target yang ditetapkan.
2014 430.017.652.026 49.087.877.030 11,42 SB

Rata-rata 10,23 SB
Saran
Sumber : Data olahan 2016 Saran dalam penelitian ini adalah
:
Tingkat kontribusi pajak 1) Dinas Pendapatan Daerah Kota
restoran dari tahun 2010 sampai Pekanbaruuntuk lebih
dengan tahun 2014 fluktuatif meningkatkan efektifitas dan
pertahunnya, pada tahun 2010 kontribusi penerimaan pajak hotel
kontribusi pajak hotel terhadap PAD dan pajak restoran untuk tahun
sebesar 11,79 %, namun pada tahun berikutnya.Peningkatan kontribusi
2011 berdasarkan kontribusi pajak pajak hotel dan restoran terhadap
restoran turun menjadi7,86%, Pendapatan Asli daerah yang
kemudian pada tahun 2012, 2013, dan tejadi hendaknya terus
2014 berturut-turut mengalami dipertahankan, namun terjadinya
peningkatan menjadi9,95%, 10,13%, penurunan kontribusi pajak hotel
dan 11,42% dengan rata-rata dan pajak restoran terhadap
kontribusi sebesar 10,23%. Pendapatan Asli daerah
berdasarkan kriteria yang telah di
JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 556
diharapkan agar pemerintah kota Rahdina, D. P. 2008. Analisis Faktor-
lebih mengoptimalkan Faktor Yang Mempengaruhi
penerimaan pajak hotel dan Penerimaan Pajak Daerah dan
restoran. Sehingga penerimaan Retribusi Daerah di Kota Depok
daerah yang berguna bagi Pada Era Otonomi Daerah.
pembangunan dapat terus menjadi Bogor, Institut Pertanian Bogor.
sumber pendapatan yang dapat
diandalkan untuk membiayai Republik Indonesia. 2004. Undang-
penyelenggaraan pemerintahan Undang Nomor 32 Tahun 2004
dan membangun daerah di kota tentang Pemerintah Daearah.
Pekanbaru.
2) Peneliti selanjutnya disarankan ________. 2004. Undang-Undang
dapat melakukan penelitian bukan Nomor 33 Tahun 2004 tentang
hanya dari pajak hotel dan Pemerintah Daearah.
restoran saja tetapi dapat
melakukan penelitian dari sektor- ________. 2009. Undang-Undang
sektor lain yang sangat Nomor 28 Tahun 2009 tentang
berpengaruh terhadap Pendapatan Pajak Daearah dan Retribusi
Asli Daerah Kota Pekanbaru. Daerah.

Mahmudi. 2010. Analisis Laporan


DAFTAR PUSTAKA Keuangan Pemerintah Daerah.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen.
Bawasir, Fuad. 1999. Peranan dan Yogyakarta.
Strategi Keuangan di Daerah.
Jakarta. Gramedia Siahaan, Marihot.P, 2010, Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
Dinas Pendapatan Daerah Kota PT Rajawali Pers, Yogyakarta.
Pekanbaru. Target dan Realisasi
Pendapatan Daerah Kota Sugianto. 2008. Pajak dan Retribusi
Pekanbaru Tahun 2010-2014. Daerah(Pengelolaan Pemerintah
Dinas Pendapatan Daerah, Daeerah Dalam Aspek
Pekanbaru. Keuangan, Pajak dan Retribusi
Daerah). PT. Grasindo, Jakarta.

JOM Fekon, VOl. 4 No. 1 (Februari) 2017 557

Vous aimerez peut-être aussi