Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GERAKAN JAMA’AH
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
B. Objek Gerakan
Yang menjadi objek dari gerakan jama’ah adalah khususnya anggota jama’ah
dan masyarakat lingkungan geografisnya secara umum.
Secara garis besarnya, yang menjadi materi kegiatan jama’ah ini terbagi
dua kelompok yaitu :
Metodenya
a) Dakwah jama'ah dilaksanakan oleh sekelompok kecil warga jama'ah
(intijama'ah) yang ditujukan kepada kelompok (jama'ahnya);
b) Inti jama'ah bertindak sebagai penggerak kelompok yang
merencanakan,melaksanakan dan menilai langkah-langkah dan materi
da'wahnya;
c) Dakwah jama'ah menggunakan teknik-teknik pembinaan masyarakat
(communitydevelopment).
Sifatnya
1) Da'wah jama'ah dilaksanakan atas nama pribadi masing-masing muballigh;
2) Da'wah jama'ah bersifat informil, artinya tidak mengikatkan dirinya
kepadainstansi / lembaga yang formil;
3) Instansi/lembaga-lembaga masyarakat yang ada menjadi tempat
menyalurkankegiatan warga berjama'ah.
Sebagai gerakan dakwah yang multidimensi, muhammadiyah senantiasa
melakukan revitalisasi sebagai upaya penguatan terus menerus langkah-langkah
dakwah, baik secara kualitifmaupun kuantitatif menuju terwujudnya cita-cita dan
tujuan muhammdiyah, yaitu masyarakat islam yang sebenar benarnya.
Muhammdiyah memandang bahwa dakwah memiliki pengertian yang
luas, yakni dengan tujuan untuk mengajak seseorang atau sekelompok
orang(masyarakat) agar memeluk dan mengamalkan ajaran islam kedalam
kehidupan nyata.Tujuan dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga
sasaran yaitu:
1. Cara pembentukan
Menurut Pak AR. Fakhruddin (1995 : 17), didalam bukunya pedoman
anggota muhammadiyah, beliau menjelaskan tatacara membentuk
jama’ah adalah sebagai berikut :
a. Cabang dan ranting muhammadiyah yang beranggotakan lebih dari
10 orang, membagi para anggotanya menjadi kelompok kecil yang
tiap-tiap kelompok beranggota sedikitnya 5 orang dan paling
banyak 10 orang. Tiap-tiap kelompok dinamakan satu jama’ah
b. Tiap –tiap jama’ah dipimpin oleh Bapak/ibu jama’ah yang dipilih
oleh dan dari anggota jama’ah dan disyahkan/dilantik oleh cabang
atau rantingnya masing-masing.
c. Bapak /Ibu jama’ah pada pokoknya berkrwajiban memperhatikan
cara memeliharaan bagi para anggotanya soal keislamanya,
keduniannya, dan kemuhammadiyaanya.
Didalam almanak muhammadiyah 1416H diterangkan bahwa
fungsi dan peran pimpinan ranting muhammadiyah dalam rangka
gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah sebagai berikut:
1. Pimpinan ratingan muhammadiyah dan anggotanya harus
menyadari bahwa gerakan jama’ah dan Dakwah jama’ah adalah
proyek persyarikatan.
Pengertian proyek disini adalah suatu bentuk kegiatan yang
memproyeksikan cita – cita muhammadiyah. Dalam bentuk
kegiatan itu akan terwujudlah suatu gambaran yang nyata, yang
mudah dilihat dan ditangkap oleh masyarakat luas, tentang apa
dan mengapa muhammadiyah itu. Proyek persyarikatan
fungsinya juga sebagai pengatrapan ide-ide persyarikatan
kedalam masyarakat. Makin luas ditenga-tengah masyarakat,
makin dekatlah persyarikatan kita kepada tujuannya. Contoh
proyek persyarikatan yaitu sekolah, pengajian, poliklink, panti
asuhan dan sebagainya.
2. Ada ciri khas yang membedakan antara proyek jamaah dan
dakwah jama’ah dengan proyek-proyek pesyarikatan lain:
a. Proyek-proyek persyarikatan seperti sekolah, pengajian,
poliklinik, dan sebagainya, diurus langsung oleh majilis
atau bagian-bagian yang bersangkutan atas nama pimpinan
muhammadiyahnya. Ini berarti bahwa segalasesuatu yang
berhubungan dengan proyek itu menjadi tanggung jawab
pimpinan persyarikatan yang bersangkutan, baik
perencanaanya, managementnya, biayanya, maupun
policynya.
b. Jama’ah dan dakwah jama’ah menjadi tanggung jawab
anggota muhammadiyah bersama pimpinan rating yang
bersangkutan.
3. Antara anggota dan pimpinan rating terdapat perbedaan tugas
yang jelas :
a. Anggota muhammadiyah bertanggung jawab atas
pelaksanaan gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah
dilingkungan tempat tinggalnya, sedangkan pimpinan rating
muhammadiyah hanya sebagai tempat konsultasi.
b. Yang menjadi tanggung jawab pimpinan rating adalah
memimpin anggota muhammadiyah sebagai inti jama’ah
yang melaksanakan gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah
itu.
4. Agar pimpinan rating dapat menjalakan fungsinya sebagai
pembina inti jama’ah (yang terdiri dari keanggotaan
persyarikatan itu), perlu menunjuk satu dua orang anggota
muhammadiyah untuk dilatih dan ditetapkan sebagai konsultan
oleh pimpinan rantingnya.
5. Pimpinan ranting berkewajiban untuk mengumpulkan data-
data, laporan dan segala sesuatu tentang perkembangan jama’ah
dan dakwah jama’ah dirantingnya untuk dilaporkan kepada
pimpinan persyarikatan diatasnya. (almanak Muhammadiyah
1416H:171-173)
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadsurya.wordpress.com/2009/06/13/materi-gerakan-jamaah-
dan-dakwah-jamaah-di-kampus/