Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
secara teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah anemia. Pada konsep
askep stroke pada artikel ini menggunakan konsep Nanda NIC NOC mulai dari
pengkajian, diagnose keparawatan, intervensi keperawatan menggunakan ilmu
keperawatan Nanda NIC NOC.
Definisi Anemia
Anemia merupakan suatu kondisi atau istilah yang menunjukan rendahnya hitungan
jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin di bawah normal. Anemia adalah
gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak
adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen di dalam
darah.
Klasifikasi Anemia
Anemia defisiensi zat besi diakibatkan oleh tidak cukupnya suplai zat besi ke dalam
tubuh sehingga mengakibatkan defek pada sintesis Hb dan mengakibatkan
timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi asam folat atau vitamin B12,
sehingga mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi
DNA, efek yang dapat timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas)
di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif dan pansitopenia.
Anemia Aplastik
Anemia Mieloptisik
Penyebab Anemia
Penyebab yang paling sering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis atau pembentukan eritrosit (sel darah merah). Zat-zat gizi
tersebut antara lain adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
Berikut adalah penyebab yang umum dari kondisi anemia, antara lain:
Pathway Anemia
Tanda dan gejala klinis anemia yang biasa muncul merefleksikan gangguan fungsi
dari berbagai sistem yang ada di dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik,
gangguan neurologik (syaraf) yang di manifestasikan dalam perubahan perilaku,
anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang
abnormal pada anak.
Pada kondisi anemia sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi
epitel, dan berkurangnya keasaman lambung.
Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yaitu lemah, letih, lesu, lelah, lunglai.
Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia.
Gejala lain yang dapat kita lihat pada anemia adalah kulit tampak pucat, konjungtiva
mata pucat dan sclera atau warna pucat pada bagian kelopak mata bawah.
Komplikasi Anemia
Anemia jika di biarkan dan tidak ditanggulangi dengan tepat dapat menyebabkan
daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena
infeksi atau dengan kata lain mudah sakit. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau
gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah,
karena harus memompa darah lebih kuat.
Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat
badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh,
termasuk otak
Peemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Identitas Klien
Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan,
tempat tiinggal, dan lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keluhan Utama
Keluhan utama yang biasa muncul pada pasien anemia biasanya 5 L, lemah, letih,
lesu, lemas dan lunglai.
PROMOSI KESEHATAN
Data Subjektif:
Kesehatan umum klien biasanya tampak sakit sedang hingga berat
Penyakit yang lalu seperti hemoroid, gastritis, perdarahan
DO:
KU tampak sakit sedang hingga berat
TTV: TD terkadang turun dari normal, Nadi Biasanya normal atau takikardi, RR
dapat naik, suhu biasanya normal.
NUTRISI
DS:
Perubahan selera makan seperti anoreksia, mual dan muntah
DO:
BB biasanya juga dapat menurun
ELIMINASI
Sistem gastrointestinal
DS:
Riwayat penyakit pencernaan, hemoroid, gastritis, gastritis erosive dan melena.
DO:
Konsistensi dan karakteristik BAB biasanya disertai darah
Pengkajian abdomen:
Inspeksi perut tampak normal
Palpasi perut lembut
Perkusi abdomen peka
Auskultasi bising usus biasanya normal
DO:
Penampilan umum selama beraktivitas tampak lesu
DO:
Suhu biasanya normal dan turun
Keringat dingin
Indikator 1 2 3 4 5
Mempertahankan nutrisi
Keseimbangan antara aktivitas
dan istirahat
Menggunakan teknik
penghematan energy
Mengadaptasi gaya hidup
dengan tingkat energy
Melaporkan ketahanan yang
adekuat untuk aktivitas
Pengkajian
Pantau bukti adanya keletihan fisik dan emosi yang berlebihan pada pasien
Pantau respon kardiorespirasi terhadap aktivitas missal takikardi, disritmia,
dyspnea pucat dan sesak napas)
Pantau dan catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya
Pantau lokasi dan sifat ketidaknyamanannya atau nyeri selama bergerak dan
beraktivitas
Tentukan persepsi pasien pada orang terdekat pasien tentang penyebab
keletihan
Pantau asupan nutrisi untuk menjamin keadekuatan sumber energy
Pantau pemberian dan efek stimulant dan depresan
Manajemen energy:
Ajarkan pasien dan orang terdekatnya untuk mengenali tanda dan gejala
keletihan yang memerlukan pengurangan aktivitas
Ajarkan pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah
keletihan
Aktivitas kolabiratif
Aktivitas lain
Manajemen energi:
Perawatan dirumah
Untuk lansia
Pengkajian
Anjurkan pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian tubuh saat
pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah posisi
Ajarkan pasien atau keluarga untuk memeriksa kulit setiap hari untuk
mengetahui perubahan integritas kulit
Aktivitas kolaboratif
Beri obat nyeri, beritahu dokter jika neri tidak kunjung reda
Perawatan sirkulasi (NIC): beri obat antitrombosit atau antikoagulan, jika perlu
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Tindakan diatas dapat digunakan atau diadaptasikan untuk perawatan dirumah
Untuk lansia
Waspadai gejala terutama emboli paru pada lansia
Factor resiko infeksi akan hilang yang dibuktikan dengan pengendalian resiko
komunitas, penyakit menular, status imun, keparahan infeksi, keparahan
infeksi bai baru lahir, pengendalian resiko PMS, dan penyembuhan luka
primer dan sekunder.
Pasien akan memperlihatkan pengendalian resiko PMS yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut:
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Memantau perilaku seksual
terhadap resiko pajanan PMS
Mengikuti strategi
pengendalian pemajanan
Menggunakan metode
pengendalian penularan PMS
Pengkajian
Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, denut jantung, drainase, penampilan
luka, sekresi, penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit, keletihan dan malaise)
Kaji factor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
Pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap, hitung granulosit, absolute,
hitung jenis, protein serum, albumin)
Amati penampilan praktek hygiene personal untuk perlindungan terhadap
infeksi
Aktivitas kolaboratif
Ikuti protocol institusi untuk melaporkan suspek infeksi atau kultur positif
Pengendalian infeksi (NIC): berikan terapi antibiotic, bila diperlukan
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Untuk lansia
Itulah Askep Anemia Aplikasi Nanda NIN NOC yang dapat saya sampaikan. Mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi anda.
Sumber:
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS
KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih
Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.