Anti Korupsi dan Anti Intoleran

Korupsi maupun intoleransi adalah dua permasalahan yang asangat berbeda, namun
pemyebab maslah maupun penanganannya hampir sama. Intoleransi semakin berkembang
dengan adanya kelompok-kelompok radikal yang tidak mengakui adanya kelompok lain. Hal
ini sangat membuat suasana negara yang kurang kondusif.

Dimata internasional bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia citra buruk
akibat korupsi menimbulkan kerugian. Kesan buruk ini menyebabkan ketidakpercayaan
pelaku bisnis dunia pada birokrasi mengakibatkan insvestor luar negeri ke negara tetangga.

Korupsi dan intoleransi merupakan masalah yang di hadapi bangsa indonesia dan perlu di
tangani oleh seluruh komponen masyarakat dan pemerintah. Karena korupsi dan intoleran
itu sangat berdampak buruk bagi seluruh warga negara Indonesia termasuk antar agama.

Korupsi di Indonesia saat ini memang sudah merajalela, sudah bukan rahasia umum lagi
kebanyakan para pejabat pun seperti itu. Begitu halnya dengan intoleran sedikit demi sedikit
bermunculan. Toleransi terhadap pemeluk agama tidak berdampak signifikan terhadap
perilaku korup.

Sederhananya perilaku korup bisa dijumpai pada mereka yang toleran maupun intoleran.
Namun mayoritas kelompok intoleran menganggap wajar praktik korupsi dan kolusi. Namun
pada kelompok yang intoleran semakin memaklumi praktek korupsi.

Belum lama ini Indonesia melewati pilkada di suatu daerah yang penuh dengan isu-isu
agama. Isu agama ini terus berkembang dan di bubgkus menjadi komoditas politik, sehingga
membuat orang menjadi tidak fokus. Padahal di belakang yang memainkan isu agama adalah
orang-orang politik itu sendiri.

Intoleransi yang merupakan akar dari segala bentuk radikalismeyang dapat menggangu
keutuhan NKRI dan Pancasila. Bhineka Tunggal Ika adalah dasar untuk selalu bertoleransi
dalam hidup bernegara, dimana pasti selalu ada perbedaan antara bentuk apapun namun
kita semua satu kesatuan.

Sudah saatnya jangan merasa paling benar, karena akan cenderung mengkoreksi yang
menurut salah seorang salah dan disitulah akam terjadi perpecahan. Kehiduan nasional
Indonesia yang relatif stabil dari dulu hingga sekarang adalah karena toleransi umat
beragama yang hidup berdampingan rukun dan damai dengab segenap saudara sebangsa
dan setanah air tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan.

Sudah saatnya kita melawan korupsi dan melawan intoleransi dengan cara menjunjung tinggi
nilai Bhineka Tunggal Ika melaksanakan Pancasila dengan benar. Selain itu para pemimpin
agama selalu berdialog dan mendamaikan umat serta dukungan pemerintah harus tegas.

Sudah saatnya kita mencegah korupsi dan jangan bosan untuk menyatakam tidak pada
korupsi karena korupsi itu berdampak buruk bagi seluruh warga Indonesia dan intoleransi
pun dapat memecahbelah kerukunan antar umat beragama. Tidak sedikit masyarakat yang
terpengaruh dengan berita hoax.
Untuk mencegah terjadinya korupsi, setiap unsur penyelenggaraan negara harus
berkomitmen menerepkan sistem yang akuntabel. Akuntabilitas secara gamblang bisa di
maknai sebagai pertanggunng jawaban, makan sistem yang akuntabel semestinya memuat
unsur transparansi guna menggunakan kontrol terhadap siapa penganggung jawaban itu di
sampaikan.

Dalam kondisi inilah perlu dilahirkam seperangkat aturan yang mengikat untuk membuat
sistem yang menjamin transpransi itu menjadi wajib di terapkan oleh seluruh konponen
penyelenggara negara.

Selain korupsi, intoleransi merupakan persoalan yang dihadapi indonesia pasca reformasi.
Munculnya kelompok-kelompok intoleransi memang bisa dimaklumi sebagai ekses dari
proses demokratis. Seperti disebutkan Snyder, konflik merupakan resiko dari fase awal
pemerintahan menuju transisi demokrasi.

Mari kita sama-sama memberantas korupsi dan jangan jadi warga negara yang intoleransi,
kita harus sama-sama membangun Indonesia menjadi Negara yang anti korupsi dan anti
intoleran. Dengan hidup jujur dan rukun, bangsa Indonesia akan menjadi Negara yang
makmur,adil dan sentosa serta sejahtera. Jadilah warga negara yang senantiasa jujur dan taat
beragama, tidak terpancing dan tidak termakan dengan segala konflik yang ada.