Vous êtes sur la page 1sur 5

Nama : Devik Indriana Putri Wiuta

NIM : G02216005

Kelas : Akuntansi “A”

Mata Kuliah : Auditing “A”

Assignment AEB 21

Review Questions (Pertanyaan Tinjauan)

21-1 Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Seperti
yang ditunjukkan oleh audit Phar-Mor, menemukan salah saji dalam akun persediaan dapat
menjadi hal yang cukup menantang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksititas audit
persediaan meliputi:

 Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca


 Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian
dan perhitungan fisik menjadi sulit
 Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan yang
berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik.
 Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal
yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
 Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa
organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda utuk berbagai
persediaan, yang dapat diterima menurut standar akuntansi

21-7

Prosedur Analitis Observasi Fisik Persediaan pada pengendalian terhadap Perhitungan


Fisik

Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji

Menbandingkan persentase marjin kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan
dengan tahun sebelumnya. harga pokok penjualan

Membandingkan perputaran persediaan Persediaan yang usang, yang mempengaruhi


(harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan dan harga pokok penjualan.
persediaan rata-rata) dengan tahun Lebih saji atau kurang saji persediaan
sebelumnya

Membandingkan nilai persediaan yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit,
ditambahkan dengan tahun sebelumnya atau perkalian, yang mempengaruhi
persediaan dan harga pokok penjualan.

Membandingkan biaya per unit persediaan Lebih saji atau kurang saji per unit, yang
dengan tahun sebelumnya mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan.

Membandingkan biaya manufaktur tahun Salah saji biaya per unit persediaan,
berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya terutama tenaga kerja langsung dan
variabel harus disesuaikan dengan overhead manufaktur, yang mempengaruhi
perubahan volume) persediaan dan harga pokok penjualan.

Assignment AEB 22

Review Questions (Pertanyaan Tinjauan)

22-1 Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan
mempengaruhi audit atas akun-akun adalah sebagai berikut:

1. Secara relatif hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi
setiap transaksi itu sering kali sangat material. Sebagai contoh, obligasi jarang
diterbitkan oleh perusahaan, tetapi jumlah penerbitan obligasi itu biasanya besar.
Karena ukurannya itu, sudah umum bagi auditor, sebagai bagian dari verifikasi akun
neraca, untuk memverifikasi setiap transaksi yang dilakukan dalam siklus tersebut
selama setahun penuh. Skedul audit bagi sebagian besar akun dalam siklus tersebut
mencakup saldo awal setiap akun, setiap transaksi terjadi selama tahun berjalan, dan
saldo akhir.
2. Pengecualian atau salah saji transaksi dapat bersifat material. Akibatnya, seringkali
auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
(kelengkapan dan keakuratan) ketika mengaudit akun-akun tersebut.
3. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen, kepemilikan yang serupa. Seperti ditunjukkan oleh cerita pembuka bab
mengenai Able Construction Company, auditor harus menentukan apakah klien telah
memenuhi persyaratan dalam perjanjian utang atau ekuitas. Ketika melakukan audit
atas transaksi dan jumlah dalam siklus, auditor harus ekstra hati-hati memastikan
bahwa persyaratan hukum yang signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan
telah dipenuhi dan disajikan serta diungkapkan secara memadai dalam laporan.
Akibatnya, empat tujuan audit yang berkaiitan dengan penyajian dan pengungkapan
juga ditekankan pada siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.
4. Ada hubungan langsung antara akun dividen dan bunga serta utang dan ekuitas.
Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simulan beban
bunga dan utang bunga terkait. Hal ini juga berlaku untuk ekuitas pemilik, dividen
yang diumumkan, dan utang dividen.

22-4 Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar:

1. Otoritas yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel
baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.
Pada umumnya, diperlukan dua tanda tangan biasanya menetapkan jumlah pinjaman,
suku bunga, syarat pembayaran kembali, dan aset yang dijaminkan. Ketika wesel
diperbaharui, wesel itu harus menjadi subjek prosedur otorisasi yang sama seperti
pada penerbitan wesel baru.
2. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.
Pembayaran bungan dan pokok secara periodik harus menjadi subjek pengendalian
dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan, departemen
akuntansi harus menerima salinan wesel itu, seperti ketika menerima faktur vendor
dan laporan penerimaa. Departemen utang usaha harus menerbitkan cek atau transfer
dana elektronik secara otomatis untuk wesel tersebut ketika jatuh tempo, yang sekali
lagi dengan cara yang sama seperti ketika menyiapkan pembayaran untuk akuisisi
barang dan jasa. Salinan wesel itu merupakan dokumentasi pendukung pembayaran.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal tersebut mencakup catatan pembantu dan
pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang
berwenang. Wesel yang telah dibayar harus dibatalkan dan ditahan dibawah
pengawasan pejabat yang berwenang.
4. Verifikasi independen periodik. Secara periodik, catatan wesel yang terinci harus
direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatan pemegang
wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpang catatan yang
terperinci. Pada waktu yang sama, seseorang yang independen harus menghitung
ulang beban bunga atas wesel untuk menguji keakuratan penyimpanan catatan.

22-5

Prosedur Analitis untuk wesel bayar

Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji

Menghitung ulang beban bunga atas dasar Salah saji beban bunga dan bunga akrual
suku bunga rata-rata dan wesel bayar atau penghapusan wesel bayar yang beredar
bulanan secara keseluruhan

Membandingkan setiap wesel yang beredar Penghapusan atau salah saji wesel bayar.
dengan tahun sebelumnya.

Membandingkan total saldo wesel bayar, Salah saji beban bunga dan bunga akrual
beban bunga, dan bunga akrual dengan atau wesel bayar
saldo tahun sebelumny

22-10

Tujuan dari setiap setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :

 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai.
 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar, seperti didenifikan oleh enam
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didenifisikan oleh delapan
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara
layak, seperti didenifisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
Assignment AEB 23

Review Questions (Pertanyaan Tinjauan)

23-3 Akun Bank Imprest adalah rekening yang digunakan untuk membuat sejumlah kas
tertentu tersedia bagi tujuan terbatas Rekening/akun bank imprest berfungsi sebagai rekening
kliring untuk sejumlah besar cek atau untuk jenis cek tertentu. Jjumlah khusus spesifik untuk
dikliring melalui rekening imprest didepositokan melalui transfer dari rekening koran umum
atau sumber lain. Rekening koran imprest seringkali digunakan untuk mengeluarkan cek gaji,
deviden, komisi, bonus, beban-beban rahasia (misalnya, gaji pegawai) dan beban perjalanan.

Akun bank imprest untuk operasi cabang merupakan salah satu bentuk pengendalian kas
dalam akuntansi perusahaan. Hal ini dikarenakan pembentukan rekening penagihan pada
lokasi yang strategis dapat mempercepat arus kas ke dalam perusahaan dengan
memperpendek waktu antara pengiriman pembayaran dari pelanggan dan penggunaan kas
oleh perusahaan.

23-11.

 Lapping
Penundaan pencatatan penerimaan kas dari debitur tertentu dan memasukkan uang
yang diterimanya untuk dirinya sendiri. Penerimaan kas berikutnya digunakan untuk
menutupi kecurangan dengan mengkredit akun piutang debitur pertama. Hal ini dapat
terjadi jika menyimpan kas merangkap fungsi sebagai pencatat transaksi penerimaan
kas dan pengeluaran kas.
Prosedur audit :
Membandingkan nama, jumlah dan tanggal yang ditunjukkan dalam nota pembayaran
dengan jurnal penerimaan kas dan salinan slip setoran.
 Kitting
Mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat transaksi secara tidak
tepat.
Prosedur Audit :
Dengan mencatat semua transfer bank yang dilakukan beberapa hari sebelum dan
sesudah tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi untuk
dicatat dengan semestinya.

Vous aimerez peut-être aussi