Vous êtes sur la page 1sur 12

A.

BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

DATA ORGANISASI CV AMARTADHEA

CV AMARTADHEA didirikan di slawi pada tanggal 10 Januari 2005 di hadapan notaris


Ny. Titi Yuliastuti, SH dengan akta pendirian perusahaan no 21. Dan Akte Pemasukan,
Pengeluaran Persero dan Perubahan Dengan Notaris Tn. AGUS MIFTAH, SH pada tanggal
05 Januari 2011 No. 04. Akte Pemberian Kuasa Dengan Notaris Tn. AGUS MIFTAH, SH
pada tanggal 12 Januari 2017 No. 06.

Sebagai perusahaan konsultan, CV AMARTADHEA telah banyak mendapat kepercayaan untuk


menangani berbagai macam pekerjaan jasa konsultansi seperti dibidang Perencanaan
maupun pengawasan teknik.

Sesuai dengan perkembangan jaman, CV. AMARTAHDEA berkembang menjadi perusahaan Jasa
konsultan Teknik dengan sederet layanan dibidang jasa. Beberapa pekerjaan
pemerintah dan swasta dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.

Secara garis besar, CV AMARTADHEA memberikan jasa layanan konsultansi teknik dengan
klasifikasi badan usaha :
A. Jasa Pengawas Konstruksi
� Jasa Pengawas pekerjaan konstruksi bangunan gedung
� Jasa Pengawas pekerjaan konstruksi Teknik sipil transportasi
� Jasa Pengawas pekerjaan konstruksi Teknik sipil air
B. Jasa Perencana Konstruksi
� Jasa Desain rekayasa untuk konstruksi pondasi serta struktur bangunan
� Jasa Desain rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil air
� Jasa Desain rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil transportasi

Seiring dengan perngalaman yang terus bertambah, Kami selalu siap untuk turut serta
menjawab tantangan pekerjaan ke depan , sesuai dengan disiplin keahlian, pengalaman
dan tingkat kemajuan teknologi pada bidang pekerjaan kami.

DATA UMUM PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : CV AMARTADHEA


Nama Direktur : SOBIRNI AR, ST
Nama Kuasa Direktur : IRFAN SEPTEMNONI, ST
Bentuk Perusahaan : Persero Komanditer
Alamat Lengkap Perusahaan : Desa Kesuben RT 01 RW 03 Kec. Lebaksiu Kab. Tegal
Kabupaten : Tegal
Propinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 52461
Nomor Telepon : ( 0283 ) 6198473
E-mail : amartadhea_consultan@yahoo.com

AKTE PENDIRIAN
Nomor Akta : 21
Tanggal : 10 Januari 2005
Nama Notaris : Ny. Titi Yuliastuti, SH
Akte Pemasukan, Pengeluaran Persero dan Perubahan
Nomor Akta : 04
Tanggal : 05 Januari 2011
Nama Notaris : Tn. AGUS MIFTAH, SH
Akte Pemberian Kuasa
Nomor Akta : 06
Tanggal : 12 Januari 2017
Nama Notaris : Tn. AGUS MIFTAH, SH

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)


Nomor Pendaftaran : 02.402.995.1-501.000
Dikeluarkan Oleh : Kantor Pelayanan Pajak Tegal

SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI


Nomor : 1-3328-00121-2-17-2018
Tanggal : 25 Mei 2018
Dikeluarkan Oleh : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tegal

SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA PERENCANA KONSTRUKSI


Nomor Sertifikat : 0621210
Nomor Registrasi LPJK : 1-3328-02-008-1-11-014743
Tanggal : 11 Mei 2018

SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA PENGAWAS KONSTRUKSI


Nomor Sertifikat : 0621211
Nomor Registrasi LPJK : 2-3328-14-008-1-11-014743
Tanggal : 11 Mei 2018
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Berdirinya CV AMARTADHEA sebagai salah satu perusahaan jasa konsultan teknik yang
berdomisili di Kabupaten Tegal merupakan perwujudan dari konsepsi ahli � ahli
dibidang konsultansi yang berpengalaman dan berwawasan luas. Formasi yang terbentuk
sebagai inti pengelolaan dan pengendalian perusahaan CV AMARTADHEA dapat dilihat
dalam struktur organisasi perusahaan dibawah ini.
B. BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH)TAHUN TERAKHIR

No.
Pengguna Jasa/ Sumber Dana Nama Paket Pekerjaan Lingkup Layanan
Periode Orang
Bulan Nilai
Kontrak Mitra Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8

C. BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pengguna Jasa :
2. Nama Paket Pekerjaan :
3. Lingkup Produk Utama :
4. Lokasi Proyek :
5. Nilai Kontrak :
6. No. Kontrak :
7. Waktu Pelaksanaan :
8. Jumlah tenaga ahli : Ahli Indonesia XX Orang Bulan

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Berdasarkan uraian yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja, kami selaku penyedia
jasa konsultansi perencanaan memandang perlu untuk menyampaikan tanggapan terhadap
Kerangka Acuan yang diuraikan, dalam rangka pencapaian target/ sasaran kegiatan.

A. 1. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Berbicara soal ruang publik seni di kabupaten Pekalongan terutama di Kajen tempat
muara kegiatan para seniman masih bisa di hitung dengan jari. Salah satunya adalah
Gedung Kesenian Kabupaten Pekalongan.
Kehadiran sebuah gedung kesenian di kota kajen sudah berdiri sejak tahun 2008,
namun belum bisa digunakan secara maksimal karena permasalahan DED yang belum bisa
diaplikasikan karena sudah kurang up to date lagi. Gedung ini dapat dikatakan
sebagai gedung yang multifungsi, yang artinya adalah, gedung ini dapat berfungsi
untuk banyak hal. Ada banyak fungsi dari gedung ini sebagai tempat pertunjukkan
untuk dapat digunakan sebagai tempat pertujukkan lainnya. Sehingga banyak kegiatan
yang sedianya dapat dilaksanakan di gedung kesenian tidak dapat dilakukan karena
permasalahan tersebut.
Dari latar belakang tersebut di atas Dinas Kepariwisataan Dan Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Pekalongan memprogramkan kegiatan Penyusunan Review DED Gedung
Kesenian Tahun 2018. Untuk memberikan gambaran kegiatan tersebut kami susun dalam
KAK
Seperti diketahui, bahwa dalam pengadaan Gedung Negara beserta sarana dan
prasarananya setiap prosesnya akan memerlukan tindakan perencanaan sehingga proses
dapat berlangsung dengan arah yang benar dan mengurangi adanya deviasi akibat
penyimpangan yang mungkin terjadi.
Penyusunan perencanaan Pekerjaan Perencanaan Gedung Kesenian Kabupaten Pekalongan
ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan agar gedung yang
akan dibangun dapat mencapai hasil yang optimal, baik dari sisi kualitas, fungsi,
estetika maupun pemanfaatannya. Sehingga Konsultan Perencana yang akan ditunjuk
harus menciptakan perencanaan yang tidak menyimpang daripada tujuan Kegiatan ini.
Secara umum pekerjaan perencanaan tersebut akan ditugaskan kepada pihak kedua,
yaitu konsultan perencana. Konsultan perencana akan melakukan tugas-tugas terhadap
pekerjaan sesuai dengan fungsi yang menyangkut aspek pra rencana, detail rencana
dan dokumen pelelangan serta laporan akhir, disamping juga bertanggung jawab atas
semua kegiatan teknik yang dikerjakan.
Secara kontraktual Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada Dinas Kepemudaan
dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan selaku Pengguna Anggaran (PA)
dalam kegiatan operasionalnya. Konsultan Perencana dalam melaksanakan tugas akan
mendapat bantuan bimbingan untuk menentukan arah pekerjaan dari Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan Pekerjaan Perencanaan Review DED Gedung Kesenian.

A. 2. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat azas, masukan, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan
tangung jawabnya baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

A. 3. TANGGAPAN TERHADAP SASARAN


a. Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standart
hasil karya perencanaan yang berlaku.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran, termasuk melalui KAK ini
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang
akan diwujudkan.
d. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar dan pedoman teknis yang berlaku.
A. 4. TANGGAPAN TERHADAP NAMA ORGANISASI DAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nama Pengguna Anggaran : Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kab.
Pekalongan.
Nama PPK : Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga
dan Pariwisata Kab. Pekalongan.

A. 5. TANGGAPAN TERHADAP SUMBER PENDANAAN


a. Biaya Perencanaan
Besarnya biaya pekerjaan perencanaan didasarkan pada DPA Dinas Kepemudaan dan
Olahraga dan Pariwisata Kab. Pekalongan Tahun Anggaran 2018 dengan nilai HPS
sebesar Rp. 96.300.000,- ( terbilang : Sembilanpuluh enamjuta tigaratus ribu rupiah
) dengan ketentuan sebagai berikut :
1 ). Besarnya biaya konsultan perencana merupakan biaya tetap dan pasti
2 ). Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran dan Konsultan Perencana.
3 ). Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencanaan sesuai
peraturan yang berlaku.
b. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kab.
Pekalongan Tahun Anggaran 2018

A. 6. TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILTIAS PENUNJANG


a. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan Perencanaan Review DED Gedung Kesenian, perencanaan secara detail
dan menyeluruh pada pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana berpedoman pada
ketentuan yang berlaku khususnya mengacu pada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007, meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan gedung negara
yang terdiri dari :
1 ). Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat, interprestasi secara garis besar terhadap KAK, Program Kerja Perencanaan,
Konsep Rancangan, Sketsa Gagasan dan Konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat
mengenai Peraturan Daerah/Perijinan bangunan.
2 ). Penyusunan pra rencana seperti membuat rencana tapak, pra rencana bangunan,
perkiraan biaya, laporan perancangan dan menurut perijinan sampai mendapatkan advis
planing, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan dan IMB pendahuluan dari
Pemerintah Daerah setempat.
3 ). Perhitungan kemampuan struktur bangunan
4 ). Penyusunan program dan konsep ruang
5 ). Penyusunan pengembangan rencana antara lain membuat
a. Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah
dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Rencana struktur beseta uraian konsep dan perhitungannya (back up
perhitungan)
c. Rencana utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya (back up
perhitungan)
d. Garis besar spesifikasi teknis (outline spesifikastion)
e. Perkiraan biaya
6 ). Penyusunan rencana detail antara lain meliputi
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah dikonsultasikan dengan unit bagian terkait dan
disetujui.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
d. Laporan akhir perencanaan.
7 ). Membantu Pokja ULP dalam penjelasan kegiatan.
8 ). Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan pekerjaan fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan
yang dikonsultasikan dan sampai mendapatkan persetujuan pemberi tugas.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
9 ). Menyusun petunjuk penggunaan, pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal dan
elektrikal bangunan.
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1 ). Bangunan Gedung Kesenian yang diinginkan adalah :
a. Bangunan Gedung Kesenian
b. Panggung Seni dan taman bermain outdoor
c. Tata lampu, sound dan penunjang lainya
d. Kesekretariatan
e. Bangunan Penunjang (Food Court, Fasilitas olah raga out door, dll)
2 ). Penyediaan oleh Pengguna Jasa
a. Laporan Data
Penyedia jasa dapat menggunakan laporan-laporan dan hasil studi terdahulu sebagai
bahan pendamping dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut diatas.
b. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Pengguna jasa tidak menyediakan akomodasi dan ruangan kantor sehingga penyedia jasa
perlu menyediakan sendiri sesuai dengan kebutuhan.
c. Staf Pengawas/ Pendamping
Pengguna jasa akan menunjuk Tim Pengelola kegiatan sebagai pengawas dan atau
pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan tersebut diatas
3 ). Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan sendiri dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan sesuai dengan kebutuhan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

A. 7. TANGGAPAN TERHADAP METODOLOGI


a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kebutuhan bangunan, yaitu :
1 ). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan yang akan dibangun sesuai dengan ketentuan tata ruang dan
fungsi yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2 ). Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang memiliki karakteristik dan ketentuan wujud
bangunan.
b. Menjamin bangunan yang dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.

3 ). Persyaratan Struktur dan Fungsi Bangunan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan tetap dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam manusia dan beban kerja.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecerdasan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan dan fungsi bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur dan fungsi bangunan.

4 ). Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran Menjamin terwujudnya bangunan gedung


yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama
kebakaran, sehingga :
a. Cukup waktu bagi pengguna bangunan untuk melakukan evakuasi secara aman.
b. Cukup waktu bagi pasukan pemadaman kebakaran memasuki untuk memadamkan api.
c. Dapat menghindari kerusakan pada propertinya.
5 ). Persyaratan Jalan masuk dan keluar
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman
dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keaadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat.
6 ). Persyaratan Ventilasi dan pengkondisian udara :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan penghawaan dan pengudaraan yang cukup secara
alami sehingga mampu memenuhi kebutuhan didalam bangunan untuk menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya efisiensi peralatan dan perlengkapan penghawaan dan
pengudaraan secara baik.
7 ). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya efisiensi peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.
8 ). Persyaratan Transportasi dalam gedung :
a. Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman di dalam
gedung.
b. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat.
9 ). Persyaratan Sanitasi :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
pengguna dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

10 ). Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah keluar, dan system peringatan


bahaya (alarm) :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif didalam bangunan gedung
apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin pengguni melakukan evakuasi secara mudah dan aman bila terjadi
keadaan darurat.
11 ). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal petir dan Komunikasi.
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya keamanan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat
petir.
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya
12 ). Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari ganguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan
atau mencegah perusakan lingkungan.
b. Azas-Azas
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan sebagai berikut:
1 ). Bangunan hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2 ). Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada peralatan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik
dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunanpelayanan kepada masyarakat.
3 ). Dengan batasan tidak menggangu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya duusahakan serendah mungkin.
4 ). Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5 ). Bangunan hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

c. Jangka Waktu Pelaksanaan


1 ). Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta
konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola
kegiatan / sesuai dengan Rapat Lapangan yang diadakan Konsultan Pengawas.

2 ). Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
3 ). Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkan dokumen perencanaan
untuk siap dilelangkan adalah 60 (enam puluh) hari kalender.
4 ). Selama masa pelaksanaan konstruksi fisik berlangsung. Penyedia jasa memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan berkala.
5 ). Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya) tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapat persetujuan dari Pengelola
Kegiatan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
d. Tenaga
Untuk melaksanakan tujuannya. Konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi lingkup (besar) pekerjaan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga ahli yang ditugaskan harus telah
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Sertifikat Tenaga Ahli dibidangnya
masing-masing.

Tenaga � tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri
dari :
1 ). Koordinator (Team Leader)
Sarjana Strata 1 (S-1) Arsitektur/Sipil 1 ( satu ) orang, berpengalaman minimal 7
tahun
2 ). Perencana / Tenaga Ahli :
a. Tenaga Ahli Arsitektur
Sarjana Strata 1 (S-1) Arsitektur 1 ( satu ) orang, berpengalaman minimal 5 tahun
b. Tenaga Ahli Sipil Struktur
Sarjana Strata 1 (S-1) Sipil 1 ( satu ) orang, berpengalaman minimal 5 tahun
c. Tenaga Ahli Elektrikal
Sarjana Strata 1 (S-1) Elektro 1 (satu) orang, berpengalaman minimal 5 tahun
d. Tenaga Pendukung
a. Estimator
Sarjana Strata 1 (S-1) Arsitektur/Sipil 1 ( satu ) orang berpengalaman minimal 2
tahun.
b. Drafter Autocad
Sarjana Strata 1 (S-1) Arsitektur/Sipil/ SMK Bangunan, 1 (satu) orang berpengalaman
2 tahun
c. Surveyor
Sarjana Strata 1 (S-1) Arsitektur/Sipil/ SMK Bangunan, 1 ( satu ) orang
berpengalaman minimal 2 tahun
d. Administrasi
SMA/SMK Sederajat, 1 (satu) orang
e. Administrasi Operator Komputer
SMA/SMK Sederajat, 1 (satu) orang
e. Keluaran
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan sederhana apabila diperlukan, dll).
b. Penyusunan pengembangan rencana antara lain membuat :
a. Rencana Struktur
b. Rencana Arsitektur
c. Rencana Eksterior dan Interior
d. Rencana Utilitas
e. Rencana Anggaran Biaya
c. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
a. Gambar-gambar site plan, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c. Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan.
d. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi pada masing-masing masa bangunan
secara rinci, beserta analisa harga satuan pekerjaan dan daftar harga yang disusun
dari hasil survei dari pasar.
d. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pengguna Anggaran didalam
menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
e. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evalausi penawaran melakukan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
f. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik.
g. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan seperti :
a. Mengikuti rapat-rapat evaluasi lapangan yang diselenggarakan oleh pengelola
kegiatan maupun oleh konsultan pengawas serta memberikan saran-saran, pertimbangan
dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.
b. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
c. Meberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala

A. 8. TANGGAPAN TERHADAP LAPORAN


Laporan yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan kerangka acuan kerja
(KAK) ini, lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
a. Tahap Pra-Rencana Teknis
1 ). Gambar-gambar rencana site plan dan pra-rencana bangunan
2 ). Perkiraan biaya pembangunan
3 ). Garis beSar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
4 ). Hasil konsultasi perencana
b. Tahap Pengembangan Rencana
1 ). Gambar pengembangan rencana site plan, struktur dan utilitas.
2 ). Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan
3 ). Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Tahap Rencana Detail
1 ). Gambar rencana teknis bangunan lengkap
2 ). Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3 ). Rencana kegiatan dan Volume pekerjaan (BoQ)
4 ). Rencana anggaran biaya (RAB)
5 ). Laporan perencanaan site plan, struktur, utilitas lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang diperlukan (bila ada)
6 ). Laporan hasil penyelidikan tanah (Soil Test).
d. Tahap Pelelangan
1 ). Dokumen tambahan dan atau perubahan hasil penjelasan pekerjaan.
2 ). Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.
e. Konsultan Harus Menyerahkan Hasil Karya Perencanaan Berupa :
1 ). RKS/Spesifikasi Teknis : 5 ganda
2 ). Gambar kerja Format A3 : 5 ganda
3 ). RAB / Eengineering Estimate (EE) : 5 ganda
4 ). Laporan Perencanaan dan
Perhitungan Volume, Struktur dan
Laporan penyelidikan tanah (Soil Test) : 5 ganda
5 ). Data Digital Hasil Perencanaan/CD : 3 ganda

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

C. PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif.


Diharapkan hal ini akan menghasilkan desain teknis bangunan kantor yang dapat
sebagai antisipasi kebutuhan wadah tempat masyarakat beraspirasi yang berada
di wilayah/daerah kabupaten baru yang sedang atau mulai berkembang yang
memiliki keterbatasan keadaan dalam pencapaian lahan, secara spesifik dapat
dipertanggung jawabkan dan diandalkan baik secara teknis, fungsional, estetika
maupun ekonomis.
Perencanaan dan perancangan yang diusulkan oleh penerima tugas
memiliki
beberapa pendekatan, yaitu berdasarkan kajian kebutuhan Kantor
Kabupaten
Halmahera Utara, adat kebiasaan dan pola kerja pengguna bangunan,
kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan bangunan serta kajian
kriteria dan standar teknis mengingat lokasi yang cukup jauh dari kota sehingga
pengadaan material harus menjadi perhatian utama. Hasil formulasi dari kajian
komponen-komponen tersebut disusun menjadi menjadi acuan dan arahan dalam
proses perencanaan bangunan gedung.
Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif.
Diharapkan hal ini akan menghasilkan desain teknis bangunan kantor yang dapat
sebagai antisipasi kebutuhan wadah tempat masyarakat beraspirasi yang berada
di wilayah/daerah kabupaten baru yang sedang atau mulai berkembang yang
memiliki keterbatasan keadaan dalam pencapaian lahan, secara spesifik dapat
dipertanggung jawabkan dan diandalkan baik secara teknis, fungsional, estetika
maupun ekonomis.
Perencanaan dan perancangan yang diusulkan oleh penerima tugas
memiliki
beberapa pendekatan, yaitu berdasarkan kajian kebutuhan Kantor
Kabupaten
Halmahera Utara, adat kebiasaan dan pola kerja pengguna bangunan,
kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan bangunan serta kajian
kriteria dan standar teknis mengingat lokasi yang cukup jauh dari kota sehingga
pengadaan material harus menjadi perhatian utama. Hasil formulasi dari kajian
komponen-komponen tersebut disusun menjadi menjadi acuan dan arahan dalam
proses perencanaan bangunan gedung.

a) Pendekatan Teknis. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan
kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan
uraian detil mengenai keluaran. Peserta harus menyoroti permasalahan yang sedang
dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan pendekatan teknis yang akan diadopsi
untuk menyelesaikan permasalahan. Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang
diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.

Vous aimerez peut-être aussi