Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ANALISIS AIR KRISTAL

KIMIA ANALISIS DASAR

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

NAMA : Charina Pakpahan


Faza Dwijuliarti Putri
Indri Triadias Windi P.
Lismayani
Nabila Ali
Muhammad Ichan Assalam
Muhammad Raid Muizzu
KELAS : 1 KA
DOSEN PEMBIMBING : Ir. Siti Chodijah , M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2016/2017
Analisis Air Kristal

1.TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal.
2.DASAR TEORI
Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan
mengadsorpsi air pada permukaannya.Jumlah air yang diadsorbsi relatif kecil dan bergantung pada
kelembapan udara.Hal ini dapat dilihat dari permukaannya yang basah.
Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara ilmiah dalam kristal
tersebut.Kristal-kristal ini,biasanya merupakan garam ionic.Air yang terdapat didalamnya,disebut air kristal
dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air kristal yang terdapat pada senyawa,mempunyai jumlah tertentu dan relative mudah dihilangkan
melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air.Sebagai contoh adalah hidrat tembaga(II)klorida yang
dapat diubah menjadi tembaga(II)klorida melalui pemanasan pada suhu 110oC.
Reaksi penghilangan air kristal pada pemanas :
110oC
CuCl2 . xH2O CuCl2 + H2O
Reaksi di atas dikenal dengan reaksi dehidrasi.Pada dehidrasi,terjadi perubahan kristal dan
warnanya.Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya,apakah sempurna atau tidak.Sebagai contoh
kristal CoCl2 . 6H2O berwarna merah,jika dipanaskan sampai CoCl2.2H2O akan berwarna violet,tetapi jika
dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air.Banyak air yang
dilepaskan bergantung pada kelembapan udara,makin besar kelembapan makin sedikit air yang
dilepaskan.Proses pelepasan air ini disebut efflorescence,misalnya CoCl2 . 6H2O.Tetapi ada juga senyawa
yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.Senyawa yang
demikian disebut deliquescence,misalnya kristal NaOH.Tidak hanya air di udara,tetapi dapat juga
menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.Senyawa yang demikian
disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dari larutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan,tetapi senyawa tersebut bukan
merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya.Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan
bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi senyawa-senyawa organik,terutama bersifat
seperti tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air,bukan merupakan proses reversible.Penambahan air ke dalam
senyawa yang terurai tersebut,tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya.Senyawa yang
merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya,akan mengalami dehidrasi secara reversible.Penambahan air
ke dalam CoCl anhirida,akan menghasilkan CuCl.2H2O.Bila cukup air yang ditambahkan,maka akan
diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+.Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh
kembali melalui kristalisasi dari larutannya.Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan
hidrat tersebut.
3.DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN
· Tabung Reaksi dan rak tabung
· Bunsen
· Kaca Arloji
· Rak tabung
· Cawan Penguap
· Krus Porselin + tutup
· Desikator
· Segitiga dan kaki tiga
· Penjepit Kayu
· Spatula
· Pengaduk
4.BAHAN YANG DIGUNAKAN
4.1 Identifikasi Hidrat
· K2Cr2O7
· BaCl2
· Boraks
4.2 Reversibilitas Hidrat
· CoCl2 . xH2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
· Na2CO3 .10H2O
· CuSO4 . 5H2O
· Kal(SO4)2 . 10H2O
· CaCl2
4.4 Jumlah Air Kristal
· CoCl2 . xH2O
5.KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh kristal langsung dengan tangan,gunakan spatula untuk menanganinya.
6.LANGKAH KERJA
6.1. Identifikasi Hidrat
1.Memanaskan sejumlah kristal 0.5 gr,didalam tabung reaksi.
2.Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung.
3.Mencatat perubahan yang terjadi (warna,sifat)
4.Melarutkan dalam air (amati warna larutan) setelah dingin ,memanaskan jika perlu.
6.2 Reversibelitas Hidrat
1.Memanaskan ± 0,3 gr kristal dalam cawan penguapan sampai warnanya
berubah sempurna.
2.Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan.
3.Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering.
4.Mencatat perubahan warna
5.Membiarkan dan mencatat perubahan warna.
6.3 Deliquescence dan Efflorescence
1.Menempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2.Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan.
3.Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya.
4.Mengamati sampel selama di laboratorium
6.4 Jumlah Air Kristal
1.Mersihkan porselin crucible dan tutupnya dengan HNO3 6M
2.Membilas dengan aquades
3.Memanaskan crucible beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan
selama 2 menit.
4.Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5.Memasukkan 1,2 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam crucible
6.Menimbang crucible beserta isinya.
7.Meletakkan crucible di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat,panaskan lagi,jangan
sampai merah.
8.Selama 10 menit memusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9.Menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10.Mengamati residu yang diperoleh,menambahkan air ke dalam crucible sampat 2/3 bagian
7.DATA PENGAMATAN
a. Identifikasi Hidrat

Zat Apakah terdapat Warna Residu Apakah larut Apakah


H2O pada dinding ? dalam air ? mempunyai air
kristal ?

K2Cr2O7 Tidak terdapat H2O orange Larut Tidak ada

BaCl2 Terdapat H2O putih Larut Ada

Boraks Terdapat H2O bening larut Ada

b. 1. Beri kesimpulan dari hasil pengamatan yang ada!


- Dapat disimpulkan bahwa CoCl xH2O mempunyai rekasi dihidrasi karena pada zat tersebut terjadi
perubahan Kristal dan warna. Zat CoCl xH2O alawalnya berwarna ungu pekat, bentuknya padat seperti
butiran, saat dipanaskan warnanya tetap namun mencair. Pada saat dicampur air warnanya berubah menjadi
merah keunguan. Pada saat mendidih warnanya menjadi biru dan setelah kering kembali menjadi ungu dan
padat.
2. Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2, reversible ?
- Ya, CoCl2 bersifat reversible karena pada saat dicairkan dan dipanaskan warna akan tetap kembali ke
bentuk semula.

c. Deliquescence dan Efflorescence

Zat Pengamatan Kesimpulan

Na2CO3 Tidak mencair dan serbuk Efflorescence


berwarna putih

CuSO4 Tidak mencair dan serbuk Efflorescence


berwarna biru

Kal(SO4)2 Zat tersebut tidak mencair dan Efflorescence


berwarna putih

CaCl2 Zat tersebut mencair dan Deliquescence


berwarna putih bening
d. Jumlah air Kristal
· Massa crucible + tutup : 60,9357 gram
· Massa crucible + tutup + hidrat padat : 61,9561 gram
· Massa crucible + tutup + residu : 61,6516 gram
· Massa hidrat padat : 1,0204 gram
· Massa residu (CoCl2) : 0,7159 gram
· Mol residu (CoCl2) (a) : 0,0051 mol
· Massa H2O yang hilang : 0,3045 gram
· Mol H2O yang hilang (b) : 0,0169 mol
· Jumlah air kristal (a : b) : 0,0051 mol : 0,0169 mol = 1/3,31
· Rumus molekul dari hidrat : CoCl2 . 3H2O
8. PERHITUNGAN
- Massa hidrat padat = (massa crucible + tutup + hidrat padat) - (gr crucible + tutup)
= 61,6516 gram - 60,9357 gram
= 0,7159 gram
-Massa residu = (gr crucible + tutup residu ) - (gr crucible + tutup)
= 61,6516 gram - 60,9357 gram
= 0,7159 gram
-H2O yang hilang = massa hidrat padat - massa residu
= 1,0204 gram - 0,7159 gram
= 0,3045 gram
BM CoCl2 = 58,93 gram + (2x35,45) mol
= 129,83 gr/mol
𝑔𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
BM residu =𝐵𝑀 CoCl2
07159 𝑔𝑟,
= 129,𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

= 0,0051 gr/mol
gr H2O yang hilang
-Mol H2O yang hilang = 𝐵𝑀 H2O
0,3645 gr
=
10 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 0,0169 mol

Jumlah air Kristal = mol CoCl2XH20 = Mol CoCl2


= Gr CoCl2.XH2O = Gr CoCl2
BM CoCl2.XH2O BM CoCl2

= 1,0204 gram = 0,7159 gram

129,83+(x.18) 129,83

X = 3,0678
-Rumus molekul = CoCl2.3H2O

9. PERTANYAAN
1. Tuliskan macam-macam air kristal !
Jawab : - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O
- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk H2O
2.Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal !
Jawab : 1. CuCl2 6.CuSO4 10. Boraks
2. CoCl2 7.Kal(SO4)2
3. NaOH 8.CaCl2
4. BaCl2 9.Na2CO3

10. ANALISA PERCOBAAN


Dari hasil percobaan analisa air kristal dapat diketahui pada pross indetifikasi hidat, zat-zat yang
mengandung air Kristal apabila dipanaskan akan terdapat air pada dinding tabung dan setelah didinginkan
dengan aquades , zat akan larut jika dipanaskan. Pada boraks Kr2Cr2O7, dan BaCl2 tidak terjadi perubahan
warna jika dipanaskan.
Pada boraks mengamati zat apakah deliquescence atau efflorescence , 3 dari 4 zat yang diicoba adalah
efflorescence, yaitu NaCO3.10H20, CUS04.5H20 DAN KaI (S04)2. Namun CaCl2 merupakan
deliquescence. Pada tahap reversibilitas hidrat, setelah melakukan percobaan zat CoCl2.XH20 merupakan
zat yang reversible karena ketika dipanaskan berubah menjadi biru dan kembali ke ungu (aslinya) saat
didinginkan.
Pada tahap perhitungan air Kristal dibutuhkan ketelitian. Penentuan ini dimulai dengan penimbangan
crissible + tutup , setelah itu penimbangan crussible + tutup dengan hidart, hingga dilakukan proses
perhitungan dan didapat rumus molekul berupa CoCl2.3H20.
11.KESIMPULAN
-Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila
diletakkan lebih lama lagi.
Contoh : CaCl2
-Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan pengurangan
berat
Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
-BaCl2 dan boraks mempunyai air Kristal itu dapat dibuktikan dari hasil pengamatan. Saat dipanaskan
BaCl2 langsung menggumpal, dan terdapat tetesan air di dinding tabung. dan Boraks saat dipanaskan lama
kelamaan zat menggumpal dan terdapat tetesan air di dinding tabung.
-Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.
Contoh : CoCl2.x H2O

12.DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet “Kimia Analisis Dasar” Politeknik Negeri Sriwijaya 2016
Gambar Alat :

Kaca Arloji
Rak Tabung

Spatula
Tabung Reaksi

Cawan Penguapan Pengaduk

Crussible + tutup
Penjepit
Segitiga Porselen Bunsen dan Kaki Tiga

Vous aimerez peut-être aussi