Vous êtes sur la page 1sur 16

TUGAS

MODEL PERMUKAAN DIGITAL


ANALISIS WATERSHED
( Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Model Permukaan Digital )

Disusun oleh :
1. Desvandri Gunawan (21110111120005)
2. Wahyu Adi Yuliyanto (21110112130054)
3. Muhammad Fadhli A (21110112140062)
4. Riza Ashar (21110112140086)
5. Dewi Shinta Septifany (21110112140093)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2015
Analisis Watershed

A. Data
Data yang digunakan dalam analisis Watershed dalam praktikum ini data DEM
ASTER Global DEM daerah Jawa Tengah dan shapefile administrasi kabupaten
Sukoharjo. Analisis Watershed ini diolah menggunakan software ArcMap 10 dan
ArcScene 10
B. Input Data
1. Memasukkan data dengan klik Add Data pada toolbar seperti gambar berikut.

2. Mencari direktori penyimpanan data DEM dengan ekstensi TIFF, dan pilih file-nya
kemudian klik Add.
3. Setelah itu maka akan muncul visual data seperti gambar berikut. Data berikut
menggunakan pengaturan visualisasi ke dalam 10 klasifikasi.

C. Clip Area Studi


1. Input data shapefile administrasi daerah studi. Pada praktikum ini kami
menggunakan area studi Kabupaten Sukoharjo. Cara inputnya seperti langkah
sebelumnya.
2. Untuk proses clip atau pemotongan data DEM menjadi area studi. Pada
ArcToolboxes secara berurutan Data Management Tools → Raster → Raster

1
Analisis Watershed

Processing → Clip. Maka akan muncul jendela berikut dan lakukan pengaturan
sebagaimana gambar berikut. Klik OK

3. Berikut hasilnya

D. Pembuatan Grid Kontinyu


Grid kontinyu merupakan model permukaan yang padanya arah aliran air tidak akan
mengalami hambatan. Untuk mendapatkan grid kontinu, dilakukan proses eliminasi
sink area.

2
Analisis Watershed

1. Untuk menghilangkan pit area yang tergeneralisasi selama proses interpolasi


DEM, maka dilakukan proses filling. Pada ArcToolbox secara berurutan Spatial
Analysist Tools → Hydrology → Fill.

2. Berikut hasilnya dari proses Filling

3
Analisis Watershed

3. Langkah selanjutnya adalah menentukan Flow Direction. Pada ArcToolbox, secara


berurutan Tools Spatial Analyst → Hydrology → Flow Direction dan lakukan
pengaturan seperti gambar berikut. Klik OK.

4. Berikut hasil dari proses penentuan Flow Direction

4
Analisis Watershed

E. Menentukan Akumulasi Air


1. Proses selanjutnya adalah melakukan proses Flow Accumulation. Langkahnya
Pada ArcToolbox, secara berurutan Tools Spatial Analyst → Hydrology → Flow
Accumulation dan lakukan pengaturan seperti gambar berikut. Klik OK

2. Berikut hasil dari proses Flow Accumulation

5
Analisis Watershed

F. Pembuatan Alur Aliran Sungai


1. Pada ArcToolbox, secara berurutan Spatial Analysist Tools → Map Algebra →
Raster Calculator. Untuk Map Algebra Expression masukan hasil pengolahan dari
Flow Accumulation. Dengan persamaan Log10(“Flow Accumulation”)

2. Berikut tampak hasilnya

6
Analisis Watershed

G. Pembuatan DAS (Basin)


1. Sebelum memulai perhitungan basin, maka perlu dilakukan proses Reclassify pada
features Flow Direction. Pada Arctoolbox → Spatial Analysist Tools → Reclass
→ Reclassify. Lakukan pengaturan berikut dan klik OK.

2. Berikut hasil dari proses Reclassify

7
Analisis Watershed

3. Proses selanjutnya adalah mengkonversi data menjadi vector. Pada Arctoolbox →


Conversion Tools → From Raster → Raster to Polyline. Lakukan pengaturan
berikut dan klik OK.

4. Berikut hasil dari proses konversi ke polyline

8
Analisis Watershed

5. Selanjutnya adalah proses penentuan basin. Pada Arctoolbox → Spatial Analyst


Tools → Hydrology → Basin. Lakukan pengaturan berikut dan klik OK.

6. Berikut hasil dari proses Basin. Dari gambar berikut sudah nampak klasifikasi dari
daerah aliran sungai.

9
Analisis Watershed

7. Melakukan proses Reclassify untuk Basin dengan cara yang sama sebelumnya dan
berikut hasilnya dengan 5 kelas.

8. Mengkonversi data menjadi data poligon dengan menggunakan fitur raster to


polygon. Pada Arctoolbox → Conversion Tools → From Raster → Raster to
Polyline. Lakukan pengaturan berikut dan klik OK.

10
Analisis Watershed

9. Berikut hasil dari proses raster to polygon. Untuk memperindah visual dapat diatur
Symbology sehingga hasilnya nampak seperti gambar berikut.

H. Menghitung Luas Basin


1. Untuk menyederhanakan jumlah dari record data, dapat digunakan fitur Dissolve.
Pada proses penyederhanaan ini mengacu pada klasifikasi grid code. Pada
Arctoolbox → Data Management Tools → Generalization → Dissolve. Lakukan
pengaturan berikut dan klik OK.

11
Analisis Watershed

2. Berikut hasilnya

3. Sebelum melakukan proses perhitungan luas basin dan panjang segment maka
sistem koordinat harus diubah ke dalam sistem proyeksi UTM Zone 49S yaitu
zona dari area studi. Setelah itu, menambahkan field luas basin dan melakukan
Calculate Geometry untuk menghitung luas basin. Berikut hasilnya dalam satuan
hektar.

I. Menghitung Panjang Segmen


1. Sebelum melakukan perhitungan panjang segmen, maka perlu dilakukan
penyederhanaan jumlah dari record data, dapat menggunakan fitur Dissolve. Pada
proses penyederhanaan ini mengacu pada klasifikasi grid code. Pada Arctoolbox
→ Data Management Tools → Generalization → Dissolve. Lakukan pengaturan
berikut dan klik OK.

12
Analisis Watershed

2. Berikut hasilnya

3. Menambahkan field Panjang_Segmen dan melakukan Calculate Geometry untuk


menghitung panjang segment. Berikut hasilnya dalam satuan kilometer.

13
Analisis Watershed

J. Analisis Hasil Praktikum


1. Tampilan visual Daerah Aliran Sungai (basin) Kabupaten Sukoharjo

2. Data luas Basin (Daerah Aliran Sungai) Kabupaten Sukoharjo dalam satuan Hektar

14
Analisis Watershed

3. Tampilan visual alur sungai Kabupaten Sukoharjo

4. Data panjang segmen aliran sungai berdasarkan klasifikasinya dalam satuan


kilometer

15

Vous aimerez peut-être aussi