Vous êtes sur la page 1sur 5

7.

ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan yang dilakukan yaitu pemisahan zat cair dengan metode destilasi
fraksionasi atau destilasi bertingkat. Destilasi fraksionasi merupakan suatu metode
pemisahan zat berdasarkan perbedan titik didih yang bedekatan. Adapun prinsip kerja
dari pemisahan dengan destilasi fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana
komponen-komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan
pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom vigreux. Sedangkan zat yang dapat
dipisahkan melalui alat dstilasi faksionasi adalah zat yang mudah menguap dan
memiliki perbedaan titik didih yang saling berdekatan.

Pada percobaan digunakan sampel berupa campuran etanol dan air, dengan
perbandingan 1:1 yaitu etanol 500 ml : air 500ml. Dimana titik didih masing-masing
yaitu 78˚C dan 100˚C.

Pada minggu pertama, dilakukan pengukuran indeks bias. Dimana indeks bias
merupakan suatu larutan yang dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode
antara lain dengan metode interferometer yang meliputi interferometer mach-2 ender,
interferometerfabry-perot dan interferometer michelsom. Kemudian kami melakukan
kalibrasi refraktometer dengan mengecek indeks bias campuran antara etanol dan air
dengan konsentrasi berbeda. Seperti pada data yang didapat semakin besar
konsentrasi etanolnya maka semakin besar nilai indeks biasnya. Namun terdapat
penurun pada campuran etanol 3 ml dan aquadest 1 ml serta etanol 3,5 ml dan
aquadest 0,5 ml. Hal ini dikarenakan etanol yang terdapat pada campuran tersebut
sudah menguap sehingga mengalami penurunan indeks bias.

Pada minggu kedua, dilakukan destilasi secara kontinyu. Bahan yang


digunakan berupa etanol dan aquadest dengan perbandingan bahan 1:1 yaitu
500ml:500ml. Kemudian memasukkan campuran tersebut ke kolom destilasi yang
akan mengalir ke boiler. Ini berfungsi untuk memanaskan umpan agar mengalir keluar
dan teruapkan kemudian uap menuju ke kondenser. Disini uap mengalami proses
kondensasi dimana uap mengalir menuju ke refluks drum kemudian menuju ke tangki
penampungan sebagian dan sebagian lainnya akan dikembalikan ke dalam kolom
destilasi.

Setiap 5 menit sekali setelah tetesan pertama, diambil destilatnya dan


mengukur indeks biasnya. Pengukuran indeks bias ini bertujuan untuk mendapatkan
kurva baku dan kurva kesetimbangan, seperti pada data yang didapatkan, indeks bias
mengalami peningkatan. Semakin lama destilasi maka semakin tinggi indeks bias.

8. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan

a. Destilasi fraksionasi operasi kontinyu merupakan proses pemisahan dua komponen


yang memiliki titik didih yang berbeda dan beroperasi secra terus menerus

b. Faktor yang mempengaruhi proses destilasi adalah suhu, waktu kondenser dan sifat
umpan.

c. Indeks bias merupakan suatu larutan yang dapat diukur dengan menggunakan
beberapa metode antara lain dengan metode interferometer yang meliputi
interferometer mach-2 ender, interferometerfabry-perot dan interferometer
michelsom.

d. Kurva baku yang didapat tidak menunjukkan garis linear, yang disebabkan
kesalahan dalam pencampuran maupun bahan itu sendiri

e. Kurva kesetimbangan menghasilkan garis linear yang menandakan semakin lama


proses destilasi maka semakin besar nilai indeks bias.
GAMBAR ALAT
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pemisahan Kimia (http://www.kimiadasyat.com). Diakses pada


tanggal 26 April 2018.

Kern, Donald Q. 1983. Process Heat Transfer. New York: Mc. Graw-hill book
company.

Tim Penyusun Jobsheet. 2018. Penuntun Praktikum Satuan Operasi 2. Palembang:


Politeknik Negeri Sriwijaya.

Vous aimerez peut-être aussi